scholarly journals KONSUMSI SERAT KASAR, KECERNAAN SERAT KASAR DAN PRODUKSI LEMAK SUSU AKIBAT PEMBERIAN SUPLEMEN TEPUNG TEMULAWAK PADA SAPI LAKTASI

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 35-43
Author(s):  
Bela Tera Nurcahyanti ◽  
Rudy Hartanto ◽  
Dian Wahyu Harjanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian suplemen tepung temulawak terhadap konsumsi serat kasar, kecernaan serat kasar dan produksi lemak susu pada sapi laktasi dengan rata-rata bobot badan 461,57±44,99 (CV = 9,75%) kg dan rata-rata produksi susu awal 6,87±2,70 (CV = 39,34%) liter.  Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 perlakuan dan 6 kelompok berdasarkan produksi susu. Perlakuan yang diterapkan yaitu T0 = sebagai kontrol, T1 = Suplemen temulawak 1% kebutuhan BK berdasarkan 3% BB. Parameter yang diamati meliputi konsumsi serat kasar, kecernaan serat kasar dan produksi lemak susu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi SK pakan T0 sebesar 5,265 kg BK, T1 sebesar 5,279 kg BK, kecernaan serat kasar T0 sebesar 57,14, T1 sebesar 58,75 dan produksi lemak susu T0 sebesar 0,249 kg, T1 sebesar 0,251 kg. Data dari T0 dan TI menunjukan tidak adanya perbedaan yang  nyata terhadap data konsumsi serat kasar dan produksi lemak susu (P ? 0,05). Disimpulkan bahwa pemberian suplemen temulawak 1% kebutuhan BK temulawak belum mampu meningkatkan konsumsi serat kasar, kecernaan serat kasar   dan  produksi lemak susu sapi perah.Kata  kunci :  sapi perah, temulawak, konsumsi, serat kasar, produksi lemak susu

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document