scholarly journals PROSES KREATIF BATIK TULIS KONTEMPORER SEBAGAI MEDIA EKSPRESI MASA PANDEMI

VISUALITA ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Melitha Amaliana ◽  
Desy Nurcahyanty ◽  
Yayan Suherlan

Abstrak. Aktivitas membatik di antaranya untuk menghias kain dengan motif tertetu, sebagai media ekspresi, edukasi dan kontemplasi bagi para perajin. Produk yang dihasilkan dapat disebut karya seni karena perajin batik menginisiasi konsep serta ide sebelum divisualisasikan. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional pada masa pandemi menimbulkan masalah psikis yakni kejenuhan, karena masyarakat dibatasi beraktivitas sebagai cara mengurangi laju jumlah penderita Covid-19. Masalah kejenuhan juga dialami oleh para perajin batik Girilayu, satu diantara perempuan perajin batik di Girilayu bernama Yuliasih, mengubah cara pandang membatik untuk menghilangkan jenuh. Aktivitas membatik semula diposisikan sebagai rutinitas, oleh Yuliasih berubah menjadi media ekspresi di masa pandemi. Penelitian ini bertujuan mengetahui latar belakang Yuliasih memfungsikan batik sebagai media ekspresi pada masa pandemi dan proses kreatif yang dilakukan Yuliasih dalam berkarya. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan observasi lapangan langsung ke lokasi yakni rumah batik Wahyu Asih milik Yuliasih, serta wawancara mendalam pada Yuliasih serta tokoh masyarakat di Girilayu dan studi pustaka. Analisis menggunakan triangulasi guna memperoleh validitas. Hasil penelitian diperoleh fakta bahwa selain kejenuhan, latar belakang ekonomi dan budaya menjadi pertimbangan Yuliasih menjadikan membatik sebagai media ekspresi seperti halnya melukis. Membatik adalah cara Yuliasih menuangkan ekspresi dan media penenang diri ditengah pandemi.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document