scholarly journals Dakwah Muhammadiyah dalam Membangun Kesadaran Nasional di Kendari Masa Pra Kemerdekaan: Perspektif Gerakan Sosial

Al-MUNZIR ◽  
2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 209
Author(s):  
Muhammad Alifuddin

Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran analitik tentang Dakwah Muhammadiyah dalam Membangun Kesadaran Nasional di Kendari  Masa Pra Kemerdekaan di Tinjau dari Perspektif Gerakan Sosial.  Data penelitian ini umumnya bersumber data kepustakaan dan wawancara. Seluruh data yang diperoleh dikaji secara berjenjang dengan menggunakan model analisis sejarah. Data sejarah yang ditemukan menunjukkan bahwa Muhammadiyah telah bereksistensi di Kendari pada tahun 1930. Keterlibatan aktif elemen Muhammadiyah dalam membangkitkan semangat nasionalisme pada masa pra kemerdekaan, selain sebagai tanggungjawab sosial warga Muhammadiyah selaku bagian tak terpisahkan dari rakyat Indonesia, juga disebabkan kuatnya doktrin persyarikatan yang mengejawantah dalam visi anggota Muhammadiyah, yaitu sebagai subyek penggerak dakwah amar makruf nahi mungkar.  Doktrin inilah yang menjadi fondasi dalam mentransmisikan gagasan kebangkitan nasional di Kendari melalui gerakan dakwah dan tabligh yang terorgansir. Giat mengalirkan semangat Islam dan  nasionalisme oleh aktor-aktor Muhammadiyah pada mulanya dilakukan secara terang-terangan. Namun tokoh utama penggerak Muhammadiyah diberi status persona non grata oleh pihak colonial, maka gerakan dakwah Muhammadiyah selanjutnnya dilakukan secara klendestin (gerakan bawah tanah). Pendekatan terakhir ini ditempuh mengingat ruang struktur politik pada masa pra kemerdekaan  bersifat tertutup dan hegemonik, sehingga kurang kondusif untuk “menularkan” ide-ide nasionalisme kepada masyarakat atau subyek dakwah secara terbuka. Pengakuan atas peran signifikan gerak dakwah Muhammadiyah dalam menanamkan kesadaran Nasionalisme di Kendari secara obyektif tercatat dalam dokumen Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sulawesi-Tenggara.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document