Determinasi Pola kontribusi dengan pola kemitraan pada Penyelenggaraan Pelatihan kepemimpinan di BPSDM Provinsi Bali (Studi Kasus pada BPSDM Provinsi Bali)

2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
Author(s):  
Ida Bagus Sedhawa

Pelatihan kepemimpinan merupakan persyaratan dalam posisi tempat kerja. Kenyataannya, mampu menduduki posisi pertama di tempat kerja dan mengikuti diklat kepemimpinan memang tidak terlepas dari terbatasnya kemampuan menyusun anggaran pelatihan. Untuk institusi yang anggaran pendidikan dan pelatihannya terbatas, masih banyak pejabat yang belum mengikuti diklat kepemimpinan pada posisinya. Terkait dengan upaya peningkatan kualitas dan pelaksanaan diklat kepemimpinan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali sejak tahun 2017 telah mencoba membandingkan Pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dan Tingkat III melalui Pola Kontribusi dengan Pola Kemitraan. Hasil kelulusan dalam tiga tahun terakhir 2016, 2017, dan 2019 menggambarkan bahwa nilai rata-rata kelulusan dengan perbedaan yang signifikan dan dengan metode deskriptif yang didukung oleh teori, analisis, dan data empiris dapat dibuktikan. Pola Kontribusi Jenjang Wisuda yaitu “sangat memuaskan” > 41% dan nilai rata-rata nilai kelulusan > 87 jika dibandingkan dengan Pola Kemitraan peringkat kelulusan “sangat memuaskan” < 21% dan nilai rata-rata kelulusan. < 86. Indikasi atau penyebab bahwa dalam Penerapan Pola Kemitraan antar peserta kurang signifikan persaingan terbangun karena homogenitas yang dikelompokkan dari satu lembaga yang sama. Beranjak dari hipotesis yang ada guna mencapai kelulusan dengan nilai rata-rata yang sangat baik; Hal tersebut perlu ditentukan melalui Pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Pola Kontribusi. Oleh karena itu, implementasi Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Satu Pintu perlu dilakukan secara bersamaan di Pemerintah Provinsi Bali.Kata Kunci: tekad, pola kontribusi, dan pelatihan satu atap

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document