Jurnal Muhammadiyah Studies
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

11
(FIVE YEARS 9)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Muhammadiyah Malang

2527-581x

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Hasnan Bachtiar

Paper ini menjelaskan bagaimana profetisme sebagai sebuah spirit menginspirasi gerakan sosial Muhammadiyah hingga mencapai posisi yang kokoh, kendati menghadapi pelbagai tantangan gelombang besar globalisasi. Penggunaan pendekatan transformasi sosial untuk membaca situasi kekinian, menemukan bahwa Muhammadiyah cukup tergoncang menghadapi kekuatan kapitalisme baru yang bekerja melalui arus sistem-sistem pasar yang menjangkau seluruh dimensi kehidupan. Pada akhirnya, bagian utama pada paper ini memberikan sejumlah saran untuk revitalisasi dan transformasi profetisme di dalam konteks kontemporer sebagai solusi untuk mengendalikan globalisasi.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
M. Abdul Fattah Santoso

Tulisan ini akan membahas tentang kesiapan Muhammadiyah dalam memperkenalkan manhaj ijtihad di hadapan publik internasional. Kesiapan tersebut menyangkut kematangan konsep populer yang khas dan berkembang secara inheren pada metodologi ijtihad Muhammadiyah, yaitu purifikasi. Purifikasi yang pada mulanya ditafsirkan sebagai gerak formalisasi syariah, mengalami pergeseran makna menuju spiritualisasi syariah. Ruang lingkup yang menjadi jangkauan ijtihad Muhammadiyah saat ini, bukan hanya pada bidang hukum Islam, melainkan juga berbagai persoalan sosial dan humaniora. Ketika agama Islam yang genap dengan nilai-nilai kebajikan universal dianggap perlu untuk mengambil bagian dalam rangka menyelesaikan berbagai masalah global, maka Muhammadiyah juga dianggap telah siap mendesaminasikan pemikiran Islam progresif ke seluruh dunia


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
M. Amin Abdullah
Keyword(s):  

Studi ini mencoba membandingkan dan mengevaluasi dua gerakan Islam terbesar di dunia, yaitu Muhammadiyah dan Gulen Movement, khususnya dalam bidang internasionalisasi pemikiran Islam. Tampak bahwa, Gulen Movement memiliki banyak keunggulan dalam persoalan tersebut. Gerakan internasionalisasi yang dilakukan, telah merambah seluruh aspek kehidupan, khususnya di bidang pendidikan yang berbasis etos hizmet (voluntary services) yang menekankan pentingnya penguasaan sains mutakhir dan studi Islam. Hasilnya, para anggota Gulen Movement telah menyebar ke seluruh belahan dunia, yang diikuti oleh para anggota yang berasal dari negara-negara dan bangsa-bangsa yang tidak terbatas hanya pada warga negara Turki. Dalam konteks desaminasi kebajikan ini, Gulen Movement menarik untuk dipertimbangkan oleh organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia, khususnya pula oleh Muhammadiyah yang berusia satu abad lebih. Dengan demikian, bila merujuk pada metode dan strategi Gulen Movement, peluang untuk memperkenalkan pemikiran Islam Indonesia yang unik, seperti Islam yang toleran, ramah dan moderat, akan membawa mimpi bersama umat Muslim Indonesia menjadi kenyataan.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
M. Alfan Alfian

Paper ini adalah refleksi intelektual tentang Muhammadiyah dan kaitannya dengan agenda gerakan untuk Indonesia yang beradab. Tujuan utama dari pewacanaan masalah ini, sebagai upaya membangun gagasan alternatif untuk menjawab pelbagai fenomena krisis kemanusiaan yang telah menjangkiti bangsa ini. Tulisan yang terinspirasi dari buah permenungan artistik seorang cendekiawan, sastrawan dan tokoh bangsa terkemuka, HAMKA, membawa kepada suatu gagasan brilian yang menegaskan bahwa Muhammadiyah harus menjadi pelopor gerakan pemikiran inklusif. Dengan demikian, birokratisme yang kerap menjadi masalah bagi setiap institusi sosial keagamaan yang sudah mapan, tidak menjadi halangan untuk menebarkan nilai-nilai kebajikan universal tersebut.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Azaki Khoirudin ◽  
Ma’arif Jamuin

Penelitian ini akan membahas masalah kontinuitas dan diskontinuitas paradigma pendidikan kader Pondok Pesantren Hajjah Nuriyah Shabran (1982-2014), dan kaitannya dengan diaspora peradaban Muhammadiyah. Tulisan ini mengamati transformasi dan pergeseran orientasi paradigma pendidikan kader Pondok Shabran pasca kepemimpinan Djazman al-Kindi, hubungan elit (kekuasaan) dalam pembentukan pandangan paradigma pendidikan, dan kontinuitas dan diskontinuitasnya. Landasan teori tulisan ini adalah teori diaspora, kontinuitas, serta diskontinuitas. Melalui Pondok Shabran, kader-kader Persyarikatan mampu melakukan diaspora peradaban dalam rangka membenihkan perubahan sosial.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Hafidz Arfandi

Penelitian ini akan menyoroti gerakan kesejahteraan sektor ketiga yang lahir dari komunitas muslim di Indonesia, yaitu Muhammadiyah. Selama ini, filantropi pada Muhammadiyah seringkali disalahpahami hanya terkait dengan lembaga amil, zakat, infaq dan shadaqah yang menjadi bagian kecil dari sistem Muhammadiyah. Pandangan tersebut terlalu terburu-buru dan membuktikan kegagalan sebagian besar orang melihat konsep filantropi secara luas dan mereduksinya. Riset ini menggunakan studi kasus peggalian data secara historis dengan menggunakan pendekatan teori motif dari tradisi kedermawanan (gift)


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Hasnan Bachtiar ◽  
Moh. Nurhakim ◽  
Haeri Fadly

Penelitian ini berupaya untuk mendiagnosa visi kosmopolitanisme Islam yang terdapat dalam peran Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM). Melalui perspektif analisis sosiologi pengetahuan Karl Mannhemian, didapati bahwa JIMM berdiri di atas nalar intelektual di antara berbagai wacana humanitas dan ide-ide, seperti pluralisme, multikulturalisme, nasionalisme kebinekaan dan kosmopolitanisme. Elaborasi berbagai diskursus dan ide tersebut sengaja digelorakan dalam rangka mengasah rasa keadilan sosial dan kemanusiaan, sebagai umat bangsa dunia yang satu. Elaborasi ini adalah upaya dakwah untuk menjadi pemenang di tengah konstelasi peradaban global. Untuk mencapainya, JIMM memiliki fondasi pemikiran yang terintrepretasikan pada tiga langkah, di antaranya; Islam progresif, liberasi sosial and aktivisme sejarah. Di era kontemporer seperti saat ini, untuk menghadapai berbagai konteks masyarakat Muslim yang beragam, maka kosmopolitanisme Islam JIMM berupaya untuk mengisi perjuangan mereka melalui berbagai agenda internasionalisasi Islam berkemajuan dan Islam Indonesia.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Zakiyuddin Baidhawy
Keyword(s):  

Paper ini merupakan studi tentang Muhammadiyah sebagai civil society, yang dapat bermain dalam ruang interaksi sosial di antara politik dan ekonomi. Dalam ruang ini, Muhammadiyah hadir dalam bentuk organisasi sukarela sekaligus gerakan sosial yang bekerja mulai dari tingkat keluarga (usrah), komunitas (qaryah) hingga masyarakat atau negara (baldah). Walaupun bekerja di antara ruang politik dan ekonomi, bukan berarti Muhammadiyah identik dengan seluruh kehidupan sosial di bidang administrasi negara dan proses ekonomi dalam pengertian sempit. Menurut definisi ini, organisasi politik, partai politik dan parlemen, sekaligus organisasi produksi, dan distribusi barang, seperti perusahaan, bentuk-bentuk kerjasama dan kemitraan adalah bukan bagian dari MIYS. Muhammadiyah tetap memiliki peran politik dan peran ekonomi sebagai pelaku dari MIYS. Peran itu tidak berhubungan langsung dengan kontrol atas kekuatan politik dan ekonomi, namun lebih muncul sebagai kekuatan yang memengaruhi politik dan ekonomi melalui kehidupan asosiasi demokratis dan diskusi di ruang publik kultural.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Marpuji Ali

Tulisan ini membahas tentang bagaimana Muhammadiyah berhadapan dengan isu-isu dunia Islam kontemporer, khususnya menyangkut masalah ketertinggalan umat Islam dan kemiskinan. Oleh karena kemiskinan yang mendera, - baik itu oleh sebab-sebab struktural dan kultural – maka umat Islam mengalami ketertinggalan di dunia global. Demikian pula dengan aspek pendidikan yang disinyalir akan mampu meningkatkan kualitas hidup umat, juga mengalami jalan buntu tatkala dihadapkan dengan persoalan ekonomi. Banyak orang miskin yang tidak memiliki akses pada lembaga-lembaga pendidikan Islam yang memiliki kualitas terbaik. Dalam rangka memikirkan itu semua, sebenarnya Muhammadiyah memiliki modal nilai-nilai etis kebajikan yang bersifat solutif, tatkala dihadapkan dengan persoalan-persoalan tersebut. Pemikiran mengenai moderatisme Islam adalah salah satu dari nilai yang sangat potensial untuk menyatukan antara iman dan amal saleh manusia. Dengan demikian, persyarikatan ini tidak perlu terjebak dalam dua arus pemikiran ekstrim yang justru kontraproduktif dengan nilai-nilai Islam itu sendiri, seperti misalnya fundamentalisme atau liberalisme. Melalui kesinambungan antara iman dan amal ini, Muhammadiyah bisa menjadi pioner dalam kerja-kerja kemanusiaan dan keadilan sosial. Nilai-nilai kebajikan itulah yang layak didakwahkan kepada publik internasional.


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Front Metter

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document