Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

105
(FIVE YEARS 64)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By FKIP Universitas Halu Oleo

2502-2776, 2477-8192

2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 191
Author(s):  
Ramadan Ramadan ◽  
La Harudu

Pariwisata merupakan salah satu aspek yang dapat menunjang pendapatan daerah untuk itu diperlukan suatu strategi dalam pengelolaan dan pengembangannya. Tujuan Penelitian (1) Untuk mengetahui Analisis faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan objek wisata pantai Katembe (2) Untuk mengetahui strategi Dinas Pariwisata Kabupaten Buton Tengah dalam mengembangkan objek wisata pantai Katembe. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Faktor kekuatan pada pengembangan objek wisata pantai Katembe adalah Gasong pasir, Tebing pantai, Sumur tua (2) Kelemahan pada objek wisata pantai Katembe adalah kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya kebersihan pada objek wisata (3) Peluang pada objek wisata Pantai Katembe adalah Tempat Pariwisata yang berskala nasional, terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar (4) Ancaman pada objek wisata Pantai Katembe adalah berkembangnya objek wisata lain yang menyebabkan persaingan, dan kerusakan lingkungan akibat pengembangan yang seenaknnya. (5) Strategi pembangunan Destinasi pariwisata pada pantai Katembe meliputi: Memperkuat,  identitas dan fasilitas  pada  pusat-pusat pelayanan pariwisata, seperti: pembuatan taman wisata, perluasan area parkir, penyediaan wahana permainan air, dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengujung. (6) Strategi Pembangunan Industri Pariwisata pada pantai Katembe meliputi: Mengembangkan manajemen atraksi termasuk manajemen berbasis konservasi (alam dan budaya) dengan keterlibatan masyarakat di dalamnya. Seperti pengadaan event-event budaya dengan bertemakan kearifan lokal masyarakat setempat misalnya lomba balap katinting, acara adat kamomoose dan lain sebagainya. (7) Strategi pembangunan  pemasaran  pariwisata pada pantai Katembe, meliputi: Meningkatkan  promosi  dan  diplomasi  guna  mengkomunikasikan bahwa Buton Tengah khususnya pantai Katembe  sebagai destinasi pariwisata yang aman, nyaman, dan berdaya saing. Peningkatan promosi ini dilakukan baik melalui media-media sosial, brosur, dan kerja sama dengan pihak swasta lainnya. 


2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 226
Author(s):  
Mukhlis Mukhlis ◽  
La Harudu
Keyword(s):  

Sekolah merupakan sarana utama dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Untuk itu sekolah harus terletak pada posisi yang strategis dan tersebar  merata diseluruh daerah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pola persebaran lokasi sekolah di Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan serta mengetahui keterjangkauan lokasi sekolah terhadap pemukiman di Kecamatan Batauga Buton Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif  kuantititatif dengan Analisis Neighbour Nearest dan analisis baffer. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan survei dan kajian dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa; 1) pola persebaran Lokasi Sekolah di Kecamatan Batauga dihitung dengan menggunakan analisis tetangga terdekat (Analysis Nearest Nighbour) diperoleh nilai T= 0,26369, pola spasial persebaran Lokasi Sekolah di Kecamatan Batauga adalah tersebar Mengelompok (Cluster pattern), 2) hasil analisis spasial menggunakan fungsi Baffer sebaran lokasi sekolah di Kecamatan Batuaga, sepenuhnya belum melayani seluruh Desa/Kelurahan yang ada di Kecamatan Batauga. Fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) hanya mampu melayani 75% yaitu Desa Lawela, Lawela Seatan, Bandar Batauga, Busoa, Lakambau, Majapahit, Pogalampa, Mologina dan Desa Bola. Sedangkan Desa/Kelurahan yang belum terlayani Fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) yaitu Desa Masiri, Desa Laompo dan Desa Lampanairi. Sementara  untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) 91,6% telah melayani keseluruhan Desa/Kelurahan di Kecamatan Batuga. Adapun yang belum terjangkau oleh fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah Desa Mologina.


2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 208
Author(s):  
Wa Ode Sitti Hartina Ilham ◽  
Ramli Ramli

Desa Lakalamba memiliki lahan perkebunan jagung seluas  ±200 Ha dan ±350 Ha lahan persawahan yang tidak difungsikan karena beberapa kendala yang dihadapi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatkan produksi tanaman jagung, dan mengetahui kendala yang dihadapi petani dalam upaya peningkatan produksi tanaman jagung. Adapaun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diperoleh  dari  35 informan di Desa Lakalamba Dalam menentukan gambaran peningkatan produksi tanaman jagung di Desa Lakalamba Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat harus dilakukan dengan cara bertani yang baik seperti menggunakan alat pertanian moderen untuk pengelolahan lahan pertanian baik pada saat pengelolahan, penanamna dan bahkan pada saat panen. Memperhatikan kondisi untuk pengairan lahan pada saat musim kemarau seperti pembuatan waduk. Pemberantasan hama, penyakit dan tanman gulma harus dilakukan penyemprotan untuk menekan kemungkinan terjadinya serangan dari hama maupun penyakit. Penggunaan bibit unggul yang berkualitas harus digunakan  untuk mendapatkan produksi tanman jagung yang baik. Penggunaan pupuk harus diperhatikan dan cara memberikan pupuk harus ditakar dan diberikan pada waktu yang tepat yaitu pada sore hari dan pagi hari. 


2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 213
Author(s):  
Isman Harnas ◽  
Ramli Ramli ◽  
Sitti Kasmiati

SMAN 1 Raha  adalah salah satu sekolah di Kabupaten Muna yang menjadi objek penelitian peneliti karena hasil belajar geografi  yang masih rendah, hal ini dikarenakan hanya 43% hasil ulangan semester siswa yang memenuhi Kriteria ketuntasan minimal. Tujuan utama penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa kelas X IIS2 yang diajar dengan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari, untuk mendeskripsikan aktivitas mengajar guru yang mengajar dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari.Serta untuk mendeskripsikan hasil belajar geografi siswa kelas X IIS2 SMA Negeri 1 Raha. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan dua siklus. Data dalam penelitian adalah data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari lembar observasi dan tes hasil belajar. Dari hasil analisis data diperoleh hasil bahwa dengan menerapkan model problem based learning,  aktivitas belajar siswa meningkat dengan skor rata-rata 3,2 berkategori baik, aktivitas mengajar guru meningkat dengan skor rata-rata 3,6 berkategori baik dan hasil belajar geografi siswa Kelas X IIS2 SMAN 1 Raha meningkat dengan nilai rata-rata 82, dengan ketuntasan belajar 81%atau terdapat 13 siswa dengan nilai ≥ 72 sesuai KKM geografi. 


2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 221
Author(s):  
Sofian Fatullah ◽  
La Harudu

Kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh nelayan saat ini tentunya akan sangat berdampak terhadap hasil, pendapatan serta perekonomian nelayan yang semakin menurun.  Hal ini juga dirasakan kelompok dan masyarakat nelayan yang ada di Desa Kogholifano kabupaten Muna. Mata pencaharian masyarakat di desa Kogholifano didominan sebagai nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) untuk mengetahui gambaran pendapatan nelayan desa desa Kogholifano Kecamatan Pasir Putih  Kabupaten Muna,  2) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan dan pendapatan nelayan di Desa Kogholifano Kabupaten Muna. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Responden penelitian ini berjumlah 30 orang yang diambil dengan teknik proposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) pendapatan nelayan di desa Kogholifano Kecamatan Pasir Putih  Kabupaten Muna berada pada kategori sedang dengan tingkat pendatan Rp 1.500.000 sampai Rp.3.500.000 perbulanya. 2) factor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan di desa Koghlifano Kecamatan Pasir Putih Kabupaten Muna mencakup  variable teknologi  dengan tingkat tanggapan responden secara kumulatif sebesar  53.33% kategori setuju,  faktor  modal dengan tingkat tanggapan responden secara kumulatif  sebesar 56.66%  kategori setuju, selanjutnya faktor  pemasaran dengan tingkat tanggapan responden secara kumulatif sebesar 57.77%, factor sumber daya manusia dengan tingkat tanggapan responden  secara kumulatif sebesar 51.11% dan factor pengalaman dengan tingkat tanggapan responden secara kumulatif  sebesar 55.83% serta factor cuaca dan musim dengan tingkat tanggapan responden secara kumulatif sebesar 77.77% menjawab setuju. Maka dengan demikian factor cuaca dan musim adalah yang paling dominan. 


2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 234
Author(s):  
Nafsia Nafsia ◽  
La Harudu

Keberhasilan pendidikan anak merupakan tanggung bersama antara keluarga (orang tua), dan pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah; 1) untuk mengetahui gambaran status sosial ekonomi orang tua siswa Kelas X IIS SMA Negeri 3 Lapandewa, 2) untuk mengetahui gambaran prestasi belajar geografi siswa kelas X IIS SMA Negeri 3 Lapandewa, 3) untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar geografi siswa Klas X IIS SMA Negeri 3 Lapandewa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 50 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kondisi ekonomi orang tua berkategori rendah dengan penghasilan rata-rata kurang dari Rp. 1.500.000 perbulan. 2) rata-rata hasil belajar siswa yang tidak mencapai KKM berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah. 3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa Kelas X IIS SMA Negeri 3 Lapandewa  


2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Yarni Binti Basir ◽  
Surdin Surdin ◽  
La Ode Amaluddin

Desa Terapung adalah salah satu desa di Kecamatan Mawasangka yang pembangunan infrastrukturnya mulai berkembang dengan baik, diantaranya seperti perbaikan balai Desa, perbaikan masjid, perbaikan jalan titian dan pembangunan taman baca. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Terapung Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Terapung Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah adalah baik. Hal ini terjadi karena masyarakat desa cukup antusias untuk ikut dalam memberikan partisipasi, baik itu dalam perencanaan program pembangunan maupun dalam tahap pelakasanaan program pembangunan, selain itu masyarakat juga mengetahui betapa pentingnya peran mereka dalam pembangunan di Desa Terapung Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. 


2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 241
Author(s):  
Nur Qomar ◽  
La Harudu

Pola pemukiman penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik daerahnya. Kondisi fisik yang dimaksud antara lain meliputi iklim, kesuburan tanah, dan topografi wilayah. Tujuan utaman dalam penelitian ini adalah 1) untuk mendiskripsikan pola permukiman penduduk di Kecamatan Taliabu Barat Laut Kabupaten Taliabu, 2) untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pola permukiman penduduk di Kecamatan Taliabu Barat Laut Kabupaten Taliabu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus (case study). Teknik pengumpulan yang digunakan adalah observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) pola Persebaran Permukiman Penduduk di Kecamatan Taliabu Barat Laut Kabupaten Taliabu yaitu berpola seragam karena nilai T ≥ 1,4 yaitu nilai T = 2,54 m dan berpola memanjang mengikuti jalan atau disebut dengan pola pemukiman linear. 2) faktor pola persebaran permukiman di Kecamatan Taliabu Barat Laut Kabupaten Taliabu dipengaruhi oleh topografi yaitu masyarakan lebih memilih mendirikan permukiman dikawasan pesisir sebesar 67,3% dan dekat dengan jalan sebesar 56,4%; faktor penggunaan lahan yaitu masyarakat sebagian besar memanfaatkan lahan mereka sebagai lahan perkebunan sebesar 78,2% dan lahan pertanian sebesar 20%, faktor ketersediaan sumber air yaitu sumber air berasal dari PDAM sebesar 50,9% dan berjarak >31 m sebesar 54,5% dan ketersediaan sumber daya alam yaitu ketersediaan sumber daya alam sebagian besar berasal dari pertanian/perkebunan yaitu 96,4%.


2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 254
Author(s):  
Sahara Sahara ◽  
La Harudu ◽  
La Ode Nursalam

SMA Negeri 8 Kendari merupakan salah satu sekolah di Kota Kendari yang menjadi objek penelitian peneliti karena hasil belajar siswa yang masih rendah, ketika sebelum mengikuti remedial untuk mencapai nilai KKM. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa kelas X IIS 2 SMA Negeri 8 Kendari yang diajar dengan model pembelajaran ATI; (2) untuk mendeskripsikan aktivitas mengajar guru yang mengajar dengan menerapkan model pembelajaran ATI; (3) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar geografi siswa kelas X IIS 2 SMA Negeri 8 Kendari yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ATI. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari lembar observasi dan tes hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran ATI pada siklus I sebesar 2,45 dan termasuk pada kategori cukup, selanjutnya pada siklus II meningkat menjadi 3,3 dalam kategori baik; (2) aktivitas mengajar guru dengan menerapkan model pembelajaran ATI pada siklus I dengan rata-rata skor 2,58 termasuk kategori cukup dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 3,4 termasuk dalam kategori baik; dan (3) terjadi peningkatan hasil belajar geografi siswa kelas X IIS 2 SMA Negeri 8 Kendari dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I yaitu diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 90, nilai rata-rata 69,40 serta ketuntasan belajar sebesar 60 %. Sedangkan pada siklus II nilai terendah 55, nilai tertinggi 95, nilai rata-rata sebesar 77,20 dengan ketuntasan belajar 80 % atau terdapat 20 dari 25 jumlah keseluruhan siswa memperoleh nilai ≥ 70 sesuai KKM geografi yang ditentukan di SMA Negeri 8 Kendari.


2019 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 185
Author(s):  
Meli Susanti ◽  
Ramli Ramli ◽  
La Ode Amaluddin

Desa Cialam Jaya memiliki luas lahan persawahan 215 Ha dari luas keseluruhan 406,5 Ha dalam penanaman padi di desa cialam jaya tentunya menggunakan pupuk dan pestisida sebagai penunjang keberhasilan produksi padi sawah sehingga peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh pupuk dan pestisida secara parsial dan simultan terhadap produksi padi sawah di desa cialam jaya.  Tujuan Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk secara parsial terhadap produksi padi sawah di Desa Cialam  Jaya Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. (2) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pestisida secara parsial  terhadap produksi padi sawah di Desa Cialam  Jaya Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. (3) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk dan pestisida secara simultan terhadap produksi padi sawah di Desa Cialam Jaya Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. (4) Untuk mengetahui berapa besar koefisien diterminasi pengaruh penggunaan pupuk dan pestisida terhadap produksi padi sawah di Desa Cialam Jaya Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini  metode kuantitatif dengan analisis  regresi linier berganda dengan persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pupuk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi padi sawah secara parsial, (2) Pestisida memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap produksi padi sawah secara parsial, (3) pupuk dan pestisida memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi padi sawah secara simultan dengan nilai presentase koefisisen diterminasi 56% dan sisanya di jelaskan oleh faktor yang tidak diteliti.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document