Jurnal Teras Fisika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

24
(FIVE YEARS 17)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Jenderal Soedirman

2615-1219, 2614-7580

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 176
Author(s):  
Muhammad Sehah ◽  
Mitha Syahfitri ◽  
Sunardi Sunardi

The estimation of the distribution of the sea water intrusion through the rivers in Ujungmanik Village, Kawunganten District, Cilacap Regency has been carried out using the Wenner configuration resistivity geoelectric. This research aims to estimate the distribution of sea water intrusion through rivers in Ujungmanik Village, Kawunganten District, Cilacap Regency based on geoelectric resistivity and conductivity data of groundwater. The geoelectric data acquisition was carried out on four lines. They were Wen1 Line, Wen2 Line, Wen3 Line, and Wen4 Line. Each line had a range of 200 meters. The results of geoelectric data processing showed that the subsurface rock structure consisted of sand, clay, sandy loam, and sandy clay. The Seawater intrusion shown by the sand layer occurred in all trajectories which had a range of resistivity value of 0.20 - 2.79 Ωm. Groundwater samples was carried out at fifteen points with the conductivity value varies between 1363 - 4145 µS / cm so that they can be classified that the water was fresh and brackish due to the sampling done in the rainy season. From this research it can be implied that the entire Ujungmanik  area is evenly intruded by the sea water at the coordinates 7º38ꞌ15.62ꞌꞌLS 108°57ꞌ20.89ꞌꞌBT to 7º39ꞌ22.86ꞌꞌLS 108º56ꞌ35.33ꞌꞌBT.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 194
Author(s):  
Muhammad Sehah ◽  
Hastani Ratsanjani

Penelitian menggunakan metode geolistrik resisitivitas telah dilakukan untuk mengetahui struktur batuan bawah permukaan serta  potensi air tanah di Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Konfigurasi yang digunakan pada metode ini adalah konfigurasi Schlumberger sebanyak lima lintasan dengan panjang masing-masing 200 m. Hasil pemodelan secara inversi telah menghasilkan log resistivitas yang terdiri atas enam lapisan batuan bawah permukaan. Lapisan-lapisan batuan tersebut diinterpretasi sebagai tanah penutup dengan nilai resistivitas sebesar 206.8 – 1204.92 Ωm, batukapur dengan nilai resistivitas sebesar 767.51 – 1563.65 Ωm, kerikil dan pasir dengan nilai resistivitas sebesar 270.84 Ωm, lempung dengan nilai resistivitas sebesar 319.39 – 473.97 Ωm, batupasir gampingan dengan nilai resistivitas sebesar 17.22 Ωm, dan napal dengan nilai resistivitas sebesar 814.17 – 982.94 Ωm. Potensi sumber air tanah diperkirakan hanya terdapat di titik S-L1 dan S-L2 yang merupakan lapisan batupasir gampingan dengan nilai resitivitas 17.22 – 47.02 Ωm pada kedalaman 11.80 – 70.00 m dan diinterpretasi sebagai akuifer dangkal


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 203
Author(s):  
Haris Saefurrahman ◽  
Hartono Hartono ◽  
Farzand Abdullatif
Keyword(s):  

Sistem peringatan kemiringan menara dan overload jembatan gantung berbasis sensor kemiringan dan sensor massa telah dibuat. Sistem peringatan memanfaatkan sensor Load Cell sebagai alat pengukur massa di atas jembatan gantung dan sensor kemiringan MPU6050 sebagai alat pengukur kemiringan menara jembatan gantung. Mikrokontrol arduino digunakan sebagai pusat kendali sistem elektronika, sekaligus sebagai pengatur fungsi logika peringatan untuk mengaktifkan LED, buzzer dan LCD. Hasil penelitian sistem diperoleh ADC dari sensor kemiringan MPU6050 dan tegangan keluaran dari sensor Load Cell guna mengetahui fungsi kalibrasi sensor. Hasil uji karakteristik statik sensor kemiringan dan sensor massa memiliki  rata-rata nilai akurasi sebesar 96,39% dan 99,55%, presisi sebesar 96,33% dan 99,55%, error sebesar 3,61%dan 0,45%  serta waktu respon sebesar 1 detik dan 2 detik.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 187
Author(s):  
Urip Nurwijayanto Prabowo ◽  
Sehah Sehah ◽  
Akmal Ferdiyan
Keyword(s):  

Ketebalan lapisan sedimen permukaan merupakan salah satu parameter yang menggambarkan kondisi geologi pemukaan suatu daerah saat mengalami gempabumi. Ketebalan lapisan sedimen dapat diperkirakan menggunakan pengukuran mikrotremor yang dianalisis menggunakan metode Horizontal to vertical Spectral Ratio (HVSR). Pada penelitian ini dilakukan pengukuran mikrotremor sebanyak 5 titik di daerah Pemalang, Jawa Tengah yang secara geologi tersusun atas aluvium berumur kuarter. Hasil pengolahan data pengukuran mikrotremor menggunakan metode HVSR adalah frekuensi dominan daerah penelitian yang berkisar antara 1,56 – 11,56 Hz dan ketebalan lapisan sedimen permukaan berkisar antara 4,49 – 33,70 m. Ketebalan lapisan sedimen permukaan memiliki nilai yang semakin besar ke arah pantai (selatan). Hasil analisis menunjukkan bahwa morfologi bedrock cenderung mengikuti pola dari ketebalan lapisan sedimen karena perbedaan elevasi permukaan yang relatif kecil pada titik pengukuran.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 208
Author(s):  
Kurniawan Findiatmaja ◽  
Hartono Hartono ◽  
Abdullah Nur Aziz

 Rancang bangun sistem pendeteksi pergeseran bantalan jembatan dibuat memanfaatkan sensor resistor variabel dengan roda gigi dan rel sebagai sistem mekaniknya. Resistor variabel dirangkai pada rangkaian pembagi tegangan agar nilai keluaran sensor berupa nilai tegangan sehingga dapat terbaca oleh Arduino. Hasil pengukuran ditampilkan pada LCD. Hasil penelitian yang diperoleh adalah model sistem pendeteksi pergeseran bantalan jembatan menggunakan sensor resistor variabel dengan jangkauan pergeseran dari 0 mm hingga 30 mm. Sistem telah melewati dua tahap pengujian. Pertama, pengujian karakteristik sensor dengan membandingkan hasil pengukuran sensor dengan hasil pada mistar. Sistem memiliki karakteristik yang baik dengan akurasi rata-rata sebesar 98,50%, presisi rata-rata sebesar 99,27% dan error rata-rata sebesar 1,50%. Kedua, pengujian logika sistem ketika sensor mendeteksi pergeseran melebihi 24 mm dan mengaktifkan buzzer. Pengujian dilakukan dengan membuat sistem berada pada kondisi tidak aman yaitu melebihi batas 24 mm. Sistem dapat mendeteksi pergeseran dan dapat mengaktifkan buzzer ketika pergeseran yang terbaca telah melampaui batas yaitu 24 mm.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 165
Author(s):  
Kiagus Dahlan

Telah dilakukan pengukuran konduktansi dan kapasitansi membran bawang bombay dan membran salak pondoh. Membran bawang bombay diberi dua perlakukan berbeda, yaitu direndam dalam air murni selama 12 jam, dan tanpa direndam. Pengukuran dilakukan secara langsung tanpa menggunakan larutan elektrolit dan dengan menggunakan larutan elektrolit. Pengukuran konduktansi membran dalam larutan elektrolit dilakukan pada berbagai frekuensi dan suhu, serta dengan variasi konsentrasi dan valensi ion larutan. Larutan elektrolit yang digunakan adalah MgCl2 dan NaCl. Hasilnya memperlihatkan bahwa membran bawang bombay yang direndam selama 12 jam mengalami peningkatan kapasitansi listrik dan penyempitan pori yang ditandai oleh naiknya energi aktivasi ion. Perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa rataan radius pori membran tanpa direndam dan yang direndam berturut-turut adalah sekitar 2 nm dan 0.13 nm. Pengukuran konduktansi membran salak pondoh menggunakan berbagai konsentrasi dan valensi ion memperlihatkan bahwa konduktansi membran dalam larutan elektrolit meningkat sesuai dengan peningkatan konsentrasi dan valensi ion larutan.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 171
Author(s):  
Aris Haryadi ◽  
Wihantoro Han
Keyword(s):  

Modifikasi radioterapi diperlukan untuk memaksimalkan dosis serap sel kanker dan meminimalkan dosis terimaan organ sekitarnya. Pada perlakuan kanker nasofaring, target penyinaran PTV dilakukan dengan menggeser posisi obyek 3 cm ke depan dan 2 cm ke atas dari pusat GTV.  Penelitian ini menitikberaktan pada penentuan dosis serap radiasi kanker nasofaring dan lidah, dengan teknik penyinaran latero-lateral (sudut 90˚dan 270˚) dan supraclave (sudut 0˚). Berbasis pemrograman MCNPX, berkas sinar gamma dimodelkan berdasar spesifikasi head unit GammaBeam100-80, SSD 80 cm, medan radiasi untuk supraclave (12 x 12) cm2 dan (17 x 9) cm2 untuk latero-lateral. Hasil menarik yang masih perlu dikaji lanjut adalah, dari total 2,0 Gy per fraksi penyinaran yang ditembakkan, dosis serap gabungan untuk penyinaran latero-lateral dan supraclave dari GTV dan PTV, masing-masing adalah 2,99 Gy dan 2,89 Gy. Sedang dosis terimaan pada lidah dari GTV dan PTV masing-masing adalah 0,16 Gy dan 0,13 Gy yang tergolong aman di bawah batas ambang dosis yang diperbolehkan.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 161
Author(s):  
Hartono Hartono ◽  
Sugito Sugito ◽  
Farzand Abdullatif
Keyword(s):  

Potensi energi matahari yang berupa kalor dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, antara lain untuk pengeringan, proses destilasi air laut, atau sebagai pamanas water heater. Optimalisasi media penyerap kalor perlu dilakukan guna meningkatkan kemampuannya. Salah satu variabel yang berpengaruh pada kemampuan penyerapan kalor adalah nilai kalor jenis (c). Keberadaan unsur logam di dalam pasir perlu diteliti untuk mengetahui kemampuannya dalam meningkatkan penyerapan kalor. Kehadiran pasir besi pada campuran bahan pembuat mortar sebagai media penyerap kalor perlu diteliti. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan membuat 10 kelompok sampel mortar. Kelompok sampel dibedakan oleh komposisi campuran pasir sungai dan pasir besi yang digunakan sebagai bahan utama. Variasi campuran dibuat dengan perbandingan massa antara pasir sungai dengan pasir besi sebagai berikut: 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40: 50:50; 40:60; 30:70; 20:80 dan 10:90. Sampel mortar yang diuji dibuat dengan ukuran (2 x 1 x 1) cm3. Pengujian dilakukan menggunakan kalorimeter bomb. Hasil pengujian diperoleh nilai kalor jenis terendah sebesar 1359,08 J/kgoC pada sampel dengan perbandingan campuran pasir sungai dan pasir besi 60:40. Sementara nilai kalor jenis tertinggi pada sampel tanpa pasir besi (100:0) dengan nilai 3555,76 J/kgoC. Berdasarkan hasil pengujian, penambahan pasir besi dapat menurunkan kalor jenis pada media mortar.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 156
Author(s):  
Ledia Damayanti ◽  
Syamsurijal Rasimeng ◽  
Ilham Dani

Pemisahan anomali regional-residual pada metode gravitasi di daerah Karang Sambung Jawa Tengah menggunakan metode tren surface analysis. Pemisahan daerah ini dibuat dengan menggunakan bahasa program Matlab dan kemudian dibuat penampangnya dalam software Surfer. Interpretasi kualitatif dilakukan dengan mengamati data gayaberat berupa anomali Bouguer. Sedangkan Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk memahami lebih dalam hasil interpretasi kualitatif dengan membuat penampang gayaberat pada peta kontur anomali. Berdasarkan hasil analisis spektrum hasil penapisan dengan lebar jendela 23x23 km didapatkan peta anomali regional. Nilai anomali residual yang didapat berkisar antara -45 sampai 30 mGal yang menunjukkan pola anomali negatif hingga positif. Anomali negatif berkisar antara -45 sampai -10 mGal, sedangkan anomali positif berkisar antara 0 sampai 30 mGal.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 149
Author(s):  
Amalia Cemara Nur'aidha ◽  
Didik R Santoso ◽  
Sukir Maryanto
Keyword(s):  

Sensor seismik merupakan komponen utama dalam bidang seismologi. Salah satu sensor seismik yang sering digunakan geofon, namun geofon memiliki kekurangan dalam mendeteksi getaran frekuensi rendah di bawah 10Hz. Dengan adanya kekurangan tersebut menjadi salah satu peluang bagi sensor MEMS yang memiliki rentang frekuensi lebih lebar dibandingkan dengan geofon.Pada penelitian ini sensor MEMS terkonfigurasi dengan pengkondisi sinyal yang telah dilengkapi dengan rangkaian integrator. Fungsi dari rangkaian integrator ini untuk mengubah MEMS Percepatan menjadi MEMS Kecepatan. Sehingga MEMS mampu mendeteksi kecepatan gerakan tanah menyerupai geofon. Hasil respon sinyal MEMS menunjukkan bahwa MEMS Kecepatan mampu mendeteksi getaran frekuensi 0.01Hz hingga 100Hz. Berdasarkan hasil respon frekuensi menunjukkan bahwa MEMS mampu digunakan sebagai sensor seismik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document