Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

104
(FIVE YEARS 104)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Halu Oleo

2503-0396

2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 261
Author(s):  
. Jaludin ◽  
Muhammad Ramli ◽  
Wa Nurgayah

Lamun menyerupai tumbuhan berpembuluh yang hidup di darat.  Lamun memiliki ciri berbiji satu (monokotil), memiliki akar, rimpang (rhizoma), daun, bunga, dan buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  persentase tutupan lamun, kelimpahan ikan, dan hubungan persentase tutupan lamun dengan kelimpahan ikan di Perairan Utara Kecamatan Siompu, Kabupaten buton selatan.  Pengambilan Data dilakukan dari bulan April sampai dengan Agustus 2020. Lokasi penelitian berada di perairan pantai utara Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.  Persentase tutupan lamun di Perairan Utara Kecamatan Siompu berada pada Kondisi padat, sedang dan jarang.  Kelimpahan ikan pada stasiun dengan persentase tutupan lamun padat sebesar 106 ind/75 m2, stasiun dengan persentase tutupan lamun sedang sebesar 83 ind/75 m2, dan stasiun dengan persentase tutupan lamun jarang diperoleh kelimpahan ikan sebesar 63 ind/75 m2. Persentase tutupan lamun tidak berpengaruh nyata terhadap kelimpahan ikan pada fase bulan gelap, sedangkan persentase tutupan lamun berpengaruh terhadap kelimpahan ikan pada fase bulan terang.Kata Kunci: Lamun, Ikan, Perairan Utara Kecamatan Siompu.


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 329
Author(s):  
. Indra ◽  
La Ode Muhammad Yasir Haya ◽  
Amadhan Takwir
Keyword(s):  

Perairan Mawasangka memiliki potensi yang besar untuk dikembangakn sebagai kawasan budidaya perikanan, penangkapan ikan dan wisata bahari. Dinamika di wilayah pesisir Mawasangka dan sekitarnya ikut memberikan kontribusi terhadap perubahan kualitas perairan dan ekosistem pesisir di Mawasangka. Salah satu parameter yang cepat berubah di perairan adalah dinamika suhu permukaan laut yang memiliki peranan penting bagi kehidupan biota laut dan habitatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara SPL in-situ dengan SPL Citra Satelit Landsat dan untuk mengetahui sebaran SPL di musim panas dan musim hujan di Kecamatan Mawasangka Tahun 2019. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober-Desember 2019 di Perairan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Sumber data penelitian ini terdiri dari data lapangan (in-situ) berupa data suhu permukaan laut pada 30 titik sampling, serta data Citra Satelit Landsat-8 TIRS yang bersumber dari https://earthexplorer.usgs.gov/. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa suhu permukaan laut (SPL) berkisar antara 27-31ºC. Adapun SPL in-situ dengan Citra Satelit Landsat-8 TIRS memiliki hubungan kuat pada musim panas (September) 24,9 -31 ºC dan memiliki hubungan sedang 9,11 -27,4 ºC pada musim hujan (Desember).Kata Kunci : Suhu Permukaan Laut, Algoritma Estimasi, data lapangan, Citra Landsat-8 TIRS, Perairan Mawasangka 


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 339
Author(s):  
Muh. Abu Sofyan ◽  
Muhammad Ramli ◽  
Wa Nurgayah

Ekosistem mangrove merupakan daerah pemijahan, daerah pembesaran dan tempat berlindung bagi berbagai jenis kepiting.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan kepadatan jenis kepiting pada ekosistem mangrove  berdasarkan fase bulan gelap dan fase bulan terang. Penelitian ini dilaksanakan di  perairan Desa Lamontoli selama 3 bulan. Pengambilan data mangrove dan kepiting dilakukan dengan menggunakan transek kuadrat yang ditempatkan tegak lurus garis pantai pada tiga stasiun penelitian di kawasan mangrove. Data pendukung yaitu data parameter lingkungan menunjukkan nilai parameter kualitas prairan masih mendukung kehidupan kepiting di kawasan mangrove.  Hasil penelitian didapatkan 11 spesies kepiting.  Selama penelitian ditemukan 413 ekor kepiting pada fase bulan gelap, pada fase bulan terang 256 ekor.  Komposisi jenis tertinggi pada fase bulan gelap dan bulan terang ditemukan pada spesies Uca dussumieri.  Kepadatan jenis kepiting pada fase bulan gelap berkisar 0.02 – 0.39 ind./m2 dan pada fase bulan terang berkisar 0.01 – 0.31 ind./m2, dimana kepadatan jenis tertinggi ditemukan pada Uca Dussumieri dan kepadatan jenis terendah pada Scylla serrata.Kata Kunci :Komposisi jenis, Kepadatan , Kepiting, Mangrove, Lamontoli.


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 297
Author(s):  
. Balqis ◽  
. Emiyarti ◽  
Amadhan Takwir
Keyword(s):  

Logam berat  merupakan salah satu bahan kimia yang beracun yang dapat memasuki ekosistem bahari. Logam berat seringkali memasuki rantai makanan di laut dan berpengaruh pada beberapa biota laut tertentu yang memiliki kemampuan untuk mengakumulasi zat kimia yang bersifat toksik. Salah satu organisme laut yang berpotensi mengakumulasi logam berat adalah kerang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat (Pb) pada sedimen dan  kandungan logam berat (Pb) pada Kalandue (Polymesoda erosa) di Perairan Desa Totobo serta untuk mengetahui hubungan fraksi sedimen dengan kadar logam berat timbal (Pb) pada kerang (pollymesoda erosa) dan kadar logam berat timbal (Pb) pada sedimen. Metode penelitian menggunakan metode purposive sampling dan analisa logam berat Pb menggunakan metode Atomic Absorbtion Spectrophotometry (AAS). Hasil dari penelitian ini, konsentrasi logam berat timbal (Pb) pada sedimen berkisar antara 7,481-92,477 mg/kg dan kerang jenis Pollymesoda erosa berkisar antara 0,096-0,389 mg/l. Berdasarkan standar baku mutu oleh Kepmen LH No 51 Tahun 2004, BPOM dan SEPA dinyatakan kandungan timbal pada sedimen dan kerang (Pollymesoda erosa) sudah melewati ambang batas baku mutu dan kerang masih layak dikonsumsi namun dalam jumlah yang sedikit. Penelitian lanjutan sebaiknya menguji kadar logam berat Timbal (Pb) pada Kerang Kalandue pada organ tertentu seperti gonad dan insang. Sehingga dapat diketahui bagian organ mana yang paling banyak terakumulasi logam berat selain daging.Kata Kunci: Atomic Absorbtion Spectrophotometry, Perairan Totobo, Pollymesoda erosa, Sedimen, Timbal.


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 313
Author(s):  
Wa Ode Husmayani ◽  
Baru Sadarun ◽  
Ratna Diyah Palupi

Spons merupakan hewan multiseluler paling primitif yang hidup diberbagai tipe perairan mulai dari tawar, payau, dan laut. Biota ini hidup di dasar perairan dan biasanya menempel pada substrat keras seperti batu atau karang dan berkompetisi dengan organisme penempel lainnya untuk memperoleh ruang dan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kepadatan spons berdasarkan tutupan karang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 – Juli 2021, di Perairan Sombu Taman Nasional Wakatobi. Pengambilan data spons dilakukan dengan menggunakan metode belt transect dengan panjang line transect 50 m dengan lebar 4 m pada kedalaman 3 m (reef flat) dan 7 m (reef slope) pada masing-masing stasiun. Data diambil bersama dengan tutupan karang menggunakan metode line intercept transect (LIT) dengan panjang line transect 50 m pada kedalaman yang sama dengan data spons. Hasil penelitian didapatkan bahwa keanekagaraman hayati spons yang ditemukan dilokasi penelitian yaitu sebanyak 2 kelas, 19 famili dan 23 genus. Yakni  keanekaragaman jenis spons tertinggi yaitu pada stasiun I sebesar 20 genus, serta kepadatan spons tertinggi sebesar 0,18 individu/m2 terdapat pada genus   Spheciospongia sp., kepadatan spons tertinggi berdasarkan stasiun terdapat pada stasiun I zona reef slope yaitu dengan nilai 0,32 individu/m². Persentase tutupan karang pada stasiun I dan II masuk dalam kondisi baik, sedangkan pada stasiun III masuk dalam kondisi sedang. Keanekaragaman dan kepadatan spons dipengaruhi adanya keberadaan terumbu karang, sehingga keberadaan tutupan karang yang tinggi menyebabkan melimpahnya pertumbuhan spons.Kata Kunci : Keanekaragaman, Kepadatan, Spons, Terumbu Karang 


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 273
Author(s):  
Mohammad Afdhal Adidharma ◽  
. Emiyarti ◽  
A. Ginong Pratikino

Provinsi Sulawesi Tenggara dengan potensi cadangan Nikel sebesar 97,4 miliar ton, menjadikan Nikel sebagai komoditas utama pertambangannya. Potensi yang besar ini menjadi penyebab tingginya aktifitas eksploitasi tambang nikel di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara. Sistem penambangan terbuka yang masih marak digunakan, menyebabkan material padat yang membawa unsur logam berat dari daratan masuk ke perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat nikel pada air di Perairan Kecamatan Molawe. Pengambilan data dilakukan pada Bulan Maret 2020 di Desa Tapuemea dan Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe. Sampel air dianalisis di UPTD Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil yang diperoleh kadar nikel pada air di perairan Kecamatan Molawe berkisar antara 0,003 hingga 0,017 mg/l, dan hasil tersebut masih dibawah ambang batas baku mutu KMNLH No. 51 Tahun 2004.Kata kunci: Nikel, Air, Molawe.


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 281
Author(s):  
Nunung Afrianti ◽  
Wa Nurgayah ◽  
. Rahmadani

Makroalga salah satu sumber daya hayati laut memiliki nilai ekonomis dan manfaat, baik untuk manusia maupun lingkungan sekitarnya. Lokasi Penelitian di Perairan Desa Liya Mawi Kabupaten Wakatobi. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi mengenai struktur komunitas dan pola distribusi makroalga. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli-September 2020.  Pengambilan data menggunakan metode transek kuadrat.  Pengambilan data dilakukan di tiga stasiun dengan 3 kali pengulangan. Analisis data yang digunakan yaitu  indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi, kepadatan dan pola distribusi.  Makroalga yang ditemukan berjumlah 13 spesies yang terdiri atas Kelas Chlorophyta berjumlah 6 spesies, kelas Phaeophyta 2 spesies dan kelas Rhodophyta 5 spesies. Jenis yang ditemukan yaitu Gracilaria coronopifolia, Laurencia papilosia, Gracilaria edulis, Eucheuma spinosum, Glacilaria salicornia, Ulva fasciata, Halimeda tuna, Halimeda marcoluba, Halimeda opuntia,Dictyosphaeria cavernosa, Chaetomorpha crassa, Padina australis dan Hydroclathrus clathratu. Nilai indeks keanekaragaman jenis makroalga berada dalam kategori sedang, indeks keseragaman dalam kategori tinggi, indeks dominansi makroalga tergolong kategori rendah.  Kepadatan makroalga berkisar 3,123-17,643 koloni/m². Pola distribusi makroalga di perairan Desa Liya Mawi tergolong kategori mengelompok dan merata.Kata Kunci: Desa Liya Mawi, Makroalga, Pola Distribusi, Struktur Komunitas 


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 305
Author(s):  
Muhammad Fadly Alqadri ◽  
Baru Sadarun ◽  
. Rahmadani

Anacropora puertogalerae tergolong karang yang rentan berdasarkan status IUCN.  Akibat tekanan yang berasal dari aktivitas masyarakat dikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan populasi karang ini dialam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan mutlak, dan pertambahan tunas pada karang Anacropora puertogalerae yang ditarnsplantasi dengan ukuran fragmen 3 cm, 5 cm dan 7 cm di perairan Lalanu Kecamatan Soropia. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Mei 2020. Penelitian ini menggunakan metode transplantasi fragmen karang di rak transplantasi.   Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kelangsungan hidup fragmen 3, 5 dan 7 berkisar 35% - 92,50%, dimana kelangsungan hidup tertinggi pada fragmen 7 cm.  Laju pertumbuhan mutlak berkisar antara 6,502 - 16,098 cm dengan laju pertumbuhan mutlak tertinggi pada fragmen 7 cm.  Pertambahan tunas pada fragmen karang transplan berkisar 20 – 35 tunas, dimana pertambahan tunas terbanyak ditemukan pada fragmen 7 cm dengan rata2 pertumbuhan tunas sebesar 28 tunas. Laju pertumbuhan transplant pada fragmen 3 cm berbeda nyata jika dibandingkan dengan fragmen 5cm dan 7 cm.Kata Kunci: Anacropora  puertogalerae, kelangsungan hidup, laju pertumbuhan, pertambahan tunas, perairan Lalanu


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 323
Author(s):  
Charli Pratama ◽  
Muhammad Ramli ◽  
. Ira
Keyword(s):  

Biofouling merupakan organisme yang menghabiskan serluruh hidupnya dilingkungan perairan laut, dan bersiafat   menempel dan dapat menyebabkan masalah serius karena merupakan penghambat kelangsungan hidup anakan mangrove contohnya seperti teritip  merupakan faktor penyebab stres ekofisiologis seperti reduksi fotosintesis dan penghambat pertukaran gas pada anakan dan tumbuhan dewasa Pulau kapota merupakan salah satu pulau yang terletak di bagian barat pulau wangi wangi selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Pulau kapota memiliki keanekaragaman hayati laut yang melimpah terutatama pada ekosistem mangrove yang mempunyai peran penting dalam kelangsungan rantai makanan bahan organik, serta tempat berllindung berbagai organisme yang berasosiasi di ekosistem  mangrove salah  satunya orgnisme Biofouling yang menenpel pada mangrove yang dapat menimbulkan kerusakan akibat biota penempet yang di sebut biofouling. Tujuan peneltn ini adalah mengetahui jenis biofouling, kepadatan biofouling, dan kualitas perairan pada ekosisitem manggrove di Pulau Kapota. Peneltian ini dilaksanakan bulan November 2020. Hasil penelitian ini ditemukan jenis biofouling  S. cucullata yang memiliki sepasang cangkang tidak sama. Dengan kepadatan S. cucullata pada Ekosistem mangrove mencapai 0,04 – 0,70 ind/m², yang terdapat pada anakan. Sedangkan pada pohon mencapai 0,06 – 0,15 ind/m². dan kualitas perairan pada ekosistem Manggrove berdasarkan pH, Salinitas, Suhu, Kecepatan Arus dan kecerahan masih dapat dikatakan menunjang untuk pertubuhan biofouling S. cucullata.Kata Kunci : Manggrove, Biofouling, S. cucullata  


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 289
Author(s):  
Uun Yulistiani ◽  
. Asmadin ◽  
. Ira

Suhu permukaan laut dan salinitas merupakan parameter kunci oseanografi yang berperan untuk menilai kondisi ekologi lingkungan perairan, terutama di daerah perairan dangkal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial suhu dan salinitas permukaan di perairan Ranooha Raya. Metode penelitian menggunakan Hand Refraktometer dan Termometer untuk pengukuran langsung sampel air pada kedalaman 0-2 m. Analisis spasial distribusi suhu dan salinitas permukaan laut menggunakan teknik interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai suhu permukaan laut cenderung homogen berkisar antara 28-30 0C pada saat pasang dan 29-32 0C pada saat surut. Nilai variasi salinitas permukaan laut cukup lebar berkisar antara 22-30 ppt yang diperoleh pada saat pasang dan berkisar antara 15-31 ppt pada saat surut. Distribusi nilai suhu dan salinitas permukaan laut menunjukkan bahwa semakin menjauhi garis pantai nilainya semakin tinggi. Faktor-faktor lingkungan, seperti presipitasi, evaporasi dan masukkan air tawar dari beberapa aliran sungai mempengaruhi perubahan nilai suhu dan salinitas perairan. Kata kunci: Analisis Spasial, Distribusi Spasial, Ranooha Raya, Salinitas Permukaan Laut, Suhu Permukaan Laut


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document