Sinektika: Jurnal Arsitektur
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

76
(FIVE YEARS 38)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Surakarta

2714-6251, 1411-8912

2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 61-66
Author(s):  
Marwoto Marwoto

Kota Demak sarat dengan nilai-nilai yang bersifat inspiratif bagi para peziarah. Adanya artefak masjid dan makam Wali menjadi pertanda bahwa Kota Demak memiliki simbol religius sejak peradaban Islam berkembang di tanah Jawa. Nilai tradisi mewarnai bentuk budaya masyarakat setempat dan menjadi bagian dalam pelestarian peninggalan sejarah di Kota Demak. Perkembangan Kota Demak telah mengalami kemajuan dan perubahan yang memungkinkan terjadinya pergeseran makna dan simbol kota. Kondisi ini menjadi isu penting untuk diangkat berupa pertanyaan sampai kapan nilai-nilai kesakralan Kota Demak akan tetap bertahan? Melalui pendekatan analisa diakronik dalam bentuk penelusuran sejarah perkembangan Kota Demak dan interpretasi terhadap tata ruang, akan dikaji dan menemukan makna ruang atau tempat yang bersifat sakral. Area atau lokus penelitian dibatasi pada tempat dengan daya tarik terkuat bagi para peziarah. Hasil dari tulisan ini mengetengahkan bahwa terdapat makna simbol spiritualyang sangat kuat pada makam Sunan Kalijaga dibandingkan keberadaan simbol-simbol lain yang bersifat teraba (tangible) seperti pada bangunan Masjid Agung Demak


2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 13-20
Author(s):  
Dewi Nurhalimah ◽  
Dyah Widi Astuti
Keyword(s):  

Pasar Klewer merupakan pasar tradisional yang terkenal sebagai pusat konveksi batik terbesar di Kota Surakarta. Pada tahun 2014 silam Pasar Klewer mengalami kebakaran yang mengakibatkan kerusakan cukup parah, oleh sebab itu Pasar Klewer kini telah mengalami revitalisasi dan renovasi. Kondisi Pasar Klewer kini, banyak pedagang yang menempati bangunan baru mengeluhkan penyebaran pengunjung selama ini belum merata karena pintu yang banyak diakses pengunjung hanya pada bagian sisi utara. Hal itu  disebabkan tidak terbiasanya pengunjung mengakses banyak pintu masuk. Dampak dari hal tersebut adalah belum semua kios mengalami pemerataan perputaran ekonomi di bangunan baru Pasar Klewer. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola gerak pengunjung ditinjau dari konfigurasi ruang, penelitian ini mencoba mengungkapkan dasar pola pergerakan pengunjung dan pengaruhnya terhadap konfigurasi ruang serta pemerataan ekonomi pada setiap kios. Space Syntax digunakan sebagai alat untuk menganalisis layout denah ruang dalam bentuk gambar. Analisis tersebut ditunjukan dengan nilai intelligibility (kejelasan ruang) pada konfigurasi ruang Pasar Klewer, dimana semakin tinggi nilai syntax maka akan semakain mudah dipahami sehingga akan mendorong terjadinya aktivitas di dalamnya. Hasil analisis dideskripsikan apa adanya, kemudian dilakukan perbandingan kesesuaian dengan kondisi ruang pasar secara langsung. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas ruang baik dari rancangan aktivitas maupun peletakan fasilitas yang dibutuhkan oleh Pasar Klewer.


2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 49-53
Author(s):  
Muhammad Nur Hakimuddin At-Toyibi ◽  
Syandy Diantrisna Kusuma
Keyword(s):  

Arsitektur selalu berkembang sejalan dengan perkembangan zaman. Akan tetapi dengan berjalan dan berkembangnya zaman banyak dasar-dasar konsep rancangan arsitektur yang hanya memenuhi tuntutan klien atau mengedepankan aspek estetika saja. Pemahaman yang demikian mengacuhkan hal penting dalam rancangan arsitektur yang seharusnya mempertimbangkan manusia sebagai pengguna dari bangunan yang dirancang. Dengan latar belakang demikian perlu adanya kajian kembali tentang arsitektur humanistik sehingga dapat dijadikan dasar dalam rancangan arsitektur yang bisa memenuhi kebutuhan dasar manusia sebagai penggunanya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengulas kembali arsitektur humanistik sehingga pemahaman arsitektur humanistik dapat hadir sebagai pertimbangan dalam merancang di era sekarang. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur atau literature review dari tulisan-tulisan yang telah ada. Kajian ini menghasilkan kesimpulan pentingnya dasar pemikiran arsitektur humanistik sebagai landasan pertimbangan dalam rancangan.


2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 34-40
Author(s):  
Aulia Fatih Primadani ◽  
Nurhasan Nurhasan

Perkembangan kota-kota di Indonesia menyebabkan perubahan terhadap gaya hidup masyarakat. Akibatnya pusat perbelanjaan bertransformasi menjadi ruang publik perkotaan favorit menggantikan ruang terbuka publik kota yang sekarang mulai ditinggalkan oleh masyarakatnya. Oleh karena itu banyak unsur ruang publik yang dimasukkan ke dalam fungsi pusat perbelanjaan, sehingga terciptalah fasilitas-fasilitas yang bersifat publik. Bentuk dan lokasi peletakan ruang publik yang terdapat pada pusat perbelanjaan memiliki pola keteraturan yang sama. Pola yang sama dari ruang publik saling berkorelasi menghasilkan tipologi. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini berpusat pada tiga pusat perbelanjaan di Kota Solo yaitu: Solo Grand Mall, Solo Paragon Mall, dan Solo Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tipologi bentuk dan fungsi ruang publik pusat perbelanjaan ialah square atau melebar sebagai tempat melakukan kegiatan ditempat atau menetap dan linier atau melorong sebagai tempat sirkulasi atau kegiatan tidak menetap.


2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 73-79
Author(s):  
Dina Putri Wijayanti ◽  
Indrawati Indrawati

Kampung Kedunggudel di Kelurahan Kenep Kabupaten Sukoharjo memiliki banyak daya tarik yang terdiri dari daya tarik alam, budaya dan manusia. Kampung ini menarik untuk diangkat sebagai kampong wisata. Pengembangan kampung wisata diperlukan sarana dan prasarana yangmemadai serta atraksi yang tepat untuk mengelola daya tarik yang ada, sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tarik yang terdapat di Kampung Kedunggudel sehingga terpilih menjadi kampung wisata, serta mengetahuiatraksi yang dapat dikembangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kampung ini memiliki daya tarik alam, budaya dan manusia. Sarana prasarana yang tersedia yaitu akomodasi, toko kelontong, pasar tradisional, salon, jalan,listrik, air bersih, air minum, pelayanan informasi dan masjid. Sedangkan sarana dan prasarana yang belum tersedia yaitu tempat makan, transportasi, papan petunjuk arah dan toilet umum. Atraksi yang tersedia sebatas pembelajaran, belum bersifat rekreatif. Keberhasilan pengembangan kampong ini menuntut adanya kerjasama antara masyarakat dan pemerintahmelalui keberagaman atraksi dan beragam sarana prasarana yang dibutuhkan dalam kampung wisata.


2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 88-95
Author(s):  
Ayu Candra Pratami ◽  
Indrawati Indrawati

Area kuliner non-formal di Pantai Widuri Pemalang menjadi spot yang paling diminati oleh pengunjung. Namun, pembangunan area kuliner non-formal dinilai belum sesuai dengan aturan dan standar pariwisata pantai. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi mengenai penataan area kuliner Pantai Widuri dengan tujuan untuk mengetahui penyebab dan proses terbentuknya area kuliner non-formal, mengidentifikasi pelanggaran-pelanggaran berkenaan dengan standar fasilitas, serta mengetahui tanggapan masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan objek dan pendekatan subjek. Pendekatan objek dilakukan terhadap aspek fisik areakuliner Pantai Widuri dengan acuan Permenpar Nomor 3 Tahun 2018 tentang Petunjuk Operasional Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pariwisata dan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang Tahun 20112031. Pendekatan subjek penelitian dilakukan kepada pengunjung area kuliner formal dan non-formal dengan metode kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area kuliner non-formal Pantai Widuri belum sesuai dengan standar maupun aturan yang berlaku. Area kuliner non-formal terbentuk karena kondisi morfologi Pantai Widuri dan preferensi pengunjung, yaitu pencapaian yang mudah, tarif parkir, dan makanan terjangkau, serta view yang menarik. Hasil evaluasi ini dapat menjadi pertimbangan bagi pengelola dalam mengembangkan kawasan Pantai Widuri agar sesuai dengan standar, aturan, serta minat pengunjung.


2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 54-60
Author(s):  
Dewi Adityaningrum ◽  
Titis Srimuda Pitana ◽  
Wiwik Setyaningsih

Budaya tradisi memiliki estetika tersendiri. Arsitektur tradisional Jawa memiliki nilai estetika tersendiri yang merupakan manifestasi dari cara orang Jawa hidup dalam menanggapi lingkungan. Joglo sebagai bangunan arsitektur Jawa merupakan representasi simbolis dari realitas yang nilainya telah melampaui bentuk dan struktur bangunan. Masjid Agung Surakarta adalah masjid yang berkaitan dengan masuknya Islam di tanah Jawa. Pengaruh dari nilai-nilai lokal menjadikan masjid tersebut memiliki nilai-nilai arsitektur Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan mengetahui wujud representasi Arsitektur Jawa dan menemukan unsurunsur yang memuat nilai-nilai kehidupan masyarakat Jawa pada Masjid Agung Surakarta, sehingga nilai-nilai dari kehidupan masyarakat Jawa tersebut juga berimbas pada masjid Jawa lainnya yang mengambil prototipe dari masjid ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat unsur-unsur pada Masjid Agung Surakarta yang mengadopsi nilai-nilai budaya dan arsitektur Jawa. Berbagai elemen pembentuk masjid yang berkaitan erat dengan apa yang ada pada arsitektur Jawa, yaitu atap tajug yang menjadi penanda tipe masjid Jawa adalah unsur bentuk yang paling dominan, ruang dalem dan pendopo, soko guru, atap tajug tumpang tiga dan atap limasan, serta pajupat dan pancer.


2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 21-25
Author(s):  
Aisha Astriecia

Kawasan Titik Nol Kilometer merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi satu rangkaian dengan kawasan wisata Malioboro. Kawasan Titik Nol Kilometer selain menjadi destinasi wisata, juga merupakan kawasan cagar budaya dan ruang publik yang memiliki keunikan pada fungsi keruangannya dan bangunan-bangunan tua di sekitarnya. Hal tersebut menjadikan kawasan ini sering dimanfaatkan pengunjung sebagai tempat untuk berkumpulmaupun tempat singgah menikmati suasana Kota Jogja. Penataan kawasan Titik Nol Kilometer dilihat secara visual memiliki perbedaan di setiap sisinya yang mempengaruhi pola perilaku wisatawan, terutama saat malam hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh tata ruang di pelataran kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta terhadap perilaku pengunjung di tiap sisi pelataran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptifobservatif. Berdasarkan hasil penelitian, pelataran sisi Barat atau zona penelitian satu cenderung jarang disinggahi pengunjung dikarenakan penataan ruang yang lebih padat, pencahayaan yang redup, dan aroma yang tak sedap, sehingga wisatawan merasa kurang nyaman berada di zona tersebut. Sedangkan di sisi Timur cenderung lebih ramai dikarenakan lebih terbuka, sehingga pengunjung dapat melihat secara menyeluruh bangunan budaya yang terdapat di kawasan ini.


2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 67-72
Author(s):  
Erlina Romdloni ◽  
Alpha Febela Priyatmono

Dewasa ini rumah indekos telah berubah fungsi utamanya sebagai tempat tinggal menjadi sebuah industri indekos yang lebih berorientasi pada materi saja sehingga transformasi akan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat cenderung terabaikan. Hal ini berakibat tidak menutup kemungkinan munculnya suatu perilaku menyimpang atau pelanggaran yang dilakukan oleh penghuni indekos, misalnya terjadi pergaulan bebas di lingkungan indekos. Universitas Muhammadiyah Surakarta yang merupakan kampus berbasis Islami memiliki tanggung jawab atas permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya, termasuk perilaku penyimpangan yang terjadi di kalangan civitas akademi. Tanggungjawab ini guna menghormati adab bermasyarakat dan menghasilkan generasi penerus bangsa yang baik. Permasalahan ini perlu diangkat untuk dicari penyebabnya, terutama sebab dari segi arsitektural, meliputi pola tata ruang yang berpengaruh pada kegiatan penghuni indekos dan Zonasi ruang indekos. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui indekos dengan konsep pola tata ruang syariah yang mengedepankan nilai-nilai Islam sehingga permasalahan yang terjadi bisa diminimalisir. Obyek penelitian dilakukan di Jalan Menco Raya dimana terdapat berbagai jenis rumah indekos untuk mahasiswa. Sampel diambil secara acak di Jalan Menco VII yang terdapat lima indekos khusus puteri. Metode penelitian menggunakan diskriptif kualitatif melalui teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa keberadaan zona public berupa ruang tamu, dapat meminimalisir terjadinya pergaulan bebas, karena tamu tidak dapat masuk ke kamar indekos (putri). Disamping penyelesaian arsitektural, keberadaan penjaga indekos sebagai elemen non-arsitektural penting juga untuk menjamin keamaan penghuni indekos.


2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 26-33
Author(s):  
Elma Mahfuzhoh ◽  
Andika Saputra

Fenomena yang terjadi pada masa kini adalah maraknya anak-anak dijadikan sebagai sasaran utama pembelajaran dalam wisata edukasi, salah satunya objek adalah kebun binatang Gembira Loka di Yogyakarta yang merupakan salah satu sasaran utama pembelajaran wisata edukasi bagi anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku pengunjung anak di Kebun Binatang Gembira Loka serta faktor spasial yang menyebabkan terjadinya perilaku pada pengunjung anak. Koleksi satwa yang beraneka ragam serta tata ruang yang bervariasi di Kebun Binatang Gembira Loka, beragam perilaku dari pengunjung anak dapat diidentifikasi serta diintrepetasikan sesuai dengan karakteristik lingkungan maupun kepribadian anak, meliputi aspek tingkat keaktifan anak, interaksi anak, dan respon anak terhadap lingkungan yang berbeda. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan observasi partisipasi pasif sebagai teknik pencarian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keaktifan pengunjung anak terjadi di zona-zona awal, serta faktor spasial yang paling mempengaruhi perilaku pengunjung anak adalah tata ruang zonasi secara makro. Penelitian ini juga menemukan tidak berfungsinya pagar pembatas sebagai respon pengujung anak terhadap kondisi lingkungan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document