scholarly journals Budaya Sungkem Desa Samirono dalam Perspektif Hukum Taurat ke-5: Suatu Kajian Etika Kristen dan Generasi Muda

2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 521-554
Author(s):  
Gernaida Pakpahan ◽  
Anggi Maringan Hasiholan ◽  
Ibnu Salman

Budaya dan agama adalah dua arahan kehidupan yang dekat dengan masyarakat Indonesia. Indonesia disebut sebagai negara beragama sekaligus negara yang kaya akan kearifan lokal yang mengatur bagaimana seharusnya manusia berlaku. Salah satu budaya yang akrab dengan keramahtamahan dan penuh dengan nilai moralitas di Indonesia adalah Sungkeman. Prinsip ini sejalan dengan Kekristenan yang menjunjung penghormatan kepada orang tua dan orang lain sebagai tindakan yang perlu tetap dilaksanakan. Budaya sungkeman sebagai nilai luhur mesti dilakukan dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, terkhusus generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi korelasi hukum taurat ke-15 yaitu menghormati orang tua dengan budaya Sungkeman Desa Samirono yang berimplikasi kepada bagaimana seharusnya seorang Kristen hidup dalam etika budaya, khususnya generasi muda. Tulisan ini merupakan hasil riset lapangan di Desa Samirono, Jawa Tengah. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya terdiri dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya Sungkem memiliki nilai implementatif sesuai hukum taurat ke-5 yang harus dilakukan setiap hari bukan hanya momen pernikahan dan lebaran Ketupat. Riset ini merekomendasikan agar internalisasi nilai-nilai menghormati sesama digemakan dalam ibadah-ibadah dan kelas-kelas pemuridan gereja, terkhusus bagi generasi muda yang sudah mulai terpapar arus globalisasi negatif.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document