scholarly journals Pemetaan Kelompok Sebaran Titik Gempa Bumi Mentawai Dengan Metode K-Medoids Clustering

2022 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 124
Author(s):  
Yudi Setiawan ◽  
Safroni Aziz Suprianto ◽  
Andang Wijanarko ◽  
Dyah Setyo Rini ◽  
Mochammad Yusa

Secara geologis Kepulauan Indonesia berada pada jalur penumjaman lempeng bumi, seperti penunjaman Lempeng Samudra Indo-Australia dengan Lempeng Benua Eurasia yang memanjang dari pantai barat Sumatera hingga pantai selatan Jawa terus ke timur sampai Nusa Tenggara.  Jalur penunjaman lempeng bumi di wilayah Kepulauan Indonesia merupakan jalur penyebab gempa tektonik yang mana bersifat regional dan umumnya kerusakan yang ditimbulkan sangat parah. Sebagian jalur gempa bumi tersebut berada di laut sehingga sangat berpotensi menimbulkan bencana tsunami . Di Indonesia sendiri, Daerah yang sangat rawan terjadinya gempa bumi dari dasar laut adalah Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.  Pada tahun 2010 Mentawai mengalami sejumlah gempa, yaitu gempa berkekuatan 6,8 SR pada 5 Maret 2010, disusul 6.5 SR pada 5 Mei 2010 dan terakhir gempa berkekuatan 7,8 SR pada 25 oktober 2010 yang diikuti dengan bencana tsunami. United States Geological Survey (USGS) adalah sebuah agensi ilmiah pemerintah Amerika Serikat yang didirikan pada 3 Maret 1879. Organisasi ini memiliki empat disiplin ilmiah utama, yaitu biologi, geografi, geologi, dan air. Salah satu program dari USGS adalah memonitor aktivitas gempa bumi di seluruh dunia, tak terkecuali data gempa kepulauan mentawai yang disediakan dalam bentuk datasheet. Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan informasi mengenai pemetaan kelompok sebaran titik gempa bumi mentawai dengan clustering gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk Membangun Sistem Informasi yang dapat melakukan pemetaan pola sebaran gempa bumi mentawai tahun 2010 – 2019 dan juga bertujuan untuk mengimplementasikan metode K-Medoid Clustering untuk menganalisis dan memetakan pola Sebaran gempa bumi mentawai tahun 2010 – 2019. Untuk memetakan pola sebaran gempa bumi tersebut digunakan dua (2) parameter yaitu kedalaman dan kekuatan gempa bumi dengan menggunakan metode K-Medoid Clustering. Luaran yang dihasilkan berupa layout peta hasil perhitungan dari metode K-Medoids Clustering selama sepuluh (10) tahun yaitu tahun 2010 – 2019 yang terdapat sebanyak 1356 data. Selain itu terdapat juga luaran yang dihasilkan berupa tampilan diagram batang dan diagram lingkaran.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document