Dinamika Rekayasa
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

81
(FIVE YEARS 30)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Jenderal Soedirman

2527-6131, 1858-3075

2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Muhammad Syaiful Aliim ◽  
Hari Siswantoro ◽  
Retno Supriyanti

Sentra HKI adalah sistem informasi yang dikembangkan oleh Puslit Hak Kekayaan Intelektual dan Sertifikasi Produk LPPM Universitas Jenderal Soedirman untuk mengarsipkan dokumen HKI secara digital seperti Paten, Indikasi Geografis, Cipta, Merek, PVT (Perlindungan Varietas Tanaman), Rahasia Dagang, DTLST (Desain Tata Letak Sikuit Terpadu), dan Desain Industri. Sentra HKI juga digunakan untuk mengelola pengajuan HKI baru dan memantau status HKI yang saat ini dimiliki oleh LPPM UNSOED. Kondisi saat ini Sentra HKI berjalan tidak sesuai dengan fungsinya, menu selain Paten dan Cipta tidak bisa diakses, selain itu menu paten dan cipta tidak mendukung pengarsipan dokumen berdasarkan riwayatnya karena setiap melakukan pembaharuan dokumen, dokumen lama akan terhapus dengan dokumen baru. Hal ini juga terlihat pada struktur tampilan layar menu paten dan cipta yang juga tidak mendukung pengarsipan dokumen berdasarkan riwayat dan diikuti dengan struktur basis data yang juga tidak mendukung pengarsipan dokumen berbasis riwayat. Dengan melalui pengembangan aplikasi berupa desain ulang baik struktur basis data dan struktur tampilan yang mendukung pengarsipan dokumen berbasis riwayat Sentra HKI kembali mampu mengelola pengajuan HKI baru dan memantau status HKI yang dikelola oleh LPPM UNSOED.


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 105
Author(s):  
Maulana Rizki Aditama ◽  
Achmad Gunar Saadi ◽  
Budi Eka Nurcahya

<p>Metode mikroseismik merupakan suatu metode pasif seismik yang menggunakan sumber pasif bumi. Metode ini dapat digunakan untuk menganalisis potensi efek kerentanan tanah di sekitar wilayah Prambanan, Yogyakarta, Indonesia. Studi kali ini berlandaskan pada teori gempa bumi yang dapat memicu mengaktifkan bahaya lain seperti likuifaksi yang disebabkan karena tanah kehilangan kekuatan akibat kehilangan tegangan yang berasal dari pori batuan yang terisi oleh fluida. Dengan demikian, informasi tentang potensi likuifaksi diperlukan untuk mencegah kerusakan, pada hal ini terfokus pada candi Prambanan. Teknik pengukuran dan analisis mikrotremor telah berhasil untuk mengidentifikasi keberadaan kerentanan tanah dan potensinya terhadap likuifaksi dengan cara mikrozonasi di banyak tempat di seluruh dunia. Makalah ini menyajikan studi eksperimental mikrotremor untuk penyelidikan karakteristik tanah berdasarkan tiga parameter seismik pasif yaitu frekuensi dominan (f0), amplifikasi (A0), dan indeks kerentanan seismic (SVI). Dilakukan pengambilan data sebanyak 56 titik titik di sekitar candi Prambanan untuk menyelidiki sifat-sifat tanah di daerah ini. Dalam hasil penelitian ini, perlu dicatat bahwa karakteristik mikrotremor tergantung pada jenis endapan tanah dengan menghasilkan nilai amplifikasi diatas 4 dan nilai indeks SVI berada pada 20 - 100.  Dengan demikian, wilayah penelitian termasuk pada zona berbahaya potensi likuifaksi apabila terjadi gempa lokal maupun regional, terkhusus di wilayah utara dan timur, dibuktikan dengan distribusi nilai Ao dan SVI yang tinggi. Peta mikrozonasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk pembangunan dan perencanaan kota di sekitar Prambanan dan mendorong inovasi untuk mengurangi dampak kerentanan seismik dan likuifaksi di sekitar Candi Prambanan</p>


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 97
Author(s):  
FX Anjar Tri Laksono ◽  
Gumilar Ramadhan ◽  
Rahman Wahyu Nurmajid ◽  
Luh Ayu Gita Paramita ◽  
Louis Loung-Yie Tsai
Keyword(s):  

<p>Ketersediaan air di Desa Kutayu, Kabupaten Brebes saat musim kemarau sangat terbatas. Bahkan, setiap musim kemarau Pemerintah Kabupaten Brebes memberikan bantuan air bersih melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Belum adanya kajian potensi air tanah di daerah tersebut menyebabkan persoalan kekeringan tidak dapat diatasi dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu, kajian pemodelan air tanah sangat diperlukan untuk mengetahui potensi dan sebaran air tanah di Desa Kutayu, Kabupaten Brebes. Tujuan dari kajian ini adalah membuat pemodelan air tanah untuk menentukan zona resapan (<em>recharge</em>)<em> </em>dan keluaran (<em>discharge</em>). Pengambilan data muka air tanah dilakukan pada 42 sumur yang tersebar di Desa Kutayu. Data muka air tanah dianalisis menggunakan metode <em>finite difference </em>atau beda hingga, yaitu menyelesaikan persamaan diferensial dengan membagi bidang menjadi segi empat sama luas. Hasil pengukuran menunjukkan muka air tanah terdalam berada pada kedalaman 6,31 m, sedangkan muka air tanah paling dangkal di kedalaman 1,77 m. Pola ketinggian muka air tanah sesuai dengan kontur topografi. Zona <em>recharge </em>terletak pada bagian utara Desa Kutayu. Zona <em>recharge </em>berada pada daerah perbukitan dengan tingkat kerapatan vegetasi yang tinggi. Sedangkan zona <em>discharge </em>mencakup bagian selatan Desa Kutayu. Zona <em>discharge </em>merupakan area pemukiman warga. Berdasarkan hasil pemodelan air tanah didapatkan besar <em>flux </em>0.147 m<sup>3</sup>/detik di zona <em>recharge</em> dan 0.116 m<sup>3</sup>/detik pada zona <em>discharge</em>.</p>


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
Author(s):  
Ibnu Utomo Wahyu Mulyono ◽  
Ajib Susanto ◽  
Yupie Kusumawati

Dalam perkembangan teknologi komunikasi data, dan banyaknya problem mengenai manipulasi data maka perlu tindak lanjut mengenai teknik untuk mengamankan data. Steganografi adalah sebuah teknik untuk menyembunyikan pesan dengan menggunakan sebuah media atau juga disebut cover. Sedangkan LSB (Least Significant Bit) adalah sebagai algoritma atau metode menyembunyikan pesan yang akan disisipkan. Seperti pada perangkat keamanan lainnya, steganografi dapat digunakan pengamanan seperti citra dengan watermarking dengan alasan untuk perlindungan copyright. Metode LSB yang digunakan pada teknik steganography tergolong mudah pada penerapannya. Dasar dari metode ini adalah bilangan berbasis biner atau dengan kata lain angka 1 dan angka 0. Metode LSB berhubungan dengan ukuran 1 bit dan ukuran 1 byte. 1 byte yang terdiri dari 8 bit data. Dalam penelitian ini penulis menggabungkan metode LSB dengan Teknik Super Enkripsi kriptografi metode Caesar Cipher dan Vigenere Cipher. Kontribusi yang diberikan pada peneliitan ini adalah mnelakukan proses LSB pada bit ke 7 dan ke 8 sehingga impercepibility meningkat. Dari hasil penggabungan metode antara LSB dan kriptografi akan sulit dipecahkan, karena memiliki dua tingkat keamanan. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengamanan pesan menggunakan kriptografi dan steganografi terbagi menjadi empat, yaitu Encode, Decode, Enkripsi dan Dekripsi. Tujuan utama untuk mengamankan subtansi data rahasia dengan cara menyamarkan dengan sebuah media agar sulit untuk teridentifikasi.


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 127
Author(s):  
Anita Rahmawati ◽  
Muhammad Iqbal ◽  
Emil Adly

Faktor utama terjadinya kerusakan jalan yaitu akibat dari angkutan barang yang membawa beban melebihi sumbu terberat suatu kendaraan (<em>Overload</em>). Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan desain tebal perkerasan menggunakan beban standar dan akibat beban berlebih kendaraan. Metode Austroads digunakan dalam mendesain tebal perkerasan, sedangkan Program Circly 6.0 digunakan untuk mengevaluasi kemampuan tebal perkerasan tersebut dalam memikul beban. Data LHR dan beban kendaraan digunakan untuk menghitung nilai <em>Equivalent Standard Axle</em><em>s</em> (ESA), <em>Cumulative Growth Factor</em> (CGF), dan <em>Design Equivalent Standard Axle</em><em>s</em> (DESA), sehingga dapat diketahui jenis material dan tebal setiap lapis perkerasan menggunakan <em>Design Chart</em>. Dari hasil penelitian didapatkan tebal lapis perkerasan untuk umur rencana 20 tahun dengan CBR tanah dasar 5% untuk beban standar yaitu Lapis permukaan 17,5 cm (Aspal, Modulus 3000 MPa), Lapis pondasi atas 10 cm (Granular, Modulus 350 MPa), dan lapis pondasi bawah 25 cm (<em>Cemented Material</em>, Modulus 5000 MPa), sedangkan untuk beban berlebih dengan material yang sama, tebal perkerasan terdiri dari Lapis permukaan 22,5 cm, Lapis pondasi atas 10 cm, dan  lapis pondasi bawah 20 cm. Beban berlebih yang digunakan dalam perhitungan masuk dalam kategori pelanggaran tingkat II (5-15%) dan tingkat III (&gt;25%).  Dari Program Circly 6.0 dapat diketahui bahwa desain Lapis perkerasan untuk beban standar maupun beban berlebih sudah memenuhi standar dan aman untuk digunakan. Hal ini ditandai dengan nilai <em>Cumulative Damage Factor</em> (CDF) ≤1


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 121
Author(s):  
Mochammad Qomaruddin ◽  
Ariyanto Ariyanto ◽  
Istianah Istianah ◽  
Fatimatuz Zahro

<p class="DRParagraf">Berbagai jenis plastik susah berkontaminasi dengan tanah yang juga dianggap limbah anorganik, yang sulit hancur dengan sendirinya. Solusi pemanfaatan limbah plastik dapat digunakan sebagai agregat beton. Metode yang digunakan yaitu eksperimental di laboratorium dengan membandingkan mortar geopolimer dan konvensional dalam variasi jumlah agregat plastik substitusi agregat alam. Pengaruh penambahan plastik  Pasta geopolimer menggunakan 3 varian molaritas 8M, 12M, 16M. Hasil pengujian kuat tekan beton didapatkan nilai kuat tekan tertinggi pada mortar geopolimer 12M dengan penambahan agregat kasar berupa limbah plastik sebanyak 15% pada umur 28 hari dengan dengan hasil kuat tekan sebesar 28,24 MPa. Kuat tekan yang dihasilkan pada mortar konvensional dan mortar geopolimer didapatkan semakin meningkat dengan bertambahnya umur pengujiannya. Pengaruh agregat plastik dapat mengikat lebih baik secara homogen pada mortar geopolimer dibanding dengan mortar konvensional.</p>


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Karuniadi Satrijo Utomo ◽  
Hanggoro Tri Cahyo
Keyword(s):  

Keruntuhan bangunan hidraulik check dam merupakan suatu fenomena keruntuhan bangunan hidraulik yang penting dikaji, khususnya ditinjau dari aspek-aspek hidraulik yang menyebabkan keruntuhan bangunan. Kajian keruntuhan bangunan Check dam dalam artikel ini mengambil kasus fenomena keruntuhan Bangunan Pengendali Sedimen (BPS) Kedung Ringin di wilayah Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa keruntuhan bangunan tersebut dipicu sufosi dan boiling oleh rembesan di bawah spillway. Perbaikan keruntuhan bangunan tersebut harus dilakukan dengan mengganti seluruh bagian spillway dengan memasang material baru disertai pengawasan lebih ketat dalam pekerjaan pelaksanaan mengacu pada spesifikasi teknis yang ditetapkan. Diperlukan pula pemasangan turap di bawah spillway baru minimal sepanjang 4 m dari dasar spillway untuk mengantisipasi terjadinya sufosi di masa datang


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Arief Bramanto Wicaksono Putra ◽  
Mirza Rafdi Rosada ◽  
Achmad Fanany Onnilita Gaffar

<p>Setiap manusia memiliki identitasnya masing-masing, dan tidak akan sama satu identitas seseorang dengan identitas lainnya. Biometrik suatu wajah tidak akan sama dengan wajah lainnya, oleh karena itu dirancang suatu <em>prototype </em>pengenalan identitas ciri wajah pada wilayah-wilayah tertentu atau <em>Region of Interest </em>(ROI). ROI yang digunakan merupakan biometrik-biometrik unik yang terdapat pada wajah. Untuk mendapatkan ROI, proses segmentasi yang digunakan diantaranya adalah: Morfologi, <em>Flood fill Algorithm </em>dan <em>Tresholding. </em>Kemudian dengan menggunakan <em>BLOB Analysis</em> jumlah area dan nilai piksel yang terdapat pada ROI yang telah tersegmentasi akan dijadikan sebagai ekstraksi ciri pengenalan yang kemudian akan teridentifikasi menggunakan pendekatan <em>Euclidean distance</em>. ROI yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan <em>BLOB analysis</em> mencakup 6 sampai 9 area biometrik wajah seperti alis, mata, hidung, mulut dan telinga. Hasil performansi dari identifikasi kemiripan wajah menggunakan 3 data wajah dengan 5 data sampel berbeda pada masing-masing wajah adalah 33,3%.</p>


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
Author(s):  
Daru Tri Nugorho ◽  
Arief Wisnu Wardhana ◽  
Aida Wahyumi
Keyword(s):  

Gangguan yang sering terjadi pada sistem distribusi adalah gangguan arus hubung singkat. Untuk itu sistem proteksi dipasang di penyulang gardu induk. Pada penyulang Dieng-2  periode Januari 2019- September 2019 telah terjadi <em>trip </em>sebanyak tujuh kali. Peralatan sistem proteksi utama pada penyulang terdiri dari <em>over current relay </em>(OCR), <em>ground fault relay </em>(GFR), dan <em>recloser</em>. Untuk mengetahui koordinasi system proteksi penyulang yang baik diperlukan perhitungan arus nominal trafo, reaktansi sumber, reaktansi trafo, impedansi, dan arus hubung singkat. Hasil perhitungan arus hubung singkat akan menjadi dasar dalam menentukan waktu kerja dan selisih waktu kerja (Δt) relai antara PMT <em>outgoing</em> dan <em>recloser</em>. Pada <em>setting </em>awal relai, terdapat relai yang bekerja  tidak sesuai koordinasi. Pengaturan ulang nilai tms relai diperlukan untuk menyesuaikan waktu kerja (Tk) 0,7 s dan 0,3 s dengan Δt 0,4 s. Sehingga relai dan recloser bekerja sesuai dengan koordinasi proteksi penyulang yang memenuhi standar PLN dan standar IEC 60255.


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
Author(s):  
Arief Kelik Nugroho ◽  
Ipung Permadi

<p><em>D</em>engan mengadopsi perilaku semut dalam mencari makanan dapat diterapkan dalam proses pencarian rute terpendek  dengan mempertimbangkan parameter-parameter pada Ant colony. Secara alami, semut mampu menemukan jalan terdekat dari ke sumber makanan dengan mekanisme meninggalkan jejak untuk setiap jalur yang dilewatinya. Intensitas <em>pheromone</em> digunakan dalam proses pencarian rute dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain diantaranya adalah jarak dari titik awal ke titik tujuan. Jejak tersebut digunakan untuk mengukur banyaknya semut yang melewati rute sehingga . Proses <em>update pheromone </em>dapat dilakukan baik secara lokal ataupun pada <em>pheromone</em> global yang mempengaruhi performa semut dalam mencari jalur adalah nilai visibilitas dan intensitas <em>pheromone</em>. Hasil pencarian nilai  optimal menggunakan algoritma ACO dengan variable dapat dilakukan dengan menentukan  nilai terbesar. Aplikasi yang dapat diterapkan dengan menggunakan algoritma koloni semut diantaranya adalah pencarian rute terpendek dari beberapa percobaan diperoleh hasil 4.725.<strong></strong></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document