Tumotowa
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

40
(FIVE YEARS 31)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Badan Penelitian Dan Pengembangan Kemdikbud

2722-7014

Tumotowa ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 79-94
Author(s):  
Dhiana Putri Larasaty ◽  
Mimi Savitri

Dampak revolusi industri di Eropa menyebar hingga ke Pulau Jawa menghasilkan warisan budaya industri termasuk pendirian sejumlah pabrik gula di Pemalang sejak masa sistem tanam paksa. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan, merekam, dan melestarikan jejak revolusi industri yang pernah ada di Pemalang sebagai pendokumentasian sejarah. Penelitian dilakukan dengan pendekatan sejarah dengan penelusuran sumber sejarah secara heuristik, baik primer maupun sekunder. Hasilnya mengungkapkan bahwa Pemalang merupakan daerah potensial sebagai lokasi pabrik gula dengan berdirinya empat pabrik gula. Pemalang bahkan merupakan daerah yang pernah memberikan kontribusi ekspor gula sebanyak 40% dari keseluruhan produksi gula di Jawa. Pengaruh budaya Eropa dan budaya lokal terekam, baik dalam arsitektur bangunan pabrik hingga tradisi ketika masa panen. Perhatian untuk melestarikan warisan industri yang pernah berperan dalam perekonomian Indonesia sangat penting. Kondisi saat ini, dua pabrik gula sudah tidak dapat dilacak bangunannya, sedangkan bangunan pabrik gula yang masih ada saat ini pun sudah mengalami kerusakan.


Tumotowa ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 95-106
Author(s):  
Cresentia Zita Octaviani

Ruang terbuka hijau publik dalam hal ini taman dan lapangan awal abad ke-19 hingga awal abad ke-20 merupakan bagian dari elemen kota Makassar. Taman dan lapangan yang terbagi berdasarkan peta lama awal abad ke-19 dan peta awal abad ke-20 terdiri dari: Koningsplein, Schietterrein voor Infanterie, Schietterrein voor Artillerie, Prins Hendrik Plein, Englsch Plein, Juliana Park dan Kerk Plein. Tulisan ini mengistilahkan “park” dalam penyebutan taman kota dan istilah “plein” dalam penyebutan lapangan. Penelitian ini dilatari oleh fenomena perkembangan bangunan yang semakin pesat di kota Makassar sehingga ruang terbuka hijau sebagai bagian esensial perkotaan semakin berkurang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan arkeologi perkotaan dalam analisis kartografi terhadap peta lama awal abad ke-19 hingga awal abad ke-20 melalui overlay peta dengan kondisi eksisting lahan saat ini. Metode penelitian kualitatif juga dilakukan untuk menginterpretasi data berdasarkan studi pustaka dan observasi lapangan. Tulisan ini menghasilkan jumlah penurunan ketersediaan lahan ruang terbuka hijau publik dari awal abad ke-19 berjumlah 484.619 m² menjadi 344.828 m² saat ini (awal abad 21).


Tumotowa ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 121-132
Author(s):  
Fairuz Azis ◽  
Nfn. Musadad

Temuan arkeologis jangkar di perairan Kepulauan Sangihe merupakan data baru bagi arkeologi, khususnya arkeologi maritim di Indonesia. Dalam penelitian ini, dilakukan kajian melalui pendekatan arkeologi maritim dan mengkomparasikannya dengan data sejarah terkait untuk mengetahui karakteristik bentuk, identitas, serta latar belakang sejarah dari temuan jangkar tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuka wawasan baru dalam penelitian arkeologi maritim di Indonesia, terutama dalam hal objek penelitian berupa jangkar. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa temuan jangkar di perairan pantai Desa Lesa, Kepulauan Sangihe tergolong dalam tipe admiralty anchor. Admiralty anchor merupakan desain jangkar yang dikembangkan dan digunakan oleh armada Angkatan Laut Inggris. Berdasarkan sejarah maritim wilayah Laut Sulawesi, terdapat beberapa kemungkinan latar belakang sejarah yang berhubungan dengan keberadaan temuan jangkar di perairan Kepulauan Sangihe. Kemungkinan pertama, yaitu berhubungan dengan perselisihan diantara bangsa asing yang berkuasa di sekitar wilayah Laut Sulawesi. Kemungkinan kedua, yaitu berhubungan dengan eksistensi para perompak di wilayah Laut Sulawesi.


Tumotowa ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 107-120
Author(s):  
Muhamad Satok Yusuf

Kesenian pada masa Kerajaan Kadiri menempati posisi antara kesenian pada masa Klasik Tua dengan Klasik Muda. Penelitian terhadap tinggalan arkeologi pada masa Kadiri cukup jarang dilakukan sebab minimnya data pendukung. Salah satu tinggalan yang diduga kuat berasal dari masa Kadiri adalah arca-arca dan Candi Sumbernanas di Blitar. Penelitian ini berupaya menganalisis arca-arca dan Candi Sumbernanas sebagai karya seni dari masa Kadiri, melalui proses pengumpulan data berupa observasi dan kajian pustaka. Analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui kajian ikonografi dan perbandingan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arca-arca dari Candi Sumbernanas, khususnya arca Caturmuka memiliki kesamaan ikonografi dan langgam pemahatan dengan arca Caturmuka dari Candi Gurah dan Tondowongso yang berasal dari periode Kadiri. Candi Sumbernanas juga termasuk karya seni dari masa Kadiri berdasarkan perbandingan denah, ornamen, dan arah hadap bangunan yang menunjukkan periode bangunan suci antara Klasik Tua dengan Klasik Muda, serta konsep candi merupakan bangunan yang melindungi arca (dewagṛha).


Tumotowa ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 65-78
Author(s):  
Hery Priswanto ◽  
Sofwan Noerwidi ◽  
Sugeng Riyanto ◽  
Widyanto Dwi Nugroho ◽  
Nfn. Mahirta

Situs Liyangan yang berada di Dusun Liyangan Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung selama 1 dasawarsa ini telah dilakukan penelitian oleh Balai Arkeologi Provinsi D.I. Yogyakarta. Hasil-hasil penelitian itu memberikan informasi mengenai ragam data, kronologi, dan aspek keruangan Situs Liyangan. Salah satu ragam data yang akan dibahas dalam artikel ini adalah data organik yang berasal pollen dan sisa arang. Tujuan penulisan artikel ini adalah memberikan informasi mengenai keanekaragaman tanaman di situs liyangan. Metode yang digunakan dalam artikel ini merupakan kajian desk study berupa kajian referensi hasil penelitian yang telah dilakukan di Situs Liyangan. Hasil kajian desk study keanekaragaman tanaman di situs liyangan diperoleh informasi bahwa Identifikasi sisa-sisa tanaman yang diperoleh di situs Liyangan terdiri atas vegetasi berjenis  rumput-rumputan, semak, dan pohon. Keberagaman jenis tanaman yang dijumpai di Situs Liyangan ini menunjukkan makna karakteristik Situs Liyangan sebagai lokasi penanda kesuburan wilayah.


Tumotowa ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 45-60
Author(s):  
Yuni Atmy

Penelitian ini membahas tentang dampak yang ditimbulkan akibat kegiatan pemanfaatan di Candi Panataran khususnya di bidang agama, budaya, dan pariwisata. Ketiga jenis kegiatan pemanfaatan ini merupakan kegiatan dengan jumlah peserta terbanyak, sehingga menjadi ancaman kerusakan terbesar bagi objek cagar budaya Candi Panataran. Variable yang menjadi objek penelitian meliputi jenis pemanfaatan, pelaku pemanfaatan, perilaku pemanfaatan, dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan, dan penanganan permasalahan akibat dampak pemanfaatan di Candi Panataran. Tujuan penelitian adalah mengetahui permasalahan dan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pemanfaatan di Candi Panataran, serta batasan pemanfaatan Candi Panataran pada kegiatan seremonial. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu pegumpulan data melalui studi pustaka dan pengumpulan data lapangan, analisis, dan interpretasi data. Analisis data yang dilakukan adalah analisis nilai penting, analisis dampak pemanfaatan terhadap objek dan nilai penting, serta analisis faktor penyebab dampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kegiatan pemanfaatan cagar budaya di bidang agama, budaya, dan pariwisata belum memiliki batasan pemanfaatan yang jelas, sehingga kerusakan secara fisik dan nonfisik candi tidak dapat terelakkan. Berdasarkan hasil dari penelitian ini memberikan keluaran berupa rekomendasi batasan pemanfaatan objek cagar budaya Candi Panataran.


Tumotowa ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 23-32
Author(s):  
Diyah Wara Restiyati

Burung nuri merupakan salah satu relief burung yang sering muncul di Candi Plaosan Lor, Jawa Tengah. Masyarakat di Pulau Jawa juga sering memelihara burung nuri, meskipun sebenarnya burung nuri merupakan endemik Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua bukan Pulau Jawa. Ada tiga kemungkinan burung nuri berada di Pulau Jawa, dan dipahatkan dalam relief Candi Plaosan Lor, pertama sebagai upeti atau hadiah, kedua sebagai komoditi perdagangan, dan ketiga hanya penggambaran atau imajinasi si pemahat. Lalu bagaimana relief burung nuri ada di Candi Plaosan? Dan bagaimana eksistensinya? Kenyataannya populasi burung nuri sudah semakin terancam dengan adanya perburuan dan perubahan habitat menjadi pertanian, perkebunan, pemukiman, dan lainnya. Kedua pertanyaan tersebut akan dijawab dalam tulisan ini yang berdasarkan pada kajian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengambilan data berupa wawancara dan pengamatan.


Tumotowa ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Hamdan Hamado

Situs Wai Ujan secara administratif masuk ke dalam wilayah Desa Belobao, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Permasalahan yang mengemuka dalam penelitian ini adalah apa saja tinggalan arkeologis, serta bagaimana tipologi temuan yang terkandung di dalam situs tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan tipologi tinggalan arkeologis yang terkandung di dalam Situs Wai Ujan. Penelitian ini merupakan penelitian tahap awal yang bersifat penjajakan data arkeologis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei lapangan. Analisis data meliputi analisis bentuk dan teknologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis tinggalan arkeologis yang ditemukan di Situs Wai Ujan adalah artefak batu dan frgamen gerabah. Temuan artefak batu terdiri atas perkutor, batu inti, dan artefak serpih, sedangkan temuan fragmen gerabah terdiri atas wadah tertutup dan terbuka yang mewakili bentuk periuk, mangkuk dan pasu.


Tumotowa ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 13-22
Author(s):  
Andreas Anton Priyambodo ◽  
I Wayan Ardika ◽  
Rochtri Agung Bawono

Nusa Penida sudah dihuni secara intensif oleh manusia dan berpotensi variasi faunanya sejakmasa Pleistosen. Penelitian ini secara spesifik membahas spesimen dari famili suidae (babi)yang ditemukan di Nusa Penida. Sejak zaman Prasejarah babi menjadi salah satu buruanfavorit manusia yang dimanfaatkan sebagai makanan. Terdapatnya aktivitas penjagalan(butchering) dan jejak pembakaran mengindikasikan pemanfaatan babi yang dilakukanmanusia. Tujuan umum penelitian ini adalah mencari hubungan antara temuan tulang babi diSitus Gua Gede dengan aktivitas manusia. Proses identifikasi anatomi dilakukan untukmengetahui temuan secara mengkhusus mengenai kuantitas dan variasi usia yang ditemukanmelalui spesimen babi yang berada di situs dan analisis jejak pemanfaatan dilakukan untuk melihat bukti strategi subsistensi penghuni Situs Gua Gede, Nusa Penida.


Tumotowa ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 33-44
Author(s):  
Irna Saptaningrum ◽  
Hasanuddin Anwar ◽  
Vivi Sandra Sari ◽  
Wuri Handoko

Benteng Kota Mas terletak di Dusun Moluo, Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Bangunan benteng tinggalan kolonial ini sudah tidak utuh lagi. Beberapa bagian sudah runtuh dan menyisakan sebagian pagar, pintu gerbang, dan sebuah bastion. Wilayah Kwandang dalam rentang masa abad 17–19 M merupakan pelintasan jalur pelayaran niaga yang cukup strategis dan ini terkait dengan letak keberadaan benteng Kota Mas itu sendiri. Makalah ini akan membahas keberadaan benteng Kota Mas terkait hegemoni kekuasaan politik kolonial terhadap pemerintah lokal hingga masyarakat, serta peran strategisnya dalam konteks jalur pelayaran niaga di perairan Sulawesi. Metode yang digunakan bersifat analisis deskriptif dengan perspektif arkeologi sejarah. Analisis dilakukan berdasarkan pada perolehan data di lapangan dan sumber pustaka terkait. Berdasarkan hasil penelitian, Benteng Kota Mas menjadi bukti hegemoni atau dominasi penguasaan kolonial tercermin dari beberapa regulasi tentang penentuan nilai atau harga emas dan kewajiban penguasa lokal untuk menyetor emas. Peran strategis benteng yaitu sebagai tempat pertemuan (rendezvous) perdagangan maritim dan sungai yang berkembang menjadi pelabuhan perdagangan dan pasar.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document