Kondisi Indonesia dalam keadaan darurat penyimpangan perilaku seksual remaja saat ini. Hal ini akan meningkat terus pada masa mendatang, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karenanya, kita harus memiliki perhatian terhadap masalah ini. Sebab, akan berdampak buruk pada kualitas masa depan bangsa. Solusi untuk mencegahnya melalui pendidikan. Tujuan penelitiannya untuk mengetahui, menganalisis dan mengembangkan kurikulum rekonstruksi sosial berkarakter agama dalam mencegah penyimpangan perilaku seksual remaja. Metode penelitiannya adalah penelitian terapan lapangan dengan lokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, interview, angket, dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil uji hipotesis diketahui bahwa kurikulum rekonstruksi sosial berkarakter agama adalah efektif dalam mencegah penyimpangan perilaku seksual remaja. Pada aspek kognitif (nilai Fo = 1,318 dan sig. = 0,225 < 0,05), remaja mampu berpikir positif, sehat dan lurus. Aspek apektif (nilai Fo = 1,578 dan sig. = 0,197 < 0,05), mampu menilai antara perilaku seksual yang benar dan salah. Aspek psikomotorik (nilai Fo = 0,980 dan sig.= 0,404 > 0,05), mampu mewujudkan perilaku seksual remaja yang benar dan mencegah dari yang menyimpang. Maka fungsi sosial agama Islam memberikan solusi untuk mengoreksi, memperbaiki, dan mengarahkan perilaku manusia, sehingga terjadi harmonisasi kehidupan dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.