Telecommunication Network over High Altitude Platforms

Author(s):  
G. Kandus ◽  
A. Svigelj ◽  
M. Mohorcic
2004 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 18-23 ◽  
Author(s):  
S. Karapantazis ◽  
F.N. Pavlidou

Author(s):  
Abbas Mohammed ◽  
Shlomi Arnon ◽  
David Grace ◽  
Marina Mondin ◽  
Ryu Miura

2007 ◽  
Vol 67 ◽  
pp. 263-274 ◽  
Author(s):  
Moawad Ibrahim Dessouky ◽  
Hamdy A. Sharshar ◽  
Yasser Attia Albagory

Elkawnie ◽  
2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 177
Author(s):  
Sri Wahyuni

DVB-T (Digital Video Broadcasting- Terresrial) merupakan sebuah standar terbuka dalam transmisi video digital yang telah diakui secara internasional dikeluarkan oleh ETSI. Pada penelitian ini akan menganalisis pengaruh pemilihan jenis modulasi yang digunakan terhadap performansi layanan DVB-T pada sistem High Altitude Platforms Station (HAPS). HAPS yang dikenal sebagai stratospheric broadband adalah sebuah standar infrastruktur telekomunikasi yang serupa dengan satellite, yang ditempatkan di lapisan stratosfer. HAPS dikembangkan untuk menjalankan layanan serupa satellite dengan biaya yang lebih hemat, waktu perealisasian yang jauh lebih pendek dan memiliki cakupan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan infrastuktur terestial saat ini. Kanal HAPS dapat menyediakan hubungan LOS antara platform HAPS dengan user sehingga dapat disimulasikan dengan kanal rician. Berdasarkan hasil penelitian, performansi layanan DVB-T pada sistem HAPS dipengaruhi oleh jenis modulasi dan mode kerja yang digunakan, penggunaan modulasi QPSK dengan mode kerja 8K memberikan performansi paling baik, dengan memenuhi nilai BER yang telah ditentukan yaitu lebih kecil dari 10-4


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document