Performance Evaluation of Ethernet-Passive Optical Network with Sleep Mode for Energy Efficiency and Quality of Service

2016 ◽  
Vol 22 (11) ◽  
pp. 3395-3399 ◽  
Author(s):  
Bokrae Jung
Author(s):  
Widhiatmoko Herry Purnomo ◽  
Farida Asrian

Video on Demand adalah salah satu layanan UseeTV IndiHome PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk berbasis IP (Internet Protocol).  Video on Demand (VoD) merupakan salah satu fitur dari UseeTV yang memungkinkan pelanggan untuk dapat melakukan perekaman, penyimpanan dan penayangan kembali acara televise tertentu. Untuk mendapatkan kinerja yang baik maka layanan ini membutuhkan bandwidth yang cukup besar. Teknologi Gigabit-Capable Passive Optical Network (GPON) menjadi teknologi yang dapat mendukung layanan ini. Dalam layanan UseeTV, aktifitas jalur downstream menjadi perlakuan khusus, sehingga Quality of Service (QoS) dan kepadatan trafik perlu diperhatikan.Salah satu parameter yang berpengaruh terhadap layanan UseeTV adalah delay. Semakin kecil nilai delay  maka akan semakin baik juga layanan UseeTV yang diterima oleh pelanggan. 


2021 ◽  
Author(s):  
Mohamed Ahmed Maher ◽  
Fathi Abd El-samie ◽  
Osama Zahran

Abstract Integration of Ethernet passive optical network (EPON) and WiMAX technologies is viewed as a great solution for next-generation broadband access networks. In the systems adopting this strategy, weighty bandwidth allocation schemes are fundamental to fulfil the quality of service (QoS) and fairness requirements of different traffic classes. Existing proposals to overcome the bandwidth allocation problem in EPON/WiMAX networks dismiss collaboration between the self-interested EPON and WiMAX service providers (WSPs). This study presents a novel EPON-based semi-dynamic bandwidth allocation (S-DBA) method that shows points of interest in the integration process. In the proposed algorithm depending on the auction process, the optical line terminal runs an auction to adequately post the optical network unit bandwidth that distributes the most elevated bidders based on the measurement of the accessible bandwidth. Simulation results demonstrate massive upgrades compared with fair sharing using dual-service-level agreements, ‘limited service’ interleaved polling with adaptive cycle time methods, bandwidth allocation strategy using Stackelberg game, and bandwidth allocation strategy using coalition game regarding the quality of service parameters such as throughput and time delay. This will be extremely helpful for optical system upgrading and improvement with minimal effort.


2018 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 879-888
Author(s):  
Sunarsan Sitohang ◽  
Sabbram Agus Setiawan

Penelitian ini dilakukan dengan perancangan jaringan Fiber to the home (FTTH) menggunakan teknologi gigabit passive optical network (GPON) dengan melihat parameter power link budget dan redaman yang dihasilkan. Nilai dari parameter tersebut kemudian dibandingkan dengan standar dari peusahaan Telkom sebagai perusahaan yang akan membangun jaringan FTTH pada lokasi penelitian. Link power budget digunakan untuk memperoleh besaran dari redaman. Standar besaran redaman Telkom adalah -28 dBm. Berdasarkan hasil pengujian jaringan FTTH diperoleh redaman downlink sebesar -25.09897 dBm dan redaman uplink sebesar -25.74997 dBm. Selanjutnya kinerja jaringan diukur dengan parameter quality of service (QoS) dengan tujuan untuk mengetahui kualitas layanan data. Parameter QoS yang digunakan adalah bandwidth, packet loss, delay, jitter, dan throughput. Selanjutnya website yang diakses sebagai bahan proses analisis untuk mendapatkan besaran parameter QoS adalah yahoo.com, facebook, dan kompasiana.com. hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata QoS untuk ketiga website diatas secara berurutan adalah bandwith sebesar 1828.6 kbps, packet loss sebesar 0.9 kbps, delay sebesar 37.89 ms, jitter sebesar 2.81 ms dan troughtput sebesar 0.93.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document