VISUALITA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

83
(FIVE YEARS 31)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Visual Communication Design Of Unikom

2655-2140, 2301-5144

VISUALITA ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Rahmiati Aulia ◽  
Wahyu Ramandha Putro

ABSTRAK. Berkembangnya industri jamu dari sektor UMKM di pulau Jawa disebabkanoleh gaya hidup sehat masyarakat yang semakin meningkat. Fenomena ini termanifestasimenjadi sebuah produk jamu tradisional dengan format baru yang didukung oleh desainkemasan yang baik. Kini jamu ini populer dengan istilah Jamu Kekinian. Jamu HouseblendSOJ adalah salah satu produk Jamu Kekinian dari Kedai Suwe Ora Jamu yang menjadipioner dalam memperkenalkan kembali budaya minum jamu kepada generasi millenialssejak tahun 2013 di Jakarta. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana kemudianproduk Jamu Houseblend SOJ dipersepsi konsumennya melalui kuesioner. Metode analisisyang akan digunakan adalah studi literatur, wawancara dan penyebaran kuesioner. Melaluipenelitian ini diketahui bahwa kombinasi warna pada desain kemasan adalah hal yangperlu diperhatikan oleh perusahaan Kedai Suwe Ora Jamu. Hasil temuan ini diharapkandapat menjadi tolak ukur bagi perusahaan Jamu Kekinian dalam pengembangan produk.


VISUALITA ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Ulil Latifah ◽  
Nova Kristiana

Game Mobile Legends Bang Bang merupakan salah satu karya desain yang hingga kini masih digemari masyarakat di seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia. Karakter pada game bervariasi dan menarik secara visual. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis visual karakter dalam game Mobile Legends Bang Bang yaitu Gatotkaca. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana ciri-ciri fisik dan pemaknaan visual karakter Gatotkaca yang terdapat dalam game Mobile Legends Bang Bang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan studi literatur, teknik pengolahan data menggunakan reduksi dan identifikasi data, teknik analisis data desktiptif  menggunakan semiotika Roland Barthes. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa ciri fisik karakter Gatotkaca terinspirasi  dari tokoh legendaris di Indonesia yaitu Gatotkaca. Secara visual, karakter Gatotkaca telah mengalami penyederhanaan bentuk demi kemudahan dalam proses dimensionalnya secara realistis. Karakter Gatotkaca dalam game Mobile Legends Bang Bang dapat mencitrakan sosok Gatotkaca yang kuat dan perkasa dengan senjata sarung tangan Brajamukti-Brajadentanya. Hal ini yang membuat adanya karakter Gatotkaca dalam game Mobile Legends Bang Bang dapat disebut sebagai wujud pelestarian budaya Indonesia. Kata Kunci: Barthes, Game, Gatotkaca, Semiotika.   VISUAL ANALYSIS OF GATOTKACA CHARACTERS IN THE MOBILE  LEGENDS BANG BANG GAME     Abstract Mobile Legends Bang Bang, A game which has conception design and earns enormous popularity among society around the world including Indonesia. The characters in this game have many variations and visually appealing. Through this research, researcher analyses Mobile Legends Bang Bang character’s visual, Gatotkaca. The purpose of the study aims to examine physical characteristics and visual importance of Moblie Legends Bang Bang’s character, Gatotkaca. This research uses Qualitative approach, as data collection technique uses documentation and literature study. Meanwhile, data processing technique uses data reduction and identification, descriptive data technique uses Roland Barthes’ Semiotics. Established results of this study shows physical appearance of Gatotkaca’s character is inspired by legendary figure in Indonesia, Gatotkaca. Visually, the character of Gatotkaca has undergone many shape simplifications to ease its dimensional realistic processes. Gatotkaca’s character in Mobile Legends Bang Bang game images both strong and powerful Gatotkaca with his Brajamukti-Brajadenta gauntlet. This makes Gatotkaca’s character in Mobile Legends Bang Bang can be called as the form of Indonesia’s culture preservation. Keywords: Barthes, Game, Gatotkaca, Semiotics.  


VISUALITA ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Tiara Radinska Deanda

ABSTRAK. Fesyen menjadi sebuah bentuk identitas yang telah lama digunakan olehmasyarakat sebagai simbol dari jati diri secara individu atau kelompok. Generasi baru yangmembentuk subkultur baru serta pengaplikasian sebuah post-structuralism phenomenonpada era modern dan pemaknaan dari diri masing-masing dikarenakan hasrat untukmempresentasikan diri merupakan suatu fenomena yang sangat menarik untuk dianalisiskarena tren genderless fashion yang kini kian marak dipopulerkan oleh generasi muda.Banyaknya konsep yang bertentangan dengan ideologi dalam fesyen ini menjadi sebuahintrik dalam memahami sudut pandang masyarakat sebagai ‘Penonton’ dan ‘Pelaku’.‘Pelaku’ yang menggunakan fesyen sebagai simbol dari identitas mereka mendapat reaksiyang cukup tajam dari ‘penonton’ atau masyarakat pada umumnya yang menganutpemahaman gender secara umum atau general. Identitas gender dan post strukturalismeyang mempengaruhi pandangan para pelaku genderless fashion dan masyarakat Jepangyang memandang ataupun menilai (baik secara individu maupun kelompok) fenomenatersebut akan dikaji dalam teori representasi, pemahaman gender serta sudut pandang daripost strukturalisme itu sendiri.


VISUALITA ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Aisyi Syafikarani
Keyword(s):  

ABSTRAK. VT Cosmetics hadir dengan iklan barunya yang menggunakan brandambassador bintang K-Pop BTS, iklan tersebut merepresentasikan maskulinitas sebagaiatribut dari budaya populer. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisisbagaimana representasi maskulinitas sebagai atribut budaya populer pada iklan VT x BTS“Time to Shine”. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan pencarian datadari studi literatur dan studi lapangan melalui dokumentasi. Kemudian data yang sudahdiperoleh dianalisis dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Hasil daripenelitian ini menunjukkan bahwa laki-laki maskulin tidak selamanya direpresentasikanhanya melalui bentuk tubuh yang gagah, kuat, dan berani seperti konvensi yang sudahberedar saat ini. Akan tetapi juga menjadi wajar saat seorang pria juga memperhatikankecantikan dan kesehatan kulit layaknya seorang perempuan, hal ini merupakan dampakdari berkembangnya budaya Hallyu, yang merupakan budaya pop. Pada akhirnyamaskulinitas baru terbentuk sebagai atribut dari budaya populer, kehadirannya digemarioleh sekelompok masyarakat tertentu, sehingga sangat berpeluang untuk berkembang kedepannya. Hasil dari penelitian ini bermanfaat bagi para praktisi dan akademisi yangbergerak di dunia periklanan.


VISUALITA ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Melitha Amaliana ◽  
Desy Nurcahyanty ◽  
Yayan Suherlan

Abstrak. Aktivitas membatik di antaranya untuk menghias kain dengan motif tertetu, sebagai media ekspresi, edukasi dan kontemplasi bagi para perajin. Produk yang dihasilkan dapat disebut karya seni karena perajin batik menginisiasi konsep serta ide sebelum divisualisasikan. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional pada masa pandemi menimbulkan masalah psikis yakni kejenuhan, karena masyarakat dibatasi beraktivitas sebagai cara mengurangi laju jumlah penderita Covid-19. Masalah kejenuhan juga dialami oleh para perajin batik Girilayu, satu diantara perempuan perajin batik di Girilayu bernama Yuliasih, mengubah cara pandang membatik untuk menghilangkan jenuh. Aktivitas membatik semula diposisikan sebagai rutinitas, oleh Yuliasih berubah menjadi media ekspresi di masa pandemi. Penelitian ini bertujuan mengetahui latar belakang Yuliasih memfungsikan batik sebagai media ekspresi pada masa pandemi dan proses kreatif yang dilakukan Yuliasih dalam berkarya. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan observasi lapangan langsung ke lokasi yakni rumah batik Wahyu Asih milik Yuliasih, serta wawancara mendalam pada Yuliasih serta tokoh masyarakat di Girilayu dan studi pustaka. Analisis menggunakan triangulasi guna memperoleh validitas. Hasil penelitian diperoleh fakta bahwa selain kejenuhan, latar belakang ekonomi dan budaya menjadi pertimbangan Yuliasih menjadikan membatik sebagai media ekspresi seperti halnya melukis. Membatik adalah cara Yuliasih menuangkan ekspresi dan media penenang diri ditengah pandemi.


VISUALITA ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Sandi Justitia Putra ◽  
Ihsan Ramadhan

ABSTRAK. Nusa Tenggara Barat adalah salah satu provinsi di Negara Kesatuan RepublikIndonesia yang memiliki dua kepulauan besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawadengan pusat pemerintahan yang berada di Kota Mataram. Pulau Lombok memiliki kulinertradisional yang beranekaragam dan memiliki keunikan tersendiri, contohnya adalah Aresyang berbahan dasar pelepah atau kedebong pisang yang masih muda. Namun, terdapatpermasalahan lain dibalik keanekaragaman kuliner tradisional di Pulau Lombok yaknikurangnya pengetahuan generasi muda mengenai kuliner tradisional di Pulau Lombok.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah buku kuliner tradisional yangmembahas tentang kuliner tradisional di Pulau Lombok. Metode penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah metode desain (Desain Komunikasi Visual) melalui tahapananalisis, sintesis dan evaluasi. Buku kuliner tradisional “Negeri Lombok” disusun denganbegitu banyak memuat penanda visual seperti motif songket keker dan ragam fotografiyang menampilkan kuliner tradisional Lombok sehingga pembaca lebih cepat mengenaldan memahami konten yang disampaikan.Dengan perancangan buku visual kulinertradisional ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk mau mempelajari danmelestarikan kuliner tradisional daerahnya.


VISUALITA ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 257-270
Author(s):  
Rini Maulina ◽  
Arif Try Cahyadi ◽  
Wahyu Maulana Madjid ◽  
Febby Permata Dewi

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilakukan oleh Dosen dan mahasiswa dari Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). PKM dilaksanakan atas dasar kebutuhan mitra yaitu SMK Nasional Bandung terhadap kemajuan kreativitas, prestasi dan kepercayaan diri siswa-siswinya melalui kompetisi. Program PKM yaitu Pelatihan Desain Poster bertema COVID-19 yang disepakati dapat diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia. Peserta berjumlah 124, dilaksanakan melalui daring. Tujuan dari kegiatan PKM untuk meningkatkan kreativitas, prestasi dan kepercayaan diri siswa-siswi SMK Nasional Bandung. Metode PKM terdiri dari metode pelaksanaan dan metode analisis karya. Metode pelaksanaan PKM terdiri dari 12 tahapan, di antaranya yaitu need assesment, introduksi, pelatihan, lokakarya, kurasi, pameran, dan penghargaan. Metode analisis visual berargumen digunakan untuk menguji hasil pelatihan pada 3 karya peserta terbaik. Hasil dari Pelatihan desain poster terdapat 52 karya desain poster yang dipamerkan di halaman web https://ideas.my.id. hasil dari analisis visual berargumen menunjukkan peserta pelatihan memahami materi pelatihan.


VISUALITA ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 219-240
Author(s):  
Kankan Kasmana

Aden Endul merupakan komik strip yang hadir di Jawa Barat Indonesia mulai tahun 1986. Dengan genre komedi, komik mengangkat tema tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda (suku yang mendiami Jawa Barat). Tulisan ini membahas tentang komik Aden Endul, sebagai sastra gambar berupaya menemukan aspek budaya Sunda dalam narasi dan visual, melalui analisis struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komik merepresentasikan aspek budaya Sunda dalam bentuk penggunaan bahasa Sunda yang menunjukkan ajaran silih asah, silih asih dan silih asuh, aspek religi; sinkretisme ajaran Sunda dan Islam, pandangan kehidupan masyarakat tradisional yang dekat dengan alam. Susunan komposisi komik beserta unsur-unsurnya menunjukkan pengetahuan komikus sebagai orang Sunda yang memiliki aspek visualitas yang menghadirkan pengalaman hidup dan kehidupan komik. Humor dimaksudkan sebagai autokritikal bagi komikus dan juga pembacanya.


VISUALITA ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 195-217
Author(s):  
Moh Rusnoto Susanto ◽  
Rahayu Retnaningsih ◽  
Kusuma Chandra Kirana

Kayu mindi merupakan kayu lokal yang mudah diperoleh dan saat ini sangat diminati karena mudah pengolahannya bagi para pengrajin mengingat sifat kayu yang stabil dan tidak mudah melengkung. Kayu mindi lazim digunakan sebagai bahan baku pembuatan barang kerajinan khusus yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan karena karakteristik teksturnya yang cenderung lurus dan bebas dari mata kayu sehingga cenderung mulus. Ruaya merupakan salah satu industri rumahan yang fokus pembuatannya pada produk tas mode berbasis kayu olahan dengan citra desain khas tas mode. Sebagai produsen Tas Kayu mode, Ruaya fokus mempertahankan kualitas produknya dan keunikan gaya dengan terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produknya. Produk yang dipasarkan hingga pasar mancanegara ini sangat beragam, yakni tas kayu mode sebagai produk unggulan, pengeras suara  (speaker) kayu, dompet kayu dan produk-produk lainnya. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan di industri rumahan  Ruaya sebagai mitra menggunakan metode pendampingan partisipasi melalui intervensi kegiatan peningkatan mutu SDM dan tata kelola produksi maupun Pemasaran. Metode PKM ini digunakan untuk memberikan strategi penguatan E-Commerce tas mode kayu mindi berbasis inovasi desain yang dituangkan dalam paparan ilmiah sebagai hasil pendampingan UKM pada kegiatan Hibah PKM. Hasil PKM yang diperoleh di antaranya; penguatan merek (brand) tas mode kayu mindi sebagai rintisan industri kreatif melalui E-Commerce, Penguatan sistem Marketing Communication (MARCOM) berbasis E-Commerce sebagai upaya meningkatkan omzet penjualan dan penguatan strategi bisnis pasar global, Strategi penguatan E-Commerce tas mode kayu mindi berbasis inovasi desain di Pajangan, Bantul.


VISUALITA ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 241-255
Author(s):  
I Wayan Swandi ◽  
I Nyoman Larry Julianto

Pandemi Covid–19 berdampak besar terhadap semua sektor berkehidupan, terutama terkait dengan aspek kesehatan mental dan emosional setiap individu. Permasalahan virus Corona diikuti oleh penyebaran informasi yang masif melalui media berita berbasis online, mengenai perkembangan wilayah penyebaran serta peningkatan jumlah penderitanya. Adanya keterlibatan ilustrasi dan teks (headline) sebagai elemen rangsang visual dalam penyampaian informasi selama masa pandemi, maka perlu dipahami secara interpretatif terkait peranannya terhadap kesiapan mental dan emosional khalayak pembaca dalam menghadapi pasca pandemi Covid–19 di Bali. Metode analisis kualitatif terhadap pendekatan visual dilakukan dalam upaya memahami persepsi psikologis yang terkonstruksi dalam struktur komunikasinya. Hasil penelitian menyatakan bahwa elemen rangsang visual berupa ilustrasi dan teks (headline) merupakan stimulus yang mampu memberikan proses organisme dalam menghasilkan respon bagi khalayak pembaca, sehingga informasi yang terkesan bersifat bertentangan akan menimbulkan persepsi psikologis. Adapun dampak secara implisit adalah berupa ketidaksepahaman yang berakibat pada konsepsi ‘perlawanan‘ terhadap pesan yang disampaikan. Elemen desain komunikasi visual dalam sebuah infodemik, secara tidak langsung ikut berperan terhadap kesiapan mental dan emosional khalayak sasaran untuk dapat menghadapi tatanan kehidupan era normal baru atau pasca pandemi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document