Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

111
(FIVE YEARS 16)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Jakarta

2339-2029

2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 8-16
Author(s):  
Adi Tri Tyassmadi ◽  
F. Supriadi ◽  
V. Faiz Akbar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan SOP servis ringan (tune up) sepeda motor terhadap kinerja mekanik bengkel di Jakarta. Penelitian ini dilakukan di 15 bengkel di Jakarta sebagai perwakilan dengan data yang diperoleh dari 45 mekanik dan seberapa besar hubungan penerapan SOP servis ringan (tune up) sepeda motor terhadap kinerja mekanik. Penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan regresi dan korelasi. Dalam penelitian ini, persentase penerapan SOP servis sebagai variabel bebas dan kinerja mekanik sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan responden sebanyak 45 mekanik, maka 45 mekanik tersebut akan menjadi sampel penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode pengisian angket (form) pada variabel bebas yaitu persentase penerapan SOP servis dan dokumen untuk variabel terikat yaitu kinerja mekanik. Dari hasil penelitian, terbukti bahwa variabel (x) mempunyai hubungan terhadap variabel (y) yaitu sebesar 14,54% dan sisanya bisa didapat dari faktor lain. Dan antara variabel (x) dan variabel (y) memiliki hubungan positif, yaitu nilai yang dihasilkan akan berbanding lurus.


2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Yunita Sari ◽  
Akmal Nashrullah ◽  
Sopiyan

Baja karbon rendah banyak diaplikasikan untuk membuat alat-alat berat, misalnya bucket excavator karena memiliki kombinasi sifat material seperti kekuatan, keuletan, tahan korosi dan sifat mampu bentuk yang baik. Dalam operasional bucket excavator dibutuhkan kekuatan dan ketahanan korosi yang tinggi. Karena dalam pemakaian bucket excavator selalu bergesekan dengan tanah, maka perlu dilakukan hard facing untuk meningkatkan kekerasan pada bucket excavator ini. Penelitian ini menguji pengaruh pelapisan dan perlakuan panas pada baja karbon rendah terhadap peningkatan kekerasan dan ketahanan korosi. Proses pelapisan memakai baja paduan mangan dan baja paduan krom, lalu diberi perlakuan panas sampai temperatur 1000°C dan diberi waktu tahan selama 10 menit, kemudian didinginkan menggunakan media air. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa pelapisan menggunakan baja paduan krom lebih tinggi nilai kekerasannya dan ketahanan korosinya dibandingkan dengan pelapisan menggunakan baja paduan mangan karena krom lebih keras dan tahan korosi dibandingkan dengan mangan.


2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 42-46
Author(s):  
Syamsuir ◽  
Yos Nofendri ◽  
Boy Martino ◽  
Naufan Erzha Sulistiono ◽  
Galih Panji Saputro ◽  
...  
Keyword(s):  

Problematika kendaraan bermotor yang berbahan baja karbon rendah adalah korosi. Hampir semua komponen otomotif membutuhkan coating atau pengecatan dengan tujuan untuk melindungi struktur yang pada umumnya terbuat dari baja karbon dari serangan korosi. Ada banyak teknik dalam pengecatan, salah  satunya adalah teknik powder coating, yaitu cat bubuk (powder) yang dapat dimuati listrik statis sehingga dapat memudahkan proses pengecatan menggunakan objek yang terbuat dari logam. Perlu dilakukan preparasi permukaan sebelum dilakukan proses powder coating. Preparasi yang umum dilakukan adalah dengan sandblasting, pemberian asam phospat atau amplas. Dari ketiga preparasi yang disebutkan, metode sandblasting yang dapat diatur tekanannya sehingga bisa mendapatkan kekasaran sesuai yang diinginkan. Sehingga dalam penelitian ini akan dibahas pengaruh variasi tekanan sandblasting (4, 5, dan 6 bar) terhadap lapisan powder coating yang terbentuk. Dari penelitian yang sudah dilakukan, spesimen dengan tekanan 5 bar menunjukkan ketahanan abrasi yang baik dan sudut kontak yang paling besar.


2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 47-55
Author(s):  
Cahya Raiza Mahendra ◽  
I Wayan Sugita ◽  
Darwin Rio Budi Syaka
Keyword(s):  

Cadangan2energi2fosil2Indonesia yang2terbatas memicu2munculnya masalah2krisis BBM2di2Indonesia. Untuk mengatasi2masalah2kelangkaan bahan2bakar2beberapa2cara dapat2dilakukan2antara lain2dengan2pencampuran bahan2bakar2dan2bioethanol. Penggunaan2bioetanol merupakan salah2satu2upaya2pemanfaatan2sumber energi biomassa karena2bioetanoldmerupakan2salah satu2bahan bakarsalternatif yangdramahdlingkungan. Untuk itu penulisdmelakukandcampurandbahan bakargRONd88 dansbioethanol denganhpersentase variasigbahan bakar 100%gRONe88w(E0), 10%wbioetanol-90%wRON 88e(E10), 20%dbioetanol-80% RONd88 (E20) . Metodeepenelitian yang digunakanepada penelitianeinieadalah metodeeeksperimeneyangedilakukanedi laboratoriumemenggunakan motor bensineempatelangkah. Variasieputaran mesineyangedigunakan yaitue3000erpm, 4000erpm, 5000 rpm, 6000 rpm dane7000 rpm. Kemudiansmasing-masingscampuran bahansbakar diuji secaraebergantian melalui sepeda motoreyangedihubungkanepada dinamometeresasis dan exhauste gas analyzer. Berdasarkanehasil pengujian, penggunaanebioetanolesebagaiscampuran bahansbakar RON 88eterbukti mampuemeningkatkanedaya danetorsi sertaemereduksi emisiegas buang. Dari hasilepengujian menunjukkanebahwa, peningkatanedaya dan torsieterbaik saatemenggunakanebahan bakarecampuran RON 88edan bioetanole20% (E20) denganepersentase peningkatanetorsi sebesar 0.1 Nm (2.12%) danedaya maksimumesebesars0.01 kW (0.53%), sertaspemakaian bahan bakar menurunssebesar 0.001 ml/detik padasputaransmesin 3000 rpm hinggas5000 rpm. Dan penurunan pengujian emisi gassbuang penurunanskadar CO dansHC terbaik diperolehspada saatsmenggunakan bahanebakar campuran RON 88 danebioethanole20% (E20). penurunan kadar CO dan HC terbaik diperoleh pada saat menggunakan bahan bakar campuran RON 88 dan bioethanol 20% (E20). Kata Kunci: Bioethanol, Motor Bensin, Torsi, Konsumsi Bahan Bakar, Emisi Gas Buang.


2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 27-34
Author(s):  
Siska Titik Dwiyati ◽  
Syamsuir Syamsuir ◽  
Muhammad Teguh Pangestu

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari variasi waktu elektroplating tembaga-nikel dan tembaga-nikel-silikon terhadap laju korosi dari baja karbon rendah. Elektroplating tembaga-nikel dan tembaga-nikel-silikon dilakukan selama 10, 20 dan 30 menit. Kemudian dilakukan uji korosi dengan metode penurunan berat selama 60 menit, namun tiap 15 menit sampel di timbang untuk melihat massa yang hilang. Laju korosi spesimen pelapisan tembaga-nikel pada baja karbon rendah dalam larutan korosif HCl 3,5% pada waktu pelapisan selama 30 menit memiliki ketahanan paling tinggi dibandingkan dengan variasi waktu spesimen tembaga-nikel lainnya, yaitu kehilangan massa menit ke 15 sebesar 0,0022 gram, kehilangan massa 15 menit kedua (30 menit) 0,0014 gram, kehilangan massa 15 menit ketiga (45 menit) 0,0014 gram, dan kehilangan massa 15 menit keempat (60 menit) adalah 0,0021 gram. Laju korosi spesimen pelapisan tembaga-nikel-silikon pada baja karbon rendah dalam larutan korosif HCl 3,5% pada waktu pelapisan selama 20 menit memiliki ketahanan paling tinggi dibandingkan variasi waktu lainnya, yaitu kehilangan massa pada 15 menit pertama 0,0021 gram, kehilangan massa 15 menit kedua (30 menit) 0,0008 gram, kehilangan massa 15 menit ketiga (45 menit) 0,0013 gram, dan kehilangan massa 15 menit keempat (60 menit) adalah 0,0015 gram.


2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 17-26
Author(s):  
Ferry Budhi Susetyo ◽  
Ragil Sukarno ◽  
Khulaifiyah

Dalam kegiatan perawatan (maintenance) pada PT. X yang bergerak dalam industri perlengkapan olahraga ini tidak berjalan dengan baik. Sehingga dapat menurunkan hasil produksi yang ditargetkan dalam sehari. Untuk itu perlu mengetahui komponen-komponen kritis pada mesin degreaser yang menyebabkan mesin itu berhenti. Langkah awal yang dilakukan adalah pemilihan komponen yang memiliki frekuensi jumlah kerusakan tertinggi yang dianggap kritis dengan diagram Pareto, dari diagram pareto dapat disimpulkan bahwa rantai adalah komponen kritis dengan 4 kali kerusakan dengan presentase 11,76%. Waktu antar-kerusakan yang didapat, diuji dengan uji kecocokan distribusi Weibull dengan dua parameter. Hasil uji Weibull digunakan untuk menentukan selang waktu penggantian pencegahan komponen kritis yang optimal berdasarkan kerusakan minimum. Hasil perhitungan yang diperoleh terlihat menunjukkan bahwa komponen rantai dari mesin degreaser mempunyai nilai parameter Weibull dari waktu reparasi θ = 1,101; β = 5,331 dan nilai MTTR = 1,003 jam, untuk nilai parameter Weibull dari waktu operasional mempunyai nilai θ = 1686,458; β = 2,205 dan nilai MTTF = 1584,748 jam. Untuk tingkat keandalan 90% sebesar 605,438 jam dan untuk tingkat keandalan 80% sebesar 853,348 jam.


2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 35-41
Author(s):  
Basori ◽  
Agung Iswandi
Keyword(s):  

Dalam penelitian ini dilakukan proses pemanasan material baja dengan kadar karbon 0.074 wt. % hingga temperatur 1000 °C. Baja tersebut dilakukan variasi penahanan dalam furnace selama 10, 20 dan 30 menit. Kemudian masing-masing baja yang telah di tahan lalu di quenching dengan media coolant. Setelah dilakukan quenching kemudian diukur nilai kekerasannya dengan alat uji vickers. Setelah selesai uji keras kemudian diuji dengan impak charphy untuk mengetahui nilai penyerapan energinya. Setelah pengujian mekanis semua selesai kemudian dilanjutkan dengan pengamatan foto mikro dengan mikroskop optik. Dari hasil pengujian maupun pengamatan dapat diketahui semakin lama waktu holding time maka kekerasan semakin turun. Selanjutnya, semakin lama waktu holding time maka nilai impak semakin naik. Sehingga dapat diketahui bahwa nilai kekerasan dan impak saling berbanding terbalik dari variasi holding time yang sudah dilakukan. Terakhir, pada pengamatan struktur mikro spesimen, fasa yang terbentuk adalah ferit dan perlit.


2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 56-66
Author(s):  
Kurniawan Rahmat Widodo
Keyword(s):  

Backhoe merupakan salah satu jenis excavator yang banyak digunakan pada aplikasi pertanian dan konstruksi sebagai peralatan penggali, pengangkat dan pemuat. Lokasi kerja backhoe yang berpasir dan berbatu akan mempercepat keausan pada komponen undercarriage utamanya pada komponen front idler, yaitu pada shaft. Data yang ada shaft selalu mengalami kerusakan dengan waktu penggunaan kurang dari setahun. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan analisis keausan shaft pada front idler backhoe Hitachi tipe Ex-100 yang sering terjadi di Dinas Bina Marga Kabupaten Kudus, sehingga ke depan kerusakan pada sistem track ini dapat diminimalkan. Beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: pengamatan cara kerja operator dan lokasi kerja backhoe, mengamati kerusakan yang terjadi pada komponen front idler, pengukuran dimensi awal dan dimensi setelah aus pada komponen front idler yaitu pada idler, shaft dan bushing, uji kekerasan material komponen front idler di POLINES, dan pengolahan data serta melakukan analisis penyebab kerusakan. Shaft front idler mengalami keausan abrasif yang dapat dilihat dari goresan-goresan yang nampak pada lokasi keausan pada shaft. Tegangan maksimum yang terjadi pada area kontak sebesar 2,05 kN/mm2. Seharusnya shaft mempunyai life time lebih dari 6 tahun tetapi terjadi keausan pada shaft sebesar 13 mm dalam waktu kurang dari 1 tahun. Hal ini dikarenakan adanya faktor eksternal yaitu pasir dan bebatuan yang mempercepat terjadinya abrasi pada shaft.


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 9-12
Author(s):  
Yunita Sari ◽  
Crisa Diki Cahyo Prasetyo

ABSTRAK Baja merupakan suatu material dasar utama yang paling banyak digunakan di dunia bidang industri karena harganya yang relatif murah. Baja dengan kadar carbon rendah biasanya berbentuk pelat, pipa, batang profil, lembaran dan sebagainya. Baja carbon rendah ini memiliki komposisi carbon sebesar 0,005%-0,30% dan memiliki kekerasan yang rendah. Untuk meningkatkan ketahanan aus pada benda kerja, salah satunya adalah menaikan tingkat kekerasan dari material dengan quenching. Selain dari itu penambahan kadar carbon juga akan meningkatkan kekerasan material Peningkatan kekerasan berbanding lurus dengan meningkatnya ketahanan aus. Oleh karena itu baja carbon rendah yang telah di las oleh elektroda E6013 dan ditambahkan karbon carbon (C) akan dipanaskan 1000 oC selama 20 menit lalu dilakukan pendinginan secara cepat dengan cara quenching dengan coolant untuk meningkatkan kekerasan. Bahan pada penelitian ini adalah baja carbon rendah dengan jumlah 4 spesimen, 2 spesimen tanpa perlakuan dan 2 spesimen menggunakan pendinginan coolant. Material masing-masing variasinya ialah elektroda E6013 (E60), dan elektroda E6013 + Carbon (E60+C). Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, diketahui berdasarkan hasil uji komposisi terdapat peningkatan Carbon dari 0,08% menjadi 0,650%. Penambahan usur carbon dapat meningkatkan kekerasan spesimen dari 239,63 VHN menjadi 375,06 VHN. Proses quenching dengan media coolant dapat meningkatkan kekerasan spesimen E60 dari 239,63 VHN menjadi 325,7 VHN. Proses quenching dengan media coolant dapat meningkatkan kekerasan spesimen E60+C dari 375,06 VHN menjadi 542,73 VHN.   Kata Kunci : Baja carbon rendah, Media pendingin coolant, Quenching, Tingkat kekerasan


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 6-8
Author(s):  
Sopiyan ◽  
Syamsuir

ABSTRAK Proses hardfacing menggunakan jenis SMAW, dengan polaritas DC+, arus yang digunakan 130A, elektroda HV 350. Setelah spesimen di las (satu lapis), kemudian langsung dicelup ke dalam air. Setelah mendingin, spesimen grinding, amplas kemudian dilakukan heat treatment 1000 oC holding time 10 menit dan quenching dengan media clay. Spesimen yang telah di quenching sebelumnya dipoles dan etsa dengan nital lalu dilakukan pengujian kekerasan dan mikrostruktrur. Nilai kekerasan yang didapatkan dari sebelum dan sesudah quenching dengan media clay adalah sebesar 250 dan 296,93 HV   Kata kunci: Hardfacing, SMAW, Clay, Struktur Mikro dan Kekerasan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document