Dalam kehidupan sehari-hari, pasti sebagai masyarakat tentunya pernah melihat kerjadian darurat di tempat umum seperti kecelakaan, perampokan, dan sebagainya. Pada umumnya, rasa empati yang tertanam pada diri manusia akan bergegas menolong korban dari situasi kritis tersebut. Namun, para psikolog menyarankan masyarakat untuk menilai turut campur tangannya seseorang akan kejadian darurat tersebut bergantung pada jumlah saksi lain yang hadir di lokasi terebut. Banyaknya saksi akan memunculkan perasaan ragu terhadap seseorang untuk menunjukan rasa empatinya atau tidak. Istilah ini disebut dengan Bystander Effect. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara bystander effect dengan perilaku sosial pada kehidupan bermasyrakat yang sudah memasuki zaman post-modern ini. Teknik pengambilan sampel dalam artikel ini ialah dengan menggunakan teknik studi literatur. Metode lain dalam penelitian ini adalah mempelajari contoh-contoh kasus yang sering terjadi tentang bystander effect terhadap perilaku sosial masyarakat dan mengkaji dengan kajian persepsi citra sebagaimana pada ilmu citra visual. Hasil dari penelitian ini akan menjadi peringatan masyarakat akan bentuk kepedulian, tidak hanya bersimpati tetapi juga berempati, mengurangi sifat apatisme dan meningkatkan kewaspadaan terhadap situasi-situasi yang memiliki kemungkinan terjadinya keadaan darurat di tengah keramaian.