Jurnal Samudra Geografi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

19
(FIVE YEARS 19)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Hukum Universitas Samudra

2716-2001

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Luthfi Nur Rais

Gempa bumi merupakan kejadian yang datangnya secara tiba-tiba. Hingga kini kejadian gempa bumi tersebut masih belum dapat diprediksi kedatangannya. Wilayah yang berdekatan dengan jalur subduksi pada umumnya merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana gempabumi, seperti Kecamatan kertasari kabupaten bandung. Gempa bumi Tasikmalaya yang terjadi tanggal 2 September 2009, dengan magnitudo M 7.3 terbukti sampai ke kertasari dan juga di gempa bumi yang diakibatkan sesar yang ada di sekita kertasari. Hal ini yang membuat perlunya penelitian risiko gempa bumi di wilayah kertasari. Studi bahaya gempabumi dan kerentanan akan sangat mendukung untuk penilaian risiko maupun program mitigasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan pemetaan bahaya, kerentanan, dan risiko gempabumi di Kecamatan Kertasari. Metode untuk analisis bahaya gempabumi menggunakan nilai percepatan tanah maksimum di permukaan (PGAM) dari hasil metode probabilistik. Untuk kerentanan gempabumi ditentukan berdasarkan jenis penggunaan lahan. Adapun untuk perhitungan risiko bencana gempabumi digunakan persamaan R=H×V. Berdasarkan hasil analisis bahaya, didapatkan bahwa seluruh kabupaten bandung tergolong ke dalam kelas bahaya sedang dengan nilai PGAM bervariasi dari. Berdasarkan hasil analisis kerentanan, diperoleh bahwa kerentanan tinggi terdapat pada penggunaan lahan permukiman yang meliputi pangalengan, kertasari,cimaung, ciparay. Adapun hasil analisis risiko menunjukkan bahwa kelas risiko tinggi di daerah penelitian meliputi Pangalengan, Kecamatan Kertasari Desa Cibeureum, Cikembang sehingga di wilayah dan desa-desa tersebut perlu mendapat perhatian dan prioritas untuk program mitigasi bencana ke depan.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 7-13
Author(s):  
Aditya Candra Taruna ◽  
Lili Somantri ◽  
Iwan Setiawan

Abstrak: Kota Cimahi adalah kota yang masuk pada daerah administratif Jawa barat dengan letak geografis 107°30’30’’ Bujur Timur -107°34’30’’dan 6°50’00’’-6°56’00’’ Lintang Selatan dimana kota cimahi memiliki ketinggian antara 700-1000 mdpl.Melihat topografi kawasan kota cimahi pinggiran kota cimahi terutama kecamatan Cimahi utara dan kecamatan Cimahi selatan memiliki tingkat kemiringan lereng yang cukup berpotensi mengalami bencana alam berupa longsor.Sehingga dalam hal ini pemetaan kawasan rawan bencana longsor di kota cimahi perlu dilakukan memanfaatkan sistem informasi geografis dimana berbagai parameter yang mempengaruhi terjadinya longsor di Kota cimahi perlu dilakukan pengskoran menjadi beberapa klasifikasi dari klasifikasi sangat rendah,rendah,sedang,tinggi dan sangat tinggi setelah itu dilakukan metode ovelay untuk menggabungkan berbagai parameter yang ada lalu dilanjutkan dengan tools berupa intersect sehingga data akan ditumpangtsusunkan dimana data ini menggambarkan tingkat potensi bencana longsor di Kota cimahi.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 20-26
Author(s):  
Taufik Hidayat ◽  
Zidan Sihotang
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan regresi antara penggunaan aplikasi Google Maps terhadap minat belajar Geografi peserta didik di SMA . Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan populasi peserta didik SMA Negeri di Kota Langsa . Teknik Sampling yang di gunakan adalah Random Stratiffed Sampling . Data dianalisis menggunakan IBM SPSS 22 melalui analisis regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan Aplikasi Google Maps berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Geografi di SMA Negeri Langsa . Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung = 41.583 > 3.160 atau (F hitung > F tabel) sehingga H 0 di tolak dan H 1 diterima. Yang artinya terdapat pengaruh posistif dan signifikan Penggunaan Aplikasi Google Maps terhadap minat belajar Geografi Peserta Didik. Sehingga Peneliti merekomendasikan para guru/para pengajar untuk memanfaatkan penggunaan Aplikasi Google Maps dalam pembelajaran Geografi untuk meningkatkan minat dan hasil belajar Geografi peserta didik.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 27-33
Author(s):  
Nabila Anggraini ◽  
Booby Pangaribuan ◽  
Asri Patria Siregar ◽  
Ghannes Sintampalam ◽  
Amri Muhammad ◽  
...  

Kota Medan adalah salah satu daerah yang termasuk dalam kategori rawan banjir di Sumatera Utara. Bencana alam ini selalu terjadi setiap tahun ketika memasuki musim penghujan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan terhadap tingkat kerawanan banjir di Kota Medan. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melihat pengaruh masing-masing parameter banjir untuk mengidentifikasi tingkat kerawanan banjir di Kota Medan. Parameter yang digunakan adalah kemiringan lereng, jenis tanah, dan curah hujan yang kemudian akan diolah dengan metode overlay untuk mendapatkan kelas kerawanan banjir di Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran daerah rawan banjir di Kota Medan terdapat diseluruh bagian wilayah yang dikategorikan menjadi empat tingkatan kerawanan yaitu sangat rendah dengan luas 248 Ha, rendah seluas 1.817 Ha, sedang dengan luas sebesar 11.465 Ha, dan kategori tinggi yang memiliki luas 14.037 Ha.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Roihan Muhammad Derajat ◽  
Lili Somantri ◽  
Iwan Setiawan

Penelitian ini betujuan untuk memetakan tingkat resiko longsor dan menganalisis potensi bencana longsor di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Metode penelitian ini adalah dengan pendekatan sistem informasi geografis untuk mengetahui potensi dan risiko bencana longsor di Kecamatan Cicalengka. Penentuan risiko bencana diperoleh berdasarkan kriteria faktor medan dan hubungan potensi bencana yang mungkin terjadi dengan tingkat kerentanan. Variabel yang digunakan untuk penentuan risiko longsor adalah kemiringan lereng, topografi, bentuk lahan, dan penutup lahan. Pemodelan tingkat risiko banjir dan longsor dilakukan dengan metode pembobotan varibel dan tumpang susun (overlay) peta. Hasil Penelitian menunjukan bahwa wilayah di kecamatan Cicalengka dengan tingkat risiko longsor paling tinggi sebesar 21,4% dan titik lokasinya tersebar di 9 desa berbeda.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 39-44
Author(s):  
Deni Hartono

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar siswa mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Lahat. Metode penelitian ini yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif.Sehubungan dengan jumlah populasi yang kurang dari 100 orang, maka penelitian ini menggunakan sampel populasi sebagai sampel penelitian yaitu berjumlah 63 siswa.Teknik pengumpulan data digunakan yaitu dokumentasi dan angket.Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor kesiapan belajar siswa 79,66% pada kreteria sedang dan rata-rata hasil belajar siswa 82,86% pada kreteria baik. Pengujian hipotesis pada taraf kepercayaan 95% atau α 0,05 menunjukkan rxy = 0,9133> rt α 0,05 n= 63 = 0,249dan thitung > ttabel yaitu 34,12 > 1,999 berarti ada hubungan positif yang siginfikan antara kesiapan belajar siswa dengan hasil belajar siswa. Besar hub ungan antara kesiapan belajar dengan hasil belajar sebesar 91,33% atau dengan kriteria sangat tinggi. Jadi artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan belajar dengan hasil belajar siswa di SMA Negeri 5 Lahat. Kata kunci: Geografi; Hasil Belajar; Kesiapan Belajar


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 10-15
Author(s):  
Mush'ab Baihaqy Giovano ◽  
Muzani Jalaludin ◽  
Henry Giovano

Artikel ini membahas tentang karakterisrik bentuk lahan di Kabupaten Pesisir Barat. Kabupaten Pesisir Barat adalah salah satu kabupaten yang terletak di bagian barat Provinsi Lampung dengan memiliki luas ±2.907,23 Km2 serta memiliki garis pantai 221,5 Km (daratan dan garis pulau-pulau). Penelitian dilaksanakan dengan analisis overlay peta kelerengan dan ketinggian yang berasal dari SRTM (Shuttle Radar Topographic Mission) dengan menghadirkan sebuat peta. Variabel yang digunakan untuk menentukan bentuk lahan pesisir adalah material dan relief. Hasil ini menunjukkan bahwa Kabupaten Pesisir Barat terdiri atas bentuk lahan struktural yang terjadi karena kegiatan patahan semangko dan aktivitas pergerakan bawah laut dengan pertemuan lempeng tektonik.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 16-29
Author(s):  
Iman Diva Jaka Pratama ◽  
Riko Arrasyid ◽  
Muhammad Zidan ◽  
Nilam Sinta Alfiah ◽  
Shafa Dinda Alifia Rahma

Pertanian menjadi sumber mata pencaharian utama di sebagian  masyarakat pedesaan Kabupaten Purwakarta. Daya dukung lahan harus sangat diperhatikan karena  berpengaruh dengan  keberlangsungan kehidupan dan  kesejahteraan manusia. Analisis daya dukung lahan pertanian dapat memecahkan masalah perubahan lahan dan ketahanan pangan. Penelitian ini akan membahas mengenai perhitungan kebutuhan lahan pertanian di Kabupaten Purwakarta berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk 10 tahun ke depan, dengan menggunakan data pada tahun 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan metode deskriptif kuantitatif. Proses pencarian, pengumpulan, dan analisis data dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber terpecaya. Teknik analisis yang digunakan untuk menentukan daya dukung lahan pertanian mengunakan rumus matematika dari konsep gabungan atas teori Odum, Christeiler, Ebener Howard, dan Issard dalam Soeharjo dan Tukiran (1990) dalam Moniaga (2011), perhitungan Jumlah Penduduk Optimal (JPO), dan perhitungan Kebutuhan Lahan Pertanian (KPLR). Hasil dari penelitian ini adalah Peta KLPR 2028 yang menunjukan hasil tingkat daya dukung lahan yang bervariasi yang disebabkan oleh faktor data luas panen, produksi, dan jumlah penduduk pada tiap kecamatan tergantung pada komoditasnya. Hasil perhitungan jumlah penduduk optimal (JPO) di beberapa kecamatan Kabupaten Purwakarta apabila disesuaikan dengan komoditasnya masih lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk yang terdata pada masing-masing kecamatan. Hasil perhitungan kebutuhan lahan pertanian dari perhitungan JPO 2028 dan KPLR 2028 yang menunjukan bahwa kecamatan Jatiluhur, Maniis, Sukatani, Purwakarta, Babakancikako, Campaka, dan Bungursari tidak bisa menjadi wilayah swasembada pangan pada tahun 2028. Sedangkan untuk kecamatan yang lain masih bisa menjadi swasembada pangan untuk 2028 karena kebutuhan masih dapat terpenuhi dari luas lahan panen yang ada


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Eggy Arya ◽  
Yuliana Safitri ◽  
Fitrah Andika Riyadhno

Kekeringan lahan yang terjadi saat musim kemarau memberikan dampak buruk bagi vegetasi, salah satunya tanah Gambut sangat sensitif terhadap kenaikan suhu menimbulkan kebakaran hutan. Kota Dumai menjadi salah satu daerah yang sering mengalami kebakaran hutan dan lahan, efek terjadi kebakaran  ini menjadikan lahan tersebut memiliki kualitas yang menurun meliputi fisika, kimia, dan adanya erosi  tanah. Dalam tulisan  ini, kami memantau adanya peningkatan dan penuruan dalam beberapa kategori kekeringan lahan. Adapun parameter yang digunakan seperti vegetation health index (VHI), vegetation condition index (VCI), dan temperature condition index (TCI) pada tahun 2013 dan tahun 2018. Hasil penelitian menjelaskan wilayah kekeringan mengalami kenaikan total selama periode pengamatan sebesar 23.119 hektar lahan, dengan kategori tanpa kekeringan terjadi penurunan seluas 23.119 ha, kemudian kategori kekeringan ringan  terjadi peningkatan seluas19.510 ha, selanjutnya kategori kekeringan sedang terjadi peningkatan seluas 13.444 ha, lalu kategori kekeringan parah terjadi penurunan seluas 9.163 ha, dan kekeringan ekstrim  mengalami penurunan seluas 672 ha. hal ini sejalan dengan terjadinya kenaikan pada suhu tahun 2013 mencapai 38 ºC  kemudian mengalami peningkatan menjadi 47,53ºC di tahun 2018 yang sedang mengalami kebakaran hutan dan lahan


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 30-38
Author(s):  
Dafa Rizky Prayoga ◽  
Gindo Leontinus ◽  
Tiur Debora Ginting ◽  
Wanda Nelwita Damayani ◽  
Rohani ◽  
...  

Penelitian didasarkan kepada fenomena terkait kehidupan masyarakat Kota Medan yang multikulutral, salah satunya adalah Kampung Madras. Penelitian bertujuan untuk menemukan corak multikultural dan nilai toleransi di tengah masyarakat Kampung Madras, Kota Medan. Subjek penelitian adalah masyarakat Tamil yang ada di Kampung Madras, Kota Medan. Data dikumpulkan berdasarkan sumber primer dan sekunder. Sumber primer melalui observasi langsung, wawancara salah satu tertua di Kampung Madras, serta dokumentasi dalam bentuk foto. Sumber sekunder melalui literasi beberapa artikel dan jurnal yang relevan. Analisis data secara deskriptif dengan meggabungkan hasil observasi dengan literatur. Hasil penelitian disimpulkan bahwa masyarakat Kampung Madras atau yang dikenal dengan Kampung Keling tetap menjaga rasa toleransi yang tinggi dan hidup berdampingan dengan harmonis, selain itu Kampung Madras memiliki potensi untuk dijadikan landmark sebagai pariwisata di Kota Medan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document