Jurnal Teknik Sipil
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

67
(FIVE YEARS 2)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Tanjungpura University

2632-8429, 1412-3576

2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
Author(s):  
Zainal Wahyu ◽  
Syarifah Melly Maulina ◽  
Muji Listyo Widodo

Desa Lubuk Antuk Kecamatan Hulu Gurung memiliki lahan daerah irigasi fungsional seluas 38,11 Ha. Saat ini petani maupun pemerintah daerah Kabupaten Kapuas Hulu belum mengetahui apakah air daerah irigasi Lubuk Antuk masih sesuai atau tidak untuk irigasi. Untuk menjawab kekhawatiran terhadap kualitas air irigasi yang digunakan maka perlu dilakukan penelitian kualitas air irigasi di Daerah Irigasi Lubuk Antuk. Pengambilan data untuk penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu pengambilan sampel air di lapangan dan uji kualitas air di laboratorium. Dari hasil pemeriksaan kualitas air permukaan, dapat dilihat bahwa hampir semua parameter pencemaran air di lokasi masih berada dibawah baku mutu lingkungan kategori Air Kelas III berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Hanya satu parameter di titik lokasi yang melebihi baku mutu, yaitu BOD. Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas air irigasi di Daerah Irigasi Lubuk Antuk masih memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan


2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
Author(s):  
Firmansyah ◽  
R.M. Rustamaji ◽  
Eka Priadi ◽  
Abubakar Alwi

Elektrokinetik adalah suatu  gelaja akibat dari medan  listrik melalui media porus.  Medan listrik dihubungkan dengan ditimbulkan   arus listrik searah (DC) secara langsung, yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan daya dukung tanah lunak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki peningkatan tahanan friksi suatu model fondasi tiang pancang ditanah lunak dengan pengaruh perlakuan gejala elektrokinetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemancangan dilakukan dengan pengaruh gejala   elektrokinetik dengan kuat arus dan waktu tertentu, berturut-turut meningkatkan daya dukung tanah. Rata-rata peningkatan daya dukung tiang tunggal yaitu untuk waktu tunggu 3 hari sebesar284,679 kg, waktu tunggu 7 hari sebesar 348,443 kg, dan waktu tunggu 15 hari sebesar 380,918 kg.


2019 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Doddy Cahyadi Saputra ◽  
Nurhayati Nurhayati ◽  
Aji Ali Akbar

Curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam beberapa waktu bisa menimbulkan genangan jika kondisi sistem drainasenya tidak terpelihara dengan baik. Perkembangan infrastruktur di Kota Pontianak memberikan dampak perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan lahan yang semula berupa ruang hijau beralih fungsi menjadi kawasan permukiman dan kegiatan ekonomi lainnya. Kondisi eksisting saluran drainase atau parit di Jalan M. Sohor tidak mampu untuk menampung debit air hujan pada musim penghujan. Pada kondisi eksisting lahan di Kota Pontianak sudah tidak terdapat ruang resapan air hujan atau ruang terbuka hujan. Penataan sistem drainase Kota Pontianak dengan hanya menata drainasenya saja sudah tidak efektif lagi sehingga memerlukan konsep penataan sistem drainase yang berwawasan lingkungan. Maka dengan kondisi tersebut diperlukan indentifikasi terhadap kondisi hidrologi dan hidrolika yang ada di daerah tangkapan hujan Parit M. Sohor. Analisis hidrologi pada kajian ini meliputi pengujian konsistensi data hujan di Kota Pontianak, memilih distribusi hujan yang cocok dengan pola data hujan, menghitung waktu konsentrasi, intensitas curah hujan serta debit total rencana yang berasal dari debit buangan domestik dan debit rencana 2, 5, 10 tahun. Analisa hidrolika pada kajian ini meliputi pembuatan desain penampang saluran rencana sebagai rencana normalisasi saluran. Debit total di Parit M.Sohor untuk periode ulang 2 tahun adalah 2,22 m3/s, periode ulang 5 tahun sebesar 2,75 m3/s dan periode ulang 10 tahun sebesar 3,09 m3/s. Penataan drainase dengan konsep berwawasan lingkungan mengedepankan penataan drainase yang ramah lingkungan dengan menanam tanaman perdu yang dapat menahan erosi permukaan seperti tanaman Puring dan Bogenvil dan mereduksi polusi udara, menata Jalan M. Sohor mengendalikan debit air hujan berlebih yang diakibatkan oleh proses hujan melalui teknik rain water harvesting.


2019 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Heri Azwansyah ◽  
Syafaruddin AS ◽  
Sutartio YM

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas perbaikan jalan di Desa Durian. Studi ini memerlukan data antara lain peta jaringan jalan desa, kondisi jalan, lingkungan jalan, dan manfaat jalan. Metode survei berupa observasi lapangan dan interview. Analisis dilakukan dengan metode IRAP.Studi ini menganalisis 5 (lima) jalan desa yaitu Jalan Dusun Sela, Jalan Dusun Bale, Jalan Dusun Durian, Jalan Dusun Siak, dan Jalan Dusun Alina. Hasil analisis bahwa Jalan Dusun Alina memiliki nilai manfaat jalan terbesar yaitu 13,87. Jalan Dusun Alina merupakan prioritas pertama dimana perbaikan jalan dilakukan dengan betonisasi.


2019 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Arfena Deah Lestari

Air baku yang digunakan masyarakat Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya berasal dari sungai Kapuas Kecil yang memiliki percabangan dengan Sungai Landak dan Kapuas Besar dan bermuara ke laut Natuna. Pada saat musim kemarau air baku yang didistribusikan ke masyarakat menjadi asin. Hal ini diduga disebabkan oleh debit sungai yang tidak cukup besar untuk menahan air laut yang masuk melalui muara sungai ketika pasang terutama pada saat musim kemarau. Penelitian ini bertujuan mengetahui panjang rambatan salinitas di Sungai Kapuas Besar dan apakah juga berpengaruh terhadap Air Baku PDAM Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Dengan menggunakan salinometer, salinitas air sungai di ukur pada kedalaman 0,2Y; 0,6 Y; dan 0,8Y dari dasar perairan di 11 titik. Hasil analisa regresi menunjukkan bahwa rambatan salinitas di Sungai Kapuas Besar sepanjang 100 km dari muara sungai dengan nilai salinitas 0.17 ppm dan salinitas paling tinggi di muara sungai yaitu 15.8 ppm. Sehingga air dari sungai Kapuas Besar yang masuk ke sungai Kapuas Kecil adalah air payau pada kondisi kemarau.


2019 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Prima Juanita Romadhona ◽  
Raditya Wisnumurti

Rencana pemerintah dalam meningkatkan pelayanan keselamatan transportasi kereta api berujung pada penutupan secara permanen perlintasan kereta api termasuk perlintasan Lempuyangan. Maka dari itu, dibutuhkan penelitian lalu lintas untuk mengetahui kinerja ruas jalan di sekitar lingkup perlintasan tersebut sehingga dapat mengetahui tingkat pelayanan ruas jalan serta memberikan permodelan lalu lintas akibat penutupan perlintasan kereta api Lempuyangan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei langsung lapangan Yogyakarta untuk mendapatkan data yang diperlukan. Analisis pada penelitian ini mencakup analisis tingkat pelayanan ruas Jalan Layang Dr.Sutomo dan Simpang Bawah Jalan Layang tersebut. Dalam analisis tingkat pelayanan ruas jalan digunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 yang nantinya juga akan menggunakan aplikasi permodelan VISSIM untuk memodelkan pada kondisi eksisting dan pasca penutupan perlintasan kereta api. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa nilai derajat kejenuhan pada semua ruas jalan di simpang bawah flyover cenderung mengalami peningkatan yang berarti penurunan kinerja ruas jalan kecuali pada ruas jalan flyover Dr. Sutomo. Sedangkan untuk nilai kecepatan, kecenderungan peningkatan terjadi pada ruas Jl. Lempuyangan, Jl. Argolubang dan Jl. Dr. Sutomo. Namun terjadi penurunan pada ruas Jl. Flyover Dr. Sutomo. Selain itu, Jl. Wahidin Sudirohusodo tidak mengalami perbedaan karena tidak ada kendaraan yang melintas akibat penutupan perlintasan kereta api


2019 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Syafaruddin AS ◽  
Heri Azwansyah ◽  
Sutarto YM

Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik parkir kendaraan sepeda motor pada kawasan Swalayan Garuda Mitra Pontianak. Metode survey yang dilakukan adalah dengan pengamatan lapangan dan pencatatan kendaraan masuk dan keluar lahan parkir. Analiis dilakukan untuk mendapatkan karakteristik parkir kendaraan yaitu jumlah kendaraan masuk dan keluar dari lahan parkir, durasi kendaraan, akumulias, volume parkir, tingkat pergantian, dan tingkat penggunaan lahan parkir.Hasil penelitian ini antara lain volume total parkir kendaraan dalam satu hari sebanyak 1.085 kendaraan. Akumulias parkir yang terbesar berada pada pukul 17.31 – 18.00 WIB yaitu sebanyak 153  kendaraan. Tingkat penggunaan lahan parkir terbesar pada pukul 19.01 - 20.00 WIB sekitar 43,78% dari kapasitas parkir yang tersedia. Permasalahan dilapangan adalah pengaturan parkir yang relatif kurang baik sehinga pemanfaatan lahan parkir yang tidak optimal, terutama tata latak parkir dan sirkulasi kendaraan pada lahan parkir.


2018 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
Author(s):  
Hari Wibowo

Kekasaran dasar saluran sangat berpengaruh pada karakteristik aliran, terutama dalam menghitung kecepatan dan debit aliran. Kekasaran dasar saluran dinyatakan dalam koefisien kekasaran. Koefisien kekasaran saluran yang digunakan dalam aliran seragam adalah nilai koefisien kekasaran Manning (n). Banyak penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan nilai koefisien kekasaran Manning. Pengunaan koefisien kekasaran Manning saat ini hanya didasarkan n tabel. Sedangkan nilai n tabel Manning hanya disarankan untuk saluran kondisi baik. Penerapan n tabel Manning pada saluran alami memberikan hasil yang kasar, karena keadaan aliran lebih banyak tergantung pada faktor yang tidak diketahui. Diantaranya adanya bentuk konfigurasi dasar, dan penelitian sebelumnya belum ada yang memperhitungkannya. Tujuan penelitian adalah untukmendapatkan suatu rumusan empiris nilai koefisien kekasaran Manning saluran alam berdasarkan modifikasi koefisien kekasaran Manning, yang berkaitan butiran dasar dan bentuk dasar yang ada dilapangan. Metode yang akan dilaksanakan berupa pengambilan data lapangan dalam upaya mencari hubungan bentuk bentuk dasar saluran terhadap koefisien kekasaran dasar material non kohesif. Aplikasi penerapan rumusan akan dilakukan pada studi kasus Sungai Jawi dan Parit Tokaya di kota Pontianak.Kata kunci: Kekasaran dasar, bentuk dasar, koefisien kekasaran Manning


2018 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
Author(s):  
Rudi Sugiono Suyono ◽  
Elsa Tri Mukti
Keyword(s):  

Pelayanan transportasi keperintisan adalah sebagai unsur pendorong (promoting) menyediakan jasa transportasi yang efektif untuk menghubungkan daerah terisolasi dengan daerah berkembang yang berada di luar wilayahnya dan/atau luar negeri, sehingga terjadi pertumbuhan perekonomian yang sinergis. Selain itu, pelayanan kapal perintis tersebut diselenggarakan untuk mewujudkan fokus kerja Kementerian Perhubungan yaitu peningkatan keselamatan dan keamanan, peningkatan kualitas pelayanan, dan peningkatan kapasitas. Berdasarkan hasil analisis disparitas yang cukup tinggi terjadi di wilayah timur Indonesia antara lain di Tanah Bumbu, Kepulauan Anambas, Natuna, Tanjung Pinang, Bima, Ambon, Kepuluauan Aru, Maluku Barat Daya, Seram Bagian Barat, Tual, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Utara, Kepulauan Sula, Pulau Morotai, Pulau Taliabu, Ternate, Asmat, Boven Digul, Mappi, Merauke, dan Mimika. Disparitas tertinggi yaitu sebesar 114% terjadi pada tahun 2017 untuk bahan pokok di wilayah Maluku, tepatnya di Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, dan Tual. Dari sampel trayek yang diamati didapat bahwa rata-rata passenger factor untuk setiap voyage berada di rentang 1% hingga 13% saja dengan tingkat keterisian penumpang maksimum pada satu voyage sebesar 45.5%. Sementara, rata-rata load factor untuk setiap voyage berada di rentang 0.2% hingga 28% dengan tingkat keterisian barang maksimum pada satu voyage sebesar 103.5%. Berdasarkan identifikasi konektivitas antara trayek angkutan laut perintis dengan simpul pelabuhan tol laut, tampak bahwa masih ada ketimpangan konektivitas antara jaringan angkutan laut perintis dengan simpul pelabuhan tol laut. Konektivitas simpul pelabuhan tol laut dengan angkutan laut perintis paling tinggi ada di Pelabuhan Saumlaki, dengan 16 trayek terkoneksi dengan pelabuhan ini.


2018 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
Author(s):  
Adilah Dinilhuda ◽  
Aji Ali Akbar ◽  
Jumiati Jumiati

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem di daerah pesisir tropis dan subtropis yang berperan penting sebagai ekosistem pelindung pantai dari abrasi dan tsunami; produsen makanan bagi makhluk hidup pesisir serta ekosistem penyerap dan penyimpan karbon bagi ekosistem pesisir. Sebagai penyerap dan penyimpan karbon, mangrove dapat menyimpan karbon lebih banyak dari hampir semua ekosistem di bumi, sehingga ekosistem ini dapat berperan penting pula dalam upaya mitigasi pemanasan global. Mangrove dapat menyimpan karbon lebih banyak dari hampir semua ekosistem di bumi. Hampir 40% dari biomassa pohon adalah karbon, dimana melalui proses fotosintesis dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan mengubahnya menjadi karbon organik (karbohidrat).   Penyimpanan karbon pada ekosistem mangrove dapat dalam biomassa vegetasinya seperti dalam batang, daun, akar, umbi, buah dan lainnya. Estimasi potensi penyimpanan karbon dalam vegetasi mangrove sebagai mitigasi pemanasan global, menjadikan indikator penting bagi konservasi ekosistem mangrove. Kata Kunci : Mangrove, Pemanasan Global, Dampak


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document