Al-MUNZIR
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

26
(FIVE YEARS 26)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Agama Islam Negeri Kendari

2620-326x, 1979-4894

Al-MUNZIR ◽  
2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 231
Author(s):  
Muhammad Yusuf

Penelitian ini berjudul “Pemberdayaan Perempuan Muhammadiyah Sultra di Kota Kendari. Penelitian ini diangkat berdasarkan observasi awal sebelumnya bahwa belum ada profil tentang Profil  Pemberdayaan Perempuan Muhammadiyah  di Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menemukan Pemberdayaan perempuan Muhammadiyah di Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan historis. Hasil penelitian ini adalah dimulai dari priode ibu Tawaningsih yaitu beliau belum membentuk PDA sama sekali karena masih sibuk melaksanakan pengkaderan dan program kerja yang lainnya, walaupun pada priodenya sempat dibentuk TK ABA yang diletakkan di perumahan Pindayani Lepo-lepo karena alasan kesibukan sehingga TK ABA tersebut tidak ditindak lanjuti. Pada periode ibu Fahima banyak mengalami pemberdayaan  diantaranya terbentuklah Pimpinan Daerah diantaranya PD Raha, PD Kota Kendarai, dan PD Kolaka. Selain membentuk PD beliau juga mendirikan amal usaha diantaranya TK ABA I lorong Jati dan TK ABA II di Andounohu. Pada pengurusan ibu Nurseha Gazali beliau juga banyak memberdayakan PWA terutama dipriode kedua beliau yang berhasil membentuk PD yaitu PD Konawe Selatan, PD Bombana, dan PD Bau-Bau. Serta di priode kedua beliu juga sempat mendirikan TK ABA III di Baruga diatas tanah waqaf beliau sendiri. Pada periode, selanjutnya yaitu pada tahun 2010–2015 terpilihlah ibu Marlina Gazali menggantikan Nurseha Gazali  dan dilanjutkan pada periode selanjutnya pada tahun 2015 – 2020. Pada kepemimpinan Marlina Gazali PWA kembali mengalami kemajuan diantaranya membangun Gedung Serba Guna yang dijadikan sebagai pusat kegiatan Aisyiyah, selain itu beliau membentuk kembali Pimpinan Daerah yaitu PD Kolaka Timur, Muna Barat, dan Kolaka Utara. Kemudian PWA juga membangun TK ABA IV Baruga.


Al-MUNZIR ◽  
2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 209
Author(s):  
Muhammad Alifuddin

Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran analitik tentang Dakwah Muhammadiyah dalam Membangun Kesadaran Nasional di Kendari  Masa Pra Kemerdekaan di Tinjau dari Perspektif Gerakan Sosial.  Data penelitian ini umumnya bersumber data kepustakaan dan wawancara. Seluruh data yang diperoleh dikaji secara berjenjang dengan menggunakan model analisis sejarah. Data sejarah yang ditemukan menunjukkan bahwa Muhammadiyah telah bereksistensi di Kendari pada tahun 1930. Keterlibatan aktif elemen Muhammadiyah dalam membangkitkan semangat nasionalisme pada masa pra kemerdekaan, selain sebagai tanggungjawab sosial warga Muhammadiyah selaku bagian tak terpisahkan dari rakyat Indonesia, juga disebabkan kuatnya doktrin persyarikatan yang mengejawantah dalam visi anggota Muhammadiyah, yaitu sebagai subyek penggerak dakwah amar makruf nahi mungkar.  Doktrin inilah yang menjadi fondasi dalam mentransmisikan gagasan kebangkitan nasional di Kendari melalui gerakan dakwah dan tabligh yang terorgansir. Giat mengalirkan semangat Islam dan  nasionalisme oleh aktor-aktor Muhammadiyah pada mulanya dilakukan secara terang-terangan. Namun tokoh utama penggerak Muhammadiyah diberi status persona non grata oleh pihak colonial, maka gerakan dakwah Muhammadiyah selanjutnnya dilakukan secara klendestin (gerakan bawah tanah). Pendekatan terakhir ini ditempuh mengingat ruang struktur politik pada masa pra kemerdekaan  bersifat tertutup dan hegemonik, sehingga kurang kondusif untuk “menularkan” ide-ide nasionalisme kepada masyarakat atau subyek dakwah secara terbuka. Pengakuan atas peran signifikan gerak dakwah Muhammadiyah dalam menanamkan kesadaran Nasionalisme di Kendari secara obyektif tercatat dalam dokumen Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sulawesi-Tenggara.


Al-MUNZIR ◽  
2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Akhmad Sukardi ◽  
Mansur Mansur

Penelitian ini fokus mendeskripsikan system rekruitmen penyuluh keagamaan khususnya penyuluh agama Islam di Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah, berdasarkan kebijakan Kementerian Agama Republik Indonesia nomor. DJ.III/432 Tahun 2016 melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Dampak kebijakan system rekruitmen tenaga penyuluh non PNS berdasarkan kebijakan Kementerian Agama RI nomor DJ.III/432 Tahun 2016. Fokus penelitian menelusuri tentang dampak Kebijakan Kementerian agama Republik Indonesia terhadap pola rekruitmen penyuluh keagamaan non PNS terhadap kinerja para penyuluh pada masyarakat Kecamatan Talaga Raya. Dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme rekruitmen penyuluh agama non PNS di kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah tidak ditemukan adanya penyimpangan dalam arti berjalan sesuai petunjuk teknis pengangkatan penyuluh agama Islam non PNS. Dampak kebijakan system rekruitmen penyuluh agama ada dua yaitu (1) Kinerja Penyuluh agama Islam non PNS tidak maksimal penyebabnya adalah tenaga yang direkrut tidak memiliki kompetensi kepenyuluhan, tenaga yang direkrut tidak sesuai latar belakang pendidikan sebagai penyuluh. Selain itu, rendahnya insentif para penyuluh honorer menjadikan kinerja para penyuluh tidak maksimal. (2) Mematikan Beberapa Taman Pendidikan Alquran karena perekrutan penyuluh agama tidak berbasis desa sehingga sebahagian desa tidak memiliki tenaga penyuluh. Pembinaan penyuluh agama tidak efektif karena rasio penyuluh dengan kelompok binaannya tidak seimbang.Kata kunci: Syistem Rekrutmen, Penyuluh Agama Islam.


Al-MUNZIR ◽  
2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 273
Author(s):  
Muslimin Ritonga ◽  
Dewi Sartina

Abstract Da'wah communication is a da'wah activity communicated by the Da'wah communicator to the Da'wah communicant that aims to communicate religious values, and can implement these values in daily actions and behavior. But in reality, the process of delivering da'wah is not an easy activity to carry, many problems and obstacles faced by preachers when carrying out missionary mission. Thus, a mature preacher is needed in carrying out and delivering the message of preaching to the wider community. Like the preaching carried out by Gus Miftah in the Localization of Yogyakarta Flower Market. Preaching in the black area like this, of course, a preacher must have the mentality, courage, readiness and have the right approach, strategy and method so that preaching can be accepted in the middle of the black areaKey Words: Da’wah Comminication, Strategic Da’wah, Localization Of The Flower MarketAbstrak Komunikasi dakwah merupakan suatu aktivitas dakwah yang dikomunikasikan oleh komunikator dakwah kepada komunikan dakwah yang bertujuan untuk mengkomunikasikan nilai-nilai agama, serta dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut pada tindakan dan perilaku sehari-hari. Namun realitasnya, proses penyampaian dakwah bukanlah suatu kegiatan yang mudah untuk diemban, banyak problem dan hambatan yang dihadapi oleh pendakwah saat melakukan misi dakwah. Dengan demikian, dibutuhkan pendakwah yang matang dalam melakukan dan menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat luas. Seperti halnya dakwah yang dilakukan oleh Gus Miftah di Lokalisasi Pasar Kembang Yogyakarta. Berdakwah di kawasan hitam seperti ini tentunya seorang da’i harus memiliki mental, keberanian, kesiapan serta memiliki pendekatan, strategi dan metode yang jitu agar dakwah dapat diterima ditengah-tengah kawasan hitam tersebut.Kata Kunci: Komunikasi Dakwah, Strategis Dakwah, Lokalisasi Pasar Kembang


Al-MUNZIR ◽  
2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 197
Author(s):  
Zulfikar Haswin

This research aims to find out the influence between communication skills of Senior High School Teachers (SMA) in improving student learning outcomes in Majene Regency. This research uses descriptive quantitative method using an instrument that is a questionnaire (written question) sourced from teaching staff at the Senior High School Level in the Majene Regency Area to obtain primary data. Secondary data in this study were obtained from the results of field documentation by researchers. The results showed that the improvement in communication skills of teachers is in line with the increase in the quality of student learning outcomes and has a close significance relationship between the two. Thus, the higher the Knowledge, Skill, and Motivation components of teacher communication skills will be directly proportional to the quality of student learning outcomes and have a positive and strong influence.


Al-MUNZIR ◽  
2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 179
Author(s):  
Arina Rahmatika

AbstracCigarette advertisement is one of the ads that has an interesting concept because it is limited by some laws. So inevitably, demand that cigarette’s advertisement thinks harder in their efforts to display a cigarette without displaying the shape and embodiment of its product. So, don’t be surprised if cigarette advertisement can cause many interpretations and even cause contradiction in society. This case of cigarette advertisement A MILD Edition “Mula Mula Malu-Malu, Lama Lama Mau”. Based on the results of research by using analysis of Roland Barthes, then cigarette advertising shows that the advertisement does not apply of the principle of gender equality and woman’s emancipation, even advertising tend to be patriarchy, bend and change the image of woman in accordance with the product offered.  Keyword: Advertisement, cigarette, woman


Al-MUNZIR ◽  
2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 135
Author(s):  
Neisya Sabilah ◽  
Armawati Arbi
Keyword(s):  

AbstrakRadio Islam atau radio dakwah biasanya termasuk radio komunitas dan jaringan AM, akan tetapi, radio Fajri 99,3  masuk pada jaringan FM di Bogor, radionya dapat bertahan dengan program Islamnya sebagai radio komersil. Fajri radio terus mengembangkan ITC (information Tehnology, and communication) menjaga identitas radionya sebagai radio dakwah.Bagaimana ia tetap eksis  menjadi radio dakwah tanpa program musik? Teori konstruksi sosial media massa atas realitas sosial menjawab bagaimana mengcnstruksi sebuah program melalui tiga proses yakni eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi untuk menyebar informasi, yang disebut current image. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian ditemukan 1) Tahap esternalisasi adalah menerapkan identitas media melalui  ekspresi ide,fakta,dan referensi sebagai strategi komunikasi Framing Radio Fajri 99,3 FM Bogor, 2) Tahap objektivasi dikemas 7 program live dan 32 program tapping melalui berbagai metode dakwah dan komunikasi. Kekuatan kata dan bahasa pada program tersebutditerapkan strategi signing, dan 3) Tahap internalisasi, radio Fajri FM memodifikasi program on air maupun kegiatan off airnya berupa kajian bulanan, publikasi, dan temu pendengar Fajri.Kata-kata Kunci: Strategi komunikasi, radio,Konstruksi Sosial Media Massa, current image. 


Al-MUNZIR ◽  
2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 253
Author(s):  
Subria Mamis

AbstrakTulisan ini dimaksud untuk mendeskripsikan media baru, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sebagai wahana evaluasi pembelajaran yang bertujuan untuk melihat sejauh mana teknologi informasi dan komunikasi merambah kedunia pendidikan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pihak terkait, observasi dan juga dokumentasi. Hasil-hasil temuan saintifik yang diperoleh adalah bahwa Media Baru secara kualitas memberikan evaluasi yang unggul dengan menampilkan sifatnya yang memberikan efisiensi biaya, bahan, dan waktu penyelenggaranan ujian. Dengan media baru jangkauan wilayah yang luas dapat dicapai. Selain itu, sifat transparansinya dalam mekanisme penyajian soal dan juga dalam keamanan naskah menjadi akibat hadirnya new media di ranah pendidikan. Tulisan ini dikaji dengan pendekatan teori New Media yang merefleksikan media evaluasi belajar siswa yang ditandai dengan penggunaan jaringan internet, Teori Determinisme Teknologi yang mengimplikaskan penggunaan teknologi sebagai faktor dominan yang berpengaruh dalam media evaluasi belajar, Teori Konstruktivisme pendidikan yang megindikasikan siswa belajar aktif dengan kehadiran new media dalam evaluasi belajar dan juga Teori  Difusi Inovasi yang merepresentasikan inovasi kebijakan pemerintah yang didiseminasikan kepada sekolah-sekolah penyelenggara ujian berbasis komputer. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa presensi new media mengubah perubahan perilaku dari satu sisi evaluasi pembelajaran.Kata Kunci : Media baru, Evaluasi Pembelajaran, Ujian Nasional   Berbasis KomputerAbstractThis article is intended to describe the new media for the Computer-Based National Examination (UNBK) as a vehicle for evaluating learning that aims to see the extent to which information and communication technology has penetrated the world of education. Data collection was carried out by in-depth interviews with related parties, observation and even documentation. The scientific findings obtained are that New Media gives a superior evaluation quality by displaying its properties that provide cost efficiency, materials, and test execution time. With new media a wide area coverage can be achieved. In addition, the transparency in the mechanism for presenting questions and also in safeguarding texts is the result of the presence of new media in the field of education. This paper discusses the New Media theory approach which reflects the media for evaluating student learning characterized by the use of internet networks; The theory of technological determinism; which implies the use of technology as the dominant influencing factor in learning evaluation media, the theory of educational constructivism; which indicates students learn actively with the presence of new media in learning evaluation, and also the Innovation Diffusion Theory; which represents government policy innovation disseminated to school administrators computer based exam. So, it can be concluded that the presence of new media changes behavior change from one side of learning evaluation.Keywords: New Media, Learning Evaluation, Computer-Based National Examination


Al-MUNZIR ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
ABDUL AZIS

Landasan pendidikan dalam Islam (epistemology pendidikan Islam) adalah Al Quran dan Al Hadits, al-Quran telah banyak membimbing dan mengarahkan umat manusia kaitannya dengan tarbiyah insania, konsep yang ditawarkan al-Quran telah diperaktekkan oleh Nabi Muhammad Saw. dan pendidikan dalam Islam menawarkan konsep rahmat lil’alamin bagi semua mahluk manusia terbuka, tanpa ada pengecualian dan manusiawi sesuai kodratnya. begitu juga dengan binatang konsep ini tidak mendikatomi golongan satu dengan yang lainnya.  Kata Kunci: Pendidikan, humanis dan inklusif


Al-MUNZIR ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 277
Author(s):  
Hasan Basri

 Fokus pembicaraan dalam tulisan ini adalah posisi manajemen dalam pandangan Islam, baik pada aspek sejarah maupun prakteknya. Inti aktivitas manajemen sesungguhnya terletak pada upaya pengelolaan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen lebih bersifat seni mengelola dari pada ilmu. Dalam banyak literatur, manajemen dalam Islam kadang disebut al-idārah, al-tadbīr, al-niẓām, dan al-‘imārah. Dalam pengertian ini, manajemen lebih bersifat praktis dari pada teoretis. Secara praktis, manajemen telah dipraktekkan sejak Nabi Adam as. bersama keluarganya, dilanjutkan oleh para Nabi sesudahnya sampai datangnya Nabi Muhammad Saw., sebagai penyempurna Islam. Di zaman Islam, manajemen dipraktekkan dalam kerangka pelaksanaan Islam secara umum sebagai sistem kehidupan, pemerintahan dan pengembangan peradaban.  Tulisan ini merupakan ramuan dari berbagai literatur. Kajian ini menyajikan fakta historis kegemilangan Islam dalam sisi pengelolaan kehidupan kaum muslimin secara kolektif. Bentang panjang sejarah keemasan Islam membuktikan bahwa pengelolaan kehidupan kaum muslimin tertata sempurna termasuk dalam bidang pengelolaan dan manajemen dakwah.Dalam perspektif Islam, pengelolaan kerja sama apapun sebagai suatu kegiatan manajemen menempati posisi sebagai pengaturan aktivitas dan interaksi yang mesti terikat dengan ketentuan ajaran Islam. Ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan oleh al-Qur’an terkait manajemen adalah berbasis pada aqidah Islam yang mengajarkan keterhubungan manusia dengan penciptanya ketika melakukan aktivitas apapun. Keterhubungan dengan Allah secara mutlak akan menghasilkan pribadi yang memiliki sikap moral dan integritas pribadi para pelaksana manajemen, mengutamakan ketulusan, keikhlasan, kejujuran, amanah, serta pelayanan yang cepat dan komunikatif. Penekanan pada adanya pribadi yang menjadikan Islam sebagai dasar aktivitasnya akan menjadikan manajemen kelembagaan apapun berjalan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Kata kunci: Manajemen, Manajemen dalam Islam.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document