Al-Marshad Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

72
(FIVE YEARS 37)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

2598-2559, 2442-5729

2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 66-75
Author(s):  
Iga Nur Ramdhani ◽  
◽  
Revianto Budi Santosa ◽  
Keyword(s):  

Ilmu pengetahuan tentang astronomi pada masa golden age hingga kini terus menjadi perbincangan, kemudian bidang keilmuan ini seringkali dihubungkan dengan berbagai ilmu lain yang terkait. Maka topik mengenai hubungan antara ilmu astronomi pada masa golden age dengan arsitektur menarik untuk di diskusikan. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh astronomi terhadap bidang arsitektur. Penulis melakukan penelitian melalui metode deskriptif kualitatif, dan dengan teknik pengumpulan data dari studi kajian pustaka. Penulis menemukan adanya beberapa aspek arsitektur yang dapat dihubungkan dengan ilmu astronomi. Kemudian kami menyimpulkan bahwa terdapat aspek yang menjelaskan adanya implikasi astronomi terhadap arsitektur, yaitu arah kiblat pada masjid, dan pengaruh arah mata angin terhadap bangunan umum lainnya. Studi ini menunjukkan bahwa para ilmuan dibidang arsitektur dan para praktisi arsitek dapat terus mengembangkan inovasi dan ilmu pengetahuan arsitektur yang dihubungkan dengan astronomi di masa mendatang.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-13
Author(s):  
Hendri Hendri ◽  
◽  
Zul Efendi ◽  

This study aims to describe the qibla of the prayer room in roadside restaurants across city districts in West Sumatra. This includes how to understand it, the methods used, how accurate the Qibla is. This research found a way to determine the direction of the Qibla, first by estimating, the direction of the sunset, following the surrounding buildings. Second, using a compass, an android Qibla direction software application. So that it affects the accuracy of the Qibla direction based on Rasdhul Qibla. So 15% of the qibla in the roadside prayer room, restaurant is inaccurate or 3 prayer rooms. (from 17 prayer rooms). This is influenced by the lack of understanding, knowledge and information on the Qibla by roadside restaurant owners across districts and cities in West Sumatra


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 93-102
Author(s):  
Deniansyah Damanik ◽  
◽  
Putri Ramadhani Rangkuti ◽  

Penentuan Awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhujjah Menjadi Perbincangan hangat di Indonesia. Meskipun Ini permasalahan klasik tapi selalu aktual dikarenakan setiap tahun akan dibahas mengenai hal tersebut. Tareqat Naqshabandiyah Al-Khalidiyah Al-Jalaliyah Memiliki Metode Tersendiri dalam menentukan awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah. Oleh karena itu hal ini bisa menjadi khazanah bagi perkembangan dan sumbangsih pemikiran terhadap ilmu falak


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 76-92
Author(s):  
Ahmad Hariz bin Bely ◽  
◽  
Mohd Jais Anuar Bin Ahmad ◽  

Penelitian ini mengkaji tentang matlak dari sisi normatif dan konsep penerapannya dalam konteks modern. Diakui kajian tentang hal ini menuai respon dan pandangan yang beragam oleh para ulama dan peneliti dari berbagai kalangan. Konsep matlak global yang banyak ditawarkan para ulama klasik dan ulama kontemporer memiliki sisi kelemahan, yaitu dalam banyak kasus tidak bersesuaian dengan ilmu pengetahuan modern. Sementara konsep matlak lokal (rukyat lokal) yang dipandang lebih logis juga memiliki sisi problematis, karena rukyat an sich memiliki banyak kekurangan, disamping dalam teknis penerapan dan rumusannya juga masih menyisakan banyak perdebatan. Sejauh ini menurut penulis, 'matlak lokal wilayatul hukmi modern' yang secara aktif-kolektif mengakomodir peran negara, hisab rukyat dan sains modern layak diapresiasi karena dalam tataran praktisnya mengakomodir dua konsep matlak yang nampak berhadapan (matlak lokal dan matlak global). Konsep ini untuk sementara ditawarkan melihat konteks sosio religius-intelektual modern dimana hisab astronomis penentuan awal bulan terus menguat, disamping konteks realitas umat yang tidak dapat lepas dari keterikatannya dengan hadis-hadis Nabi Saw.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 36-49
Author(s):  
M. Ali Romdhon ◽  
◽  
M. Arbisora Angkat ◽  

Kelompok Nelayan Mina Kencana menggunakan Bintang Panjer Sore sebagai petunjuk arah kiblat ketika berada di laut. Bintang ini muncul pada waktu matahari terbenam sekitar pukul 17.30-18.00 WIB secara langsung. Dengan menghadap bintang itu lalu serong ke kanan berarti menghadap kiblat. Bintang Panjer Sore ternyata planet Venus. Venus tidak bisa digunakan karena mempunyai orbit sendiri sehingga posisinya berpindah-pindah. Dalam satu tahun 2012 hanya bulan Juni yang memiliki selisih azimuth terkecil antara Venus dan arah kiblat desa Jambu, yakni 0° 40’ 31,48”. Dengan demikian konsep ini bisa dikatakan tidak akurat.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 14-35
Author(s):  
Badrun Taman ◽  
◽  
Muthi'ah Hijriyati ◽  
Karis Lusdianto ◽  
Abdulloh Hasan ◽  
...  
Keyword(s):  

Perbedaan kriteria hilal dikarenakan perbedaan memahami ayat al-Quran tentang hilal. Maka dari itu penting untuk ditemukan hakikat makna hilal dalam ayat al-Quran tersebut. Substansi makna hilal ini bisa menjadi rujukan baik dalam hal memahami ayat hilal maupun penentuan kriteria hilal awal bulan. Penelitian ini bertujuan mengkaji penjelasan para mufassir tentang substansi makna hilal, dan bagaimana substansi hilal perspektif tafsir al-Quran. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif-library research dengan pendekatan tafsir dan astronomi. Data primernya adalah kitab-kitab tafsir pada periode salaf, khalaf, dan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan hal baru tentang hilal, yaitu bahwa substansi hilal menurut para mufassir memiliki enam aspek, yaitu aspek bentuk, ketampakan, fase, waktu, tempat, dan kejelasan perubahan. Hilal perspektif tafsir al-Quran adalah hilal yang bentuknya lembut seperti benang, fenomena ketampakannya dapat teramati (badawah al-hilal atau zuhur al-hilal), pada fase sirar, pada 2 malam pertama setelah fase mihaq, di ufuk langit sebelah Barat, dengan perubahan fase yang jelas sehingga memberikan kemudahan bagi manusia dalam penentuan waktu.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 50-65
Author(s):  
Muhammad Farid Azmi ◽  

Al-Durru Al-Anīq merupakan salah satu karya fenomenal yang dipercaya sangat akurat dalam memprediksi waktu gerhana matahari. Sudah banyak ahli falak melakukan perbandingan data hasil perhitungan kitab tersebut dengan observasi yang mereka lakukan. Sayangnya hampir tidak ada satupun data perbandingan tersebut dipublis, sehingga masih banyak orang yang tidak tahu pasti seberapa tinggi tingkat akurasinya. Penelitian ini menjawab hal tersebut, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis komparatif untuk menjabarkan akurasi perhitungannya. Hasil temuan dalam penelitian adalah perhitungan gerhana matahari versi kitab Al-Durru Al-Anīq sangat mendekati kenyataan observasi sehingga sangat direkomendasikan untuk dijadikan acuan memprediksi waktu gerhana matahari dengan sangat akurat.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 195-206
Author(s):  
Machzumy Machzumy ◽  
Keyword(s):  

Pos Observasi Bulan Pondok Assalam Surakarta merupakan salah satu POB yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai lokasi pengamatan hilal. Namun penetapan ini sebagai salah satu POB perlu ditelaah lebih lanjut mengingat Pondok Assalam Surakarta berada di tengah-tengah perkotaan dan jauh dari tepi pantai. Penelitian ini menggunakan metode field research dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian hilal yang dapat diamati pada POB ini adalah hilal dengan ketinggian di atas 50, karena terhalang oleh gunung. Selain itu, POB Pondok Assalam Surakarta juga terkendala dengan polusi udara dan cahaya yang mencapai ketinggian 30.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 181-194
Author(s):  
Riza Afrian Mustaqim ◽  

Masalah ketepatan arah kiblat di Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Aceh Barat tidak bisa ditolerir. Pasalnya, tingkat kemiringan yang terjadi begitu besar sehingga tidak mengarah ke ainul ka'bah bahkan jihatul ka'bah. Penelitian ini mengkaji metode penentuan arah kiblat Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh Aceh Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan kualitatif, dengan memverifikasi metode yang digunakan dalam menentukan arah kiblat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengukuran arah kiblat masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh Aceh Barat tidak mengacu pada metode pengukuran tertentu, sehingga memiliki ketidaktelitian yang sangat signifikan.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 138-148
Author(s):  
Agus Solikin ◽  

Masalah dalam penelitian ini yaitu telaah matematis terhadap rumus cos – sin dan rumus tan perhitungan arah kiblat dalam ilmu ukur bola, serta relasinya dengan rumus perhitungan arah kiblat dalam literatur falak. Untuk menjawab masalah tersebut, maka penelitian ini dirancang ke dalam penelitian deskriptif kualitatif, Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan dua hal bahwa, pertama secara matematis rumus cos – sin dan rumus tan perhitungan arah kiblat dalam ilmu ukur bola memiliki relasi dengan rumus perhitungan arah kiblat dalam literatur falak yaitu aturan cos dan sin segitiga bola. Kedua, ada bentuk rumus arah kiblat lain namun jarang diketemukan dalam literatur falak.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document