Jurnal Pendidikan Anak
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

177
(FIVE YEARS 50)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Yogyakarta

2579-4531, 2302-6804

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 79-85
Author(s):  
Sudaryanti Sudaryanti ◽  
Joko Pamungkas ◽  
Harun Harun ◽  
Amir Syamsudin

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dan mengelompokkan capaian perkembangan anak tentangtata nilai moral & social-emosional anak usia dini di Taman Kanak-kanak wilayah Kabupaten Bantul. Rancangan evaluasi terdiri dari deskripsi proses pembelajaran tata nilai kemasyarakatan dan tata nilai moral di Taman Kanak-kanak, penilaian capaian perkembangan anak, dan pengelompokkan capaian perkembangan tata nilai moral & social-emosional anak. Temuan penelitian adalah 53% guru TK sudah melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, dan 43.2% capaian perkembangan anak sudah melampaui standar capaian perkembangan tata nilai moral & social-emosional anak. Kata Kunci: nilai moral, social-emosional, pembelajaran, anak usia dini.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 94-99
Author(s):  
Rd Roro Windy Amelya Kusumawardani ◽  
Kuswanto Kuswanto

Jan Ligthart merupakan salah satu tokoh yang berjasa dalam dunia pendidikan. Konsep yang ia gunakan dalam pendidikan ialah pendidikan alam sekitar atau pendidikan yang berbasis alam. Adanya studi ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran lingkungan pada anak usia dini melalui ekopedagogik yang berdasarkan kepada teori Jan Ligthart agar anak usia dini mempunyai pondasi yang kokoh untuk kehidupannya kelak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang mengumpulkan data beserta fakta-fakta yang ada dari berbagai sumber. Hasilnya dari penelitian ini yaitu ternyata adanya kesadaran lingkungan pada anak usia dini sangat penting. Namun, masih ada pula hambatan yang terjadi yaitu kurangnya kesadaran pendidik dalam memahami ekopedagogik. Hal ini dilakukan untuk membahas masalah pentingnya anak usia dini mengenal serta mencintai lingkungannya tetapi bukan hanya melalui transfer of knowledge melainkan adanya implementasi langsung ke lapangan.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 134-139
Author(s):  
Widya Dwi Hardiyanti

Keterampilan yang harus dikuasai di abad ke-21 adalah kreativitas, pemikiran kritis, komunikasi, dan kolaborasi. Ini sejalan dengan Teori Bloom bahwa kreativitas adalah kemampuan tertinggi dalam aspek perkembangan kognitif. Karena itu kreativitas penting diberikan kepada Pendidikan Anak Usia Dini. Pembelajaran anak usia dini untuk merangsang kreativitas dilakukan melalui berbagai kegiatan. Kegiatan yang diterapkan belum merujuk pada analisis yang diperlukan sesuai dengan standar pembelajaran anak usia dini. Kegiatan untuk merangsang kreativitas anak usia dini perlu disempurnakan dengan menyesuaikan pada tahapan anak, yaitu belajar melalui bermain. Bermain harus bisa merangsang tujuan yang ingin dicapai. Aplikasi bermain berdasarkan kegiatan seni lukis untuk merangsang pengembangan kreativitas anak usia dini. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan melakukan studi buku dan jurnal. Hasil analisis studi teoritis menunjukkan bahwa bermain berdasarkan kegiatan seni lukis dapat membantu merangsang kreativitas anak usia dini. Ini karena aplikasi bermain berdasarkan kegiatan seni lukis memprioritaskan kebebasan anak dalam mengekspresikan dirinya. Kegiatan mengekspresikan diri akan secara aktif menumbuhkan imajinasi anak. Kreativitas membutuhkan kebebasan berekspresi dan bermain berdasarkan kegiatan seni lukis sebagai tautan yang tepat untuk membantu merangsang kreativitas anak usia dini.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 109-117
Author(s):  
Mediyawati Mediyawati

Kemampuan membaca permulaan perlu dikenalkan pada anak sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B4 di TK Pembina Negeri Tembi Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Adapun subjek penelitian adalah 17 anak yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 8 anak prerempuan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dengan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila 75 % anak sudah mencapai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) ataupun BSB (Berkembang Sangat Baik). Adapun teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam membaca permulaan yang berada pada kriteria BSH yang semula 4 anak (25 %) pada Siklus I menjadi 8 anak (47 %) pada Siklus II, artinya mengalami peningkatan sejumlah 22 %. Selanjutnya kemampuan anak yang berada pada kriteria BSB yang semula 4 anak (25 %) pada Siklus I menjadi 5 anak (30 %) pada Siklus II, artinya mengalami peningkatan sejumlah 5 %.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 100-108
Author(s):  
Lina Dani Lestari
Keyword(s):  

Masalah yang dihadapi anak tidak sama dengan masalah yang dihadapi orang dewasa, tetapi anak harus memiliki kemampuan problem solving yang bisa membantu mereka mengatasi masalah tersebut dengan baik, sehingga kemampuan tersebut akan terus berkembang, salah satunya dalam kemampuan kognitif. Anak usia dini perlu memiliki kemampuan problem solving yang bertujuan untuk membantu mereka mengatasi persoalan dengan baik dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari seperti masalah berebut mainan dengan teman sebaya, kesulitan memahami aturan bermain dan lain-lain. Problem solving tidak hanya berguna untuk menyelesaikan masalah mereka sehari-hari, tetapi keterampilan problem solving juga bermanfaat saat anak harus mengeksplorasi dunianya atau saat anak mengerjakan tugas-tugas di sekolah. Keterampilan problem solving akan berbeda pada setiap anak sesuai tahapan usianya dan tahap perkembangannya. Keterampilan memecahkan masalah berkaitan dengan bagaimana anak berpikir, memahami, dan mendapatkan pemahaman akan dunianya, termasuk juga kemampuan mengingat, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode studi literatur atau penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan berbagai sumber yang berkaitan dengan  Metode pembelajaran problem solving merupakan salah satu metode pembelajaran yang mencerminkan atau dilandasi oleh filsafat konstrukstivisme dalam pendidikan anak usia dini, metode problem solving bisa dilakukan dengan cara bermain seperti bermain puzzle, maze, bongkar pasang dan tangram.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 140-149
Author(s):  
Siti Akhiyati

Kemampuan motorik halus menjadi salah satu dasar bagi kemampuan menulis anak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui permainan melipat pada kelompok A di TK Pembina Negeri Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan metode Kemmis dan Mc Taggart, yang meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah 20 anak yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi. Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah 80 %. Adapun teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan melipat. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan motorik halus anak yang mencapai mencapai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) mengalami peningkatan yang semula 3 anak (17 %) pada Siklus I menjadi 5 anak (27,8 %) pada Siklus II, artinya peningkatannya sebesar 13,8 %. Selain itu, kemampuan motorik halus anak yang mencapai BSB (Berkembang Sangat Baik) mengalami peningkatan yang semula ada 5 anak (28 %) yang mencapai BSB pada Siklus I, menjadi 11 anak (61,1 %) pada Siklus II, artinya peningkatannya sebesar 33,1 %.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 86-93
Author(s):  
Sri Sukarini

Penggunaan metode pembelajaran yang kreatif diperlukan untuk menarik minat anak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menggambar melalui teknik finger painting pada anak kelompok B2 di TK Pembina Negeri Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan metode Kemmis dan Mc Taggart. Adapun subjek penelitian adalah 19 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila minimal 80 % anak sudah mencapai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) ataupun BSB (Berkembang Sangat Baik). Adapun teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan menggambar dengan teknik finger painting. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah anak yang memperoleh BSH, yaitu dari 21,1 % menjadi 42,1%, dan BSB dari 15,7% menjadi 47,4%. Adapun langkah-langkah menggambar dengan teknik finger painting yaitu: 1) Mulai menggambar bagian yang menjadi objek utama; 2) Lukis perlahan membentuk objek yang diinginkan dengan menggerakkan jari dengan berputar; 3) Gambar objek-objek lain untuk melengkapi gambar; 4) Berilah guratan atau garisan pada gambar dengan menggunakan lidi atau pensil; dan 5) Jika sudah selesai kemudian dijemur atau biarkan terbuka agar gambar mengering.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 118-123
Author(s):  
Nanda Renza Farah Hasibuan ◽  
Taty Fauzi ◽  
Rahmah Novianti
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh kegiatan senam irama terhadap kecerdasan kinestetik pada anak kelompok B TK Mustabaqul Khoir palembang. Sampel dalam penelitian ini adalah anak kelompok B1 dengan jumlah 16 anak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen desain Pre-Experimental Designs dengan jenis One-Shot Case Study. Dalam desain ini terdapat suatu kelompok diberi treatment, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Berdasarkan perhitungan yang didapat untuk data pretest  uji normalitas data yang diperoleh adalah 0,71 dan data posttest  diperoleh 0.97 sehingga dapat dikatakan dari kedua data tersebut terdistribusi normal. Kemudian hasil perhitungan uji normalitas data untuk   <  atau  1,34  < 2,11, maka varians-varians dinyatakan normal. Tahap berikutnya dilakukan pengujian hipotesis dari hasil perhitungan  uji-t diperoleh  = 131.40 jika dibandingkan dengan     16= 94,5 berarti tolak   dan diterima   maka, perbandingan data pretest dan data posttest dapat disimpulkan  bahwa ada pengaruh kegiatan senam irama terhadap kecerdasan kinestetik pada anak kelompok B di TK Mustabaqul Khoir Palembang.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 150-157
Author(s):  
Yuana Resmasari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan sosial anak TK Kelompok B di Gugus II Kecamatan Berbah, Sleman. Penelitian ini fokus pada keterampilan sosial meliputi keterampilan berkomunikasi, menjadi bagian kelompok, kerja sama, kontrol diri, empati dan tanggung jawab. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK Gugus II Kecataman Berbah berjumlah 93 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Instrumen dalam penelitian ini berupa pedoman observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun di TK Gugus II Kecataman Berbah, Sleman masuk dalam tingkat yang sangat tinggi karena mencakup 49 anak dengan persentasenya 53%; kemudian pada tingkat yang tinggi berjumlah 30 anak dengan persentasenya 32%; tingkat sedang berjumlah 13 anak dengan persentasenya 14%; tingkat rendah berjumlah 1 anak dengan persentasenya 1%; dan tingkat yang sangat rendah berjumlah 0 anak dengan persentasenya 0%. Keluarga, lingkungan, dan sekolah memiliki peran penting dalam perolehan keterampilan sosial anak yang sangat tinggi.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 124-133
Author(s):  
Sri Sumarsih

Mengenal keaksaraan awal menjadi kemampuan dasar yang perlu distimulasi sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan awal melalui permainan kartu angka pada anak kelompok A di TK Negeri Pembina Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Adapun subjek penelitian sejumlah 20 anak, yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 15 anak perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dengan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila minimal 76 % anak sudah mencapai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) ataupun BSB (Berkembang Sangat Baik). Adapun teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mengenal keaksaraan awal dapat ditingkatkan melalui permainan kartu angka. Hal ini ditunjukkan pada jumlah anak yang berada pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB) mengalami peningkatan 57,89 %. Adapun langkah-langkahnya yaitu: guru menyiapkan kartu angka dan lembar kegiatan anak, anak mengambil lembar kegiatan dan kartu angka, anak bermain kartu angka dengan memilih dan menghubungkan gambar yang ada dalam lembar kegiatan dengan lambang bilangannya, dan anak mengkomunikasikan hasil menghubungkan gambar dengan kartu angka pada guru.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document