scholarly journals Hubungan Komorbid Hipertensi dengan Kematian pada Kasus Konfirmasi COVID-19 di DKI Jakarta, Maret-Agustus 2020

2021 ◽  
Vol 10 (04) ◽  
pp. 287-298
Author(s):  
Endang Widuri Wulandari ◽  
Sudarto Ronoatmodjo ◽  
Ngabila Salama

Pandemi COVID-19 berdampak pada kesehatan masyarakat dan sosial ekonomi. Sampai dengan 31 Januari 2021 dilaporkan 1.078.314 kasus COVID-19 dengan 29.998 kematian (CFR: 2,78%) dari 510 kabupaten di 34 provinsi di Indonesia dengan kasus yang tertinggi dilaporkan dari DKI Jakarta sebanyak 269.718 kasus dengan 4.267 kematian.  Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 prevalensi hipertensi di DKI Jakarta 10,17 %, lebih tinggi dibandingkan prevalensi hipertensi nasional (8,36%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara komorbid hipertensi dengan kematian COVID-19 di DKI Jakarta dengan menghitung Hazard Rasio (HR). Desain penelitian ini kohort retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari laporan COVID-19 dinas kesehatan provinsi DKI Jakarta periode Maret-Agustus 2020 dengan kriteria inklusi kasus konfirmasi COVID-19 yang dilaporkan pada periode Maret-Agustus 2020, bertempat tinggal di DKI Jakarta dengan data variabel yang diteliti lengkap. Data dianalisis menggunakan regresi cox proporsional hazard. Hasil penelitian didapatkan bahwa kasus COVID-19 dengan komorbid hipertensi mempunyai risiko 2,2 kali mengalami kematian dibandingkan dengan kasus COVID-19 tanpa komorbid hipertensi (HR 2,2 Pv < 0,001 95% CI 1,66-3,87) setelah dikontrol variabel perancu komorbid gagal ginjal kronik, kelompok usia, gejala klinis sesak nafas, malaise dan pneumonia. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian khusus untuk pencegahan dan penatalaksanaan kasus COVID-19 dengan komorbid hipertensi untuk menurunkan risiko kematian.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document