FAKTOR PENYEBAB CEDERA AKIBAT KECELAKAAN KERJA PADA PERAWAT

2020 ◽  
Author(s):  
Ainul Husna Hermanda Koto
Keyword(s):  

Cedera merupakan rasa sakit yang ditimbulkan akibat kecelakaan atau trauma, sehingga dapat menimbulkan cacat, luka, serta rusak pada otot atau sendi serta bagian lain dari tubuh. kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja. Oleh karena itu perlu diketahui beberapa faktor risiko penyebab kecelakaan tersebut sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan. oleh karena itu perlu diketahui faktor risiko penyebab kecelakaan tersebut sehingga bisa dilakukan upaya pencegahan. Metode : Metoode penelitian yang digunakan yakni literature riview yaitu menganalisis artikel, , jurnal maupun text book, yang telah diterbitkan delapan tahun terakhir yang menggunakan google scholar,google book dan science direct. Tujuan : Pembahasan ini bertujuan agar menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, serta bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi serta produktivitas kerja. Hasil : Pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang baik bisa menurunkan angka kecelakaan kerja hingga tercapainya zero accident.

2019 ◽  
Author(s):  
OASENEA MELLIANY

ABSTRAKRumah sakit seharus memiliki sistem yang bebas dari kesalahan dan juga memiliki pelayanan kesehatan yang menjunjung tinggi hak hak pasien . Upaya meminimalisir terjadinya kesalahan medis atau yang terkait dengan aspek keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan sistem keselamatan pasien. Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit selama 24 jam dalam sehari, sehingga perannya dalam penerapan keselamatan pasien sangat diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam penerapan keselamatan pasien (patient safety) di RS. Metode yang digunakan adalah Literature review dimana dengan cara menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang berhubungan dengan penerapan keselamatan pasien dalam peningkatan akreditasi rumah sakit . Adapun artikel yang digunakan pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. dalam meberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit harus dapat berkerjasama dengan baik dengan sesama perawat serta tim kesehatan sesama bahkan antar profesi pelayanan kesehatan yang terdiri dari berbagai karakteristik, tanpa membeda-bedakan pendidikan, usia, jenis kelamin, masa kerja dan status kepegawaian. Kondisi tersebut menuntut perawat memiliki komitmen kerja dengan tujuan utama yaitu menjamin keselamatan pasien.


2019 ◽  
Author(s):  
OASENEA MELLIANY

ABSTRAKRumah sakit seharus memiliki sistem yang bebas dari kesalahan dan juga memiliki pelayanan kesehatan yang menjunjung tinggi hak hak pasien . Upaya meminimalisir terjadinya kesalahan medis atau yang terkait dengan aspek keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan sistem keselamatan pasien. Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit selama 24 jam dalam sehari, sehingga perannya dalam penerapan keselamatan pasien sangat diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam penerapan keselamatan pasien (patient safety) di RS. Metode yang digunakan adalah Literature review dimana dengan cara menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang berhubungan dengan interprofesional collaboration perawat dalam peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit. Adapun artikel yang digunakan pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. dalam meberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit harus dapat berkerjasama dengan baik dengan sesama perawat serta tim kesehatan sesama bahkan antar profesi pelayanan kesehatan yang terdiri dari berbagai karakteristik, tanpa membeda-bedakan pendidikan, usia, jenis kelamin, masa kerja dan status kepegawaian. Kondisi tersebut menuntut perawat memiliki komitmen kerja dengan tujuan utama yaitu menjamin keselamatan pasien.


2019 ◽  
Author(s):  
Deirma

Latar belakang: Kolaborasi interprofesi yang efisien akan memberikan pelayanan yang holistik kepada pasien sehingga kualitas perawatan dan kepuasan pasien akan meningkat, serta adanya efisiensi biaya perawatan . Metode: Menggunakan literature review dengan menganalisis artikel, jurnal maupun text book yang .Artikel yang digunakan 14 referensi, diterbitkan 10 tahun terakhir menggunakan google scholar,google book dan science direct.Dalam mencari artikel, kata kunci yang digunakan. Pentingnya Interprofesional Collaboration Antara Tenaga Kesehatan Untuk Keselamatan Pasien Hasil: Melalui kolaborasi dalam tim, pengetahuan dan skill atau keahlian dari dokter dan perawat akan saling melengkapi. Pasien akan mendapat keuntungan dari koordinasi yang lebih baik melalui kolaborasi interprofesi. Kerja sama tim dalam kolaborasi adalah proses yang dinamis yang melibatkan dua atau lebih profesi kesehatan yang masing-masing memiliki pengetahuan dan keahlian yang berbeda, membuat penilaian dan perencanaan bersama, serta mengevaluasi bersama perawatan yang diberikan kepada pasien. Hal tersebut dapat dicapai melalui kolaborasi yang independen, komunikasi yang terbuka, dan berbagi dalam pengambilan keputusan


2019 ◽  
Author(s):  
OASENEA MELLIANY

ABSTRAKRumah sakit seharus memiliki sistem yang bebas dari kesalahan dan juga memiliki pelayanan kesehatan yang menjunjung tinggi hak hak pasien . Upaya meminimalisir terjadinya kesalahan medis atau yang terkait dengan aspek keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan sistem keselamatan pasien. Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit selama 24 jam dalam sehari, sehingga perannya dalam penerapan keselamatan pasien sangat diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam penerapan keselamatan pasien (patient safety) di RS. Metode yang digunakan adalah Literature review dimana dengan cara menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang berhubungan dengan Pemahaman perawat terhadap budaya keselamatan pasiendi rumah sakit . Adapun artikel yang digunakan pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. dalam meberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit harus dapat berkerjasama dengan baik dengan sesama perawat serta tim kesehatan sesama bahkan antar profesi pelayanan kesehatan yang terdiri dari berbagai karakteristik, tanpa membeda-bedakan pendidikan, usia, jenis kelamin, masa kerja dan status kepegawaian. Kondisi tersebut menuntut perawat memiliki komitmen kerja dengan tujuan utama yaitu menjamin keselamatan pasien.


2019 ◽  
Author(s):  
Deirma

Latar belakang: Evaluasi didefinisikan sebagai penilaian atas efektivitas asuhan keperawatan untuk memenuhi tujuan klien; dalam fase ini perawat membandingkan respons perilaku klien dengan tujuan klien yang telah ditentukan dan kriteria hasil . Tujuan: Menentukan respons perilaku klien terhadap intervensi keperawatan(1). Bandingkan respons klien dengan kriteria hasil yang telah ditentukan(2). Menilai sejauh mana tujuan klien tercapai.(3). Menilai kolaborasi anggota klien dan tim perawatan kesehatan.(4). Identifikasi kesalahan dalam rencana perawatan(5). Pantau kualitas asuhan keperawatan.(6). . Metode: Menggunakan literature review dengan menganalisis artikel, jurnal maupun text book yang .Artikel yang digunakan 14 referensi, diterbitkan 10 tahun terakhir menggunakan google scholar,google book dan science direct.Dalam mencari artikel, kata kunci yang digunakan Komponen Yang Harus Dilakukan Dalam Memberikan Evaluasi Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit.Hasil: Dari hasil literature review dapat disimpulkan bahwa Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperwatan tetapi tahap ini merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan. Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan kecukupan data yang telah dikumpulkan dan kesesuaian perilaku yang observasi. Diagnosis juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya. Evaluasi juga diperlukan pada tahap intervensi untuk menentukan apakah tujuan intervensi tersebut dapat dicapai secara efektif.


2019 ◽  
Author(s):  
Deirma

Latar belakang: Gastritis adalah istilah umum untuk serangkaian kondisi dengan sesuatu dalam peradangan umum pada lapisan usus. Peradangan pada gastritis adalah konsekuensi dari penyakit dengan bakteri yang menyebabkan bisul perut. Minum alkohol dan penggunaan penghilang rasa sakit dapat menyebabkan gastritis.Tujuan:untuk belajar cara memecahkan suatu masalah dan menemukan jalan keluar yang baik untuk kebutuhan pasien dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien gastritis. Metode: Menggunakan literature review dengan menganalisis artikel, jurnal maupun text book yang .Artikel yang digunakan 14 referensi, diterbitkan 10 tahun terakhir menggunakan google scholar,google book dan science direct.Dalam mencari artikel, kata kunci yang digunakan perancanaan asuhan keperawatan pada pasien gastritis. Hasil: Dari hasil literature review dapat disimpulkan bahwa Gastritis lebih umum di antara remaja, tetapi dapat mempengaruhi siapa saja di segala usia. berbagai gejala perut ringan sampai parah mungkin menunjukkan gastritis Untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin. Meski dokter yang merawat secara rutin lengkapi penilaian fisik klien, penilaian keperawatan harus diselesaikan juga. Wawancara keperawatan yang terperinci sangat penting untuk memperoleh informasi yang dapat dipertimbangkan klien, tidak penting, atau tidak relevan. Perawat harus mempertanyakan klien tentang diet, kebiasaan, kebiasaan buang air besar, dan keluhan GI (tanda dan gejala).


2019 ◽  
Author(s):  
Deirma

latar belakang:. Keselamatan pasien merupakan hal yang harus diperhatikan dan diterapkan dalam pelayanan di rumah sakit. Tujuan: Hal itu ditujukan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan dalam proses keperawatan yang dapat merugikan pasien akibat kekeliruan ataupun ketidaktelitian perawat dalam merawat pasien. Metode: Menggunakan literature review dengan menganalisis artikel, jurnal maupun text book yang .Artikel yang digunakan 14 referensi, diterbitkan 10 tahun terakhir menggunakan google scholar,google book dan science direct.Dalam mencari artikel, kata kunci yang digunakan .Dalam memberikan askep point penting yang harus dikuasai dan diterapkan perawat untuk keselamatan pasien .Hasil: Dari hasil literature review dapat disimpulkan bahwa point penting yang harus diterapkan perawat untuk keselamatan pasien adalah menerapkan standar praktik keperawatan dan standar of care patient safty. Berdasarkan penelitian bahwa dalam proses keperawatan,. Kesimpulan: Perawat di semua level harus disamakan dulu persepsinya khususnya dalam pemahaman Sasaran Keselamatan Pasien agar memberikan konstribusi yang optimal dan proses membangun “budaya” keselamatan pasien. Kompetensi perawat dan sistem pelayanan perlu dibangun untuk mencegah medical error oleh perawat.


2019 ◽  
Author(s):  
Atikah Ulfah Marwa

latar belakang : Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada enam sasaran keselamatan pasien di rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi, pengurangan resiko infeksi terkait pelayanann kesehatan pengurangan resiko pasien jatuh Tujuan : untuk mengenal lebih jauh kebudayaandalam keselamatan pasien. Metode penelitian : literature review dengan cara menganalisis artikel, jurnal maupun text book. Artikel yang digunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir yang menggunakan google scholar, google book dan science direct. Hasil : Mengembangkan budaya patient safety bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang dihadapi untuk merubah budaya yang sudah ada menjadi budaya keselamatan pasien. Hal yang dapat dilakukan berupa menjadikan keselamatan pasien sebagai salah satu bagian utama dalam organisasi pelayanan kesehatan. Kesimpulan : Keselamatan pasien belum menjadi budaya oleh organisasi pemberi layanan kesehatan. Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD). Upaya pengembangan faktor yang mendukung budaya keselamatan pasien perlu terus digalakkan oleh organisasi pemberi pelayanan kesehatan..


2019 ◽  
Author(s):  
Atikah Ulfah Marwa

Latar Belakang : Ilmu keperawatan adalah ilmu terapan sintesi dari ilmu-ilmu dasar dan ilmu keperawatan. Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak sepenuhnya kebutuhan dasar manusia serta upaya mencapai pemenuhan kebutuhan tersebut. Kebutuhan dasar manusia meliputi bio, psiko, sosio, kultural, dan spiritual, Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Tujuan: untuk mengetahui tujuan penggunaan proses keperawatan baik pada mahasiswa. Metode Penelitian :literature review dengan cara menganalisis artikel, jurnal maupun text book. Artikel yang digunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir yang menggunakan google scholar, google book dan science direct. Hasil : Dari hasil pencarian literature didapatkan tujuan dalam penggunaan proses keperawatan adalah: indentifikasi masalah dan mencari sejumlah tindakan alternatif untuk memecahkan masalah Kesimpulan : Mahasiswa sebaiknya mempelajari lebih dalam konsep dasar keperawatan, tak hanya tujuan namun sejarah, manfaat dan lain-lainnya dipelajari kembali.


2019 ◽  
Author(s):  
OASENEA MELLIANY

Kemampuan berfikir kritis merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien,adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi berpikir kritis diantaranya Kondisi fisik, Motivasi, Kecemasan, Kebiasaan, Pengembangan intelekual, Konsistensi, Perasaan dan Pengalaman. Peningkatan kemampuan berfikir kritis akan meningkatkan kualitas dalam memberikan asuhan keperawatan. Untuk mengetahui gambaran dan menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan berfikir kritis perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Metode yang digunakan adalah Literature review dengan cara menganalisis ,eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis, dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct, Artikel yang digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. Berdasarkan hasil literature review dapat disimpulkan bahwa, Kemampuan berpikir kritis seseorang dapat ditunjukkan dengan perilakunya. Seorang perawat akan selalu menggunakan pemikiran untuk mengumpulkan data dalam membuat suatu keputusan. Perawat yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar dan prosedur yang sistematis dan tidak merugikan klien. Hasil penelitian Perkembangan intelektual ,kepedulian,sikap,dan pengalaman perawat dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Rumah Sakit.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document