scholarly journals RANCANG BANGUN STARTING MOTOR INDUKSI 3 FASA HUBUNG BINTANG SEGITIGA DILENGKAPI PENGAMAN 3 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

2022 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Sujarot Sujarot ◽  
Abdul Haris ◽  
Agus Trisanto
Keyword(s):  

Motor induksi 3 fasa pada industri besar merupakan sebuah peralatan yang sangat penting, mengingat kontruksi dan perawatannya yang sederhana dan relative tidak ada biaya pemeliharaan karena tidak menggunakan komutator dibanding penggerak penggerak yang lain seperti motor bakar. Perlindungan terhadap peralatan saat ini semakin ditingkatkan agar keandalan sistem dapat terpenuhi. Pengaman motor induksi 3 fasa adalah salah satu pengaman yang digunakan untuk melindungi motor induksi 3 fasa dari hubung singkat kumparan dan mengakibatkan terbakarnya belitan. Pada motor induksi 3 fasa dengan kapasitas daya yang besar memiliki arus starting yang besar saat ini masih menggunakan timer yang sifat kerjanya tetap tidak sesuai kondisi sistem saat itu. Dari dua permasalahan diatas dapat dilakukan penyelesaian dengan menggunakan mikrokontroler, yaitu dengan cara mendeteksi arus nominal motor sebagai acuan peralihan dari bintang ke segitiga. Pemasangan trafo tegangan pada masing masing fasa digunakan sebagai inputan mikrokontroler yang akan mengendalikan suplay 3 fasa disaat starting. Dari data hasil pengujian peralatan dapat diperoleh apabila salah satu fasa pada masukan motor induksi 3 fasa tidak terdeteksi maka proses starting motor induksi 3 fasa tidak dapat berjalan, hubung bintang segitiga dari data yang diperoleh memiliki penurunan arus starting hingga 1/3. Starting dengan acuan arus nominal motor induksi 3 fasa saat itu dapat mengoptimalkan torque.Kata kunci : starting motor induksi 3 fasa hubung bintang( Ү ) – segitiga ( Δ ), serta pengaman 3 fasa. Mikrokontroler.

TRANSIENT ◽  
2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 260
Author(s):  
Fauzan Haidar Abdurrahman ◽  
Jaka Windarta ◽  
Mochammad Facta
Keyword(s):  

Motor induksi merupakan salah satu jenis mesin listrik yang digunakan secara luas karena memiliki keandalan yang tinggi dan harga yang murah. Mengingat peran motor induksi yang vital, maka diperlukan sistem proteksi yang baik sehingga dapat melindungi motor induksi ketika terjadi gangguan hubung singkat. Salah satu ciri motor induksi adalah arus start yang beberapa kali dari arus nominal motor. Pada kondisi normal ini tidak boleh menyebabkan bekerjanya sistem pengaman arus lebih yang berarti setting waktu kerja rele harus lebih besar dari waktu start motor. Pada penelitian ini menggunakan program bantu ETAP 12.6.0 untuk mensimulasikan setting dan koordinasi rele proteksi arus lebih sehingga dihasilkan sistem pengaman yang dapat melindungi motor induksi ketika terjadi gangguan hubung singkat dan memenuhi standar persyaratan  proteksi motor induksi. Setelah dilakukan analisa dan perhitungan setting rele proteksi arus lebih, didapatkan koordinasi relay arus lebih yang tepat dimana relay bekerja dimulai dari titik terdekat gangguan diikuti relay back up nya serta tidak ada kurva yang saling tumpang tindih. Selisih waktu kerja relay pada waktu start motor dengan waktu start motor sudah sesuai dengan standar IEEE  C37.96-2000 dan Time grading sudah sesuai dengan standar IEEE 242-1986.


Author(s):  
Dwi Prayogo

Motor Induksi telah mendominasi bidang konversi energi elektromekanik dengan penggunaan sekitar 80% dari berbagai jenis motor listrik yang digunakan di perindustrian. kerusakan-kerusakan motor induksi sering kali kita temui, salah satunya kerusakan rotor motor induksi. Salah satu metode yang digunakan untuk menganalisa kerusakan rotor pada motor adalah analisa arus pada motor saat motor dalam keadaan rusak denga menggunakan software untuk mendapatkan diagram arus. Kerusakan pada rotor motor induksi dapat mempengaruhi parameter –parameter pada motor induksi, seperti arus dari keadaan normal, kerusakan 1,3% sampai kerusakan 3,9% mengalami perubahan yang signifikan dari nilai arus nominal motor, perubahan nilai slip dari kerusakan 1,3% sampai 3,9% juga mengalami kenaikan sampai 2,9% dan kecepatan motor saat terjadi kerusakan mengalami penurunan kecepatan sehingga akan mempengaruhi nilai efisiensi motor. Hal ini dikarenakan rusaknya rotor menyebabkan gesekan antara Stator dan rotor karena penyebab awal kerusakan bearing.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document