LOGOS
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

76
(FIVE YEARS 76)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Katolik Santo Thomas

2776-7485, 1412-5943

LOGOS ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 129-141
Author(s):  
Fransiskus Saverius Marmidi

LOGOS ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 168-179
Author(s):  
Yustinus Slamet Antono

Pemberian hadiah merupakan fenomena yang mudah dijumpai di berbagai kebudayaan yang ada di muka bumi. Melalui cara itu relasi antar sesama manusia dipererat dan dipelihara. Praktek pemberian hadiah dalam berbagai bentuknya dan juga istilah-istilahnya kepada para pejabat ataupun yang memiliki kewenangan juga telah lama ada. Istilah yang sering digunakan untuk praktek tersebut adalah suap. Suap merupakan model penyelesaian masalah-masalah profan yaitu masalah-masalah yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Terkait dengan fenomena suap-menyuap, apakah religiositas tradisional berkontribusi dalam menyediakan model penyelesaian masalah seperti itu? Dalam artikel ini akan dibahas cara pandang masyarakat terhadap dunianya serta sikap-sikap yang diperlukan  baik pada saat dalam keadaan biasa-biasa saja maupun ketika berhadapan dengan masalah-masalah kehidupan serta cara penyelesiannya. Melalui pendapat para ahli Jawa, masyarakat Jawa akan dijadikan  sebagai bahan analisa untuk menjawab pertanyaan di atas


LOGOS ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 92-109
Author(s):  
Gonti Simanullang

Hari Kaum Muda Sedunia (HKMS) telah terselenggara 29 kali antara kaum muda dengan Paus dengan agenda yang meliputi: prosesi dengan membawa Salib Tahun Penebusan dan ikon Bunda Maria, adorasi, katekese, sakramen reskonsiliasi dan misa penutupan. HKMS membutuhkan banyak biaya dan orang-orang yang berkehendak baik dan sukarela. HKMS tidak terlepas dari protes dan kritik berkaitan dengan biaya dan sikap Gereja Katolik terhadap isu-isu tertentu seperti alat kontrasepsi dan perkawinan sejenis. Menghadapi protes dan kritik itu, kaum muda yang terlibat dalam HKMS menunjukkan perilaku baik dengan tidak bertindak kasar dan arogan. Mereka menahan diri bahkan berdoa di tengah-tengah orang-orang yang menghina dan mencemoohkan mereka.


LOGOS ◽  
2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 74-85
Author(s):  
Yustinus Antono

Dilihat dari banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia, masyarakat Indonesia bisa digolongkan sebagai masyarakat majemuk. Dengan sendirinya pada masyarakat demikian bisa ditemukan berbagai aktivitas dalam kehidupan yang berhubungan dengan religiositas masyarakat yang bersangkutan. Selain itu dalam skala nasional, pemerintah Indonesia telah menetapkan pada tanggal-tanggal tertentu sebagai hari libur. Di antara hari libur yang ditetapkan itu adalah hari-hari yang terkait dengan hari besar agama tertentu. Selain aktivitas hari-hari keagamaan dalam masyarakat bisa dijumpai berbagai perayaan yang sifatnya lokal, yaitu perayaan atau aktivitas yang terkait dengan adat-istiadat masyarakat yang bersangkutan. Perayaan yang bersifat tradisional itu sangat boleh jadi berhubungan dengan sistem kepercayaan masyarakat setempat. Artikel ini akan mengulas bagaimana fenomenologi ataupun pendekatan fenomenologis dimanfaatkan untuk menelusuri berbagai aktivitas (perayaan) masyarakat baik yang bersumber dari agama-agama maupun yang bersumber dari kepercayaan masyarakat setempat


LOGOS ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 110-128
Author(s):  
Lesta Sembiring

Kebebasan adalah lambang yang unggul citra ilahi dalam diri manusia (GS 17). Dengan kebebasannya manusia diarahkan kepada Allah untuk mencapai kesempurnaan dan kebahagian abadi, karena ia dilengkapi akal budi dan kehendak (KGK 1711), untuk mencari/mencintai kebenaran dan kebaikan (GS 15,2). Mencari/mencintai kebenaran dan kebaikan sudah merupakan kewajiban dan tanggungjawab orang kristen (optio fundamentalis), sebab ia harus tumbuh dan matang di dalamnya (KGK 1731), serta memberi kesaksian (martyria) tentang kebenaran dan kebaikan itu (minimal dalam optio particularis).


LOGOS ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 142-167
Author(s):  
Alfonsus Ara

Teologi adalah ilmu tentang Allah. Sebagai sebuah displin ilmu, teologi memiliki sumber yang otentik, daya kritik, metode dan sistem yang padu. perangkat-perangkat ini sangat dibutuhkan agar inti kebenaran iman kepada Wahyu Allah dalam diri Yesus Kristus bisa dijelaskan dan dipertanggungjawabkan dengan akal manusia


LOGOS ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 80-91
Author(s):  
Yustinus Slamet Antono

Pemberian hadiah merupakan fenomena yang mudah dijumpai di berbagai kebudayaan yang ada di muka bumi. Melalui cara itu relasi antar sesama manusia dipererat dan dipelihara. Praktek pemberian hadiah dalam berbagai bentuknya dan juga istilah-istilahnya kepada para pejabat ataupun yang memiliki kewenangan juga telah lama ada. Istilah yang sering digunakan untuk praktek tersebut adalah suap. Suap merupakan model penyelesaian masalah-masalah profan yaitu masalah-masalah yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Terkait dengan fenomena suap-menyuap, apakah religiositas tradisional berkontribusi dalam menyediakan model penyelesaian masalah seperti itu? Dalam artikel ini akan dibahas cara pandang masyarakat terhadap dunianya serta sikap-sikap yang diperlukan  baik pada saat dalam keadaan biasa-biasa saja maupun ketika berhadapan dengan masalah-masalah kehidupan serta cara penyelesiannya. Melalui pendapat para ahli Jawa, masyarakat Jawa akan dijadikan  sebagai bahan analisa untuk menjawab pertanyaan di atas.


LOGOS ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 61-71
Author(s):  
Yustinus Slamet Antono

Di Indonesia kita mudah menjumpai tempat-tempat yang dianggap sakral oleh masyarakatnya. Mengapa tempat-tempat tersebut dianggap sakral, jawabannya bisa dicari melalui ceritera-ceritera rakyat baik berupa mite maupun legenda.  Tempat-tempat yang dianggap sakral ataupun ceritera-ceritera rakyat yang menyertainya merupakan bagian dari religiositas. Dalam tulisan singkat ini akan dipaparkan kontribusi religiositas pada berkembangan situs-situs ziarah Katolik dengan mengambil contoh masyarakat Jawa dari sisi religiositasnya.


LOGOS ◽  
2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 75-101
Author(s):  
Yohanes Anjar Donobakti ◽  
Rafael C. Sinurat

Orang-orang beriman kristiani, sejak menerima baptisan, sudah mengarahkan hidupnya menuju kepada kekudusan. Mereka dipanggil untuk bertumbuh dalam kekudusan, yaitu mengalami persatuan dengan Allah sumber kekudusan. Banyak jalan kekudusan, salah satunya bisa dicapai dengan cara melakukan perkara-perkara kecil. Jalan ini menuntut semua orang beriman untuk melakukan rutinitas harian dengan setia seturut nasihat Injil. Ketika seseorang melakukan perkara dan pekerjaan kecil dan sederhana dengan setia, pada saat itulah Kristus hadir, melimpahkan rahmat-Nya, dan memberikan cinta-Nya yang besar. Ketika orang-orang beriman melakukan perkara-perkara kecil dan sederhana dengan setia, ciinta, dan sukacita yang besar, mereka berada dalam jalan menuju kekudusan. Santa Theresia Lisieux melalui “jalan kecilnya” terutama dalam kesetiaannya melakukan perkara-perkara kecil memberikan suatu teladan bagi setiap orang beriman dapat sampai kepada kekudusan itu.


LOGOS ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 95-116
Author(s):  
Yohanes Anjar Donobakti ◽  
Stanislaus Kotska B.D. Atmaja

Sepanjang sejarah keselamatan, Allah tak henti-hentinya mewartakaan pertobatan. Puncak karya keselamatan itu ada dalam diri Yesus yang datang dalam dunia. Yesus telah berkata, ”Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Mrk 1:15). Gereja terus-menerus menyerukan dan melayani pertobatan kepada semua orang supaya mereka memperoleh keselamatan kekal. Namun, kerapuhan seringkali menjadi alasan manusia jatuh dalam dosa, jauh dari Allah, dan berada dalam ketidakkudusan. Tetapi Allah tetap setia pada manusia dan menghendaki agar manusia menjadi kudus melalui pertobatan. Pertobatan merupakan sarana untuk memulihkan relasi antara manusia dengan Allah. Santo Paulus melalui pengalaman pertobatannya yang luar biasa menjadi teladan dan model bagi setiap orang Kristen untuk bertobat, berbalik kepada Allah, dan hidup baru yang sesuai dengan kehendak Allah


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document