Hilal dalam Perspektif Tafsir Al-Quran
Perbedaan kriteria hilal dikarenakan perbedaan memahami ayat al-Quran tentang hilal. Maka dari itu penting untuk ditemukan hakikat makna hilal dalam ayat al-Quran tersebut. Substansi makna hilal ini bisa menjadi rujukan baik dalam hal memahami ayat hilal maupun penentuan kriteria hilal awal bulan. Penelitian ini bertujuan mengkaji penjelasan para mufassir tentang substansi makna hilal, dan bagaimana substansi hilal perspektif tafsir al-Quran. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif-library research dengan pendekatan tafsir dan astronomi. Data primernya adalah kitab-kitab tafsir pada periode salaf, khalaf, dan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan hal baru tentang hilal, yaitu bahwa substansi hilal menurut para mufassir memiliki enam aspek, yaitu aspek bentuk, ketampakan, fase, waktu, tempat, dan kejelasan perubahan. Hilal perspektif tafsir al-Quran adalah hilal yang bentuknya lembut seperti benang, fenomena ketampakannya dapat teramati (badawah al-hilal atau zuhur al-hilal), pada fase sirar, pada 2 malam pertama setelah fase mihaq, di ufuk langit sebelah Barat, dengan perubahan fase yang jelas sehingga memberikan kemudahan bagi manusia dalam penentuan waktu.