Comparison of motor unit number estimate methods in carpal tunnel syndrome

1997 ◽  
Vol 103 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
J Daube

2007 ◽  
Vol 35 (3) ◽  
pp. 344-348 ◽  
Author(s):  
Ilkay Koray Bayrak ◽  
Ayse Oytun Bayrak ◽  
Hacer Erdem Tilki ◽  
Mehmet Selim Nural ◽  
Tevfik Sunter




2006 ◽  
Vol 116 (11) ◽  
pp. 1263-1270 ◽  
Author(s):  
FİLİZ KOÇ ◽  
DENİZ YERDELEN ◽  
YAKUP SARICA ◽  
YAŞAR SERTDEMİR




2012 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Mochamad Bahrudin

Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah salah satu gangguan pada tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan karpal, baik akibat edema fasia pada terowongan tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-tulang kecil tangan sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus dipergelangan tangan.                 National Health Interview Study (NIHS) memperkirakan bahwa prevalensi CTS yang dilaporkan sendiri diantara populasi dewasa adalah sebesar 1.55% (2,6 juta). Kejadian CTS  pada populasi diperikrakan3% pada wanita dan 2% pada laki-laki dengan prevalensi tertinggi pada wanita tua usia > 55 tahun, biasanya antara 40 – 60 tahun.                 Penyebab CTS diduga oleh karena trauma, infeksi, gangguan endokrin, dan lain-lain, tetapi sebagian tidak diketahui penyebabnya. Penggunaan tangan yang berlebihan dan repetitif diduga berhubungan dengan sindroma ini.                 CTS bisa mengenai usia pertengahan, wanita lebih sering dari pada  pria, biasanya pada tangan yang dominan dan prevalensi  meningkat pada kehamilan. Pada tahap awal hanya gangguan sensorik, berupa parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial jari, walaupun kadang-kadang dirasakan mengenai seluruh jari-jari. Bila penyakit berlanjut  rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin sering bahkan dapat menetap. Kadang-kadang nyeri dapat terasa sampai kelengan atas dan leher, sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal pergelangan tangan. Keluhan dirasakan terutama malam hari. Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan pergalangan tangan terutama di pagi hari. Lebih lanjut lagi  penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang terampil misalnya saat memungut benda-benda kecil.                 Pada pemeriksaan fisik didapatkan  Phalen’s test dan Tinel’s sign  yang positif dan pada Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar.                 Penanganan faktor resiko akan memperbaiki gejala, penggunaan obat anti inflamasi  untuk artritis tangan, mengurangi penggunaaan tangan yang berulang, mengistirahatkan pergelangan tangan, Pemasangan bidai pada posisi netral pada pergelangan tangan akan memperbaiki gejala. Pemberian obat anti inflamasi non steroid dan injeksi steroid dengan lidocain dan long acting steroid pada terowongan karpal akan mengurangi keluhan. Bila terapi konservatif gagal dilakukan tidakan operasi sebagi pilihan terakhir.



2016 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 166 ◽  
Author(s):  
Orhan Yilmaz ◽  
Gulin Sunter ◽  
Celal Salcini ◽  
Pınar Kahraman Koytak ◽  
Tulin Tanridag ◽  
...  




2003 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 4-5
Author(s):  
Christopher R. Brigham ◽  
James B. Talmage

Abstract Permanent impairment cannot be assessed until the patient is at maximum medical improvement (MMI), but the proper time to test following carpal tunnel release often is not clear. The AMA Guides to the Evaluation of Permanent Impairment (AMA Guides) states: “Factors affecting nerve recovery in compression lesions include nerve fiber pathology, level of injury, duration of injury, and status of end organs,” but age is not prognostic. The AMA Guides clarifies: “High axonotmesis lesions may take 1 to 2 years for maximum recovery, whereas even lesions at the wrist may take 6 to 9 months for maximal recovery of nerve function.” The authors review 3 studies that followed patients’ long-term recovery of hand function after open carpal tunnel release surgery and found that estimates of MMI ranged from 25 weeks to 24 months (for “significant improvement”) to 18 to 24 months. The authors suggest that if the early results of surgery suggest a patient's improvement in the activities of daily living (ADL) and an examination shows few or no symptoms, the result can be assessed early. If major symptoms and ADL problems persist, the examiner should wait at least 6 to 12 months, until symptoms appear to stop improving. A patient with carpal tunnel syndrome who declines a release can be rated for impairment, and, as appropriate, the physician may wish to make a written note of this in the medical evaluation report.



Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document