SIGn Journal of Social Science
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

3
(FIVE YEARS 3)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By CV. Social Politic Genius (Sign)

2745-374x

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Ike Kumala Sari ◽  
Sudarti Sudarti

Sand mining is an activity of exploiting natural resources below the surface of the ground that can be carried out underground river flows to extract minerals, namely sand. Sand mining is generally carried out to increase development. This activity has a positive impact on the community. However, if you ignore the environmental impact analysis, it will harm the community, which can cause environmental damage. Therefore, this study aims to analyze public perceptions of the impact of sand mining on the Mujur River and the Regoyo River. The research method used is a survey and data obtained by conducting observations, documentation, and questionnaires. Respondents in this study amounted to 30 people who are the surrounding community. For one month, this research was conducted around the Mujur River and the Regoyo River, Pasirian District, Lumajang Regency, East Java. The data of this study were analyzed using descriptive analysis. This study indicates the high public perception of the impact of sand mining on the Mujur River and Regoyo River, seen from the percentage of the questionnaire calculation, which is divided based on the positive and negative impacts of sand mining on the Mujur River and Regoyo River.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 15-29
Author(s):  
Dewi Anggariani ◽  
Santri Sahar ◽  
M. Sayful

Secara umum, pembangunan infrastruktur dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat. Namun apabila mengabaikan aspek studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan, maka akan berpotensi menciptakan kerusakan ekologi maupun ekonomi dan sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui landasan kebijakan, juga untuk mengetahui dampak sosial dan ekonomi dari keberadaan tambang pasir terhadap masyarakat Galesong. Penelitian ini menggunakan bentuk studi mikro demografi atau biasa disebut quasi anthropological. Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir pantai Galesong. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas penambangan pasir di wilayah pesisir pantai Galesong dimulai pada Tahun 2017 sehingga belum mengacu pada Perda Sulsel No. 2 Tahun 2019, dimana sebagai acuan untuk mengeluarkan izin lokasi dan izin pengelolaan pertambangan pasir di Sulawesi Selatan. Adapun dampak dari aktivitas penambangan pasir terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di wilayah pesisir pantai Galesong, antara lain hilangnya wilayah penangkapan ikan akibat pengerukan pasir laut, menyebabkan air menjadi keruh. Selain itu, terjadi perubahan sosial ekonomi, dimana para nelayan kecil harus meninggalkan aktifitasnya dan bergabung dengan para nelayan penangkap ikan di laut dalam dan menjadi sawi pada punggawa perahu-perahu besar. Dampak selanjutnya adalah adanya patroli polisi laut yang membuat para nelayan merasa tertekan dan tidak lagi memiliki kebebasan untuk melaut seperti dulu kala. Dengan dasar kesimpulan tersebut, diharapkan Pemerintah Daerah membuat model kebijakan dalam pengelolaan aktivitas penambangan pasir di wilayah pesisir pantai Galesong. Jika tidak, cepat atau lambat masalahnya akan semakin membesar.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
M. Sayful

Lebih dari 30 tahun Lelong di Kota Makassar eksis sebagai lembaga perekonomian yang bergerak di bidang perdagangan sumber daya kelautan dan perikanan. Oleh karena itu, Lelong merupakan sarana yang penting bagi kelangsungan hidup masyarakat, khususnya bagi para nelayan. penelitian ini bertujuan untuk menguraikan strategi penghidupan para nelayan pedagang, dan juga menganalisis lebih mendalam tentang penerapan strategi adaptasi dalam menghadapi kerentanan finansial yang akan mengganggu kehidupan sosial ekonomi para nelayan di pesisir Lelong Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Lelong Rajawali, Kota Makassar. Informan dalam penelitian ini berjumlah sepuluh orang dan terdiri dari nelayan pedagang, pengelola Lelong, serta pembeli ikan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumen. Data primer dan data sekunder kemudian dianalisis dengan menggunakan model analisis deskriptif kualitatif, serta menguraikannya dalam bentuk naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan nelayan pedagang mengalami kerentanan finansial, yaitu meningkatnya jumlah nelayan pedagang di Lelong dan berkurangnya pembeli untuk berbelanja di Lelong. Adapun strategi penghidupan yang dilakukan oleh nelayan pedagang di Lelong adalah dilandasi oleh dua hal, yaitu pembelian tunai dan hutang. Sebagian besar nelayan pedagang lebih memilih untuk berhutang saat bertransaksi dengan nelayan penangkap ikan. Lebih lanjut, Strategi adaptasi yang dilakukan antara lain strategi konsolidasi, strategi akumulasi, dan strategi diversifikasi. Dengan dasar kesimpulan tersebut, para nelayan pedagang membutuhkan ruang aliansi perlindungan demi tercapainya sekuritas ekonomi yang berkepanjangan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document