DWIJALOKA Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

13
(FIVE YEARS 13)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Ngudi Waluyo

2716-1242, 2722-4651

Author(s):  
Makmun Muhaimin

Masalah utama yang dialami oleh peserta didik adalah rendahnya hasil belajar, sehingga rumusan masalahnya: 1) bagaimanakah proses peningkatan hasil belajar? 2) seberapa besar peningkatan hasil belajar?, 3) bagaimanakah perubahan perilaku peserta didik kelas XI TPBO SMK Negeri 5 Kendal semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 setelah belajar Pengolahan dan Kewirausahaan Makanan Nabati Hewani menjadi Makanan Internasional melalui model Problem Based Learning (PBL) dengan Altik Low Cost Materials? Adapun tujuan dari penelitian tindakan, untuk: 1) mengetahui proses pembelajaran 2) mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar, 3) mengetahui perubahan perilaku peserta didik kelas XI TBO setelah belajar Pengolahan dan Kewirausahaan Makanan Nabati Hewani menjadi Makanan Internasional melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Altik Low Cost Materials. Metode penelitian adalah PTK terdiri dua siklus dengan 2 pertemuan, tiap pertemuan @ 2 x 45 menit, dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian adalah seluruh peserta didik kelas XI TPBO SMKN 5 Kendal dengan jumlah 25 peserta didik laki-laki. Setelah dilaksanakan tindakan 2 siklus diperoleh hasil: 1) proses pembelajaran tidak menarik dan tidak menyenangkan meningkat menjadi sangat menarik dan menyenangkan pada siklus II, 2) ketuntasan belajar aspek pengetahuan 80% siklus I menjadi 96 % pada siklus II, aspek keterampilan 72 % meningkat menjadi 92% pada siklus II. 3) perubahan perilaku bekerja sama 12 peserta didik, bertanggung jawab 11 peserta didik mandiri 10 peserta didik pada siklus I meningkat menjadi bekerja sama 22 peserta didik, tanggung jawab 20 siswa, mandiri 19 peserta pada siklus II.Kata kunci : Model PBL, Altik Low Cost Material, Hasil Belajar


Author(s):  
Mahmudi Mahmudi ◽  
Ikha Listyarini ◽  
Mei Fita Asri Untari

Seiring dengan perkembangan dunia yang begitu cepat, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan perubahan signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan manusia, di antaranya pada bidang pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada bidang pendidikan telah melupakan pendidikan karakter. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus kriminal, asisula dan kekerasan yang dilakukan di dalam dunia pendidikan. Salah satu pembentukan karakter pada anak akan dapat terakomodasi melalui pendidikan musik. A. T. Mahmud merupakan salah satu dari sekian pencipta lagu anak – anak pada saat itu.. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai karakter dalam lagu anak karya A. T. Mahmud. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumtasi. nilai karakter yang terdapat dalam lagu anak karya A.T Mahmud diantaranya: nilai religius, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, kerja keras, jujur, disiplin, komunikatif, kreatif. Nilai karakter yang paling banyak yaitu menghargai prestasi terdapat dalam 3 lagu.Kata Kunci: karakter, lagu anak, A.T. Mahmud


Author(s):  
Djoko Driyono

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Pengertian berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan tehnologi dan budaya dengan menggunakan bahasa tersebut. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah mengetahui keefektifan pembelajaran keterampilan membaca dalam meningkatkan pembelajaran bahasa Inggris peserta didik Kelas X TKR 1 SMK N 1 Blora Semester Genap Tahun 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan membaca efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris. Mahasiswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar bahasa Inggris dan suasana kelas menjadi lebih hidup.Kata Kunci: Pembelajaran, Membaca, Bahasa Inggris


Author(s):  
Arif Mahmudi

Ada banyak faktor yang meningkatkan kemandirian peserta didik SMA Negeri 1 Jogonalan kabupaten Klaten. Dalam menghadapi tantangan, bimbingan konseling, pola asuh orang tua dan lingkungan sekolah diharapkan dapat meningkatkan kemandirian peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan konseling, pola asuh orang tua dan lingkungan sekolah terhadap kemandirian peserta didik. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Sampel sebanyak 87 peserta didik SMA Negeri 1 Jogonalan kabupaten Klaten diambil secara proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data diuji serta dianalisis menggunakan regresi linier berganda SPSS versi 11. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Bimbingan Konseling mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kemandirian peserta didik, 2. Pola asuh orang tua mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kemandirian peserta didik, 3. Lingkungan sekolah mempengaruh secara positif dan signifikan terhadap kemandirian peserta didik, 4. Bimbingan Konseling, pola asuh orang tua dan lingkungan sekolah secara bersama-sama mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kemandirian peserta didik.Kata Kunci: Bimbingan Konseling, Pola Asuh Orang Tua, Lingkungan Sekolah, Kemandirian.


Author(s):  
Febti Lita Yulianti

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran, seberapa banyak peningkatan keterampilan menulis teks eksposisi, dan perubahan perilaku peserta didik dengan Strategi Think-Talk-Write pada peserta didik kelas X TP-3 SMK Negeri 2 Sragen.PTK ini dilakukan dua siklus. Terjadi perubahan perilaku belajar dari aspek keaktifan, semangat, kecepatan, kreatif, dan disiplin. Nilai karakter kerja sama, komunikatif, dan percaya diri terlihat baik. Hasil siklus I : 78,67, dengan ketuntasan: 71,87%. Siklus II : 90,1 dengan ketuntasan 90,62 % .Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Strategi Think-Talk-Write dapat meningkatkan Keterampilan peserta didik dalam materi menulis teks eksposisi.Kata Kunci: Penggunaan, Strategi Think-Talk-Write , Teks Eksposisi


Author(s):  
Lestari Prihatini

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar fisika pada materi momentum dan impuls bagi peserta didik kelas XTPM1 SMKN 1 Blora melalui penerapan teknik bridge concept pada pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari satu pertemuan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XPM1 SMKN 1 Blora. Analisis data menggunakan kuantitatif dan kualitatif. Pembelajaran awal diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya pada materi momentum dan impuls. Namun kenyataannya peserta didik kurang aktif, motivasi belajar rendah, dan hasil belajar siswa masih rendah. Pada kondisi awal peserta didik yang tuntas mengikuti pembelajaran sesuai KKM 76, hanya 7 peserta (22%), sedangkan yang belum tuntas 25 peserta (78%). Pada siklus I didapat hasil dari 32 peserta didik yaitu 22 peserta tuntas (69%) dan 10 peserta belum tuntas (31%). Pada siklus II di dapat hasil dari 32 peserta didik yaitu 29 peserta tuntas (91%) dan 3 peserta didik belum tuntas (9%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan teknik bridge concept pada pembelajaran fisika materi momentum dan impuls dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XTPM1 SMKN 1 Blora.Kata Kunci: hasil belajar fisika, momentum dan impuls, bridge concept


Author(s):  
Sriyati Sriyati

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendiskripsikan bagaimana interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran Matematika menghadapi UN di SMP 2 Randublatung, (2) mendiskripsikan bagaimana interaksi antara siswa dan siswa dalam pembelajaran Matematika menghadapi UN di SMP 2 Randublatung. Metode penelitian yang digunakan adalah adalah metode kualitatif. Dalam penelitian kualitatif memandang obyek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil kontruksi pemikiran dan interprestasi terhadap gejala yang dinamis, serta utuh (holistic) karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Subyek ( nara sumber ) penelitian adalah guru Matematika kelas IX, siswa kelas IX dan Kepala sekolah. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di SMP 2 Randublatung sejak bulan Februari 2010 sampai dengan Mei 2010. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran Matematika menghadapi UN terjadi didalam kelas dan diluar kelas. Pada saat proses pembelajaran Matematika didalam kelas maka terjadilah interaksi antara guru dan siswa yang sangat baik , akrab penuh kekeluargaan. Hal ini terlihat siswa selalu mengerjakan soal dibuku tulis dan siswa berani mengerjakan soal dipapan tulis. Interaksi antara siswa dan guru dapat terjadi diluar kelas ketika siswa masih mengalami kesulitan belajar didalam kelas Hal ini terlihat guru memberikan penjelasan kesiswa dikantor guru pada siswa yang belum paham konsep maupun soal yang berkaitan dengan konsep maka tujuan pembelajaran tercapai dengan baik, (2) interaksi antara siswa dan siswa dalam pembelajaran Matematika menghadapi UN sangat baik , akrab, kekeluargaan, tidak ada permusuhan diantara siswa,sehingga diantara siswa mampu menyelesaikan kesulitan belajar baik mengenai konsep yang baru dikenalnya, maupun mengenai soal prediksi UN 2010. Hal ini dapat dilihat pada saat siswa didalam kelas berdiskusi dengan baik saling menghormati sedang diluar kelas siswa membentuk kelompok belajar dengan teman sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.Kata Kunci: interakasi, pembelajaran Matematika


Author(s):  
Dwi Sulistyoati

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana proses pembelaiaran, seberapa banyak peningkatan kemampuan motorik halus melalui pembelajaran mewarnai gambar, dan minat anak didik dengan model pembelajaran Pasar Warna pada peserta didik kelompok B TK Ratna Siwi Kalinongko. PTK ini dilakukan dua siklus . Subyek penelitian Motorik Halus Anak kelompok B TK Ratna Siwi Kalinongko, berjumlah 20 anak, Tujuan penelitian ini Terjadi perubahan perilaku belajar dari aspek keaktifan, semangat, kreatif .Nilai karakter komunikatif dan percaya diri lebih baik dalam pembelajaran mewarnai gambar dengan model pasar warna. Hasil penelitian, prasiklus hasilnya Berkembang Sangat Baik belum ada, yang Berkembang Sesuai Harapan 2 anak (10%), yang Mulai Berkembang 8 anak (40%), yang Belum Berkembang 10 anak (50%). siklus I hasilnya 70% (14 anak ) tuntas 30%(6 anak) belum tuntas, Siklus ke II hasilnya 95% (17 anak)tuntas dan 5%(1 anak) belum tuntas. Rata rata anak motorik halusnya berkembang sangat baik terbukti anak rata rata sudah terampil dan rapi dalam mewarnai gambar. Hal ini berarti kemampuan motorik halus anak melalui pembelajaran mewarnai gambar dengan model Pasar Warna mengalami peningkatan.Kata kunci : mewarnai Gambar, model pasar warna


Author(s):  
Siti Umaroh

Tujuan penelitian adalah: a) mengetahui proses peningkatan keterampilan menulis laporan pengamatan melalui model pembelajaran PBL berbantuan ESE bagi siswa kelas X IPS 2 SMAN 1 Weleri semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019, b) mengetahui besarnya peningkatan keterampilan menulis laporan pengamatan melalui model pembelajaran PBL berbantuan ESE bagi siswa kelas X IPS 2 SMAN 1 Weleri semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019, c) mengetahui perubahan perilaku siswa kelas X IPS 2 SMAN 1 Weleri semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 setelah belajar menulis laporan pengamatan melalui model pembelajaran PBL berbantuan ESE. Penelitian ini menggunakan desain PTK meliputi dua siklus dengan masing – masing 2 pertemuan @ 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) yang meliputi kegiatan: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan tindakan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: a) Proses pembelajaran keterampilan menulis laporan pengamatan melalui model PBL berbantuan ESE pada siklus II sudah berjalan dengan baik, kondusif, menarik, menyenangkan, b) keterampilan menulis laporan pengamatan melalui model PBL berbantuan ESE bagi siswa kelas X IPS 2 SMAN 1 Weleri mengalami peningkatan pada pra siklus yang tuntas 16 siswa, pada siklus I ada 27 siswa, siklus II yang tuntas menjadi 32 siswa, c) perilaku siswa setelah melaksanakan pembelajaran menulis laporan pengamatan melalui model PBL berbantuan ESE mengalami perubahan dari perilaku yang kurang baik menjadi baik meliputi kerja sama dan tanggung jawab.Kata Kunci: Problem Based Learning, Explorer School Enviroment


Author(s):  
Karmidi Karmidi

Kondisi awal Guru SD Negeri 01 Windurojo tahun pelajaran 2016/2017, baik minatmaupun kemampuan menyusun RPP rendah. Terbukti dari hasil pengamatan dan evaluasiyang peneliti lakukan, dalam melaksanakan proses pembelajaran banyak guru yang tidakmenggunakan RPP. Itu berarti mereka tidak menyusun rencana pembelajaran. Dari 12orang guru, 3 orang tidak menyusun RPP, dengan alasan tidak bisa (25%), 5 orang tidakbenar dalam menyusun RPP (42%), dan 4 orang kurang benar dalam menyusun RPP(33%). Tujuan Penelitian ini untuk meningkatkan minat maupun kemampuan menyusunRPP melalui pelaksanaan In House Training. Subyek penelitian ini adalah guru SDN 01Windurojo Kecamatan Kesesi yang berjumlah 10 guru. Penelitian ini merupakan penelitiantindakan kelas yang dilakukan dalam 2 (dua) siklus, Tehnik pengumpulan data melalui tesdan non tes, alat pengumpulan data berupa butir soal dan lembar pengamatan. Analisisdata dilakukan dengan analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan,kegiatan In House Training dapat meningkatkan minat dan kemampuan menyusun RPPpada guru SDN 01 Windurojo Kecamatan Kesesi.Kata Kunci: Minat, Kemampuan, RPP, In House Training


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document