Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

61
(FIVE YEARS 25)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Seni Indonesia Yogyakarta

2580-7374, 1829-7412

2021 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Nova Agung Prasetya ◽  
Setyo Budi ◽  
Desy Nurcahyanti
Keyword(s):  

Maestro Widayat merupakan pelukis beraliran kubisme dekoratif magis. Karya-karyanya yang oriental klasik membawa perpaduan antara seni Indonesia dan Asia Timur. Penulis menilai visualisasi karya Widayat unik dan tidak dimiliki oleh seniman lain, baik dari segi bentuk, tema, dan isi dalam karya. Kritik ekspresivistik pada karya Widayat untuk mengurai pesan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan dalam karya tersebut. Umumya menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis judul, tema, isi dan visulisasi bentuk. Penelitian dilakukan dengan pengamatan yang memanfaatkan media dan data yang dikumpukan dengan sewajarnya dan melakukan analisis. Hasil penelitian bersifat deskriptif, analitis, terperinci dan bersifat komunikatif bagi penikmat seni, mahasiswa, dan kolektor. Evaluasi pembanding dilakukan terhadap karya serupa yang memiliki tema dan bentuk yang hampir sama atau mirip.Tentunya dengan melakukan perbandingan secara objektif baik dari segi bentuk sampai komunikasi yang ingin disampaikan dari karya pembanding maupun karya utama. Karya Widayat yang berjudul “Telanjang “ dengan karya Pablo Picasso yang berjudul “Les Demoiselles d’Avignon” memiliki kemiripan dari segi pesan dan tema yang ingin disampaikan sehingga mengacu pada landasan kritik ekspresivistik.


2021 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 9-14
Author(s):  
Djandjang Purwo Sedjati ◽  
Zahra Azkia Putri Yantari

Berbagai macam tumbuhan dapat digunakan sebagai pewarna tekstil. Namun sejak ditemukannya zat warna sintetis pada abad 19, maka produksi tekstil di Indonesia beralih ke zat warna sintetis. Sayangnya dampak yang ditimbulkan dari limbah zat warna sintetis ini mencemari lingkungan hidup manusia. Pelarangan penggunaan pewarna sintetis di Eropa dan Amerika, serta isu global yaitu Back to Nature, merupakan hal yang tidak mungkin dihindari, bahkan harus dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Produk tekstil juga berhadapan dengan tuntutan selera masyarakat masa kini, yaitu kebutuhan  fashion dan interior, serta kebutuhan karya-karya yang dapat memberi kepuasan batin, sehingga diperlukan ciptaan karya baru yang kreatif dan inovatif. Dalam rangka mencari keberagaman dan pengkayaan warna dari tumbuhan yang ada di Indonesia, penulis ingin mengambil tumbuhan Kluwih (Artocarpus camansi) sebagai pewarna alam untuk tekstil dengan teknik celup dan cetak langsung (ecoprint). Metode pustaka, observasi dan eksperimentasi digunakan untuk mengumpulkan data. Metode practice based research digunakan untuk memperoleh pengetahuan baru melalui riset praktek dan hasil riset praktek. Metode eksperimen digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan baru terutama pada pewarna alam serta improvisasi jika dalam pelaksanaan menemukan ide-ide baru. Pada terapan warna ini akan dilakukan dengan teknik batik, celup dan ecoprint.


2021 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 43-50
Author(s):  
Ni Wayan Setiasih

Saat ini berbisnis adalah salah satu yang bisa dilakukan agar kebutuhan tetap terpenuhi karena masa pandemi Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia membuat kita harus terus berfikir cara agar tetap produktif pada masa pandemi. Berbisnis di era digital bisa dimanfaatkann, membuat karya seni yang sekaligus bisa dipasarkan di masyarakat tentunya. Maka dari itu Unit Kegiatan Mahasiswa Multimedia periode 2019/2020 mengadakan kegiatan MAHAKARYA MULTIMEDIA 2020 (Webinar dan Pameran Digital). Unit Kegiatan Mahasiswa Multimedia merupakan salah satu UKM yang tergabung dalam bidang minat dan bakat yang ada di STMIK STIKOM Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu metode yang menggambarkan keadaan yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan berdasarkan fakta yang ada, penelitian yang dilakukan mendeskripsikan proses pameran digital dalam dimensi karya di ITB  Stikom Bali. Dalam event ini terdapat Webinar dan Pameran Digital. Pada Webinar dan Pameran Digital akan mendatangkan pembicara / narasumber dari kalangan dunia industri yang bergerak pada bidang seni dan bisnis digital. Sedangkan, pada Pameran akan dilakukan secara online dimana karya karya terbaik dari anggota maupun pengurus akan ditampilkan pada platform sosial media. Adapun Pengelolaan dalam pameran meliputi: adanya pengelolaan terhadap manusia, adanya perencanaan, pengorganisasian, pengumpulan sumber, pengendalian kerja, dan pengawasan. Hal tersebut penting diterapkan agar perencanaan pameran seni tepat dengan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai


2021 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 15-20
Author(s):  
Rizkita Ayu Mutiarani

Decoupage merupakan bahasa yang berasal dari Prancis Tengah yaitu ”decouper” yang berarti memotong. Decoupage adalah teknik dengan mengambil motif-motif tertentu menjadi sebuah karya yang dapat difungsikan, maupun sebagai media ekspresi visual dari desainer. Saat ini telah masuk era industri 4.0 dengan persaingan yang ketat sehingga generasi muda harus bisa eksis menghadapinya. Salah satu cara dengan decoupage, yaitu dengan memberikan nilai visual yang dipandang dari sisi desain memiliki nilai tertentu sebagai alternatif. Upaya yang dilakukan untuk memberikan makna pada motif-motif decoupage adalah dibuatkannya Buku Decoupage Berdasarkan Desain Komunikasi Visual. Agar masyarakat tidak hanya memotong dan menempelkan motif begitu saja, tetapi juga dapat membuat desain decoupage yang bermakna secara visual. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat disusun buku tentang decoupage berdasarkan Desain Komunikasi Visual yang terfokus pada prinsip, agar masyarakat memiliki pengetahuan dan inspirasi bernilai estetis. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan, selanjutnya dianlisis dengan metode deskriptif kualitatif.


2021 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 21-32
Author(s):  
Naufan Noordyanto
Keyword(s):  

Layanan drive thru yang ditawarkan McDonald’s rupanya menjadi alternatif pilihan masyarakat. Untuk mengidentifikasinya, McDonald’s memasang salah satu media komunikasi visual, yaitu signage bertanda drive thru yang terpancang di tepi jalan kota yang erat merespon pola-pola kebiasaan: mobilitas pengendara/pengguna jalan (masyarakat urban). Karenanya, kehadiran signage ini diasumsikan berkontribusi dalam memberi pengaruh pada sendi-sendi kehidupan sosial budaya masyarakat. Penelitian ini menyelidiki fungsi signage McDonald’s drive thru dalam perspektif sosial-budaya. Studi dilakukan dengan kajian pustaka dan lebih ditekankan pada analisis deskriptif kualitatif berkaitan dengan fungsi signage McDonald’s drive thru yang berpotensi menciptakan dampak sosial, gaya hidup, budaya konsumsi dan komersial. Analisis lebih ditekankan pada implikasi sosial budaya dari objek desain dengan tujuan desain. Fungsi signage McDonald’s drive thru sebagai media komunikasi visual (promosi luar ruang) diketahui tidak hanya dipahami secara tekstual saja, yaitu kaitannya dengan fungsi pemasaran, namun juga mempromosikan McDonaldisasi, kapitalisme, konsumerisme, modernisasi, gaya hidup pop dan pop art, serta kehidupan urban.


2021 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 33-42
Author(s):  
Devy Ika Nurjanah ◽  
Nizar Mohamad Afandi

Kelompok MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) seni budaya SMP se-Kawedanan Jatinom merupakan wadah para guru mata pelajaran seni budaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam kelompok ini dilatarbelakangi oleh guru-guru seni budaya dengan berbagai disiplin ilmu. Keterbatasan disiplin ilmu tentunya tidak seharusnya menjadi kendala dalam memberikan materi pembelajaran di kelas, apalagi dalam penyampaian materi pembelajaran seni grafis. Tujuan dari penelitian ini, mengoptimalkan kompetensi guru seni budaya di SMP se-Kawedanan Jatinom dalam mengajarkan materi seni grafis kepada siswa. Metode pencarian  data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, data diperoleh dengan cara  observasi langsung, dokumentasi, kuesioner, wawancara dengan informan. Subjek dari penelitian ini yaitu guru seni budaya SMP se-Kawedanan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah yang pernah atau sedang memberikan materi seni grafis di kelas IX semester II dengan latar belakang disiplin ilmu seni rupa. Luaran dari penelitian ini akan disusun buku bahan ajar seni grafis bagi guru seni budaya SMP. Dengan bahan ajar tersebut diharapkan para guru dapat menambah ilmu tentang seni grafis dan dapat dengan mudah diajarkan kepada siswa. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan seni grafis kepada guru dan siswa sejak dini, sehingga nantinya seni grafis lebih dikenal masyarakat luas.


2020 ◽  
Vol 23 (3) ◽  
pp. 185-190
Author(s):  
Fransisca Sherly Taju
Keyword(s):  

Ide penciptaan karya ini berupa perancangan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang mengungkapkan tentang ‘kebiasaan’ orangtua yang tak sadar membuat jarak dengan anaknya. Media yang digunakan adalah poster yang disesuaikan dengan target audience, yakni ibu muda yang berada di kota-kota besar/metropolitan, dari kalangan menegah ke atas dan memiliki waktu luang namun kurang peka terhadap anaknya. Dengan menggunakan teknik fotografi ‘good eye’ yang memiliki kesan realis dan konsep black white agar lebih dapat menonjolkan ajakan bagi ibu untuk tetap sadar akan ikatan emosional langsung dengan anak. Dengan model komunikasi AIDCA: (Attention) (Interest) (Desire) (Conviction (Action) maka perancangan ini diharapkan mampu menyasar audience dengan cara yang tepat. Penggunaan Teori Hegemoni Gramsci diambil guna menyadarkan otoritas orang tua sebagai sarana kultural maupun ideologis dalam berkomunikasi dengan anak, karena munculnya fenomena pengabaian terhadap anak, sehingga aspek komunikasi tidak berfungsi secara maksimal atas perilakunya terhadap anak yang berakibat ikatan emosional dengan anak berkurang. Pada perancangan ini menggunakan perbandingan yang digunakan untuk mengkritik perasaan orangtua, agar nantinya tersadarkan akan peran sesungguhnya yaitu ibu yang paling berhak mendidik anaknya sebagai generasi penerus.


2020 ◽  
Vol 23 (3) ◽  
pp. 128-135
Author(s):  
Elsye Andriani Delfi ◽  
I Wayan Mudra ◽  
I Wayan Swandi

Busana adat daha  dan truna Desa Bungaya adalah busana yang wajib digunakan saat upacara Dewa Yadnya yang biasanya  berlokasi di Pura Bale Agung Desa Bungaya Karangasem. Busana adat daha dan truna ini merupakan salah satu bagian unik dari adat dan tradisi yang sudah diwariskan turun-temurun oleh leluhur di Desa Bungaya. Busana adat ini secara visual nampak sangat sederhana namun memiliki filosofi yang  erat kaitannya dengan nilai-nilai dalam agama. Oleh karena itu bentuk yang menyusun busana ini memiliki makna yaitu makna konotatif dan denotatif. Makna dalam satu bentuk atau bentuk lainnya, menyampaikan pengalaman sebagian besar umat manusia di semua masyarakat dan  bentuk menjadi begitu penting karena mampu mempengaruhi perasaan estetis para penikmat seni ketika pertama melihat suatu karya seni rupa. Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang bagaimana unsur pada desain mode yang terkandung didalamnya yaitu bentuk dalam busana adat daha dan truna di Desa Bungaya yang mengandung suatu makna. Penulisan ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan kepustakaan. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, didapat kesimpulan yaitu unsur bentuk dalam busana adat daha dan truna terdapat bentuk geometris, non geometris dan bentuk siluet yang menyusun busana adat dan dalam bentuk tersebut mengandung makna konotatif dan denotatif.


2020 ◽  
Vol 23 (3) ◽  
pp. 154-158
Author(s):  
Tantri Ayunda Saputri

Fashion bukan hanya soal pakaian, gaya dalam fashion juga meliputi pelengkapnya. Di dunia fashion, aksesori digunakan sebagai pelengkap busana yang membuat seseorang terlihat lebih menarik sehingga aksesori kini sudah dianggap menjadi bagian penting dari fashion. Resin adalah suatu campuran yang kompleks dari ekskret tumbuh-tumbuhan dan insekta. Resin dapat digunakan sebagai bahan dasar aksesori fashion karena bahannya mudah diolah dan tahan lama. Produk yang dihasilkan berupa anting, dan cincin yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.          


2020 ◽  
Vol 23 (3) ◽  
pp. 159-184
Author(s):  
Yongky Danang Prasetyo ◽  
I Nyoman Lodra ◽  
Autar Abdillah

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan perhiasan dan mendeskripsikan kuwalitas pengembangan perhiasan motif Majapahit untuk pengrajin di Desa Batan Krajan Kab. Mojokerto Jawa Timur. Penelitian yang berpendekatan pengembangan seni kriya, ditinjau dari sudut proses dan kualitas produk perhiasan bermotif Surya Majapahit. Menggunakan metode eksperimen untuk menghasilkan produk perhiasan dengan gaya klasik dan postmodern. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data ialah menggunakan metode observasi untuk memperoleh data utama, serta metode wawancara dan metode analisa dokumentasi untuk memperoleh data penunjang. Hasil dari penelitian dilapangan bahwa perhiasan motif Surya Majapahit dengan kolaborasi teori ikonografi, teori ergonomi, teori design thingking dan PPE, sangat membantu pengrajin untuk dapat mengembangkan perhiasan. Mulai dari segi proses sampai kwalitas produk perhiasan yang berbahan perak. Saran yang bisa diajukan dalam penilitian ini agar bisa dimanfaatkan oleh pengrajin dalam memproses perhiasan yang berkwalitas. Sehingga untuk pengrajin lebih meningkatkan kwalitas perhiasan dalam segi desain maupun perhiasan yang bercirikan atau bermotif Majapahit. Dan bagi peneliti dapat mengkaji dan menganalisa lebih mendalam tentang perhiasan klasik maupupun postmodern bermotif Surya Majapahit lebih mendalam.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document