Tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan universitas dengan rentang sarjana semakin mengkhawatirkan, hal ini banyak terjadi disebabkan bertambahnya angkatan kerja yang tidak terserap sepenuhnya oleh lapangan pekerjaan. Observasi awal yang dilakukan kepada 50 mahasiswa yang diwawancarai tentang minat dan motivasi menjadi young entrepreneur, dimana diperoleh bahwa mahasiswa yang berminat menjadi wirausaha hanya sebanyak 28%, sedangkan yang tidak berminat menjadi wirausaha sebanyak 72%. Penelitian ini dilakukan untuk melihat factor apa yang dapat memotivasi mahasiswa untuk menjadi seorang young entrepreneur dilihat dari sisi lingkungan keluarga dan efikasi diri.
Penelitian menggunakan metode kuantitatif yang berjenis kausal eksperimental, dimana penelitian ini menganalisis pengaruh dan hubungan antar variabel satu dengan yang lainnya. Pertanyaan penelitian dibangun berdasarkan tiga operasional variabel, yakni Lingkungan Keluarga, Efikasi Diri, dan Motivasi menjadi seorang young entrepreneur. Penyebaran pertanyaan penelitian dilakukan secara daring, disebar kepada mahasiswa yang masih melakukan studi pada jenjang strata-1, dan diperoleh sebanyak 329 responden.
Digunakan aplikasi SEM PLS pada alat pengujian dan analisis, hasil penelitian menunjukkan bahwa Lingkungan Keluarga, dan Efikasi Diri berpengaruh secara positif, signifikan terhadap motivasi menjadi young entrepreneur. Pada pengujian original sample, diperoleh nilai T Statistic variabel efikasi diri lebih besar daripada variabel lingkungan keluarga. Sehingga, hal ini menunjukkan bahwa peran variabel efikasi diri dalam memotivasi mahasiswa untuk menjadi seorang young entrepreneur lebih besar daripada peran lingkungan keluarga. Selain itu, indikator-indikator yang diujikan pada penelitian ini dapat menjadi masukan kepada para penyelenggara Pendidikan khususnya perguruan tinggi untuk lebih berperan aktif dalam memotivasi mahasiswa agar terdorong keinginan kuat didalam dirinya untuk membuka lapangan kerja ketika lulus kelak