JAS: Journal of Architecture Students
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

15
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta

2722-4724

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Erdinsyah Mahendra ◽  
Riri Chairiyah

Bangunan terapung menjadi hobi yang cukup banyak diminati untuk mampu mengeksplor lebih jauh potensi tapak yang berupa perairan, terutama sebagai destinasi wisata. Bendungan Lendang Are memiliki cukup banyak potensi untuk menjadi destinasi wisata air dan mampu menunjang perekonomian warga di sekitarnya. Salah satu fasilitas yang harus ada pada sebuah destinasi wisata air adalah rumah makan, restoran, warung, kafe atau sejenisnya yang melayani kebutuhan konsumsi pengunjung. Dalam prosesnya, perancangan dan eksplorasi desain, terdapat beberapa tahapan seperti perumusan gagasan, pengumpulan informasi, analisis dan sintesis, perancangan, dan evaluasi yang menghasilkan sebuah hasil rancangan berupa kafe terapung. Perancangan kafe terapung harus memperhatikan kelestarian lingkungan dengan menghindari reklamasi, maka kehidupan satwa air di bendungan dan sekitarnya tidak terganggu. Bentuk dan ruang pada bangunan didesain dengan mempertimbangkan keseimbangan beban terhadap plat atau struktur apung. Struktur apung harus memenuhi standar untuk menahan beban bangunan dan penggunanya. Sistem tambat digunakan untuk menjaga posisi bangunan dan menyesuaikan bangunan dengan ketinggian air yang suatu waktu dapat berubah.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Arina 'Amaliyah Hasanah ◽  
Hapsari Wahyuningsih
Keyword(s):  

Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Winongo memiliki aliran cukup besar, sehinga sering menimbulkan banjir di bantaran Sungai Winongo. Hal ini diperparah dengan pemukiman penduduk dan adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dibangun di bantaran sungai, Yang menyebabkan fungsi tata guna lahan berubah dan berdampak pada meluapnya air sungai karena penampang sungai yang semakin sempit, sehingga tidak bisa menampung air secara optimal. Oleh karena itu, warga bersama beberapa lembaga lingkungan, untuk memenuhi jumlah presentase persyaratan RTH publik yang saat ini hanya memiliki 8,34%, dari target UU Penataan Ruang di Yogyakarta yaitu 20%, TPA Jatimulyo tersebut di ubah fungsinya menjadi Ruang terbuka hijau (RTH). Perencanaan Ruang terbuka hijau (RTH menggunakan konsep Green Architecture serta menggunakan standar yang tertera di UU Penataan Ruang. Konsep ini berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan desain atau tempat hidup yang lebih baik dan sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal serta mempunyai kualitas lingkungan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan dari segi sosial dan ekonomi. Serta mampu menumbuhkan kreatifitas, produktivitas warga kota serta dapat berekreasi secara aktif maupun pasif.                                         


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 22-30
Author(s):  
Achmad Ryan Abimanyu ◽  
Anggana Fitri Satwikasari

Sekolah alam merupakan sebuah sistem pendidikan yang sedang berkembang, sekolah alam mempunyai sistem pendidikan yang mengenalkan anak dengan alam sekitarnya. Sebagai pendukung dari sekolah alam bangunan dengan konsep berkelanjutan merupakan salah satu cara. Salah satu material berkelanjutan adalah bambu, bambu merupakan material yang sudah ada sejak lama di dunia. Bambu merupakan material yang mempunyai banyak potensi dalam bidang arsitektur, bambu dapat digunakan sebagai struktur utama bangunan dan mempunyai estektika bentuk tersendiri dalam bidang arsitektur. Bambu merupakan material yang sangat baik dalam mendukung pembelajaran di sekolah alam karena merupakan rancangan yang tepat dan baik.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 31-47
Author(s):  
Baharudin Yusuf Subagya ◽  
Aprodita Emma Yetti

Untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau keluaga perubahan pada tempat tinggal adalah salah satu cara yang sering dilakukan. Namun perubahan tersebut tentumya harus di dasari oleh alasan dan pertimbangan yang matang agar hasilnya efisien, sehat, nyaman serta tidak membuang biaya. Artikel ini akan membandingkan dua hunian yang direnovasi dengan fungsi, pendekatan, serta kebutuhan yang berbeda. untuk mengatahui seberapa efisien ruang saat merenovasi rumah. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan juga pedoman dalam merenovasi rumah. 


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 13-21
Author(s):  
Wisnu Sujarwo ◽  
Aprodita Emma Yetti

Semin merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul yang memilikki potensi dengan banyak produk unggulan, diantaranya adalah kerajinan bambu dan akar wangi. Dengan meningkatnya permintaan akan produk tersebut, hal tersebut menimbulkan dampak baik positif maupun negatif. Dampak positifnya adalah meningkatnya lapangan kerja dan kreatifitas masyarakat, sedangkan dampak negatifnya adalah timbulnya masalah lingkungan berkaitan dengan penggunaan sumber daya alam yang tidak diiringi dengan pengetahuan dan kesadaran mengenai kelestarian alam. Selain potensi, Semin juga memilikki isu-isu yang memerlukan penyelesaian seperti sulitnya air di daerah-daerah tertentu, dan juga kurangnya fasilitas umum pendidikan ataupun pusat edukasi. Tantangan desain dalam perancangan ini adalah mewadahi dan meningkatkan potensi Daerah terpilih yang memiliki isu-isu atau permasalahan yang tidak dapat dipisahkan dengan potensi itu sendiri. Perancangan Akar Wangi Institutee dengan pendekatan permakultur diharapkan dapat mewadahi dan meningkatkan potensi, serta mengatasi permasalahan pada Daerah terpilih.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. PROGRESS
Author(s):  
Shofia Khoirunnisa ◽  
Aprodita Emma Yetti

Malang merupakan salah satu kabupaten dengan tujuan para pendatang untuk menempuh pendidikan. Hal tersebut menjadi pemicu masyarakat setempat untuk memfasilitasi sarana pendidikan. Rumah Kos Karangploso merupakan rumah kos yang berlokasi di kabupaten Malang. Tepatnya berada di kecamatan Karangploso yang letaknya di sebelah barat laut kota Malang. Berbeda dari kebanyakan rumah kos yang ada di sekitar Rumah Kos. Rumah Kos Karangploso ini memfasilitasi hunian dengan ruang komersial. Pendekatan yang diterapkan dalam desain fasd rumah kos karangploso adalah konsep industrial. Konsep Industrial juga dikenal dengan gaya arsitektur yang menerapkan estetika dan kepraktisan penggunaan barang (usability).Kata Kunci: Malang, Rumah Kos, Ruang Komersil, Fasad, Konsep Industrial.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 95-108
Author(s):  
Rahmayani Baqiyatun Shalihah ◽  
Indah Pujiyanti

Bisnis kafe adalah salah satu bisnis kuliner yang dewasa ini tengah banyak berkembang terutama di kalangan anak muda. Bangunan satu lantai seluas 168,5 meter persegi yang berlokasi di belakang kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Gamping, Sleman, merupakan bangunan yang akan dijadikan untuk bisnis kafe bernama UPKRINGAN. Kafe ini mengusung tema ‘Angkringan Naik Kelas’. Pemilik bangunan yang sekaligus sebagai klien menekankan untuk membuat desain interior kafe yang modern namun tetap mempertahankan suasana angkringan sebagai tema utama dari kafe tersebut. Gaya industrial dipilih dalam perancangan interior kafe, dimana cukup identik dengan visual angkringan yang diusung sebagai tema. Tahap proses perancangan interior dimulai dari pengumpulan data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi dan studi data, hingga didapat hasil akhir rancangan yaitu menciptakan desain interior ruang kafe modern yang efisien dalam kapasitas ruang dan tetap mempertahankan konsep suasana ruang angkringan yang diwujudkan dengan gaya industrial. Diketahui untuk mencapai efisiensi kapasitas ruang, desain interior kafe modern juga perlu untuk tetap memperhatikan kenyamanan pengguna dan juga estetika visual.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 60-69
Author(s):  
Wisnu Sujarwo ◽  
Aprodita Emma Yetti

Kebutuhan hunian kost saat ini meningkat dikarenakan meningkatnya taraf hidup masyarakat sehingga meningkat pula jumlah penduduk yang merantau untuk menuntut ilmu, faktor lain dikarenakan semakin populernya suatu kota menyebabkan peningkatan urbanisasi, sehingga meningkat pula kebutuhan tempat tinggal untuk para perantau. Tantangan desain dalam perancangan ini adalah kondisi eksisting yang memilikki ukuran dan bentuk site yang menyudut,serta kebutuhan bangunan yang merespon iklim tropis Indonesia. Konsep yang diangkat merujuk pada fungsi bangunan yang membutuhkan keefektifan dan efisiensi ruang yang tinggi. Dengan pendekatan arsitektur tropis, diharapkan desain yang dihasilkan mampu menjawab kebutuhan hunian kost yang berada pada lahan menyudut dan merespon iklim setempat.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 70-81
Author(s):  
Rosiana Andreyani Sudirman ◽  
Hapsari Wahyuningsih

Joglo merupakan salah satu peninggalan bersejarah dipulau Jawa khususnya Jawa Tengah,yang memiliki penyusunan ruang yang sudah dirancang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.Semakin berkembangnya zaman fungsi Joglo pun semakin berkembang.Salah satunya di dapat difungsikan sebagai tempat tinggal atau rumah.Rumah merupakan bangunan yang dimana manusia dapat berinteraksi dan beraktifitas seleluasa dan senyaman mungkin.Untuk menciptakan bangunan yang nyaman dapat dilakukan dengan cara memperhatikan Kenyamanan Thermal pada rumah tersbut.Tujuan rancangan ini adalah untuk mengetahui dan dapat memahami akan pentingnya penerapan Kenyamanan Thermal pada Rumah Tinggal dengan Konsep Joglo.Tujuan rancangan ini untuk memberikan pengetahuan arsitektural bahwa pada saat merancang bangunan tidak hanya memperhatikan aspek estetikanya saja melainkan dapat memperhatikan Kenyamanan juga menadi acuan dari perancangan sebuah rumah tinggal yang nyaman untuk ditempati.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 82-94
Author(s):  
Pipiet Arini Putri ◽  
Indah Pujiyanti

B’line Desain” merupakan perusahaan yang bergerak dibidang desain, pelaksana dan properti (interior dan eksteriror). Kantor nya yang berada di Godean saat ini sedang dalam tahap renovasi. Pemilik kantor berencana melakukan penambahan lahan yang akan digunakan sebagai area workshop dan melakukan penyelesaian fasad. Desain pada kantor ini diharapkan dapat memberikan kesan nyaman bagi pengguna dari segi penempatan furniture yang diperhatikan atau disesuaikan dengan luasan bangunan eksisting sehingga tidak menyulitkan akses pergerakan para pengguna, serta memiliki estetika dengan menyeimbangkan desain fasad bagian eksterior dan interior. Pengumpulan data terkait desain bangunan dikumpulkan melalui data primer yaitu observasi, dokumentasi serta pengukuran dan data sekunder berasal dari literatur dimana data dapat berupa jurnal atau buku terkait perancangan. Penyelesaian desain bangunan menggunakan konsep modern minimalis menyesuaikan karakter dari klien. Konsep tersebut dapat dilihat dari penerapan penggunaan warna putih pada bangunan yang dapat memberikan kesan tertentu pada ruangan maupun perabot, serta pendimensian perabot termasuk dalam faktor yang mempengaruhi kenyamanan fisik karyawan dan desain ini diharapkan dapat mendukung aktivitas yang ada di dalam bangunan. Selain itu, konsep ini merupakan konsep yang paling sesuai dari segi desain yang simple serta fungsional, dimana konsep modern minimalis lebih mengutamakan fungsi dan efektifitas penggunaan sehingga berdampak pada desainnya yang hampir atau bahkan tidak menggunakan ornamen hiasan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document