scholarly journals Melalaikan Tanggung Jawab Sebagai Bentuk Ingkarnya Laki-Laki Merawat Komitmen Perkawinan

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 35-46
Author(s):  
Ashabul Fadhli

Penelitian ini mendeskripsikan ingkarnya laki-laki dalam merawat komitmen perkawinan. Melalaikan tanggung jawab dalam bentuk penelantaran seperti tidak memberikan nafkah kepada istri dan anak, meninggalkan rumah dalam waktu yang lama serta malas bekerja menjadi pemicu ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Pada penelitian terdahulu, didapati bahwa laki-laki membutuhkan penyesuaian dalam perkawinan agar dapat melanggengkan komitmen. Penyesuaian dipandang sebagai salah satu cara untuk merealisasikan komitmen. Penelitian ini menjadikan putusan hukum Pengadilan Agama Bukittinggi sebagai data skunder dalam pengumpulan data. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Data diperoleh melalui salinan perkara di putusan3 Mahkamah Agung tentang putusan perceraian dengan melibatkan 3 pasangan suami istri yang memiliki usia perkawinan rentang 5-18 tahun. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penyesuaian yang lama dalam menjalani perkawinan tidak dapat dijadikan indikator berhasilnya pasangan suami istri merawat komitmen. Tidak adanya rasa tanggung jawab pada masa perkawinan yang baru atau lama sekalipun dapat berpotensi pada pilihan mengakhiri perkawinan. Konsep diri positif merupakan faktor internal yang menentukan intensitas komitmen terhadap perkawinan. Konsep diri ini dapat tergambar pada peran dan komitmen laki-laki yang dijalaninya sebagai individu yang otonom bagi dirinya sendiri, suami dari seorang istri dan ayah bagi anak

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document