Community Development : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

14
(FIVE YEARS 13)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By State Islamic College Of Kudus

2541-0563

Author(s):  
Ria Isti Sutoyo

<p class="06IsiAbstrak">Bordir menjadi bagian yang di minati masyarakat sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat dewasa ini, khususnya dalam lingkup pemberdayaan perempuan. Sehingga, berbagai sektor ekonomi UMKM masyarakat sebagian besar menggunakan kerajinan ini sebagai media pendongkrak ekonomi masyarakat.  meskipun menjanjikan prospek yang cukup mumpuni guna meningkatkan sector ekonomi masyarakat, akan tetapi implementasi kerajinan ini sebagai bagian dari penggerak ekonomi masyarakat cenderung masih belum sepenuhnya mampu memberdayakan masyarakat. maka, tujuan dari penelitian ini yakni mengetahui deskripsi yang lebih eksploratif tentang implementasi dari kerajinan border untuk pemberdayaan perempuan, khususnya di desa Karang Malang Kudus. Untuk mengetahui gambaran tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan wawancara semi terstruktur, observasi non partisipasi aktif sebagai alat pengumpulan data. Sehingga, didapatkan hasil bahwa melalui implementasi program kerajinan bdordir yang dilakukan di desa karangmalang ini, mampu memberikan peningkatan dalam sector pengembangan ekonomi keuarga, meskipun belum maksimal dalam pengembangannya, khususnya terkait dengan pemberdayaan perempuan. Akan tetapi dalam kegiatannya, program yang dilakukan bisa memberikan dampak yang nyata sebagai bagian dari pemberdayaan perempuan, khususnya ibu rumah tangga.</p>


Author(s):  
Rina Farika

<p><em>Penelitian ini yang bertujuan untuk suatu pemberdayaan masyarakat melalui budidaya enceng gondok. Salah satu cara untuk mensukseskan pembangunan yang ada di Desa Sumberejo, yaitu dengan cara meningkatkan pendapatan desa. Besar kecilnya pendapatan oleh desa tergantung strategi yang dilakukan oleh desa dalam mengelola. Tingkat perekonomian yang rendah masyarakat yang membuat pemerintah desa tergerak untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui budidaya enceng gondok. Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana proses dari pemberdayaan masyarakat dengan cara pemanfaatn enceng gondok yang dilakukan oleh kelompok masyarakat desa sumberejo. Serta bagaimana faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kelompok masyarakat melalui pemanfaatan enceng gondok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan subjek penelitian yaitu, pengelola, tenaga kerja, dan masyarakat desa. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan proses pemberdayaan masyarakat melalui pemanfatan enceng gondok yang dilakukan oleh kelompok masyarakat desa dengan beberapa tahap, penyadaran terhadap lingkungan, pengkapasitasan, dan evaluasi. Faktor pendukung yang dilakukan oleh masyarakat adalah banyaknya enceng gondok, pemasaran yang mudah, meningkatkan perekonomian masyarakat. Sedangkan faktor penghambat adalah faktor cuaca, kurangnya sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta pembuatan yang sulit sehingga membutuhkan waktu yang lama. </em></p>


Author(s):  
Khoirul Ihsan Zakariya Rizqi

<p class="06IsiAbstrak"><strong>The Implementation of Program Keluarga Harapan (PKH) in Eradicate Poverty In Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati</strong>. This research was conducted on the basis of the presence of poverty in Indonesia, especially in Pati province of Central Java. In on effort to overcome poverty, the government haz a wide range of intergrated poverty reduction programs. One of the programs is PKH in eradicate poverty. The research method uses descriptive qualitative research approach. The results showed implementation PKH implementation PKH in subdistrict Dukuhseti not succeeded. Not all of the contents of the policy in the PKH implemented well. The purpose of PKH is also yet to get maximum results. The persistence of the poverty, poor nutrition, mother died giving birth, and low public support to increased welfare. Suggestions that can be implemented namely evaluate the policies and giving awards to individuals.</p>


Author(s):  
Inayatul Khafidhoh

<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><strong><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%; font-family: 'Times New Roman', serif; color: #333333; background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial;">Abstract</span></strong></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Times New Roman', serif; color: #333333; background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial;">Family empowerment is an effort to build a better family, including related to family resilience. Family resilience means that the family is able to manage and overcome problems from a psychological, economic, social and spiritual perspective. This study aims to examine increased family resilience through structural family counseling, and to describe family empowerment in increasing family resilience through structural family counseling. This study uses a mixed methods approach with a concurrent triangulation model. The data collection methods used were questionnaires, observation and interviews. Based on the results of the T-test at the 5% significance level, to test the differences in the resilience of the respondent's family before and after treatment, the p value was obtained = 0.003, where the p value was less than α (0.05). This shows an increase in the percentage level of family resilience between before being given structural family counseling and after being given structural family counseling. Supporting factors for this increase include the openness of the respondents, the willingness and readiness of the respondent to treat, and the respondent's trust in the therapist to be involved in interaction patterns and family arrangements.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Times New Roman', serif; color: #333333; background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"> </p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Times New Roman','serif'; color: #333333; background: white;">Pemberdayaan keluarga merupakan usaha utuk membangun keluarga menjadi lebih baik, diantaranya terkait ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga berati keluarga mampu mengelola dan mengatasi permasalahn dari segi psikologis, ekonomi, sosial dan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peningkatan ketahanan keluarga melalui <em style="mso-bidi-font-style: normal;">structural family counseling</em>, dan mendeskripsikan pemberdayaan keluarga dalam peningkatan ketahanan keluarga melalui <em style="mso-bidi-font-style: normal;">structural family counseling. </em>Penelitian ini menggunakan pendekatan <em style="mso-bidi-font-style: normal;">mixed methods</em> dengan model </span><em style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; font-family: 'Times New Roman','serif';">concurrent triangulatio</span></em><span style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Times New Roman','serif'; color: #333333; background: white;"> . Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil uji T-test </span><span style="font-size: 12.0pt; font-family: 'Times New Roman','serif';">pada taraf signifikansi 5%, untuk menguji perbedaan ketahanan keluarga responden sebelum dan sesudah dilakukan treatment, diperoleh nilai p = 0,003, dimana nilai p lebih kecil dari α (0,05). Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan prosentase tingkat ketahanan keluarga antara sebelum diberikan </span><em style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Times New Roman','serif'; color: #333333; background: white;">structural family counseling </span></em><span style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Times New Roman','serif'; color: #333333; background: white;">dengan sesudah diberikan <em style="mso-bidi-font-style: normal;">structural family counseling.</em> Faktor pendukung peningkatan tersebut diantaranya keterbukaan dari responden, kesungguhan dan kesiapan responden dalam treatment, dan kepercayaan responden pada terapis untuk terlibat dalam pola interkasi dan tatanan dalam keluarganya. </span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Times New Roman','serif'; color: #333333; background: white;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Times New Roman','serif'; color: #333333; background: white;">Keyword: pemberdayaan keluarga, ketahanan keluarga, <em style="mso-bidi-font-style: normal;">structural family counseling</em></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%; font-family: 'Times New Roman','serif'; color: #333333; background: white;"> </span></p>


Author(s):  
Fajar Rosyidi

<p class="06IsiAbstrak">Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan sikap toleransi yang ada di masyarakat dengan konseling kelompok yang menggunakan pendekatan konseling singkat berfokus solusi. Toleransi merupakan hal dasar dalam bermasyarakat. Sikap toleransi berarti seseorang dapat menerima dan menghargai pendapat, agama, suku, dan ras orang lain. Hal ini perlu ada sebuah tindakan dalam pengembangannya. Metode yang digunakan adalah <em>pre-experimental desain</em> dengan model <em>one group pretets-posttets. </em>Pelaksanaan koseling kelompok dengan subjek berjumlah 8 orang. Hasil yang didapatkan adalah ada perbedaan yang signifikan antara hasil skor awal sikap toleransi dan hasil skor akhir sikap toleransi setelah diberikan layanan konseling kelompok dengan pendekatan konseling singkat berfokus solusi.</p>


Author(s):  
Faricha Andriani

<p class="06IsiAbstrak">Pemberdayaan masyarakat merupakan berbagai upaya yang dilakukan oleh individu atau kelompok suatu masyarakat dalam mengatasi kelemahan yang ada. Salah satu kelemahan yang ada dalam masyarakat dewasa ini yakni terjadinya stress psikososial yang terjadi pada eks pasien covid-19. Stress psikososial yang ada pada eks pasien covid-19 diantaranya yakni kecemasan, ketakutan, perilaku agresif, serta psikosomatik. Sehingga perlu pemberdayaan yang menyentuh aspek psikis agar memunculkan perilaku penyesuaian diri yang lebih positif, yakni dengan pendekatan terapi dzikir. Pada penelitian ini menggunkan metode PAR dengan melibatkan eks pasien covid-19 sebagai partisipan aktif dalam pemberdayaan. yang bertujuan memberikan gambaran terkait dengan pemberdayaan masyarakat eks pasien covid-19 terkait dengan pengembangan kesehatan mental melalui implementasi terapi dzikir. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa melalui pemberdayaan dengan mengimplementasikan terapi dzikir maka para eks pasien covid-19 mampu 1) mendapatkan ketenangan batin; 2) membantu mengurangi perilaku maladaptive (histeris dan agresif); 3) membantu mengurangi gejala kondisi psikosomatis.</p>


Author(s):  
Sinta Wahyuni

<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p>Industri pembuatan genteng merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat Desa Ngembalrejo, hampir sebagian besar masyarakat di desa ini bekerja sebagai pembuat genteng. Hingga menjadi ciri khas bagi desa Ngembarejo sendiri yang terkenal dengan desa pembuat genteng dengan kualitas yang bagus. Pembuatan genteng ini sebenarnya sudah ada di daerah ini cukup lama, dapat di katakan warisan para leluhur. Para pembuat genteng ini selalu mengutamakan kualitas dari genteng yang mereka buat, hal ini terbukti dengan mereka masih menggunakan pembakaran secara manual meskipun saat ini perkembangan teknologi sudah sangat canggih. Tak lepas dari itu, ada pula dampak negatif yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar tempat pembuatan genteng. Asap dari pembakaran genteng yang sampai saat ini belum dapat diatasi, asap tebal hitam dan pekat menjadi pemandangan setiap hari bagi masyarakat desa Ngembalrejo. Keadaan ini menjadikan menurunnya kualitas udara di Desa Ngembalrejo, namun situasi ini belum juga dapat membuat masyarakat sadar akan pencemaran udara yang terjadi. Mereka tetap menjalankan kehidupan mereka dengan baik-baik saja, padahal tanpa sadar mereka menghirup udara yang tidak sehat setiap harinya.</p><p align="center"><strong><em>Abstrak</em></strong></p><strong><em>            </em></strong><em>Tile making industry is one of the jobs of the people in Ngembalrejo Village, most of the Ngembarejo Village community work as tile makers. To become a characterisic for the village of Ngembalrejo it self which is famous for its tile making village with good quality. This tile making has actually been around in this area for quite a long time, it can be said as the legacy of the ancestors. These tile makers always prioritize the quality of the tile’s they mae, this is proven by their still using manual combustion even though the current technological development has been vety sophisticated. It cannot be separated from that there are also egative impact that can interfere with the health of the people who live around the roof tile. Smoke from the burning of tiles which until now has not been able to be overcome, thick black and thick smoke becomes a daily sight for the people of the Ngembalrejo Vilage. This situation makes the air quality decline in the village og Ngembalrejo, but this situation has not been able to make the community aware of the air pollution that occurs. They still run their lives well, even though they unconsciously breathe un healthy air every day.</em>


Author(s):  
Rochanah Rochanah

<p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong></p><pre><em>A mosque is a place where people prostrate to Allah SWT, where humans offer prayers to Allah, and where humans remember Allah. God likes people who worship him in the mosque so that people who come to the mosque will get God's mercy and love.</em><em> </em><em>At this time, the enthusiasm of Muslims to prosper the mosque declined. But this is not like pilgrims in the Batu mosque Karangtengah District Demak Regency. </em><em>The problem that the researchers raised in this study was; a) How is management carried out in order to prosper the mosque as a place of worship? b) What is the community's response in supporting efforts to prosper the mosque?</em><em> </em><em>This research is qualitative research with descriptive-analytical method. The technique of collecting data through observation, interviews and documentation. The results of the study show that; first, management is carried out in order to prosper the mosque as an effort to empower religious communities namely; Instill awareness in the community, give freedom to small children to visit mosques, fill mosques with religious activities. </em><em>Secondly, the community's response in supporting efforts to prosper the mosque was very supportive, indicated by the enthusiasm of the surrounding community to establish prayer in congregation in the mosque.</em><em></em></pre><pre><strong>Keywords: Management of prosperity of mosques, empowerment of religious communities, mosques At</strong><strong> Taqwa.</strong></pre><pre><strong><em> </em></strong></pre><p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p>Masjid adalah tempat manusia bersujud kepada Allah SWT, tempat manusia memanjatkan doa kepada Allah, dan tempat manusia mengingat Allah. Allah menyukai orang yang beribadah kepadanya di dalam masjid sehingga orang yang mendatangi masjid akan mendapat rahmat dan kasih sayang Allah. Pada saat ini, antusias kaum muslim untuk memakmurkan masjid kian menurun. Namun hal ini tidak seperti jamaah di masjid Batu Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. Permasalahan yang peneliti angkat dalam penelitian ini yakni; a) Bagaimana manajemen yang dilakukan dalam rangka memakmurkan masjid sebagai tempat ibadah? b) Bagaimana respon masyarakat dalam mendukung upaya memakmurkan masjid? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-analitis. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; <em>pertama, </em>manajemen yang dilakukan dalam rangka memakmurkan masjid sebagai upaya pemberdayaan masyarakat religius yakni; Menanamkan kesadaran pada masyarakat, memberi keleluasaan kepada anak kecil dalam mengunjungi masjid, mengisi masjid dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. <em>Kedua,</em> respon masyarakat dalam mendukung upaya memakmurkan masjid sangatlah mendukung ditunjukkan dengan antusias masyarakat sekitar untuk mendirikan shalat berjamaah di masjid.</p><p><strong>Kata kunci: Manajemen memakmurkan masjid, pemberdayaan masyarakat religius, masjid At Taqwa</strong></p><p><strong><em> </em></strong></p>


Author(s):  
Nurrahma Dita ◽  
Muhammad Khoirul Afrokhi

<p align="center"><strong>Abstrak </strong></p><p><em>kajian ini bertujuan untuk menganalisis bagaiamana komunikasi antara pemerintah dan masyarakat Desa untuk menghadapi covid-19.   Memang saat ini penyebaran covid-19 sangatlah cepat. Pemerintah Indonesia mengatakan bahwa ini sudah menjadi bencana non-alam.jadi mau tidak mau kita harus bergerak cepat dalam memutus rantai penyebaran covid-19. Perlu adanya gotong royong dalam memutus rantai penyebarannya. Tak hanya itu pemerintah juga ikut andil dalam hal seperti ini. </em><em>Pelaksanaan komunikasi organisasi sangat diperlukan untuk melancarkan tugas-tugas. Keberhasilan pemerintah desa dalam menjalankan tugas dan fungsinya akan sangat berpengaruh pada tingkat pemerintah diatasnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis komunikasi organisasi pemerintahan desa dalam meningkatkan pelayanan publik di Desa Tubanan  kecamatan Kembang   Kabupaten Jepara. bahwa Komunikasi organisasi Pemerintahan Desa Tubanan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik belum dengan baik. </em><em></em></p><p><em>Kata kunci: virus corona, strategi komunikasi, langkah-langkah mencegah</em></p>


Author(s):  
Riska Yulianti ◽  
Nur Khalimatussa’diyah

<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em>Tujuan dalam penulisan ini adalah menjelaskan bahwa kolaborasi masyarakat pada penanggulangan dan pecegahan pada pandemic corona virus disease 19 ( covid 19) di Desa Karang itu sangat penting. Dalam penanggulangan dan pencegahan da</em><em>m</em><em>pak pandemi covid 19 ini pemerintahan desa dan tokoh</em><em>-</em><em> tokoh desa ikut unggul dalam kegiatan aksi tersebut. Pada kolaborasi penanggulangan ini menggunakan metode kualitatif dan metode PAR yang di lakukan dengan cara membentuk progam aksi  pratisipasi masyarakat yang bertujuan untuk mengubah kondisi sosial dari pandemic covid tersebut. Kolaborasi yang di lakukan masyarakat tersebut meru</em><em>p</em><em>akan salah satu kunci utama dalam menjalankan keberhasilan dalam pencegahan dan juga penyebaran wabah Covid-19 ini. Sosial Distancing ataupun Physical distancing merupakan salah satu kegiatan utama yang harus diterapkan guna untuk memotong rantai dari penyebaran virus corona atau biasa disebut dengan Covid-19. Sebagian masyarakat pun sadar maka masyarakat akan mengikuti mekanisme dalam pembatasan sosial ini, tetapi  masih ada sebagian juga yang belum berpartisipasi dalam aksi penanggulangan penyebaran covid 19.Tulisan ini mengkasi Kolaborasi masyrakat dalam pencegahan penyebaran virus pandemic Covid-19 di Desa Karang. Penanganan penyebaran pandemic virus Covid-19 ini dapat terlaksanakan dengan baik jika masyarakat ikut serta mengikuti himbauan yang di buat oleh pemerintah untuk selalu melakukan kegiatan- kegiatannya salah satunya melakukan jaga jarak dan tetap tinggal di rumah (stay at home). </em></p><div><p><em>Kata Kunci : Kolaborasi Masyarakat, Penanggulangan Pandemi Covid 19, Pemerintahan Desa</em></p></div>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document