Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

51
(FIVE YEARS 27)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Trisakti

1411-9722

2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 46
Author(s):  
Raja amalia Divya Reynanda ◽  
Agus Saladin ◽  
Mohammad Ali Topan

Perkembangan pariwisata, bisnis, di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota Surakarta sebagai salah satu kota pariwisata. Sehingga, Surakarta membutuhkan suatu tempat berskala besar berupa Konvensi dan Eksibisi Center untuk memfasilitasi penyelenggara pertemuan dan pameran yang dikenal dengan istilah MICE (<em>Meeting, Incentive, Convention, Exhibition</em>). Agar Konvensi dan Eksibisi Center dapat digunakan secara maksimal diperlukan suatu ekspansi bangunan berupa pemanfaatan ruang luar. Namun kondisi lingkungan perlu diperhatikan agar kegiatan dapat berlangsung dengan lancar. Oleh karena itu dibutuhkan suatu rancangan desain <em>retractable roof</em> pada eksibisi luar ruangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam perancangan desain <em>retractable roof</em> pada eksibisi luar ruangan ini, dilakukan dengan tinjauan pustaka, analisis studi preseden dan penerapan konsep rancangan pada studi kasus. Desain <em>retractable roof</em> ini menghasilkan desain interaktif pada eksibisi luar ruangan yang tidak hanya menciptakan daya tarik namun juga fungsionalitas yang optimal dalam memberikan kenyamanan aktivitas bangunan


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ekadriani Fitria ◽  
Dermawati DS ◽  
Endhi Ibuhindar Purnomo
Keyword(s):  

<p>Di era modern ini, bekerja tidak selalu di kantor. Banyak kaum muda yang lebih memilih menjadi freelancer agar bekerja lebih fleksibel. Mereka tidak perlu datang ke kantor, cukup pergi ke cafe dengan suasana yang lebih homey dan tidak kaku seperti di kantor. Adanya perkembangan zaman ini maka muncul konsep baru. <em>Co-Working space</em> adalah cara dan budaya baru dalam menumbuhkan sebuah kolaborasi dan inovasi. Kebutuhan akan ruang kerja yang nyaman, efisiensi, fleksibel, dan terjangkau menjadi suatu kebutuhan bagi banyak orang dengan waktu dan tempat yang fleksibel. Tujuan penulisan ini adalah mengindentifikasikan karakteristik tata ruang <em>co-working space</em> sehingga kegiatan di dalam bangunan dapat memberikan suasana yang nyaman bagi pengguna. Metode penulisan komparatif kualatif dengan membandingkan 2 studi kasus yang diambil secara acak terhadap zonasi, sirkulasi, tata perabot, dan suasana ruangan yang berhubungan dengan <em>co-working space.</em></p>


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Caeska Maharani

<p>Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman terjadi perubahan tuntutan dan standar konsumen terhadap pasar tradisional, guna mewujudkan fungsi pasar tradisional yang lebih baik, lebih sehat dan lebih nyaman. Pasar Kota Batu merupakan salah satu penyumbang restribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batu yang tinggi, namun hal tersebut tidak diimbangi dengan aspek kenyamanan yang mencangkup penataan ruang dagang. Pada Pasar Kota Batu penataan ruang dagang pada penjual kebutuhan sehari-hari masih bercampur aduk, tidak terbagi per zonasi. Kajian penataan ruang dagang merupakan merespon suatu permasalahan yang maih banyak terjadi di pasar tradisional Indonesia, yaitu ruang dagang yang tidak teratur, kotor, kurang terawat, dll. Kajian dengan perumusan berdasarkan dengan standar SNI dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 519 tahun 2008 tentang pedoman penyelenggaraan pasar dan berorientasi kepada masyarakat sebagai penggunanya. Untuk mengetahui penyebab permasalahan penataan ruang dagang yang kurang baik dilakukan analisis berdasarkan kriteria-kriteria pasar tradisional. Metodelogi penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan metodologi kualitatif yang selanjutnya akan dianalisis. Perwujudan dari aspek-aspek tersebut untuk mendapatkan hasil perancangan penataan ruang dagang Pasar Wisata Kota Batu yang bercitra modern dan dapat mengembalikan daya saing pasar tradisional.</p>


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 92
Author(s):  
Zahra Fathia ◽  
I. G. Oka Sindhu Pribadi ◽  
Laksmi Utami
Keyword(s):  

<p align="justify">Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan dan panas yang tinggi. Suhu panas yang tinggi akan membuat bangunan juga terasa panas. Penggunaan Double Skin Facade (DSF) pada eksterior bangunan bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasinya. Maraknya pembangunan di Indonesia merupakan salah satu yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global. Salah satu cara adalah dengan menerapkan konsep arsiktetur hijau pada bangunan. Maka untuk menerapkannya, Double Skin Facade membutuhkan material yang ramah lingkungan dan terbarukan seperti material kayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi penggunaan material kayu sebagai Double Skin Facade pada bangunan apartemen. Penelitian dilakukkan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan metode studi banding. Perwujudan dari aspek-aspek tersebut untuk mendapatkan hasil desain double skin facade dengan menggunakan material kayu.</p>


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Jenisa Karenata Zabrina Ruslin ◽  
Dermawati DS ◽  
Dwi Rosnarti

<p>Pengelolaan sampah berbasis R3 merupakan satu upaya menangani masalah sampah di kota besar. Sistem R3 merupakan kegiatan mengurangi (<em>Reduce</em>), menggunakan kembali (<em>Reuse</em>) dan mendaur ulang sampah (<em>Recycle</em>). Sistem pengelolaan sampah R3 mampu mengurangi volume sampah, dan menghadirkan nilai ekonomi. Sistem ini harus dilengkapi dengan ketersediaan sarana dan prasarana. Tujuan penelitian ini menganalisa ketersediaan tempat pengelolaan sampah yang layak dengan sistem R3 untuk diterapkan pada kawasan Pasar Besar Batu. Metode yang dilakukan merupakan metode kuantitatif berupa tabel, gambar, skematik, dan pendekatan deduktif. Analisis studi menunjukkan bahwa hampir seluruh TPS memerlukan standar ruang dengan prinsip arsitektur ekologis dan proses pengelolaan sampah yang ideal menggunakan sistem R3.</p>


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Syadza Afifah Mirafawati

<p>Pencahayaan alami merupakan unsur penting dan utama dalam penyajian koleksi museum di ruang pamer. Dalam penyajian koleksi museum diruang pamer museum, pencahayaan alami juga berperan untuk tercapaianya hubungan visual antara objek dengen pengunjung museum serta dapat memberikan kenyamanan secara visual. Dengan adanya pembagian dalam mengatur pola massa bangunan menggunakan <em>sanga mandala</em> akan sangat memungkinkan terjadinya pemanfaatan cahaya alami pada ruang pamer tidak terlalu efektif. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat optimalisasi rancangan yang menggunakan pendekatan <em>sanga mandala</em>  dalam penerapan cahaya alami untuk kenyamanan visual pengunjung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif<em> </em>yaitu dengan menguji bukaan dalam upaya optimalisasi pencahayaan alami terhadap ruang pamer museum serta menguji kenyamanan visual  sesuai dengan standar intensitas pencahayaan, dengan simulasi melalui komputer menggunakan aplikasi  <em>Autodesk</em> <em>Ecotect Analysis 2011</em>. Dari studi ini dihasilkan kenyamanan visual dalam ruang pamer museum didapatkan dari orientasi dan organisasi bangunan serta bukaan untuk pencahayaan alami atau sistem penataan cahaya dan jarak atau sudut pandang pada <em>display</em> diruang pamer.</p>


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Garin Elang Kusuma

<p> Pasar Umum memiliki peran besar pada suatu kota, yaitu sebagai tempat bertemunya penjual, pembeli dan pemasok untuk menjualbelikan dagangan sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari. Namun, seringkali penataan ruang dagang kebutuhan masih bercampur bahkan pada area basah dan area keringnya,  sehingga timbul permasalahan  di dalam zonasi dan sirkulasi pasar yang mengakibatkan terganggunya kenyamanan bagi pembeli. Hal ini memerlukan perhatian pada pola sirkulasi, besaran ruang, pola pengelompokan ruang, dan pengelompokan jenis ruang yang didapat dengan metode kualitatif dan konsep teori dari para ahli yang digunakan sebagai sebagai acuan untuk dijadikan konsep yang efektif. Selanjutnya memberikan penilaian dari beberapa poin tersebut terhadap Pasar Mayestik yang dinilai memenuhi beberapa kriteria dan dapat digunakan sebagai contoh untuk membuat konsep sirkulasi area basah dan kering.</p>


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Revi Amirah Hasibuan

<p>Stasiun MRT Dukuh Atas merupakan stasiun transit yang berada di area komersil dengan densitas penumpang yang cukup tinggi. Sebagai stasiun transit, aktivitas penumpang didalamnya cukup bervariasi khususnya pada area transit, dimana penumpang akan memperlihatkan kecenderungan perilaku berdasarkan kebutuhannya masing-masing. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa kecenderungan aktivitas penumpang pada area transit untuk mendapatkan pola aktivitas tertentu yang dapat dihubungkan dengan kecenderungan penumpang dalam memilih akses keluar dari stasiun MRT Dukuh Atas. Metode observasi dilakukan untuk memetakan pola aktivitas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pola sirkulasi linear dan pola aktivitas penumpang mempengaruhi penumpang dalam memilih akses keluar maupun masuk stasiun. Pola perilaku penumpang pada area transit tidak terlalu bervariasi meskipun tersedia ruang-ruang yang dapat menjadi potensi sebagai tempat penumpang berperilaku, hal ini disebabkan oleh kecepatan mobilitas penumpang yang cenderung ingin cepat berganti moda transportasi.</p>


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Willy Rofi ◽  
Dermawati Djoko Santoso ◽  
Endhi Ibuhindar Poernomo
Keyword(s):  

<p class="MsoNormal"><span style="mso-spacerun: 'yes'; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10,0000pt;">Pencahayaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam sebuah ruangan. Tanpa cahaya, manusia  akan kurang optimal dalam merasakan suasana ruang.</span><span style="mso-spacerun: 'yes'; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10,0000pt;">Sejumlah inovasi telah banyak dilakukan untuk menghasilkan alternatif penggganti lampu sebagai sumber cahaya yang hemat energi dengan berbagai cara pengaturan pencahayaannya</span><span style="mso-spacerun: 'yes'; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10,0000pt;"> salah satunya yaitu, teknologi pipa cahaya </span><em><span style="font-family: 'Times New Roman';">(Light Pipe).</span></em><span style="mso-spacerun: 'yes'; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10,0000pt;"> Tulisan ini memaparkan salah satu teknologi pencahayaan yang hemat energi dengan cara mendistibusikan cahaya matahari ke dalam ruangan yang bertujuan untuk menjadi referensi bagi perancang bangunan, khususnya bangunan komersil agar dapat menghemat energi listrik hingga 40%. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur. Pengolahan data menggunakan data primer dengan studi preseden. Tulisan ini diharapkan bahwa pipa cahaya ini memiliki potensi yang besar untuk digunakan secara luas di Indonesia.</span></p><p class="MsoNormal"><span style="mso-spacerun: 'yes'; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10,0000pt;">Pencahayaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam sebuah ruangan. Tanpa cahaya, manusia  akan kurang optimal dalam merasakan suasana ruang.</span><span style="mso-spacerun: 'yes'; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10,0000pt;">Sejumlah inovasi telah banyak dilakukan untuk menghasilkan alternatif penggganti lampu sebagai sumber cahaya yang hemat energi dengan berbagai cara pengaturan pencahayaannya</span><span style="mso-spacerun: 'yes'; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10,0000pt;"> salah satunya yaitu, teknologi pipa cahaya </span><em><span style="font-family: 'Times New Roman';">(Light Pipe).</span></em><span style="mso-spacerun: 'yes'; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10,0000pt;"> Tulisan ini memaparkan salah satu teknologi pencahayaan yang hemat energi dengan cara mendistibusikan cahaya matahari ke dalam ruangan yang bertujuan untuk menjadi referensi bagi perancang bangunan, khususnya bangunan komersil agar dapat menghemat energi listrik hingga 40%. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur. Pengolahan data menggunakan data primer dengan studi preseden. Tulisan ini diharapkan bahwa pipa cahaya ini memiliki potensi yang besar untuk digunakan secara luas di Indonesia.</span></p>


2021 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Doddy Anwar ◽  
Tri Harso Karyono ◽  
Rumiati R. Tobing

<p>Pembangunan rumah yang tererncana dan tidak terencana telah mengubah lingkungan fisik ruang. Sehingga kenyamanan fisik ruang terabaikan dan tidak terpenuhi. Kampung Naga merupakan permukiman tradisional yang masih menjunjung tinggi adat istiadat. Ketentuan-ketentuan dalam membangun dipegang kuat oleh anggota komunitas. bagaimana kondisi tingkat kenyamanan fisik yang terjadi di hunian masyarakat tersebut. Apakah kenyamanan fisik yang ditempati masyarakat itu baik? Penelitian ini menggunakan Metode Kuantitatif dengan cara melakukan pengukuran terhadap Kenyamanan Fisik Ruang di Kampung Naga, Jawa Barat. Hasil dari penelitian adalah kenyamanan fisik  ruang masyarakat Kampung Naga cukup nyaman bagi masyarakat yang menghuni rumah-rumah di Kampung Naga Tasikmalaya<em>.</em></p><p> </p><strong><em>Kata Kunci</em></strong><em> : kenyaman fisik ruang, permukiman tradisional, Kampung Naga</em>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document