Jurnal Pertambangan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

32
(FIVE YEARS 32)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Sriwijaya - Pusat Inovasi Pembelajaran Unsri

2549-1008

2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 196-202
Author(s):  
A.A Inung Arie Adnyano ◽  
Angga Supriyanto Putra ◽  
Masrullah

Mataram Putra merupakan perusahaan tambang pasir batu yang ada di Jawa Tengah.Permasalahan adalah belum tersedia jalan angkut yang sesuai standar dan disisi jalan angkut belum terdapat adanya paritan sehingga pada musim penghujan jalan menjadi rusak dan mengganggu produktivitas alat angkut. Metode penelitian yang digunakanadalah metode kuantitatif dan deskriptif. Penelitian ini bertujuan menganalisis geometri jalan angkut dan paritan dilokasi penambangan. Hasil penelitian lebih dari 80% geometri jalan, yakni meliputi lebar jalan lurus untuk 2 jalur, lebar tikungan untuk 2 jalur, superelevasi pada jalur menikung, cross slope pada jalan lurus masih belum memenuhi standar perhitungan. Kesimpulan yang didapat bahwa lebar jalan lurus 7 meter dan perlu penambahan 1 meter untuk keperluan dimensi paritan. Lebar jalan tikungan 10 meter dan perlu penambahan 1 meter untuk keperluan dimensi paritan. Masing-masing nilai rancangan untuk dimensi jalan pada radius tikungan, superelevasi, cross slope dan total grade jalan adalah 33,4 meter, 0,04 mm/m atau 4%, ketinggian cross slope 14 cm dan 0,42% grade. Dimensi saluran berbentuk segiempat meliputi jari-jari hidrolis sebesar 0,25 m, luas basah sebesar 0,50 m, kedalaman aliran sebesar 0,50 m, lebar permukaan air 1 m, tinggi saluran 0,575 m, keliling basah 2 m dan panjang saluran rencana ± 540,5 meter. Diharapkan dengan hasil analisis ini jalan angkut dan paritan memenuhi standar dan masa penghujan tidak menggangu produktivitas alat angkut.


2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 186-195
Author(s):  
Sari Melati ◽  
Romla Noor Hakim ◽  
Moh. Suhudi ◽  
Eka Farma Indarto Putra
Keyword(s):  

PT Mosa Indo Palma telah melaksanakan operasi produksi di Site Ketapang, Bakaheuni, Lampung sejak tahun 2017. Kuari Blok 1 akan habis cadangannya sehingga diperlukan pembukaan Kuari Blok 2. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membuat suatu perencanaan dan perancangan tambang yang meliputi permodelan lapisan batu andesit, penentuan desain akhir, perhitungan cadangan batu andesit dan volume overburden dalam batas desain akhir, perancangan tambang meliputi geometri jenjang, jalan angkut, disposal, penentuan tahapan penambangan (pushback) dan penjadwalan produksi. Penelitian ini hanya terfokus pada area blok 2 di PT Mosa Indo Palma untuk mencapai target produksi andesit pertriwulan sebesar 60.000 m3. Penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung ke lokasi penelitian, melakukan pengumpulan data serta melakukan pengolahan data sehingga didapat hasil perencanaan dan perancangan tambang. Pembongkaran overburden  menggunakan 2 unit Excavator Komatsu PC200 dan 4 unit dump truck Mitsubishi Fuso FM257ML. Pembongkaran tubuh andesit menggunakan peledakan dan pengangkutan diperlukan 1 unit Excavator Komatsu PC300 dan 3 unit dump truck Mitsubishi Fuso FM257ML. Model tubuh andesit seluas 5,57 ha dan luas rancangan Kuari Blok 2 6,38 ha. Andesit tertambang ditaksir 1.086.315 m3 selama 4,5 tahun. Kapasitas disposal disediakan 256.336 loose cubic meters (lcm). Lebar jalan angkut 9 dan 18 m. Kemajuan tambang dimulai dari sisi barat dan terus berlanjut ke arah timur dengan stripping ratio pertriwulan diatur antara 1,05 – 1,16 mendekati stripping ratio keseluruhan 1,11 untuk meminimalkan risiko.


2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 203-208
Author(s):  
Adbel Yuki Edwar ◽  
Eddy Ibrahim ◽  
Sri Haryati

Pertambangan batubara merupakan salah satu dari sekian banyak jenis pertambangan di Indonesia. Secara geologi, keterbentukan batubara di Indonesia sendiri dapat dibedakan menjadi tiga cekungan, yaitu intramontana, cekungan daratan-muka (foreland basin, back deep basin), dan cekungan delta. Batubara yang terendapkan memberikan kenampakan geologi. Salah satu kenampakan tersebut adalah cleat pada batubara. Cleat pada batubara merupakan rengkahan yang ada pada batubara. Terdapat dua jenis cleat pada batubara, yaitu face cleat dan butt cleat, namun pada penelitian ini akan lebih memfokuskan penelitian pada face cleat. Penelitian terdahulu mengenai cleat pada umumnya lebih mengarah pada pengaruhnya terhadap keterbentukan CBM, namun belum ada yang membahas mengenai hubungan keterdapatan cleat terhadap nilai proximate batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari persebaran cleat batubara terhadap nilai dari proximate batubara. Nilai proximate yang diperoleh akan dibandingkan dengan nilai dari cleat yang diteliti. Nilai cleat yang diteliti adalah banyak cleat yang terbentuk, densitas cleat, serta arah persebaran cleat. Pengumpulan data cleat tersebut dilakukan dengan menggunakan metode windows sampling, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu pengumpulan data berbentuk angka. Sampel yang diuji berasal dari wilayah penambangan bukit asam, diantaranya TSBC, suban timur, dan bangko barat. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara nilai fixed carbon dari batubara dengan total arah sebaran dari cleat, sedangkan untuk banyaknya cleat yang terbentuk pada permukaan batubara, cendrung searah dengan pergerakan dari total moisture, volatile meter, dan ash content.      


2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 216-224
Author(s):  
Desmawita ◽  
Eddy Ibrahim ◽  
Azhar Kholik Affandi
Keyword(s):  

Endapan batubara di PT NAR terdiri dari beberapa lapisan dengan ketebalan yang bervariasi. Endapan batubara yang telah dimodelkan menggunakan perangkat lunak belum divalidasi. Cadangan batubara, perencanaan produksi, sistem penambangan dan umur tambang dipengaruhi oleh ketebalan lapisan batubara, sehingga membutuhkan metode estimasi yang tepat dengan akurasi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi cadangan batubara berdasarkan metode terpilih dengan nilai error terkecil. Penelitian ini menggunakan 31 titik lubang bor dengan multi seam batubara: Seam A, E seam dan splitting seam yaitu seam E1 dan seam E2 dengan rating batubara sub-bituminus. Analisis data menggunakan interpolasi metode FEM dan IDW berdasarkan nilai RMSE. Luas blok PT NAR 74,91 ha, luas tambang 23,84 ha dengan metode FEM, diperkirakan cadangan batubara 15 juta ton dengan nisbah kupas 3: 1. Interpolasi ketebalan menggunakan metode FEM dan IDW dengan nilai error terkecil pada inverse distance kubik sebesar 0,15. Low wall slope 30o dan overall slope pada high wall 45o diperoleh luas penambangan 20,44 ha, cadangan batubara 1.640.180,10 ton, volume lapisan penutup 6.960.892,14 BCM, volume interburden 491.320,88 BCM dan SR 4,5: 1. Perbandingan estimasi cadangan batubara dengan metode FEM dan IDW didapatkan hasil yang berbeda sebesar 140.000 ton atau meningkat 9,33%. Hasil tersebut membuktikan bahwa perbedaan metode penghitungan sangat dipengaruhi oleh arah distribusi dan nilai yang dihasilkan.


2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 209-215
Author(s):  
Aprilliana ◽  
Taufik Toha ◽  
Budhi Kuswan Susilo

Peledakan merupakan salah satu metode pembongkaran lapisan batuan. Hasil dari peledakan ini adalah fragmentasi batuan yang berukuran beragam. Salah satu faktor yang mempengaruhi ukuran fragmentasi ini sangat dipengaruhi oleh geometri peledakan. Geometri peledakan sulit untuk dievaluasi karena belum pernah melakukan analisis fragmentasi hasil peledakan menggunakan software. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi geometri peledakan, Identifikasi kelas massa batuan menggunakan Rock Mass Rating (RMR), dan menganalisis fragmentasi hasil peledakan. Metode identifikasi kelas massa batuan dalam penelitian ini menggunakan metode rock mass rating (RMR) meliputi kuat tekan batuan, rock quality designation (RQD), jarak diskontinuity, kondisi diskontinuity, dan air tanah. Sedangkan fragmentasi hasil peledakan dianalisis menggunakan software split desktop. Pada analisis ini foto fragmentasi hasil peledakan di front dan di disposal diambil langsung sebagai data utama yang menjadi dasar dari analisis ini. Berdasarkan hasil analisis RMR diketahui bahwa batuan yang dibongkar adalah jenis claystone dengan rating kuat tekan 1, RQD 8, Jarak diskontinuitas 15, kondisi diskontinuitas 0, kondisi air tanah 15. Jadi total rating RMR 39 yang berarti batuan ini tergolong batuan jelek atau lunak. data diketahui bahwa batuan yang diledakkan merupakan jenis claystone kelas IV yang berarti jelek atau lunak, Hasil analisis fragmentasi hasil peledakan di disposal lebih kecil dan seragam dibandingkan dengan fragmentasi di front, perbedaan ukuran fragmentasi ini akibat adanya pengaruh dari aktivitas gali muat dan angkut material dari front ke disposal. Produktivitas excavator sudah sesuai dengan buku panduan yang berarti fragmentasi hasil peledakan sudah baik sehingga geometri peledakan tidak perlu diperbaiki.


2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 174-179
Author(s):  
Hafizah Azmi Anisa ◽  
Maulana Yusuf ◽  
Subriyer Nasir

Batubara merupakan sumber energi yang dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia untuk berbagai macam kegunaan diantaranya sebagai pembangkit tenaga listrik, bahan bakar pembuatan semen dan produksi baja serta kegiatan industri lainnya. Pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar dipengaruhi ukuran kualitas batubara. Kandungan air pada batubara dengan nilai tinggi akan mengurangi efisiensi pembakaran, selain itu batubara dengan kandungan ash tinggi menyebabkan terjadinya slagging dan fouling. Kandungan sulfur yang tinggi menyebabkan korosi pada boiler. Permasalahan- permasalahan yang terjadi dalam pemanfaatan batubara tersebut dapat diatasi dengan teknik-teknik yang telah diteliti yang dapat meningkatkan kualitas batubara khususnya penghilangan moisture, salah satunya dengan radiasi gelombang mikro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakeristik batubara awal dan kualitas batubara setelah dilakukan radiasi gelombang mikro sehingga dapat dijadikan informasi untuk perusahaan industri batubara dalam melakukan peningkatan kualitas batubara yang efektif melalui radiasi gelombang mikro. Daya yang digunakan yaitu 720W, 810W dan 900W dengan ketebalan batubara 9cm, 11cm dan 13cm. Hasil penelitian diperoleh karakteristik awal batubara Jambi dengan total moisture 45,04% dan nilai gross calorific value (ar) yaitu 3577. Setelah dilakukan radiasi gelombang mikro pada sample batubara Jambi pada daya 720 W, 810 W dan 900 W didapatkan rata-rata penurunan total moisture masing – masing yaitu 31,2 %, 31,36 %, 32,65 % dan kenaikan kalori sebesar 2011 kalori, 2042 kalori, 2139 kalori.


2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 225-234
Author(s):  
Martwein Benung ◽  
Ermal Subhan ◽  
Kornelis

Gambut merupakan salah satu sumberdaya lahan yang mempunyai fungsi hidroekologi dan berperan penting pada sistem biosfer sebagai sumber karbon, pengendali sirkulasi CO2, dan berpengaruh besar pada kondisi keseimbangan karbon di atmosfer bumi. Gambut merupakan tanah yang terbentuk dari bahan organik, yang berakumulasi dan semakin lama akan terbentuk penebalan lapisan gambut dengan jumlah bahan organik yang terakumulasi semakin banyak. Terdapat hubungan yang erat antara ketebalan gambut dengan kandungan bahan organik dan juga dengan kandungan karbon dalam bahan gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cadangan karbon di bawah permukaan berdasarkan pengukuran ketebalan gambut. Pengukuran ketebalan gambut dilakukan dengan membandingkan antara metode geofisika (tahanan jenis/geolistrik) atau vertical electrical sounding (VES) dengan komparasi manual (bor gambut). Estimasi cadangan karbon lahan gambut menggunakan geolistrik pada daerah penelitian di Blok I sebesar 121.021,80 ton/blok dan Blok II sebesar 78,360,49 ton/blok. Perbandingannya, estimasi cadangan karbon lahan gambut menggunakan bor tangan pada daerah penelitian di Blok I adalah 122.694,92 ton/blok dan Blok II adalah 75.021,13 ton/blok. Tidak ada perbedaan signifikan antara metode geolistrik dan bor manual pada lahan gambut di daerah penelitian.


2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 180-185
Author(s):  
Irham Ibrahim ◽  
Restu Juniah ◽  
Didik Susetyo
Keyword(s):  

Kegiatan pertambangan di akhir kegiatan akan meninggalkan lahan bekas tambang berupa void dan non void. Lahan yang ditinggalkan tersebut harus dikelola agar bermanfaat bagi masyarakat. Lahan bekas tambang yang ditinggalkan di akhir kegiatan dapat dikelola dengan cara reklamasi dan peruntukan lainnya. Void (lubang tambang)  dapat dimanfaatkan antara lain seperti sarana rekreasi air, sumber air baku dan  pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Keterbatasan ketersediaan listrik di sekitar lokasi PT Buana Eltra menjadi alasan kenapa pentingnya kajian mengenai potensi air void  untuk PLTMH dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi air void sebagai PLMTH. Ruang lingkup penelitian  dibatasi mengenai ketersediaan dan kualitas air void tambang batubara PT Buana Eltra sebagai sumber energi PLTMH. Penelitian diawali dengan survei untuk mengamati kondisi lokasi penelitian, studi literatur, dan instansional untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air sebagai sumber energi pembangkit listrik  untuk PLTMH didukung dengan kondisi iklim tropis pada lokasi penelitian yang diindikasikan dengan curah hujan rata-rata pertahun 2780,998 mm. Ketersediaan air void 2.687.088 m3 dengan energi yang dihasilkan sebesar 5.008,092 kWh. Hasil uji kualitas air void pada parameter fisika maupun kimia dalam kondisi baik, sehingga air void dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi PLTMH.


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 168-173
Author(s):  
Yani Mustika ◽  
Restu Juniah ◽  
Anna Yulianita

Peningkatan penduduk dari hari ke hari menyebabkan meningkatnya volume sampah yang dihasilkan. Kebutuhan akan lokasi tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah tidak dapat dihindarkan. Area pascatambang clay PT Semen Baturaja (Persero) Tbk dapat dimanfaatkan sebagai lokasi TPA. Pemilihan lokasi ini harus berlandaskan kepada SNI 03-3241-1994 agar kelayakan operasional TPA tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan lahan bekas tambang clay untuk lokasi TPA. Penelitian dilakukan dengan survei ke lokasi penambangan clay. Data yang dibutuhkan terkait penelitian ini adalah batas administrasi lokasi penambangan clay, luasan akhir lahan bekas penambangan, peta geologi, peta hidrogeologi, curah hujan, rona lingkungan seperti vegetasi dan sarana prasarana sekitar lokasi penelitian. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil pengamatan kondisi lokasi penelitian dengan  parameter pemilihan lokasi TPA yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 dan juga  SNI 03-3241-1994. Hasil penilaian terhadap rencana pemanfaatan lahan bekas tambang clay untuk lokasi TPA menunjukkan hasil yang baik. Lokasi bekas tambang clay memenuhi kriteria pemilihan lokasi TPA berdasarkan parameter yang ditetapkan. Hal ini sangat baik dikarenakan lingkungan pascatambang clay tetap memberikan manfaat bagi masyarakat maupun lingkungan walaupun kegiatan pertambangan sudah berakhir. Kapasitas daya tampung void untuk TPA adalah  400.000 m3 dengan tingkat pemadatan sebesar 70 %.


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 139-145
Author(s):  
Kiagus Muhammad Rustandi Ramadhan ◽  
Eddy Ibrahim ◽  
Adang Suherman
Keyword(s):  
Coal Bed ◽  

Coal Bed Methane atau disingkat menjadi CBM merupakan gas yang terbentuk dan terperangkap di dalam lapisan batubara. CBM memiliki potensi ekonomi yang bagus karena dapat dikonversikan menjadi energi listrik atau disalurkan melalui pipa untuk pemanfaatan lainnya. Indonesia diperkirakan memiliki cadangan CBM sebesar 453 TCF sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi dengan cadangan batubara terbesar di Indonesia sehingga mengindikasikan bahwa potensi sumberdaya CBM juga melimpah. Tujuan penelitian ini adalah menetukan indikator pada area yang berpotensi mengandung sumberdaya CBM berdasarkan struktur kelurusan dengan melakukan interpretasi dari data citra Satelit Landsat-8 dan memprediksi area yang berpotensi mengandung sumberdaya gas CBM di wilayah penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara survei lapangan untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Hasil penelitian potensi CBM dengan melihat pada indikator kelurusan geologi menunjukkan bahwa wilayah penelitian memiliki potensi CBM. Hal ini terlihat dari terdapatnya wilayah dengan densitas kelurusan yang tinggi dengan nilai sebesar 2,711/km2 – 5,121/km2 yang artinya memiliki permeabilitas tinggi yang berkembang dengan baik. Permeabilitas yang baik akan meningkatkan jumlah gas CBM yang terperangkap karena terdapatnya ruang yang dapat diisi oleh gas CBM.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document