scholarly journals KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT HAJI ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH (HAMKA)

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 33-50
Author(s):  
Fuad Ahmad Riva’i

Globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Selain berdampak positif, hal tersebut juga membawa dampak negatif bagi gaya hidup remaja dan perilaku mahasiswa seperti budaya barat yang mencemari gaya hidup mereka, membawa mereka pada kehidupan materialistis, hedonisme dan seks bebas. Perguruan tinggi sebagai pembentuk generasi penerus memiliki peran penting untuk menjadikan mereka sebagai generasi yang unggul. Untuk itu pendidikan akhlak telah dilaksanakan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hamka adalah salah satu ulama Islam terbesar yang lahir di Indonesia. Pemikirannya mendapat banyak apresiasi dari masyarakat Indonesia. Sebagai ilmunya yang luas sehingga ia bisa menulis banyak buku dalam disiplin ilmu apa pun, terutama di tasawuf dan pendidikan. Sehingga penulis mencoba meneliti pemikirannya dalam pendidikan moral, seperti konsepnya tentang moral dan karakteristik pendidikannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini mencoba merekonstruksi secara sistematis pemikiran Hamka dalam pendidikan akhlak. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan konsep moral dan karakteristik pendidikan moral menurut Hamka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akhlak menurut Hamka adalah sikap atau perilaku hidup, karena pembinaan dan pembiasaan dalam melakukan perbuatan baik, secara teratur menjadi wataknya. Konsep pendidikan akhlak Hamka berlandaskan nilai-nilai tauhidullah, dengan tujuan mencapai kebahagiaan dengan mengenal Allah (Marifatullah). Dan ruang lingkup pendidikan akhlaknya adalah akhlak agama, akhlak dalam masyarakat, dan akhlak terhadap umat manusia. Dimana proses pendidikan moral pada pemikiran Hamka harus dilakukan dengan metode pelatihan dan kostum, maka pola yang baik membentuk guru. Sebagai mata pelajaran pendidikan akhlak ini menurut Hamka harus memperhatikan keseimbangan pendidikan jasmani dan pendidikan rohani untuk mendapatkan tujuan dari pendidikan akhlak ini, yaitu kebahagiaan

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document