Anuva
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

58
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Institute Of Research And Community Services Diponegoro University (Lppm Undip)

2598-3040

Anuva ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 451
Author(s):  
Sri Indrahti ◽  
Siti Maziyah ◽  
Alamsyah Alamsyah

Penulisan artikel ini bertujuan untuk menggali faktor apakah yang  dapat menumbuhkan etos kerja pada dua daerah penelitian ini, di Desa Mantingan Jepara dan di Desa Trusmi Cirebon, sehingga dua daerah penelitian ini memiliki industri kreatif yang khas dalam waktu yang cukup lama. Desa Mantingan Jepara dikenal dengan industri ukirnya dan Desa Trusmi Cirebon dikenal dengan industri batiknya. Penulisan artikel ini dimulai dengan melakukan pengumpulan data yang meliputi pengumpulan sumber primer dan  sekunder seperti kajian pustaka, observasi, partisipatoris, dan dept interview dengan informan dari berbagai elemen. Semua data yang telah dikumpulkan melalui berbagai pendekatan di atas selanjutnya akan diklasifikasikan, dihubung-hubungkan atau diakumulasikan antara data satu dengan yang lainnya, dikaitkan antara sumber primer dengan sumber-sumber pustaka atau sumber sekunder, sebagai suatu bentuk interpretasi dan disintesakan dalam rangka mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor yang menyebabkan kuatnya etos kerja pada dua daerah penelitian tersebut, yaitu adanya peran tokoh lokal yang dikeramatkan serta menumbuhkan tradisi yang dapat meningkatkan etos kerja sehingga ciri khas industri kreatif desa masih lestari hingga sekarang. Tradisi yang dimaksud adalah ganti luwur makam Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadirin, upacara memayu di Trusmi, serta ziarah, tahlilan, dan manaqiban.


Anuva ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 467
Author(s):  
Agus Subiyanto

Non-verbal communication (NVC) is very common in social interactions, and the use of NVC is specified by social conventions. There are some universal nonverbal signals used by people across cultures such as laughing and crying, but there also some nonverbal acts which are culturally specific. This paper aims to discuss NVC in Javanese and Australian cultures. The data used in this study were taken from Javanese people living in Central Java and Australian people in Canberra. The respondents were chosen randomly. The results show that Australians and Javanese have similarities and differences in their types of nonverbal communication as handshakes, waving, kissing, hand holding, hugging and hand clapping. The styles of communication of these expressive movements are directly linked to cultural or social values within the two separate cultures


Anuva ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 429
Author(s):  
Af’idatul Lathifah

Indonesia adalah salah satu penghasil kopi terbesar di dunia. Hal in tentu saja tidak terlepas dari peran para petani kopi yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Akan tetapi, permasalahan pembudidayaan kopi ini terus muncul sehingga menurunkan kualitas serta kuantitas produksi kopi Indonesia. Desa Gogik Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang adalah salah satu desa yang membudidayakan kopi sebagai salah satu sumber mata pencaharian mereka. Munculnya budidaya kopi yang diinisiasi oleh PTPN XI memicu perubahan sosial budaya di masyarakat Desa Gogik, salah satunya yaitu perubahan pola penggunaan lahan. Akan tetapi, berbagai permasalahan muncul sejalan dengan usaha masyarakat dalam membudidayakan kopi yang sebenarnya masih berumur sangat muda. Lahan yang sudah terbatas masih dilingkupi dengan persoalan konservasi, konflik tanah, hingga regenerasi petani kopi. Penelitian ini menggunakan metode etnografi yang berusaha untuk menangkap sudut pandang petani kopi secara holistik.


Anuva ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 413
Author(s):  
Tri Handayani

Inovasi merupakan suatu kreatifitas seseorang atau sekelompok orang sehingga menciptakan suatu karya baru pada suatu bidang. Dalam konteks administrasi publik, inovasi dilakukan oleh organisasi publik untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada publik. Arsip merupakan perekam informasi dalam berbagai bentuk media penyimpan informasi. Arsip yang merekam informasi terkait publik perlu dikelola dengan sistem kearsipan yang sejalan dengan perundang-undangan kearsipan. Diperlukan seperangkat sistem kearsipan yang telah diatur dalam perundang-undangan kearsipan untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut. Tujuannya adalah agar kepentingan negara dan hak-hak publik terlindungi. Kajian ini dilakukan dengan pendekatan Manajemen Kearsipan dan Administrasi Publik.  Hasil kajian adalah beberapa masalah aspek kearsipan pada organisasi publik di Indonesia dapat diberikan solusinya dengan inovasi kebijakan kearsipan.


Anuva ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 437
Author(s):  
Jazimatul Husna

Perpustakaan sebagai lokomotif ilmu pengetahuan, harus cermat menyikapi dan merespon perubahan tersebut dengan meyiapkan agenda-agenda yang relevan dengan kondisi kekinian dan trend perkembangan keilmuan kepustakawanan yang akan datang. Pustakawan yang dimaksud adalah pustakawan yang mempunyai perilaku asertif. Pustakawan yang mempunyai  perilaku asertif sangat berguna dalam berinteraksi dengan pengguna perpustakaan dalam mencarí informasi. Pemustaka yang tentunya memiliki kebutuhan informasi yang berbeda beda. Karena orientasi perpustakaan merupakan  kepuasan pengguna (user oriented). Program liaison librarian suatu program yang sangat menarik, dimana pustakawan harus secara aktif dapat memaksimalkan dalam  menjalin komunikasi dengan semua pengguna di perpustakaan, dapat melakukan diskusi dan harus menyediakan waktubisa memberikan konsultasi mengenai segala kebutuhan pemustaka terhadap kebutuhan informasi dan sumber-sumber informasi lainya.


Anuva ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 399
Author(s):  
Alamsyah Alamsyah

Bangunan eks  rumah dinas residen yang ada di beberapa daerah  di Jawa Tengah merupakan bangunan yang dapat dikategorikan sebagai bangunan cagar budaya. Bangunan ini merupakan susunan binaan yang terbuat dari benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding dan beratap. Bangunan ini merupakan peninggalan sejarah yang berusia lebih dari 50 tahun, mempunyai masa gaya lebih dari 50 tahun, dan mempunyai arti penting bagi sejarah dan ilmu pengetahuan. eks  rumah dinas residen merupakan bangunan peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang digunakan sebagai pusat pemerintahan dan kediaman residen beserta keluarganya. Adanya rumah dinas residen merupakan bentuk hadirnya birokrasi binnenlandsch bestuur (birokrasi kolonial), residen,  yang strukturnya berada di bawah gubernur jenderal dan di atas asisten residen. Sebagai bangunan cagar budaya, maka keberadaan bangunan ini harus dilestarikan, dikembangkan, dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.


Anuva ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 347
Author(s):  
Athanasia Octaviani Puspita Dewi

Artikel ini menjelaskan cara mengembangkan sistem otomasi perpustakaan menggunakan siklus hidup pengembangan sistem sesuai dengan Sommervile yang terdiri dari Analisis dan Definisi, Desain Sistem dan Perangkat Lunak, Implementasi dan Pengujian Unit, Integrasi dan Pengujian Sistem, Operasi dan Pemeliharaan. Hal ini diperlukan bagi pustakawan untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan sistem informasi karena sebagian besar pustakawan hanya mahir menggunakan perangkat lunak tetapi belum begitu sensitif terhadap pengembangan perangkat lunak itu sendiri. Harapannya adalah jika pustakawan memahami ini, sistem otomatis akan berjalan maksimal.


Anuva ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 337
Author(s):  
Roro Isyawati Permata Ganggi

Media sosial merupakan salah satu layanan internet yang paling banyak digunakan oleh para pengguna internet pada saat ini. Kemudahan dalam berinteraksi dan menyebarkan informasi merupakan daya tarik utama dari layanan ini. Namun, kemudahan dalam berinteraksi dan menyebarkan informasi tersebut juga memiliki dampak negatif pada saat ini, yaitu banyak beredarnya berita hoax. Literasi media sosial perlu diberikan dalam rangka menciptakan masyarakat berbasis informasi dan pengetahuan. Pustakawan sebagai salah satu profesi yang memiliki latar belakang literasi yang kuat sudah sepatutnya mengupayakan pembentukan masyarakat yang kritis dalam bermedia sosial melalui literasi media sosial. Salah satu upaya membentuk masyarakat yang kritis dalam bermedia sosial adalah dengan menjalankan workshop yang telah memiliki materi pokok yang diseragamkan. Materi pokok yang sebaiknya dimasukkan dalam workshop literasi media sosial adalah: (1) Berfikir sebelum melakukan post; (2) Apa yang harus dipost dan kapan dapat dilakukan; (3) Bagaimana supaya post anda dapat ditemukan. Ketiga kemampuan ini harus masuk ke dalam materi pokok literasi media sosial karena materi pokok ini merupakan upaya untuk membangun masyarakat yang kritis dalam bermedia sosial.


Anuva ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 369
Author(s):  
Heriyanto Heriyanto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan mahasiswa semester tiga disalah satu program studi di salah satu universitas di Semarang. Melalui pendekatan kualitatif penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Data yang terkumpul dianalisis secara induktif dengan mengkombinasikan hasil observasi dan wawancara. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini meliputi pemilihan academic databases, identifikasi tiga platform sebagai media penelusuran, memulai penelusuran, dan menyeleksi artikel.  


Anuva ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 299
Author(s):  
Roro Isyawati Permata Ganggi
Keyword(s):  

Hukum ke lima Ranganathan menyebutkan bahwa perpustakaan merupakan organisasi yang berkembang, tidak hanya berlaku bagi perpustakaan tetapi juga bagi pustakawan. Hal ini dikarenakan maju tidaknya suatu perpustakaan tergantung pada pustakawannya. Pustakawan dituntut dinamis dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka. Seiring perkembangan zaman pun pemustaka yang dilayani oleh pustakawan mengalami perubahan karakter. Pemustaka yang nantinya menjadi segmentasi pasar perpustakaan adalah pemustaka dari golongan Generasi Z. Pemustaka Generasi Z ini merupakan pemustaka yang menginginkan informasi real-time dan memiliki minat yang besar dalam penggunaan media sosial. Pustakawan dalam melayani generasi Z dituntut untuk dapat menjadi multitasker, karena perpustakaan saat ini tidak hanya berfokus pada layanan secara konvensional tetapi juga layanan berbasis digital yang mampu diakses nonstop. Pustakawan Multitasking perlu memahami literasi media, literasi digital, literasi informasi, literasi visual, literasi global, literasi budaya, dan biliteracy dalam upaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada pemustaka Generasi Z.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document