Diegesis: Jurnal Teologi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

31
(FIVE YEARS 31)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Diegesis: Jurnal Teologi, STT Bethel Indonesia

2686-5726, 2528-7028

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 1-24
Author(s):  
Grets Janialdi Apner Siregar

Artikel ini menawarkan sebuah rekonstruksi teologi misi terkait kehadiran gereja dalam ruang publik politik sebagai wujud penginjilan. Saya menggunakan metode kritik sosiologis-historis yang diimbangi dengan perspektif misiologi terkait ruang publik, politik dan penginjilan. Pembahasan dimulai dengan konsep ruang publik dan politik sebagai landasan kritik terhadap model kehadiran agama dalam ruang publik politik di Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan teori penginjilan sebagai kehadiran Kristiani yang membawa damai dan tidak bersifat dominan di ruang publik. Semuanya saya lakukan untuk membuktikan bahwa gereja, melalui umat, dapat dan perlu berperan aktif dalam ruang publik politis sebagai wujud penginjilan dalam politik.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 25-38
Author(s):  
Elfrida Hutagalung ◽  
Anggia Hapsari ◽  
Johannes Rajagukguk
Keyword(s):  

Seseorang yang mengalami penyakit mematikan kanker cenderung frustasi dan putus asa untuk keluar dari penyakit itu. Selain peluang kesembuhannya yang kecil, biaya perawatan dan terapi amat mahal sehingga hanya kalangan tertentu saja yang dapat mengaksesnya. Yayasan CAC Surabaya adalah salah satu bentuk pelayanan yang menjawab persoalan itu. Pasien penderita kanker yang dilayani bukan hanya secara medis, tetapi mereka juga melakukan pendampingan dengan mendatangkan para hamba Tuhan dan konselor untuk mendampingi. Mereka membantu dengan menyediakan tempat tinggal sementara atau rumah singgah dan biaya pengobatan semampu yang mereka bisa berikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model pendampingan pastoral bagi penderita kanker di CAC Surabaya yang nantinya dapat diterapkan secara umum. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan sumber data adalah wawancara mendalam kepada pasien dan pengelola Yayasan CAC Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan fungsi pendampingan pastoral terdapat dalam rekonsiliasi, penyembuhan, dan peneguhan. Sedangkan tantangan pendampingan Pastoral kepada pasien terlihat saat membangkitkan semangat dan harapan hidup pasien, meyakinkan pasien bahwa mujizat masih ada, menuntun pasien untuk percaya kuasa doa, dan membangkitkan iman pasien melalui Firman.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 55-71
Author(s):  
Wiryohadi Wiryohadi ◽  
Periskila Sitompul ◽  
Gede Widiada
Keyword(s):  

Masa remaja identik dengan proses pencarian jati diri pribadi dalam kehidupan masyarakat. Proses ini sangat dipengaruhi oleh nilai yang ditanamkan oleh orang tuanya sejak masa kanak-kanak. Namun, bagaimana jika orang tuanya tidak menjalankan fungsi itu dan anak dalam lingkungan keluarga yang broken. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan potret lengkap akan model konseling pastoral yang tepat bagi remaja yang mengalami keluarga broken home. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memotret fenomena ini di masyarakat dengan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra dan konsep diri remaja yang mengalami keluarga broken home mengarah kepada citra diri yang buruk dan bertentangan dengan Firman Tuhan. Namun, jika dilakukan konseling pastoral dengan melibatkan keluarga, komunitas dan gembala secara intens, maka kecenderungannya mengarah kepada hal yang positif.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 72-88
Author(s):  
Dwi Budhi Cahyono
Keyword(s):  

Sebuah pertanyan muncul bagaimana mungkin tindakan ekologi sumber daya 'eko-teologi' Kristen? Tidak dapat disangkal bahwa ada keterkaitan antara peran Kristen dalam krisis ekologis dunia. catatan perkembangan kemajuan peradaban manusia dan ilmu pengetahuan yang digerakkan oleh jiwa manusia dalam mengemban amanat budaya dalam Kejadian 1:28. Kritik tajam diberikan oleh para sosiolog, ekologi dan teolog, terhadap tindakan Barat dalam mengeksploitasi alam secara besar-besaran yang, tanpa diimbangi dengan melindungi alam itu sendiri, pada akhirnya mengakibatkan kerusakan dan pelupaan ekologis yang masif. Kerusakan ekologi sebenarnya adalah kehancuran umat manusia. Penulis, mencoba memberikan pendapat tentang bagaimana seharusnya Kekristenan mendukung tindakan ekologis berdasarkan eko-teologi John Calvin, seorang teolog Reformed yang jauh sebelumnya sudah meletakan dasar pendangan etika Kristen bagaimana seharusnya, kekeristenan mengelola dan memelihara alam ciptaan yang adalah berkat Allah bagi kesejahteraan manusia, sebagaimana pelaksanaan terhadap mandate budaya.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 89-103
Author(s):  
Ibnu Salman ◽  
Onnie Lumintang ◽  
Yada Putra Gratia ◽  
Sewi Anastasya Simamora

Masalah kenakalan remaja dewasa ini semakin meresahkan masyarakat terkhusus di kota kosmopolitan seperti Jakarta. Negara-negara yang maju maupun negara yang sedang berkembang juga merasakan keresahan karena kenakalan remaja yang semakin pesat terjadi yang membawa dampak buruk dalam kehidupan sosial masyarakat. Sebut saja masalah pemberontakan terhadap orang tua, seks bebas, merokok, dan minuman berarkohol yang memabukkan. Masalah ini juga merambah ke dalam remaja gereja yang hidup bersama dengan masyarakat secara luas. Akar dari masalah ini adalah keutuhan dan keharmonisan keluarga dalam mendidik anak sesuai Firman Tuhan. Penelian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh disharmonis dalam keluarga bagi kehidupan sosial dan spiritual anak muda. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan variabel Y adalah kehidupan sosial dan spiritual remaja Masterplan Youth GBI Eben Heazer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ketidakharmonisan keluarga berada pada kategori sangat rendah. Artinya ketidakharmonisan keluarga tidak terlalu berpengaruh besar pada kehidupan sosial dan spiritual remaja. Kenakalan remaja yang terjadi bisa saja karena dipengaruhi oleh faktor lain seperti dari keadaan ekonomi, lingkungan atau bisa dari faktor individu itu sendiri.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 39-54
Author(s):  
Wardi

Pandemi covid-19 yang masih merebak hingga saat ini telah menutup ibadah-ibadah langsung dalam gereja. Bukan hanya gereja yang terletak di perkotaan, namun gereja yang berada di desa-desa juga tidak luput dari masalah pandemi Covid-19. Demikian juga persekutuan anak muda Kristen yang ada pun ikut diliburkan sementara aktivitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi upaya yang dapat dilakukan oleh pemuda Kristen, khususnya di gereja desa dalam menghadapi pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk mengungkapkan upaya yang dapat dilakukan oleh pemuda Kristen dalam menghadapi tantangan pandemi covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda Kristen menjadi tonggak utama dalam menjalankan peribadatan di gereja lokal, terkhusus desa, karena perubahan yang signifikan. Karena itu, perlu dengan cepat melakukan adaptasi untuk dapat menemukan strategi yang tepat dalam menjalankan ibadah di gereja desa.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 36-48
Author(s):  
Frets Keriapy

Pemuridan merupakan tugas orang Kristen siapa pun dia. Hal ini merupakan keharusan murid Yesus. Sebelum Yesus naik ke Surga, Ia memberikan pesan terakhir kepada para murid-Nya untuk melakukan menjadi segala bangsa murid-Nya. Dalam Penelitian ini, proses pemuridan yang dipakai adalah pemuridan dengan menggunakan pola KAMBIUM. KAMBIUM merupakan satu pola pemuridan yang digunakan oleh PESAT Maluku Utara dalam melakukan pemuridan. Metode yang digunan dalam karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemuridan pola KAMBIUM secara signifikan memberikan dampak pada keyakinan keselamatan pada Anak usia 13-18 tahun.  


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 70-88
Author(s):  
Christopher Alexander ◽  
Ferry Simanjuntak

Persoalan mengenai homoseksualitas terus menjadi perdebatan di berbagai kalangan, baik dalam psikologi, biologi, maupun teologi. Berbagai argumen saling dilontarkan untuk mempertahankan pandangan masing-masing pihak pro dan kontra homoseksualitas. Terlebih lagi persoalan mengenai identitas homoseksual. Gay gene adalah senjata paling utama yang dilontarkan oleh pihak pro homoseksual untuk menjadi tembok pelindung bagi para kaum homoseksual. Pembenaran diri mengenai homoseksualitas pun turut didukung dengan cara menggunakan Alkitab sebagai pendukungnya. Dalam kesempatan kali ini, penulis mengangkat topik “Pandangan Etika Kristen Terhadap Identitas Homoseksual” untuk mencoba menolong setiap kaum homoseksual untuk menyadari bahwa mereka tidak pernah diciptakan dalam keadaan seperti itu. Dan Alkitab jelas mengatakan bahwa menjadi homoseksual adalah dosa (Roma 1:24-27). Allah tidak pernah menciptakan seseorang dengan orientasi seksual berupa homoseksual, terbukti dengan Allah menciptakan Adam dan Hawa sejak mulanya, yang berarti orientasi seksual yang dikehendaki Allah adalah berupa heteroseksual. Para kaum homoseksual kemudian harus mengakui dosanya di hadapan Allah, bertobat, dan meminta kasih karunia Allah untuk memampukan mereka keluar dari dosa homoseksualitas. Karena pengampunan dan kasih karunia Allah selalu tersedia bagi mereka yang mau merendahkan hatinya untuk datang kepada-Nya. Kata Kunci: Etika Kristen; Homoseksualitas; Identitas Homoseksual; Gen Gay; Genetik


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1-19
Author(s):  
Murni Hermawaty Sitanggang

Terjadinya pandemi Covid-19 telah mengubah total kehidupan umat manusia di semua aspek kehidupan, termasuk dalam ibadah dan pelayanan. Ibadah virtual kini telah menjadi bagian dari kehidupan kerohanian gereja sebagai umat Tuhan. Melalui tulisan ini penulis hendak mengulas tentang plus minus pelaksanaan ibadah virtual untuk kemudian mengajukan usulan tentang bagaimana sebaiknya gereja dapat meningkatkan pelayanannya. Penelitian ini dilakukan memakai metode kualitatif studi pustaka dengan mengumpulkan berbagai referensi yang membahas tentang pelaksanaan ibadah virtual selama pandemi.  Mengingat pandemi sudah berlangsung berbulan-bulan, gereja perlu memproyeksikan pelayanan digital sebagai program utama pelayanan (bukan lagi sebagai alternatif sementara atau hanya pelengkap) dan siap untuk dalam pelayanan sosial sebagai wujud kasih kepada Tuhan dan sesama.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 20-35
Author(s):  
Enjelia Marthen ◽  
DICKY DOMINGGUS

Abstrak Penderitaan merupakan sesuatu yang menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Artinya semua orang pasti mengalami penderitaan. Penderitaan yang dimaksud bisa dalam berbagai macam seperti sakit penyakit, kesusahan ekonomi, diskriminasi, tekanan psikologi dan lainnya. Petrus menuliskan penderitaan di dalam teks 1 Petrus 4:12-19. Di dalam teks ini, Petrus sedang mendorong jemaat agar bertahan dalam penderitaan yang dialami. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan historikal gramatikal. Dalam penelitian ini, dilakukan penelitian teks 1 Petrus 4:12-19 untuk menemukan makna mula-mula penderitaan yang dimaksudkan oleh Petrus. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penderitaan yang dimaksudkan oleh Petrus merupakan penderitaan karena iman kepada Kristus. Dengan demikian, penting bagi orang percaya pada masa kini untuk dapat memahami penderitaan dengan benar sebagai sesuatu yang wajar dihadapi manusia dan berada dalam kedaulatan Allah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document