scholarly journals Moderasi Beragama di Kota Palopo: Analisis Gauk Lao Tengngae dalam Lontara Luwu

PUSAKA ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 145-160
Author(s):  
Muhammad Sadli Mustafa

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap manuskrip yang bermuatan moderasi beragama, mengungkap dan mendeskripsikan nilai-nilai dalam manuskrip yang relevan dengan konsep moderasi beragama, dan mendeskripsikan interpretasi dan implementasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan masyarakat tana Luwu, khususnya di Kota Palopo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sejarah, filologi, dan antropologi. Observasi dan wawancara digunakan dalam mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manuskrip bermuatan moderasi beragama yang ditemukan adalah lontara Luwu yang terdiri dari dua versi. Pertama lontara Luwu milik A. Mattangkilang Opu to Tenriesa. Kedua, lontara Luwu yang telah ditransliterasi dan diterjemahkan oleh Pananrangi Hamid dkk. Beberapa bagian dari isi teks kedua versi lontara Luwu tersebut secara umum sangat relevan atau memuat konsep moderasi beragama. Lontara yang secara eksplisit menyebut kata moderasi dengan bahasa lokal (gauk lao tengngae) adalah versi yang kedua. Di versi yang kedua ini pula ditemukan keterangan tentang pola perawatannya yaitu dengan cara diwariskan secara turun temurun. Bagi warga tana Luwu khususnya Kota Palopo, saling menghargai, saling mengasihi dan saling menyayangi merupakan sikap yang perlu dikedepankan dalam berinteraksi antar sesama manusia meskipun berbeda latar belakang suku maupun agama. Sebagai manifestasi dari sikap gauk lao tengngae yang dalam istilah sekarang disebut moderasi beragama. Pada tataran praksisnya, warga Kota Palopo, masih mempraktikkan sikap itu dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga toleransi antar umat beragama masih tetap terjaga hingga kini sebagai wujud dari sikap moderat yang mereka miliki dan diwariskan turun temurun.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document