JURNAL IMAJINASI
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

32
(FIVE YEARS 23)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Makassar

2550-102x, 1693-3990

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Basuki Setiawan
Keyword(s):  

Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana karakteristik karya sketsa komunitas Indonesia Sketch Makassar (ISM). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karateristik karya sketsa komunitas Indonesia Sketch Makassar (ISM). Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis konten dengan desain deskripstif atau analisis yaitu memberikan gambaran tentang karakteristik karya sketsa komunitas Indonesia Sketch Makassar (ISM). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sampel dalam berjumlah 7 orang dengan 2 karya sketsa dengan jumlah 14 karya. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan desain deskriptif atau analisis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah: observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik karya sketsa komunitas Indonesia Sketch Makassar (ISM) berbeda-beda dimana terletak pada tema, garis dan warna, yang menampilkan berbagai macam karakter dan beragam khasnya, yang berdasarkan dalam bentuk 2 dimensi yang menghasilkan karya terkesan 3 dimensi.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Aulia Evawani Nurdin

Batik merupakan salah satu unsur budaya bangsa Indonesia yang masih bertahan dan mengalami perkembangan yang sangat pesat dewasa ini. Selama ini batik telah menunjukkan eksistensinya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, dengan berbagai motif dan ragam batik yang tumbuh seiring dengan ciri khas setiap daerah yang mengembangkannya. Sulawesi Selatan memiliki keanekaragaman ragam hias yang dapat diterapkan menjadi karya batik. Batik di Sulawesi Selatan sudah cukup dikenal, namun masih sedikit yang dapat menerangkan proses pembuatannya sehingga perkembangan pembuatan batik di masyarakat Sulawesi Selatan masih dikatakan sangat sedikit. A. Mattaropura Husain merupakan pembatik yang berasal dari Sulawesi Selatan yang menerapkan berbagai macam ragam hias, beberapa karya beliau bermuatan motif Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang penciptaan karya batik A. Mattaropura Husain. dan motif pada karya batik A. Mattaropura Husain. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dukomentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan kecintaan beliau terhadap Sulawesi Selatan terlihat pada karya batik yang diciptakannya bermuatan lokal Sulawesi Selatan. Setiap motif yang tercipta cenderung terlahir secara spontan dari hati dan pikiran beliau. Karya yang beliau ciptakan terbuat dari bahan kain sutera dan katun dengan teknik batik tulis. Karya yang diciptakan tersebut bermuatan motif Sulawesi Selatan yaitu motif Bugis, Makassar dan Toraja. Motif tersebut antara lain Sulapa Appa, Paqbombo Uai, Paq Don Lambiri, Swastika, Paqtedong dan lain-lain.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
RA. Ataswarin Oetopo ◽  
Caecilia Tridjata Suprabanindya ◽  
Ririn Despriliani ◽  
Fariz Al Hazmi
Keyword(s):  

Kulit Rambutan merupakan salah satu limbah organik yang belum dimanfaatkan secara optimal. Dalam permasalahan lingkungan, sampah organik juga menjadi permasalahan saat ini. Meskipun sampah organik merupakan limbah yang dapat terurai, akan tetapi limbah organik juga perlu dikelola agar penumpukannya dapat terkendali dan tidak mencemari lingkungan. Tujuan Penlitian yaitu untuk menganalisis hasil formula zat warna alami yang dihasilkan dari limbah kulit rambutan terhadap penerapannya pada kain dengan teknik Shibori (Tie dye) dan Batik. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan mengeksplorasi warna yang dihasilkan oleh larutan limbah organik kulit rambutan pada karya tekstil, dengan melakukan uji coba tehadap bahan kain katun dan berbagai larutan fiksasi yang digunakan, seperti larutan tawas (KAI(SO4)212H2O), kapur (Ca(OH)2) dan Tunjung (FeSO4). Uji coba juga dilakukan terhadap teknik dalam membuat motif, seperti shibori (tie dye) dan batik. Hasil menunjukan bahwa limbah kulit rambutan menghasilkan larutan yang dapat digunanan sebagai pewarna alami dan dapat diaplikasikan kedalam beragam teknik shibori (tie dye)  dan batik dengan fiksasi tawas yang memiliki nilai kualitas lebih baik dibanding menggunakan fiksasi tunjung dan kapur, sehingga dapat menjadi sebuah media  dalam berkreasi seni khususnya pada bidang tekstil.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Anita Karunia ◽  
Alimuddin Alimuddin ◽  
Nurabdiansyah Nurabdiansyah
Keyword(s):  

Perancangan ini bertujuan untuk menciptakan identitas visual baru yang menarik, konsisten dan sesuai dengan citra yang ingin dibangun Teluk Youtefa sebagai salah satu cara dalam pengembangan destinasi wisata di Kota Jayapura serta diterapkan pada graphic standard manual, stationery, dan gifts/merchandise agar dapat digunakan sebagai media identifikasi media promosi wisata. Data yang digali dalam penelitian ini mencakup teori desain terkait merancang logo serta teori warna, tipografi, brand, branding, identitas visual, brand awareness, serta data teluk youtefa berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Data diperoleh diteliti menggunakan metode kualitatif, analisis SWOT, dan analisis STP. Logo dari Teluk Youtefa menampilkan visualisasi yang memperkenalkan  nilai budaya dan keindahan alam kepada para wisatawannya, oleh karena itu identitas visual di desain agar memiliki kesan menyenangkan, dan tidak terlepas dari unsur alam dan budaya suku tobati dan enggros. Hasil perancangan identitas visual ini adalah logo dengan menggunakan media utama berupaGraphic Standard manual sebagai buku panduan yang berisi aturan serta penggunaan identitas visual Youtefa dan mencakup logo, warna dan tipografi, juga penerapannya pada media. Logo dari hasil Perancangan Identitas Visual Kawasan Teluk Youtefa kemudian diaplikasikan ke dalam media pendukung sebagai media promosi, media komunikasi pendukung terdiri dari Stationary dan Gift/ Merchandise.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Sri Ayu Lestari

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriya keramik karya peserta didik kelas XI keramik 2 pada  jurusan desain dan produk kriya kreatif keramik di SMK Negeri 3 Gowa. fokus permasalahan pada 4 aspek yaitu: 1) kualitas kriya keramik karya peserta didik kelas XI ditinjau dari aspek intelektualitas ide, 2) kualitas kriya keramik peserta didik kelas XI ditinjau dari aspek kreativitas, 3) kualitas kriya keramik karya peserta didik kelas XI ditinjau dari aspek estetika, 4) kualitas kriya keramik karya peserta didik kelas XI ditinjau dari aspek penguasaan teknik. Berdasarkan hasil penelitian terhadap karya peserta didik kelas XI jurusan kriya kreatif keramik masih perlu banyak ditingkatkan, Dari 12 sampel yang diteliti hanya beberapa mendapat nilai baik, dan selebihnya mendapat nilai cukup, dari aspek intelektualitas/ide 3 karya mendapat nilai baik, dan 9 karya mendapat nilai cukup, dari aspek kreativitas hanya 1 karya mendapat nilai baik selebihnya 11 karya mendapat nilai cukup, dari aspek estetika 2 karya mendapat nilai baik dan 10 karya mendapat nilai cukup sedangkan dari aspek penguasaan teknik 4 karya mendapat nilai baik 8 karya mendapat nilai cukup.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Wiwi Sukarsih

ABSTRAKWIWI SUKARSIH, 2020. Pembuatan Kerajinana dengan Motif Bunga dari  Limbah Botol Plastik oleh Warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng. Skripsi; Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Sofyan Salam dan Tangsi.            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dan hasil karya kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah pengrajin. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pembuatan kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik menggunakan  bahan dan alat, dimana bahannya yaitu botol plastik ukuran besar dan kecil dari berbagai bentuk, cat, pasir, semen dan air, sedangkan alat yang digunakan adalah gunting, pisau pemotong (cutter), kuas, gergaji, pipa, pot, ember dan sendok semen. Proses pembuatan kerajinan dari limbah botol plastik melalui beberapa tahap yaitu peroleh bahan, pengolahan bahan, proses pembuatan batang dan tahap akhir (finishing). kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng adalah salah satu contoh proses dari daur ulang palstik (recycle) yang bertujuan untuk mengubah penggunaan barang plastik supaya tetap bermanfaat. Proses pembuatannya dikerjakan dengan tangan serta menggunakan alat-alat yang sederhana dan melakukan usaha-usaha produktif dengan prinsip kebersamaan. Hasil karya kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng ini merupakan benda hias yang kreatif. Secara visual produk ini berbentuk dasar bunga dengan berbagai pola dan ukuran yang berbeda. Warna-warna yang digunakan cerah dan menarik perhatian seperti warna merah, kuning, biru, merah jambu dan kuning emas, polanya ada yang bergelombang seperti daun dan juga lancip. Motifnya ada yang berbentuk lingkaran kecil dan garis. Karya kerajinan ini selain memiliki nilai keindahan juga nilai ekonomis.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Nurafiah Admianty

AbstrakPenelitian ini bertujan untuk memperoleh data dan informasi yang lebih jelas dan benar atas masalah yang dirumuskan, sehingga dapat memberikan keterangan yang akurat mengenai pola penggambaran matahari pada karya gambar murid SDI Tamannyeleng Barombong. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei, pendekatan kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil karya murid SDI Tamannyeleng Barombong. Popolasi dalam penelitian ini adalah gambar karya murid SDI Tamannyeleng Barombong kelas 1 hingga kelas 6 yang dikoleksi sekolah. Sampel dari penelitian ini adalah 291 gambar karya murid SDI yang menampilkan objek matahari. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dikelompokkan dengan 5 pembagian kelompok pola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggambaran matahari pada karya gambar murid SDI Tamannyeleng Barombong menunjukkan bahwa 12 gambar (2,245) menggunakan pola bulatan utuh sebagaimana bentuk dasar matahari dengan variasi warna (pola A), 10 gambar (1,895) menggunakan pola bulatan tidak utuh dengan variasi warna (pola B), 122 gambar (23,01%) menggunakan pola bulatan yang dideformasikan (diubah bentuknya) dengan variasi warna (pola C), 144 gambar (21,50%) menggunakan pola bulatan yang dilengkapi dengan unsur visual lain dengan variasi warna (pola D), dan 35 gambar (6,60%) menggunakan pola lainnya (pola E). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggambaran matahari pada karya gambar murid SDI Tamannyeleng Barombong banyak menggunakan pola bulatan utuh yang dideformasikan (diubah bentuknya) dengan variasi warna (pola C).


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Andi Fauziyah Hijrina Fatimah

Penelitian ini bertujuan untuk membahas proses perubahan sosial yang terjadi pada lipa’ sabbe (sarung sutera) yang merupakan warisan budaya masyarakat Bugis di Kabupaten Wajo yang memiliki nilai, makna, dan fungsi tertentu. Paradigma dari penelitian ini menggunakan konsep dari Maruska Svasek yaitu proses transit dan transisi. Proses transit ialah pergeseran melalui ruang dan waktu yang melewati batas geografi (lokasi) atau batas sosial, sedangkan proses transisi adalah pergeseran terkait makna, nilai, dan status suatu objek. Metode yang digunakan adalah metode penelitian etnografi yang mendeskripsikan suatu kebudayaan dari sudut pandang penduduk asli. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lipa’ sabbe mengalami proses transit terkait perpindahan lokasi yaitu dari Tosora ke Sengkang dan pergeseran sosial yang awalnya hanya digunakan oleh bangsawan hingga saat ini dapat digunakan secara umum, sehingga lipa’ sabbe turut mengalami proses transisi yaitu pergesran nilai, fungsi, dan makna, baik makna sarung, makna motif, cara penggunaan, dan aspek lainnya.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Mega Selfia H ◽  
Yabu M

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan ragam hias flora pada keramik dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa di kelas VIII K SMP Negeri 2 Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 1 kelas yang terdiri dari 24 siswa kelas VIII K. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, tes praktik dan dokumentasi. Sedangkan sasaran penelitiannya adalah kegiatan praktik  penerapan ragam hias flora pada bahan keras terutama pada keramik di kelas VIII K SMP Negeri 2 Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto. Hasil yang diperoleh dari  penelitian  ini    adalah  sebagai  berikut:  1)  Siswa  melakukan  praktik  sesuai  dengan langkah-langkah penerapan ragam hias flora pada keramik. 2) Siswa megalami kesulitan dalam membuat desain motif ragam hias flora, dan mewarnai motif ragam hias pada keramik. Sesuai sengan hasil penelitian yang telah dilakukan diajukan saran-saran sebagai berikut: 1) Diharapkan kepada Guru agar tetap memberikan praktik-praktik dalam proses pembelajaran, khususnya praktik penerapan ragam hias flora baik pada keramik maupun media lain agar siswa dapat menghargai kesenian nusantara yang ada disekitar kita. 2) Diharapkan kepada siswa SMP Negeri 2 Bangkala Barat agar dapat termotivasi dengan pelaksanaan kegiatan praktik penerapan ragam hias flora khususnya pada keramik lebih baik lagi.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Arham Majid

 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat mengenai analisis hasil karya gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sinjai Tengah, serta bagaimana teknik penilaian guru terhadap karya gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Barru. Jenis penelitian ini adalah evaluatif. Sumber data diperoleh dari guru dan siswa. analisis karya siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sinjai Tengah dan teknik penilaian guru terhadap karya siswa, kriteria dalam menganalisis karya gambar siswa yaitu dari aspek proporsi, aspek komposisi, aspek terang gelap, perspektif, kebersihan/kerapihan, dan finishing. karya siswa  berjumlah 25 karya yang mandapat kategori sangat baik yaitu berjumlah 1 karya (4%), yang mendapat kategori baik yaitu berjumlah 2 karya (8%), yang mendapat kategori sedang yaitu berjumlah 14 karya (56%). Dan yang mendapat kategori kurang yaitu berjumlah 8 karya (32%).Teknik penilaian guru mata pelajaran seni budaya dalam menilai karya gambar bentuk siswa menggunakan tiga poin penilaian yaitu dari segi bentuk, kebersihan, dan kerapian karya. Guru mata pelajaran tidak menggunakan banyak aspek-aspek dalam menggambar bentuk ketika menilai karya siswa.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document