TEKNOSIAR
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

28
(FIVE YEARS 27)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Universitas Flores

2721-2270, 1907-5197

TEKNOSIAR ◽  
2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 58-71
Author(s):  
Anselinus Afendi Sumbi ◽  
Silvester M. Siso ◽  
Petrus Jhon Alfred D. Dede

Kabupaten Ende adalah salah satu kabupaten yang saat ini sedang gencar-gencarnya berusaha untuk meningkatkan kualitas sebuah kabupaten dengan berbagai strategis pembangunan. Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor andalan yang mampu meningkatkan pendapatan daerah, mengingat daerah ini memiliki banyak sekali potensi – potensi wisata yang mampu menarik minat wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Wisata yang di ambil tepat di desa Nggela, kecamatan Wolojita, kabupaten Ende, provinsi Nusa Tenggara Timur, permasalahan yaitu kurangnya sarana dan prasarana yang memadai dan penataan Landscape yang belum teratur sehingga kawasan tersebut tidak mampu menampung wisatawan yang datang untuk beraktivitas, dengan ini perlu adanya pengembangan    serta  memanfaatan  Landscape  sebagai  acuan  desain  serta  dilengkapi  dengan  sarana  dan prasarana agar kawasan ini mampu menampung segala aktivitas yang terjadi.   Metode yang digunakan dalam pengembangan kawasan Air Panas yaitu dengan metode pengumpulan data dan metode analisis data dengan teori-teori Arsitektur untuk mendukung dan sebagai pedoman ketika merancang melalui pemanfaatan Landscape.Ha sil desain dari Pengembangan Kawasan Wisata Air Panas Nggela yaitu konsep-konsep perancangan dengan gambar desain serta menerapkan pemanfaatan Landscape agar Obyek ini diharapkan dapat menjadi tempat wisata yang memiliki suasana yang berbeda dengan objek wisata yang lain pada umumnya di kabupaten Ende.


TEKNOSIAR ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Frumarion Amalo Meti ◽  
Yohanes Meo ◽  
Indah Wahyuning Tyas

Meningkatkan pelayanan masyarakat dalam bidang kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Ende membangun gedung puskesmas di beberapa kecamatan salah satunya adalah gedung Puskesmas Kota Ende yang berada di Jl.Kokos Raya, Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur. Gedung ini di kerjakan pada tahun 2019 yang terdiri dari dua lantai dengan luas 506 m². Anggaran biaya pembangunan Puskesmas Kota Ende adalah Rp5.980.000.000,00 (Lima Miliar Sembilan Ratus Delapan Puluh Juta Rupiah). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap sarana dan prasarana Puskesmas kota Ende. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sampel dalam penelitian ini adalah pasien di puskesmas tersebut yang berjumlah 64 responden dan diambil secara random. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat, data diperoleh dari pengisian kuisioner secara langsung oleh responden. Hasil penelitian menunjukan jawaban terhadap kualitas sarana dan prasarana Puskesmas Kota Ende, yaitu kriteria tangibles/bukti nyata menjawab puas  dengan nilai presentase tertinggi sebesar 89,06%, kriteria reability/keandalan menjawab puas sebesar 85,94%. Untuk kriteria responsive/tanggapan menjawab puas dengan nilai tertinggi 87,50%, kriteria empati menjawab puas dengan nilai tertinggi 81,25% dan kriteria assurance/jaminan menjawab puas dengan nilai tertinggi yaitu 84,38%. Dari penelitian diperoleh hasil, bahwa responden menyatakan puas terhadap sarana dan prasarana Puskesmas Kota Ende.


TEKNOSIAR ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 9-16
Author(s):  
Valentinus Tan ◽  
Mikael Wora
Keyword(s):  

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menetapkan hidrologi kuantitatif penggunaan air hujan skala individu  untuk  memenuhi  Kebutuhan  air  bersih  penduduk  di  Kecamatan  Pulau  Ende. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan program siklus hujan 2 yang disimulasikan dengan menggunakan data input masyarakat luas atap (m2), kebutuhan air berdasarkan jumlah anggota keluarga (m3/hari) dan data curah hujan harian dalam satu tahun (mm/tahun ). Hasil utama  dari  penelitian  ini  adalah  untuk mengetahui  kuantitatif    hidrologi  air  hujan  untuk memenuhi  kebutuhan  air  bersih  bagi  masyarakat  desa  di  Kecamatan  Pulau Ende,    yaitu persentase jumlah air yang airnya terpenuhi untuk 3 tangki minimal 50% berdasarkan kebutuhan air pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2020.


TEKNOSIAR ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 17-28
Author(s):  
Gusti Rato ◽  
Petrus Jhon Alfred Depa Dede ◽  
Fabiola T.A. Kerong

Kabupaten Ngada adalah salah satu Kabupaten yang memiliki banyak sekali potensi wisata yang mampu menarik minat wisatawan baik dalam maupun luar negri yang ingin berwisata baik untuk jasmani maupun rohani. Salah satunya yaitu “Obyek Wisata Jasmani-Rohani Mengeruda”, yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Ngada, bekerja sama dengan Paroki Salip Suci, Soa. Obyek wisata ini berada 28 km ke arah timur dari pusat Kota Bajawa tepatnya di Desa Mengeruda Kecamatan Soa Kabupaten Ngada. Obyek Wisata Jasmani - Rohani Mengeruda memiliki 2 (dua) faktor andalan, yaitu Sumber Mata Air Panas Alam (Hoot Sprin) dan Taman Fatima (Place Of Pilgrimage) yaitu tempat Ziarah bagi Umat ber-agama Katolik. Namun ada beberapa permasalahan yang membuat obyek wisata ini tidak terlalu optimal, seperti: kurangnya perawatan terhadap fasilitas-fasilitas yang sudah ada, kurangnya fasilitas fasilitas utama, dan penunjang sebagai pendukung citra dari obyek wisata ini. Alasan pemilihan tema dengan pendekatan Arsitektur Vernakuler dalam desain kawasan Wisata Jasmani-Rohani Mengeruda ini karena berada dalam lingkungan masyarakat yang kaya akan budaya dan tradisi baik dari segi arsitektural maupun kehidupan sosialnya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara; studi literatur, wawancara, dan observasi. Dari data yang dikumpulkan dilakukan analisis. Metode analisis data dilakukan dengan; analisa kuantitatif, analisa kualitatif, dan komparatif, Setelah melakukan analisis, tahap selanjutnya adalah menyusun konsep perencanaan dan perancangan sesuai dengan output dan analisis yang telah dilkakukan. Hasil perancangan dengan pendekatan arsitektur vernakuler dapat menjadikan tempat wisata ini bukan hanya dijadikan tempat rekreasi semata, tetapi juga sebagai media pembelajaran atau mengenalkan budaya ke wisatawan luas dengan cara menunjukan/menonjolkan identitas kebudayaan masyarakatnya, dan dapat memberikan dampak edukatif bagi wisatawan.


TEKNOSIAR ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 53-60
Author(s):  
Yustina Rere Da Silva ◽  
Marselinus Y. Nisanson ◽  
Elim Ester

Pelaksanaan pekerjaan proyek rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi pada Bidang Sumber Daya Air  Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ende Tahun Anggaran 2019  dilaksanakan oleh CV. Berdikari, CV. Nusa Alam, CV. Muncul Baru, dan CV. Yordan mengalami keterbatasan antara lain: tenaga kerja kurang memiliki pemahaman terhadap spesifikasi teknik dan gambar kerja, tidak melakukan pengajuan uang muka, dan  kesulitan metode kerja yang diisyaratkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kontraktor dan hubungan antara aspek: sumber daya manusia, keuangan/finansial, dan aspek metode pelaksanaan dengan metode deskriptif kuantitatif. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner tertutup kepada 16 responden pengelola proyek. Hasil penelitian menunjukan kualitas kontraktor ditinjau dari aspek sumber daya manusia, 59,4% menyatakan cukup baik, 50,0% menyatakan kurang baik pada asuransi tenaga kerja, dan 38,8% menyatakan kurang baik pada pemahaman tenaga teknik. Ditinjau dari aspek keuangan/finansial,  63,3% menyatakan cukup baik, 35,0% menyatakan tidak baik pada pengajuan uang muka. Diitinjau dari aspek metode pelaksanaan, 74.8% menyatakan baik,  46,3% menyatakan kurang baik pada metode kerja. Hasil regresi sederhana pengaruh variabel aspek sumber daya manusia, 70,3% dengan nilai sig 0,000<0,005 yang diisyaratkan, aspek keuangan/finansial 88,1% dengan nilai sig 0,000<0,005 yang diisyaratkan, aspek metode pelaksanaan 84,1% dengan nilai sig 0,000<0,005 yang diisyaratkan. Aspek keuangan mempunyai pengaruh yang dominan dengan nilai R2 88,1% dan nilai beta 0,891.


TEKNOSIAR ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 29-42
Author(s):  
Maria Alfiani Weli ◽  
Yohanes Laka Suku ◽  
Veronika Miana Radja

Struktur lantai Gedung Puskesmas Kota Ende yang telah dikerjakan menggunakan pelat konvensional dengan ketebalan pelat 12 cm dan 10 cm. Salah satu metode pekerjaan pelat yang tengah berkembang saat ini adalah menggunakan bondek. Pelat bondek merupakan pelat kombinasi yang menggunakan bondek sebagai pengganti tulangan momen positif, sekaligus sudah berfungsi sebagai bekisting bawah pelat dan lantai kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengecek kekuatan pelat lantai jika menggunakan bondek dengan beban kerja yang sama. Data yang digunakan pada penelitian ini ialah data sekunder berupa gambar kerja, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Kerja dan Syarat (RKS). Hasil penelitian menunjukan kapasitas momen ada pada pelat 12 cm dan 10 cm yang menggunakan bondek tipe W-1000 dengan ketebalan 0,65 mm, 0,70 mm dan 1,00 mm lebih besar dari kapasitas momen pelat beton bertulang konvensional yang terpasang. Sehingga kembali dilakukan analisis menggunakan ukuran pelat yang lebih kecil antara lain 11 cm, 10 cm dan 9 cm untuk pelat 12 cm, sedangkan 9 cm, 8 cm dan 7,5 cm untuk pelat 10 cm. Dari hasil analisis diperoleh dua puluh dua (22) pelat dalam kondisi aman karena kapasitas momen pelat menggunakan bondek lebih besar dari kapasitas momen pelat beton bertulang konvensional yang terpasang, serta memenuhi syarat batas lendutan yang diijinkan. Sedangkan dua (2) pelat dalam keadaan tidak aman karena tidak memenuhi syarat batas lendutan yang diijinkan.


TEKNOSIAR ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 43-52
Author(s):  
Blasius D. Nosemba ◽  
Thomas Aquino A. Sydin ◽  
Fransiskus X . Ndale

Salah satu bahan penyusun perkerasan jalan adalah agregat,untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap karakteristik material agregat sebagai bahan dasar konstruksi jalan. Quarry Nangapanda dan quarry Aemau merupakan sumber material yang sering digunakan untuk pembangunan pekerjaan jalan di Kabupaten Ende dan Nagekeo. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui karakteristik agregat quarry Nangapanda dan quarry Aemau, serta perbandingan karakteristiknya untuk lapis pondasi bawah (sub base). Metode yang digunakan adalah Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil pengujian analisis saringan agregat dua quarry ini termasuk dalam tipikal gradasi seragam,berat jenis (bulk) quarry Nangapanda sebesar 2,53 dan quarry Aemau sebesar 2,84. Penyerapan (absorption) untuk quarry Nangapanda sebesar 2,81% dan quarry Aemau sebesar 1,60%,kadar air agregat quarry Nangapanda sebesar 1,51% dan quarry Aemau sebesar 1,075%,agregat yang lolos nomor 200 (0,075 mm) quarry Nangapanda sebesar 0,283% dan quarry Aemau sebesar 0,423%, keausan agregat quarry Nangapanda sebesar 18,30% dan quarry Aemau sebesar 12,06%. Hasil akhir agregat dua quarry ini sudah memenuhi syarat SNI dengan perbandingan karakteristik agregat quarry Aemau lebih baik dari agregat quarry Nangapanda.


TEKNOSIAR ◽  
2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 48-57
Author(s):  
Irenius Sines Nggala ◽  
Petrus Jhon Alfred Depa Dede ◽  
Fabiola T.A. Kerong
Keyword(s):  

Sejalan dengan perkembangan jaman, kebutuhan kayu untuk konstruksi dan mebel semakin langka dan mahal. Maka dari itu muncul ide-ide dasar untuk mencari alternatif pengganti kayu untuk konstruksi dan mebel. Bambu adalah alternatifnya. Namun perlu di lakukan proses pengawetan agar menghasilkan bambu yang kuat dan tahan lama. VSD (Vertical Soak Diffusion) merupakan proses pengawetan bambu dengan menggunakan borax yang ramah lingkungan. Selain VSD, sekarang sering dijumpai produk-produk bambu komposit atau lebih dikenal bambu laminasi. Bambu laminasi merupakan proses pembuatan bilah-bilah bambu menjadi balok-balok bambu dengan menggunakan mesin-mesin tertentu. Kabupaten Nagekeo adalah salah satu daerah agro-industri bambu di Pulau Flores. Sebagai daerah agro-industri bambu, pemerintah Kabupaten Nagekeo harus bisa memanfaatkan potensi bambu di wilayahnya sendiri agar bisa bermanfaat bagi mereka sendiri, baik untuk peningkatan pendapatan daerah maupun penyediaan lapangan pekerjaan. Sehingga perlu ada sebuah wadah milik pemerintah untuk mengelolah bambu di Kabupaten Nagekeo. Dalam ilmu arsitektur, pemanfaatan potensi dalam suatu wilayah sering di sebut eko-arsitektur. Eko-artsitektur secara umum merupakan disiplin ilmu perancangan arsitektur yang berwawasan lingkungan dan pemanfaatan potensi wilayah. Perencanaan dan perancangan pusat pengelolahan bambu di Kabupaten Nagekeo dengan tema eko-arsitektur ini penulis menggunakan metode penelitian berupa wawancara, observasi, studi pustaka/literature dan studi banding. Pada hasil rancangannya,  pusat pengelolahan bambu di Kabupaten Nagekeo dengan tema eko-arsitektur ini menerapkan beberapa kaidah-kaidah eko-arsitektur yakni penekanan pada penggunaan material bambu, pemanfaatan sumber air sungai sekitar tapak sebagai sumber air bersih, penggunaan solar panel untuk energi listrik, pemanfaatan material ramah lingkungan dan tetap membiarkan kontur dalam keadaan alami.


TEKNOSIAR ◽  
2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 40-47
Author(s):  
Meiske Cunradiana ◽  
Fransikus X. Ndale ◽  
Yohanes Laka Suku

Penggunaan bahan aditif berupa bahan kimia dan mineral diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dan karakteristik campuran beton, sesuai dengan kondisi dan tujuan yang direncanakan. Penelitian ini memanfaatkan limbah bata hebel sebagai campuran beton yang telah diolah menjadi abu dari hasil uji lolos ayakan nomor 200. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi dan kadar abu bata hebel terhadap kuat lentur beton. Metode dalam penelitian ini menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kuat lentur maksimum balok beton adalah 4 MPa dengan kadar abu hebel 10% pada umur 28 hari, telah memenuhi dan melebihi kuat lentur balok beton normal. Perilaku kekuatan beton meningkat secara linier. Kadar abu bata hebel optimum sebesar 10% yang dapat meningkatkan kuat lentur balok beton diatas kuat lentur balok beton normal. Hal ini berbanding terbalik dengan persentase penambahan 30% dan 50%, hasil yang didapat mengalami penurunan kekuatan.


TEKNOSIAR ◽  
2020 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 20-27
Author(s):  
Meiske Cunradiana ◽  
Fransiskus X. Ndale ◽  
Yohanes Laka Suku

Beton  adalah  suatu  bahan  bangunan  komposit  yang  terdiri  atas  kombinasi  ukuran  tertentu  dari  agregat kasar,  agregat  halus, air dan semen.  Berbagai  upaya telah dilakukan  untuk meningkatkan  kekuatan  beton dengan memodifikasi penyusunannya seperti beton ringan, beton semprot(shotcrete)t, beton fiber, beton mutu tinggi, beton mutu sangat tinggi, beton mampat sendiri, dll. Untuk keperluan  tertentu terkadang  campuran beton ditambahkan dengan bahan aditif kimia dan mineral. Penambahan bahan performa atau mineral diharapkan  dapat mengubah  kinerja  dan sifat campuran  beton sesuai kondisi dan tujuan yang diinginkan. Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  pengaruh  variasi  dan  kadar  tepung  bata  ringan  dalam campuran beton terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton. Penelitian ini menggunakan metode Standar Nasional  Indonesia  (SNI).  Hasil  yang  diperoleh  kuat tekan maksimum  beton adalah  23,66  MPa dan kuat tarik maksimum  beton 4,38 MPa dengan persentase  10% tepung pada umur 28 hari yang telah memenuhi dan melebihi kuat tekan dan kuat tarik yang direncanakan.  beton. f 'c 20 MPa. Kadar optimum tepung bata ringan  10%  dapat  meningkatkan  kuat  tekan  dan  kuat  tarik  beton.  Hal  ini  berbanding  terbalik  dengan persentase 30% dan hasil yang didapat sebesar 50% cenderung mengalami penurunan kekuatan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document