Jurnal Distilasi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

29
(FIVE YEARS 19)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Palembang

2614-4042, 2528-7397

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Dewi Fernianti ◽  
Heni Juniar ◽  
Nola Dwiayu Adinda

Kota Palembang terkenal dengan berbagai  makanan  olahan  yang  berasal  dari  ikan,  seperti  pempek,  kerupuk, tekwan,  model,  dan  sebagainya.  Ikan yang banyak digunakan dalam makanan olahan tersebut ialah ikan tenggiri. Ikan tenggiri ini memiliki potensi untuk digunakan dalam pembuatan gelatin karena ikan tenggiri merupakan jenis ikan bertulang keras yang mengandung kolagen  berkisar  dari  15-17%. Salah  sumber gelatin halal yang murah dan mudah didapat adalah tulang ikan terutama tulang ikan tenggiri. Belimbing wuluh merupakan salah satu asam organik yang digunakan sebagai pengubah serat kolagen menjadi gelatin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh massa ossein dan waktu ekstraksi terhadap kualitas gelatin yang dihasilkan yaitu yield, kadar protein, kadar air, kadar abu dan nilai pH. Penelitian ini dilakukan juga pengujian kekuatan gel, viskositas dan kandungan logam yang terkandung dalam gelatin. Proses ekstraksi dilakukan dengan suhu 70oC dan massa 50, 100, 150, 200, dan 250 gram masing – masing selama 1, 2, dan 3 jam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dihasilkan gelatin dengan kondisi optimum pada suhu ekstraksi 250 gram selama 3 jam dengan % yield sebesar 6%, kadar protein sebesar 75,92%, kadar air sebesar 8,83%, kadar abu sebesar 3,75%, bernilai pH 6. Didapatkan juga hasil kekuatan gel dan viskositas masing-masing sebesar 61,0468 gbloom dan 29,8308 cPs. Gelatin yang dihasilkan dari penelitian ini mengandung logam seng (Zn) dan tembaga (Cu) masing-masing sebesar 97,87 mg/kg dan 28,43 mg/kg.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Leni Febriyanti ◽  
Ani Melani ◽  
Atikah Atikah

 Proses pembuatan songket melalui beberapa tahapan yaitu salah satunya pencelupan benang dalam zat warna. Namun hingga saat ini banyak pelaku industri yang belum memahami cara pengolahan limbah yang tepat sebelum dilepas ke lingkungan .Oleh karena itu , perlu adanya usaha untuk mengurangi kandungan berbahaya dari limbah dengan metode adsorpsi menggunakan karbon aktif. Karbon aktif digunakan sebagai adsorben karena mudah prosesnya dan bahan baku mudah didapatkan seperti ampas tebu, cangkang buah karet dan kulit pisang. Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan cara karbonisasi selama 1 jam, dimana selanjutnya diaktivasi menggunakan KOH dan H3PO4 , dengan variasi waktu aktivasi yang digunakan yaitu dengan lama perendaman 6, 12, 18, 24, dan 30 jam. Setelah proses aktivasi karbon aktif dengan aktivator yang berbeda, dilakukan perendaman karbon aktif dengan limbah cair selama 24 jam. Analisis kandungan limbah sebelumnya dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer dan manometer . Proses adsorbsi limbah dengan penambahan adsorben karbon aktif menunjukkan penurunan sebesar 74,23% untuk COD dan 59,2% untuk BOD. Dimana kandungan akhir COD yaitu sebesar 142,21 mg/L dan BOD sebesar 60,37 mg/L . Yang menyatakan bahwa hasil penelitian memenuhi standar muu PerMenLHK No 5 Tahun 2015 dengan batas maksimum COD 150 mg/L dan BOD 60 mg/L.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Sri Martini ◽  
Erna Yuliwati ◽  
Dian Kharismadewi

Perkembangan sektor industri yang sangat pesat tidak hanya memberikan sisi positif terhadap perkembangan perekonomian, kemajuan sosial serta teknologi bagi masyarakat, namun juga hasil samping berupa berbagai limbah termasuk limbah cair yang pada umumnya masih mengandung sejumlah partikel polutan yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan serta ekosistem. Dengan demikian, teknologi pengolahan yang tepat harus diberikan sebagai perlakuan pada limbah sebelum dialirkan ke tempat pembuangan akhir. Filtrasi membran, adsorpsi, proses oksidasi, koagulasi, flokulasi, dan pemanfaatan mikroorganisme secara biologi adalah beberapa contoh teknologi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas air limbah. Sebagaimana yang dibahas didalam artikel ini sehingga dapat memberikan gambaran ringkas mengenai beberapa teknologi yang tersedia dan dapat diapikasikan pada limbah cair hasil proses industri.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 18
Author(s):  
Nesi Susilawati ◽  
Ferdison Ade Putera
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan mendapatkan komposisi yang baik dari pupuk campuran limbah kempaan gambir, abu cangkang sawit dan sekam padi dengan penambahan bioaktivator MOL dan EM-4 untuk media tanam pertumbuhan bibit tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dalam polibag. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2020. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan  variasi perbandingan limbah kempaan gambir : abu cangkang sawit : sekam padi, meliputi  (A1) 80:17:3 (A2) 70:25,5:4,5 (A3) 60:34:6 dan  jenis mikroba EM-4 (B1) dan MOL (B2).Pengamatan yang dilakukan meliputi parameter tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), lebar daun (cm) dan panjang daun (cm). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa komposisi campuran yang baik untuk pertumbuhan bibit tanaman cabai rawit pada 7 MST adalah perlakuan  A1B2 yaitu campuran limbah kempaan gambir : abu cangkang sawit : sekam padi,  80:17:3 dengan biodekomposer MOL.dengan tinggi tanaman cabai rawit ; 10 cm, jumlah daun ; 5 helai ; lebar daun ; 1,4 cm dan panjang daun; 1,8 cm.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Ummi Kalsum ◽  
Robiah Robiah ◽  
Yokasari Yokasari

Penggunaan plastik sebagai pengemas sudah sangat umum dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, dibutuhkan alternatif plastik ramah lingkungan yang berasal dari bahan yang dapat terurai di lingkungan dan tersedia di alam dalam jumlah besar, contohnya bioplastik yang terbuat dari pat dan selulosa. Limbah ampas tahu merupakan limbah yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku pembuatan bioplastik, sedangkan kandungan selulosa pada ampas tebu bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku plastik karna semakin tinggi kandungan selulosa dapat menghasilkan daya kuat tarik yang tinggi. Tepung maizena digunakan sebagai pengental dari karekteristik bioplastik. Pembuatan bioplastik dengan pengaruh konsentrasi gliserol dan tepung maizena menggunakan pati ampas tebu dan ampas tahu melalui 3 tahap yaitu pembuatan tepung dari pati ampas tahu dan ampas tebu, pembuatan bioplastik dan analisa bioplastik. Hasil terbaik dari berbagai analisa sampel adalah nilai kuat tarik sebesar 0,00367 mPa, nilai swelling sebesar 43,3% dan elongation sebesar 7 %.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Indah Purmayanti ◽  
Kurniawati Oktarina

Proses pembuatan kapal sangat dipengaruhi oleh kekuatan bahan terutama material penyusunnya. Bahan  material dibentuk dengan menyesuaikan design kapal, melalui pembentukan pada lengkungan kapal. Kelayakan suatu kapal dapat diketahui dengan melakukan pengujian keuletan, kekerasan, kegetasan, elastisitasnya, dan dari segi lainnya. Pengujian tersebut yaitu Uji Bending, uji lengkung (bending test) merupakan salah satu bentuk pengujian untuk menentukan mutu suatu material  secara visual. Spesimen berupa material plat kapal Tanker 3500 LTDW HN. 309 dilas sesuai dengan prosedur WPS dengan bevel 300 untuk dilakukan proses uji bending. Hasil uji bending menunjukkan beban maksimal terbesar  didapat pada spesimen uji no. 2 (Root)  yaitu sebesar 3,42 kN dan beban terkecil spesimen uji no. 1 (Face) yaitu sebesar 3,07 kN. Kekuatan uji bending terbesar didapat pada spesimen uji no. 2 (Root) yaitu sebesar 1,10 kN/mm2 dan yang terkecil spesimen uji no. 1 (Face) yaitu sebesar 0,95 kN/mm2. Kekuatan pengujian bending rata-rata dari kedua spesimen uji adalah 12,34 kN/mm2. Hasil uji bending dilihat secara visual tidak memiliki adanya cacat las (defect)  dan daat diaplikasikan pada pembangunan kapal.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Meilianti Meilianti

Tongkol buah jagung merupakan hasil perkebunan jagung yang biasanya langsung dibuang oleh para pedagang yang menjual makanan yang berbahan baku buah jagug ke lingkungan.  Tongkol buah jagung dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan karbon aktif karena mempunyai struktur berpori dan mengandung selulosa (41%) dan hemiselulosa (36%) yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karbon aktif  yang dibuat dari arang tongkol jagung dengan aktivator Na2CO3. Proses karbonisasi karbon aktif dilakukan menggunakan alat furnace selama 30 menit dengan suhu 550 °C. Karbon aktif hasil proses karbonisasi dihaluskan dan diayak dengan ukuran 70 mesh dan diaktivasi selam 24 jam dengan larutan Na2CO3 dengan variasi konsentrasi 4.5%w/v, 5.0%w/v, 5.5%w/v, 6.0%w/v dan 6.5%w/v. Setelah dilakukan pengujian terhadap beberapa variable yang mengacu pada SNI 06 – 3730   – 1995 didapat kesimpulan bahwa karakterisasi karbon aktif dengan aktivator Na2CO3 yang yaitu kadar air terendah pada sampel 4.5 %w/v sebesar 0,20 %, kadar abu terendah pada sampel 4.5%w/v sebesar 0.85%w/v, zat terbang terendah pada sampel 6.5 %w/v sebesar 5,05 %, dan daya serap maksimum terhadap iodium pada konsentrasi 6,0 %w/v sebesar 1143 mg/g.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Kiagus Ahmad Roni ◽  
Arief Prasetyo ◽  
Dimas Panji Nugroho ◽  
Deri Miftahul Jannah
Keyword(s):  
Zea Mays ◽  

Semakin meningkatnya penggunaaan bahan bakar minyak membuat ketersediaan bahan bakar minyak semakin menipis, hal ini merupakan tantangan yang harus diantisipasi dengan mencari sumber energy alternatif lain sebagai sumber energy terbarukan. Salah satu alternative yang bias dimanfaatkan yaitu minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Biodiesel adalah energy alternatif yang diperoleh dari lemak hewan ataupun minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Salah satunya adalah minyak jagung. Pembuatan biodiesel dari minyak jagung menggunakan proses alkoholisis, dimana akan terjadi pemecahan gugustrigliserida menggunakan alcohol membentuk ester dan gliserol sebagai produk sampingnya. Proses pembuatan biodiesel pada penelitian ini menggunakan minyak jagung, etanol dan katalis basah NaOH. Dilakukan menggunakan labu leher tiga yang dilengkapi dengan, pemanas, thermometer, serta magnetic stirrer sebagai pengaduk. Cuplikan di ambil setiap 10 menit sekali, kemudian lapisan bawah dianalisis kadarg liserolnya dengan cara asetin untuk mengetahui besar konversi perbagiannya. Pada penelitian ini kondisi optimum dicapai waktu 60 menit, suhu 110°C, persentase katalisator 2.5 %, kecepatan pengadukan 350 ppm, dan perbandi ngan alcohol-minyak 5 mgek/ mgek. Pada keadaan itu konversi mencapai 0.7736 bagian.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Ummi Kalsum ◽  
Henny Juniar ◽  
Indah Khirnanda

Plastik Biodegradable adalah bahan plastik yang dibuat dari bahan berbasis bio (alam) seperti pati, kitosan, rumput laut, asam poli laktat, protein dan sebagainya. Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan  karbohidrat  utama  yang  dimakan  manusia di seluruh dunia. Dari hasil analisa pengaruh konsentrasi sorbitol degan carboxymethyl cellulose pada pembuatan plastik dari ampas tebu dan pati ampas tahu dapat di simpulkan bahwa dapat digunakan sebagai bahan pengental, pembentuk gel, perekat, dan ikatan pada bioplastik. Pengaruh konsentrasi sorbitol sebagai plasticizer untuk mengurangi kerapuhan, meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan. Pengaruh konsentrasi carboxymethyl cellulose dan sorbitol dapat memperlambat degradasi plastik di dalam tanah dan membutuhkan waktu yang cukup lama.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Legiso Legiso ◽  
Ummi Kalsum ◽  
Musriati Wulandari

Indonesia merupakan Negara agraris penghasil bahan pangan yang besar, seperti padi, jagung, kedelai, tebu dan lain-lain. Ampas tebu, atau disebut juga dengan bagasse, adalah hasil samping dari proses ekstraksi cairan tebu, yang  sebagian besar mengandung lignin selulosa. Panjang seratnya antara 1,7-2 mm dengan diameter sekitar 20 µm, sehingga ampas tebu ini dapat memenuhi persyaratan untuk diolah menjadi papan-papan buatan dan bahan pembuatan pembuatan pulp. Kurangnya pemanfaatan limbah ampas tebu menjadikan ampas tebu menjadi tumpukan sampah yang mencemari lingkungan. Metode penelitian dilakukan dengan proses Hydrogen Peroksida dengan larutan pemasak pada konsentrasi NaOH 3%, 5%, 7%, 9%, dan 11% dengan waktu 70 m, 80 m, 90m 100m, dan 110 m kemudian dilanjutkan dengan menghitung persentase rendemen dan bilangan permanganat tujuan dalam penelitian ini adalah mendapatkan persentase rendemen dan bilangan permanganat yang merupakan bagian pengujian kuantitas dan kualitas pulp secara kimiawi dengan perbedaan waktu dan konsentrasi larutan pemasakan yang konstan. Persentase rendemen terbaik yang didapat sebesar 66,1 % dan bilangan permanganat terbaik sebesar 3,9.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document