Jurnal Borneo Saintek
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

33
(FIVE YEARS 33)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Borneo Tarakan

2599-3313, 2615-434x

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 37-42
Author(s):  
Shinta Tri Kismanti ◽  
Desi Indriyani
Keyword(s):  

Penggunaan aljabar max-plus diantaranya pada proses produksi perakitan. Dalam konteks aljabar max-plus sistem model yang terjadi adalah linier dan non-linier pada aljabar biasa, kelinieran ini tentunya akan memudahkan dalam penganalisaan sistem yang dikaji. Selanjutnya diberikan suatu asumsi yang realistik untuk mendapatkan suatu jadual yang reguler (teratur) dari sistem yang dikaji kemudian dilakukan simulasi dari sistem yang diberikan lewat keadaannya dengan menggunakan Petri Net. Petri Net merupakan suatu alat bantu untuk mempelajari system.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 31-36
Author(s):  
Anang Sulistyo ◽  
Fendik Ardiansyah

Ketersediaan beras sebagai komoditas pangan yang cukup baik secara kuantitas maupun kualitas, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau merupakan persyaratan penting dalam terwujudnya ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk :1) Mengetahui mutu karakteristik beras di Kota Tarakan; 2) Mengetahui pengaruh karakteristik beras terhadap harga beras di Kota Tarakan. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Guser Kota Tarakan. Responden berjumlah 90 yang ditentukan dengan metode Accident Sampling.nMetode analisis yang digunakan adalah kualitatif (deskriptif) dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan karakteristik kualitas beras yang meliputi butir menir, butir patah, butir merah, butir rusak, butir mengapur, benda asing dan butir kepala. Sedangkan analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi yang digunakan melihat pengaruh karakteristik beras terhadap harga jual beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir menir, butir merah dan butir rusak rata-rata memenuhi standar mutu SNI, sedangkan benda asing, butir patah, butir mengapur dan butir kepala rata-rata dibawah standar mutu SNI. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel butir menir, butr merah, butir rusak, butir patah, butir mengapur dan butir kepala berpengaruh signifikan terhadap harga beras, sedangkan butir patah dan benda asing tidak berpengaruh signifikan terhadap harga beras.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 23-30
Author(s):  
Ika Yulianti ◽  
Ririn Ariyanti ◽  
Rahmi Padlilah
Keyword(s):  

Insiden persalinan seksio sesaria meningkat dibandingkan persalinan normal. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi persalinan seksio sesaria. Jenis penelitian adalah studi penelitian analitik observasional dengan pendekatan kasus control yang dilaksanakan di RSUD Tarakan tahun 2020. Sampel dipilih secara purposive sampling sebanyak 200 subjek penelitian. Persalinan seksio sesaria dipengaruhi oleh umur 20 dan ≥ 35 tahun (OR=1.78; 95% CI=2.53 – 13.79; p0.001), paritas yang multipara (OR= 1.81; 95% CI= 2.36 – 15.94; p0.001), riwayat penyakit (OR= 1.61; 95% CI= 2.04 – 12.17; p0.001), faktor risiko (OR= 1.36; 95% CI= 1.53 – 9.92; p= 0.004), indikasi medis (OR= 2.04; 95% CI= 3.09 – 19.19; p0.001) dan  gambaran ANC yang lengkap (OR= - 1.89; 95% CI= 2.76 – 15.50; p0.001). Hal ini dapat disimpulkan bahwa persalinan seksio sesaria dipengaruhi oleh umur 20 dan ≥ 35 tahun, paritas yang multipara , memiliki riwayat penyakit, memiliki faktor risiko, ada indikasi medis dan  gambaran ANC yang lengkap.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 01-09
Author(s):  
Iif Ahmad Syarif ◽  
Eko Prihartanto ◽  
Efraim Bavo Priyana

Pengembangan sarana dan prasarana di Kota Tarakan, menjadikan daya tarik masyarakat untuk bermukim khususnya di wilayah pesisir. Dimana wilayah pesisir menjadi tempat bermukim yang memiliki faktor-faktor yang menarik untuk dikaji. Prasarana dan sarana diwilayah tersebut akan diteliti untuk dikembangkan sehingga lebih dapat mensejahterakan masyarakat dalam memperoleh fasilitas dari pemerintah Kota Tarakan. Objek penelitian ini adalah kelurahan Selumit pantai yang berada di pesisir barat  Kota Tarakan propinsi Kalimantan Utara, dengan responden sebanyak 100 orang dan menggunakan metode Deskriptif untuk membahas data-data yang berhubungan dengan keadaan sebenarnya. Hasil yang diperoleh didapat 8 faktor yang terdapat dalam pengembangan sarana dan prasarana dengan 16 variabel di wilayah pesisir barat kota Tarakan.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 11-21
Author(s):  
Nur Indah Mansyur
Keyword(s):  

Pengembangan pertanian wilayah perbatasan Kalimantan Utara merupakan strategi membangun  ketahanan pangan masyarakat perbatasan. Salah satu faktor penting dalam  pengembangan pertanian wilayah perbatasan adalah sumberdaya lahan. Penelitian ini bertujuan mengkaji kemampuan lahan dan daya dukung lahan berdasarkan neraca bioproduk, yang diharapkan menjadi acuan bagi pengembangan pertanian  kawasan perbatasan khususnya di pulau Sebatik.  Data karakteristik lahan dan komponen bioproduk  diperoleh  melalui  survey lapangan. Penentuan kemampuan lahan dengan metode matching, sedangkan status daya dukung lahan dengan membandingkan ketersediaan lahan dengan kebutuhan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegalan 1 termasuk kelas IVl3e2, tegalan 2, sawah 1, sawah 2 dan hutan primer termasuk kelas IIIk2, dan perkebunan termasuk kelas IIIk212. Untuk memaksimalkan kemampuan lahan dapat dimanfaatkan untuk tanaman semusim, pertanian konservatif, agroforestry, hutan lindung, dan cagar alam. Status daya dukung lahan di pulau Sebatik adalah surplus.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 39-45
Author(s):  
Ika Yulianti
Keyword(s):  

Gangguan kecemasan pada ibu hamil berisiko terjadinya solusio plasenta, berat badan lahir rendah, keterlambatan motorik dan mental janin serta prematuritas dapat terjadi apabila kecemasan tidak dikelola dengan baik. Health education adalah upaya yang digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan dan mempersiapkan proses persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan health education pada ibu hamil primigravida. Desain penelitian adalah quasy eksperiment secara purposive dengan sampel penelitian sebanyak 30 orang. Kelompok perlakuan diberikan health education. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida sesudah diberikan health education dibandingkan sebelum diberikan health education dengan p= 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan penurunan tingkat kecemasan pada ibu primigravida setelah diberikan health education dibandingkan dengan sebelum diberikan health education.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 85-92
Author(s):  
Eko Hary Pudjiwati ◽  
Nuraida Binti Hamid

Phosphor (P) merupakan unsur yang ketersediaannya bagi tanaman tergolong rendah akibat terikat oleh unsur Al dan Fe pada tanah masam dan pada tanah basa terikat oleh unsur Ca. Salah satu upaya untuk meningkatkan ketersediaan P tanah menggunakan bakteri pelarut fosfat (BPF) sebagai pupuk hayati. Kualitas pupuk hayati salah satunya ditentukan oleh jenis BPF dan bahan pembawa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bahan pembawa cair yang dapat mempertahankan viabilitas dan aktivitas bakteri pelarut fosfat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 perlakuan yaitu jenis bahan pembawa dan jenis isolate BPF diulang 3 kali. Jenis bahan pembawa terdiri dari Nutrien Broth (NB), air kelapa dan ekstrak tauge. Jenis isolat terdiri dari isolat B5(6), isolate B1(17) dan konsorsium isolat (B5(6) + B1(17)). Hasil penelitian menunjukkan ketiga bahan pembawa memiliki nilai pH yang masuk dalam kisaran pH yang diperlukan BPF untuk hidup, jumlah isolate yang memenuhi baku mutu  pupuk hayati dan nilai indeks kelrutan fosfat yang tergolong tingi. Rata-rata jumlah koloni BPF tunggal dan konsorsium tertinggi diperoleh pada bahan pembawa ekstrak tauge yaitu untuk isolat B5(6) adalah 8,5X1010  CFU/ml, isolate B1(17) 4,94X1010 CFU/ml, dan isolat B5(6)+ B1(17) 1,49X1010 CFU/ml. Nilai rata-rata indeks kelarutan fosfat tertinggi untuk isolat B5(6) dan konsorsium isolate B5(6)+ B1(17) dicapai pada bahan pembawa ekstrak tauge, yaitu 2,42 dan 2, 28, sedangkan untuk isolate B1(17) diperoleh dari bahan pembawa NB dengan nilai indeks kelarutan fosfat sebesar 2,5.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 47-60
Author(s):  
Muhammad Djaya Bakri
Keyword(s):  

Pada tahun 2019, Universitas Borneo Tarakan merencanakan membangun jalan lingkungan baru dalam kawasan kampus. Mengingat keterbatasan kemampuan anggaran dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pasca kontruksi, maka jalan lingkungan baru ini di desain berupa kontruksi perkerasan kaku pelat beton, dengan mempertimbangkan kemudahan pelaksanaan, umur keawetan kontruksi lebih lama  dan biaya pemeliharaan yang relatif rendah sepanjang umur rencana (discounted lifecycle cost). Digunakan dua metode desain, yaitu metode MDPJ 2017 dan metode AASHTO 1993, sebagai instrumen komparasi untuk mendapatkan tebal pelat beton yang ekonomis berdasarkan beban lalulintas yang direncanakan. Studi ini memberikan dimensi pelat beton perkerasan hasil analisis dengan metode MDPJ 2017 setebal 170 mm, dan hasil analisis dengan metode AASHTO 1993 setebal 200 mm. Perbedaan hasil pada kedua metode relatif kecil (1,4%), meskipun terdapat perbedaan beberapa parameter, tetapi tidak berpengaruh secara signifikan.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 79-83
Author(s):  
Sekar Inten Mulyani ◽  
Sofea Sofea

Hidroponik menjadi inovasi di Kota Tarakan sejak Tahun 2010 melalui program CSR yang dilakukan Pertamina. Seiring perjalanan waktu perkembangan adopsi teknik hidroponik mengalami perlambatan hal ini diakibatkan oleh Skill yang kurang dan minat yang menurun Selain itu teknologi hidroponik juga membutuhkan biaya dan modal yang lumayan banyak karena alat-alat hidroponik cukup mahal. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui proses adopsi inovasi teknologi hidroponik yang dilakukan oleh Petani Hidropoik; 2). Menganalisis tingkat adopsi petani terhadap teknologi hidroponik di Kota Tarakan dan 3). Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat adopsi petani Hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan  Agustus sampai dengan September  2020 dengan mengambil 39 responden. Metode analisis yang digunakan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan bantuan SPSS 18.00. Adapun proses proses adopsi melalui beberapa tahapan yaitu Kesadaran (awareness), Tahap minat (Interest), Tahap penilaian (Evaluation), Tahap mencoba (Trial), Tahap adopsi (Adoption). Tingkat adopsi petani dalam kategori tinggi (49%), sedang (46%) dan rendah (5%). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi dapat dituliskan dalam persamaan: Y=9,938+1,066X1+2,766X2+1,370X3+0,729X4+e, dimana,x1=umur,x2=tingkat pendidikan,x3=lama hidroponik dan x4=pendapatan. Koefisien regresi sebesar R2= 58,6%, uji t menunjukkan dari ke empat variabel x1,x2 dan x3 signifikan (sig0,05) sedangkan x4 tidak signifikan (sig0,05).


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 61-72
Author(s):  
Galih Yogi Rahajeng ◽  
Khotimah Khotimah
Keyword(s):  

Diversifikasi konsumsi pangan akan memberikan manfaat yang besar, apabila mampu menggali dan mengembangkan potensi sumber-sumber pangan lokal. Namun diversifikasi pangan pokok atau pangan sumber karbohidrat yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Kota Tarakan, masih memiliki pola pangan pokok yang kearah tunggal yaitu beras. Oleh karena itu, kajian terkait diversifikasi pangan non beras berbasis pangan lokal perlu dilakukan. Adapun tujuan khusus adalah menganalisis potensi sumber daya pangan lokal di Kota Tarakan, menganalisis pola konsumsi pangan dan tingkat diversifikasi pangan rumah tangga Di Kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan teknik survey dengan sampel rumah tangga di empat kecamatan di Kota Tarakan dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik nonprobality sampling dengan metode quota sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif  kuantitatif dan household dietry diversity score (HDDS). Hasil analisis menunjukkan produksi padi di Kota Tarakan cenderung mengalami penurunan, sedangkan produksi ubi kayu dan ubi jalar menunjukkan tren meningkat yang mengindikasi potensi diversifikasi produksi pangan di Kota tarakan. Secara garis besar pola diversifikasi konsumsi pangan masyarakat di Kota Tarakan cukup beragam berdasarkan jumlah, kualitas dan variannya, hal ini ditunjukkan dari pengeluaran pangan sumber protein yang beragam. Namun diversifikasi pangan sumber karbohidrat yang perlu dikaji karena masih tingginya pengeluaran akan sumber karbohidrat beras. Tingkat diversifikasi konsumsi pangan di Kota Tarakan berdasarkan nilai skor keragaman pangan rumah tangga (HDDS) berada pada kategori tinggi yaitu telah mengkonsumsi lebih dari enam jenis sumber pangan dalam sehari.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document