JURNAL AGRO INDRAGIRI
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

74
(FIVE YEARS 33)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Indragiri

2615-3777, 2528-2956

2022 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 49-55
Author(s):  
Oky Magdalena Bunga ◽  
Yonce M. Killa ◽  
Suryani K.K.L Kapoe
Keyword(s):  

Kepik coklat (Riptortus linearis) merupakan hama utama pada tanaman kacang panjang, adapun cara hama R. linearis merusak tanaman kacang panjang dengan cara R. linearis menusuk stiletnya ke dalam polong dan biji, sehingga polong dan biji kacang panjang dapat gugur dan biji keriput. Populasi hama R. linearis pada semua stadium, dapat berpotensi merusak polong kacang panjang, untuk itu para petani melakukan tindakan pengendalian secara kimia yaitu dengan menggunakan penyemprotan insektisida kimia untuk mengendalikan hama, namun dalam pengendalian yang tidak efektif dapat mengalami resistensi hama, sehingga terjadinya kegagalan dalam pengendalian, selain itu dapat mengalami residu dan resurjensi. Saat ini belum terdapat data, terkait evaluasi resistensi hama R. linearis terhadap penggunaan insektisida kimia di Kabupaten Sumba Timur. Oleh karena itu, perlu di lakukan penelitian tentang uji resistensi hama R. linearis terhadap insektisida kimia (Brantas 25 EC) di laboratorium. Hasil penelitian meenunjukan bahwa aplikasih insektisida kimia brantas 25 EC, pada hama R. linearis dengan konsentrasi 0,25 ml/l, 0,5ml/l, 0,75 ml/l, 1,00ml/l dan 1,25ml/l dapat di lihat mortalitas R. linearis dalam waktu 24 jam, dengan mengakibatkan mortalitas tertinggi 66%. Hasil penelitian Estimated resistance ratio (ERR), menunjukan bahwa aplikasih insektisida kimia terhadap R.linearis dengan LC50, dapat mengakibatkan resistensi tertinggi yaitu 3,44% pengamatan dilakukan 28 jam setelah aplikasih insektisida kimia brantas 25 EC.


2022 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 49-55
Author(s):  
Oky Magdalena Bunga ◽  
Yonce M. Killa ◽  
Suryani K.K.L Kapoe
Keyword(s):  

Kepik coklat (Riptortus linearis) merupakan hama utama pada tanaman kacang panjang, adapun cara hama R. linearis merusak tanaman kacang panjang dengan cara R. linearis menusuk stiletnya ke dalam polong dan biji, sehingga polong dan biji kacang panjang dapat gugur dan biji keriput. Populasi hama R. linearis pada semua stadium, dapat berpotensi merusak polong kacang panjang, untuk itu para petani melakukan tindakan pengendalian secara kimia yaitu dengan menggunakan penyemprotan insektisida kimia untuk mengendalikan hama, namun dalam pengendalian yang tidak efektif dapat mengalami resistensi hama, sehingga terjadinya kegagalan dalam pengendalian, selain itu dapat mengalami residu dan resurjensi. Saat ini belum terdapat data, terkait evaluasi resistensi hama R. linearis terhadap penggunaan insektisida kimia di Kabupaten Sumba Timur. Oleh karena itu, perlu di lakukan penelitian tentang uji resistensi hama R. linearis terhadap insektisida kimia (Brantas 25 EC) di laboratorium. Hasil penelitian meenunjukan bahwa aplikasih insektisida kimia brantas 25 EC, pada hama R. linearis dengan konsentrasi 0,25 ml/l, 0,5ml/l, 0,75 ml/l, 1,00ml/l dan 1,25ml/l dapat di lihat mortalitas R. linearis dalam waktu 24 jam, dengan mengakibatkan mortalitas tertinggi 66%. Hasil penelitian Estimated resistance ratio (ERR), menunjukan bahwa aplikasih insektisida kimia terhadap R.linearis dengan LC50, dapat mengakibatkan resistensi tertinggi yaitu 3,44% pengamatan dilakukan 28 jam setelah aplikasih insektisida kimia brantas 25 EC.


2022 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 56-59
Author(s):  
Yusmina Wori Hana ◽  
Uska Peku Jawang ◽  
Suryani Kurniawi K. L. Kapoe

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian microorganisme lokal keong mas terhadap pertumbuhan serta hasil produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian dilaksanakan dilahan Kelompok Tani Marangga Hamu Kelurahan Malumbi,Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur pada bulan Juni sampai September 2021. Rancangan Acak Lengkap metode yang digunakan dalam penelitian ini, dengan 6 perlakuan  yaitu  Po (tanpa pemberian POC MOL keong mas), P1 (50 ml/ polibag), P2 (100 ml/ polibag), P3 (150 ml/ polibag), P4 (200 ml/polibag), P5 (250 ml/ polibag) serta masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Hasil yang diperoleh bahwa pupuk organik cair keong mas sangat berpengaruh nyata terhadap terhadap jumlah daun bawang merah varietas lokananta dan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah umbi serta berat kering umbi. Dosis terbaik yang meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merang yaitu 250ml/polibag atau 177 liter/ ha.


2022 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 35-48
Author(s):  
Gusti Marlina ◽  
Desta Andriani ◽  
Pebra Heriansyah ◽  
Seprido

Penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang yaitu mengatasi kelangkaan pupuk dengan memanfaatkan cairan infust yang belum termanfaatkan menjadi pupuk organik. Selain itu juga memenuhi kebutuhan masyarakat akan tanaman hias di propinsi Riau umumnya dan di Kabupaten Kuantan Singingi khususnya. Aglaonema merupan sala satu tanaman hias yang buming secara mendunia. Sedangkan tujuan khusus  penelitian ini untuk mengetahui formulasi cairan infust yang tepat untuk pertumbuhan tanaman aglaonema yang berbeda. 2) untuk mengetahui seefisiensi cairan infust dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman aglaonema.  Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor I adalah penggunaan aglaonema yang berbeda (AL) terdiri dari AL : Aglaonema Lipstik ALW : Aglaonema Green Whita AA : Aglaonema Adelia. Faktor II adalah pemberian  cairan infust Ringer Laktata (RL) dengan perlakuan RL0 : tanpa pemberian ringer laktat, RL1 : pemberian ringer laktat 10 ml RL2 : pemberian ringer laktat 20 ml RL3 : pemberian ringer laktat 30 ml. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji F, kemudian bila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Perlakuan terbaik secara tunggal penggunaan aglaonema yang berbeda adalah perlakuan Aglaonema Green White pada pengamatan muncul tunas 31,00 hari, tinggi tunas 11, 87 cm, jumlah daun 4,32 helai dan diameter batang 3, 69 cm (2) Perlakuan terbaik secara tunggal pemberian cairan infus Ringer Laktat (RL) adalah pada perlakuan RL0 (31,44 hari) untuk pengamatan muncul tunas, perlakuan RL1 (4, 30 helai) untuk pengamatan jumlah daun, dan perlakuan   RL2 (3, 41 cm) untuk pengamatan diameter batang (3) Secara interaksi penggunaan aglaonema yang berbeda (AL) dan pemberian cairan infus ringer laktak (RL) perlakuan terbaik dapat dilihat pada perlakuan ALWRL0 34,00 hari pada pengamatan muncul tunas.


2022 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 22-34
Author(s):  
Amelia Nanda ◽  
Intan Sari ◽  
Elfi Yenny Yusuf

Penelitian pengaruh konsentrasi mikroorganisme lokal (MOL) feses walet terhadap pertumbuhan bawang merah (Allium ascollanicum L) pada media gambut telah dilaksanakan di Kebun percobaan Universitas Islam Indragiri UNISI Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau selama 3 bulan  dari bulan Janurai sampai Maret Tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi mikroorganisme lokal (MOL) feses walet terhadap pertumbuhan bawang merah (Allium ascollanicum L) pada media gambut Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non factorial yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu terdiri dari 0%, 5%, 10%, 15 %, 20 %, 25 % Parameter pengamatan pada penelitian ini yaitu, tinggi tanaman, jumlah umbi per rumpun, berat basah umbi per rumpun, berat kering umbi per rumpun, bobot umbi per rumpun. Data pengamatan dianalisis dengan sidik ragam (ANNOVA) dan dilanjutkan dengan uji lanjut tukey HSD dengan taraf 5% Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 25% mampu meningkatkan parameter yaitu Tinggi tanaman, Berat basah umbi per rumpun, Berat kering umbi perrumpun, bobot kering umbi, dan buah layak jual, kecuali pada perlakuan jumlah umbi perrumpu;


2022 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 22-34
Author(s):  
Amelia Nanda ◽  
Intan Sari ◽  
Elfi Yenny Yusuf
Keyword(s):  

Penelitian pengaruh konsentrasi mikroorganisme lokal (MOL) feses walet terhadap pertumbuhan bawang merah (Allium cepa L) pada media gambut telah dilaksanakan di Kebun percobaan Universitas Islam Indragiri UNISI Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau selama 3 bulan  dari bulan Janurai sampai Maret Tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi mikroorganisme lokal (MOL) feses walet terhadap pertumbuhan bawang merah (Allium cepa L) pada media gambut Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non factorial yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu terdiri dari 0%, 5%, 10%, 15 %, 20 %, 25 % Parameter pengamatan pada penelitian ini yaitu, tinggi tanaman, jumlah umbi per rumpun, berat basah umbi per rumpun, berat kering umbi per rumpun, bobot umbi per rumpun. Data pengamatan dianalisis dengan sidik ragam (ANNOVA) dan dilanjutkan dengan uji lanjut tukey HSD dengan taraf 5% Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 25% mampu meningkatkan parameter yaitu Tinggi tanaman, Berat basah umbi per rumpun, Berat kering umbi perrumpun, bobot kering umbi, dan buah layak jual, kecuali pada perlakuan jumlah umbi perrumpun;


2022 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Wahyudi ◽  
Chairil Ezward ◽  
A. Haitami

Tanaman kakao (Theobrama cacao L) merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional. Tingkat produksi tanaman kakao sangat ditentukan oleh baiknya perlakuan yang diberikan selama pertumbuhan dan perkembangannya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit kakao pada ukuran wadah tanam polybag yang berbeda. Penelitian ini berbentuk percobaan lapangan yang dilakukan di Desa Koto Kari, Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian  dilaksanakan selama 7 bulan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial. Yaitu berbagai ukuran polybag terdiri 6 taraf perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kelompok sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah: Polybag 8 x 12 cm, Polybag 10 x 15 cm, Polybag 14 x 22 cm, Polybag 18 x 25 cm, Polybag 20 x 25 cm dan Polybag 25 x 40 cm. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji F, kemudian bila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 5%. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm) dan bobot segar tanaman (gram). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan wadah tanam  Polybag 25 x 40 cm, tinggi tanaman 174,67 cm, diameter batang 2,00 mm, bobot segar tanaman 445,33 gram.


2022 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 8-21
Author(s):  
Indra ◽  
Intan Sari ◽  
Yoyon Riono

Penelitian pengaruh pemberian abu janjang kelapa sawit terhadap produksi bawang merah (Allium ascollanicum L) di tanah gambut. Penelitian dilaksanakan bulan Janurai sampai Maret Tahun 2020 bertempat di Kilometer 5 Koto Baru Tembilahan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian abu janjang kelapa sawit terhadap produksi bawang merah (Allium ascollanicum L) di tanah gambut Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial, terdiri dari 7 perlakuan  terdiri dari (tanpa pemberian abu janjang kelapa sawit; 300 kg/ha urea 300 kg/ha KCL 200 kg/ha SP-36 dan 100 kg/ha NPK; 2,5, ton/ha abu janjang kelapa sawit; 5,0 ton/ha abu janjang kelapa sawit; 7,5 ton/ha abu janjang kelapa sawit; 10 ton/ha abu janjang kelapa sawit; 12,5 ton/ha ton/ha abu janjang kelapa sawit dan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis sidik ragam (uji F) dan  dilanjutkan dengan Tukey HSD pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Perlakuan 5,0 ton/ha abu janjang kelapa sawit mampu meningkatkan semua parameter yaitu Tinggi tanaman, Jumlah umbi per rumpun, Bobot basah umbi per rumpun, Bobot basah umbi per bonggol, bobot kering umbi per rumpun dan buah layak jual, kecuali pada perlakuan Tanpa pemberian abu janjang kelapa sawit; Perlakuan 5,0 ton/ha abu janjang kelapa sawit merupakan perlakuan terbaik dalam pemberian abu janjang kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascallonicum L.)  di tanah gambut;


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 36-42
Author(s):  
Wahyudi ◽  
Chairil ◽  
Haitami

Tanaman kakao (Theobrama cacao L) merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional. Tingkat produksi tanaman kakao sangat ditentukan oleh baiknya perlakuan yang diberikan selama pertumbuhan dan perkembangannya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit kakao pada ukuran wadah tanam polybag yang berbeda. Penelitian ini berbentuk percobaan lapangan yang dilakukan di Desa Koto Kari, Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian  dilaksanakan selama 7 bulan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial. Yaitu berbagai ukuran polybag terdiri 6 taraf perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kelompok sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah: Polybag 8 x 12 cm, Polybag 10 x 15 cm, Polybag 14 x 22 cm, Polybag 18 x 25 cm, Polybag 20 x 25 cm dan Polybag 25 x 40 cm. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji F, kemudian bila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 5%. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm) dan bobot segar tanaman (gram). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan wadah tanam  Polybag 25 x 40 cm, tinggi tanaman 174,67 cm, diameter batang 2,00 mm, bobot segar tanaman 445,33 gram


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Intan Sari
Keyword(s):  

Penelitian pengaruh pupuk organik cair (POC) bekicot terhadap viabilitas benih terung (Solanum melongena L.), dilaksanakan bulan September sampai Oktober Tahun 2018 bertempat di laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian jalan Provinsi Parit. 1 Tembilahan Hulu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC Bekicot terhadap viabilitas benih terung (Solanum melongena L.) dan memperoleh kosentrasi POC Bekicot yang optimal. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial, terdiri dari 6 perlakuan, terdiri dari (tanpa perlakuan, 20 ml POC Bekicot/liter air, 30 ml POC Bekicot/liter air, 40 ml POC Bekicot/liter air, 50 ml POC Bekicot/liter air, 60 ml POC Bekicot/liter air dan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis sidik ragam (uji F) dan  dilanjutkan dengan LSD pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan pupuk organik cair (POC) dapat mempengaruhi viabilitas benih terung (Solanum melongena L) dengan parameter pengamatan daya tumbuh benih, kecepatan tumbuh benih, indeks vigor, tinggi kecambah dan berat basah kecambah. Konsentrasi 20 ml POC Bekicot/liter air merupakan kosentrasi optimal untuk meningkatkan viabilitas benih terung (Solanum melongena L.).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document