Buletin Udayana Mengabdi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

236
(FIVE YEARS 123)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Udayana

2654-9964, 1412-0925

2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
I.M. Mega ◽  
N.N. Soniari ◽  
N.K. Seminari ◽  
L.P. Wrasiati

Registrasi kebun manggis di desa Jelijih Punggang Kecamatan Pupuan dilakukan untuk memenuhi persyaratan ekspor buah manggis ke berbagai negara tujuan. Praktek pertanian yang baik dalam teknik budidaya tanaman meliputi seleksi bibit berkualitas, pembuatan lubang tanam, pengendalian hama dan penyakit, pemupukan yang tepat, serta pemeliharaan kebun berbasis organik sehingga menghasilkan buah berkualitas. Usaha peningkatan kualitas buah tidak hanya dilakukan saat budidaya namun pada waktu pemetikan/panen buah memerlukan alat panen yang tidak melukai kulit buah sehingga tampilan buah menjadi mulus dan cantik. Registrasi kebun merupakan salah satu  cara untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk agar berdaya saing tinggi dan hal ini sejalan dengan salah satu tujuan dari Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD). Metode pelaksanaan dalam pencapaian hal tersebut di atas adalah dengan sosialisasi, komunikasi, pendampingan teknologi pada kelompok sasaran. Pendampingan kelompok tani diperlukan untuk meningkatkan produktivitas buah manggis yang berkelanjutan, dengan pelatihan manajemen usaha tani, dan  penangannan pascapanen pada saat panen raya dengan pengolahan  produk sisa ekspor menjadi produk baru yang bernilai jual lebih tinggi. Respon kelompok tani dan mitra UMKM sangat antusias dalam menerima inovasi dan melakukan Good Agricultural Practices, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan.   Kata kunci : registrasi kebun, manggis, PPPUD, UMKM, ekspor


2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
W. Windia ◽  
I.G.L.O. Cakra ◽  
N.G.K. Roni ◽  
I.N. Sujana

Pengembangan desa Mas sebagai desa wisata budaya perlu didukung oleh atraksi wisata yang unik berbasis potensi lokal. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk pengembangan sekolah adat budaya Bali sebagai atraksi wisata untuk mendukung desa wisata Mas. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi dan berdiskusi dengan kepala desa, pimpinan desa adat, dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai pengembangan sekolah adat budaya Bali, menjalin kerjasama dengan musium Mangku Pendet tentang pemakaian areal dan fasilitas musium untuk penyelenggaraan sekolah adat budaya Bali, bimbingan teknis kepada pengelola dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa program pengembangan sekolah desa adat mendapat dukungan positif dari pimpinan desa dan para pemangku kepentingan, sebanyak 10 orang pengelola dan 2 orang narasumber telah siap mendukung operasional sekolah, serta sekolah adat telah mampu menjadi atraksi wisata dicirikan oleh berjalannya paket belajar adat budaya Bali secara kontinyau.   Kata kunci : sekolah, adat budaya Bali, atraksi wisata, desa, wisata.


2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
N. Gunantara ◽  
G.M.A. Sasmita ◽  
N.K.A. Dwijendra ◽  
A.A.D.P. Dewi ◽  
I.M. Mataram
Keyword(s):  

Pura merupakan tempat yang disucikan oleh umat Hindu. Sehingga keberadaannya tidak dilengkapi dengan WC (Water Closet) umum. Hal ini disebabkan WC umum dianggap mengotori pura. Tetapi dengan perkembangan bangunan di sekitar areal pura maka disekeliling areal pura sudah ada rumah-rumah penduduk dimana sebelumnya masih berupa lahan kosong atau lahan pertanian. Dengan demikian para pemedek yang berada di pura apabila ingin buang air kecil akan mengalami kesusahan mencari tempat. Sementara ini, para pemedek yang berada di pura untuk melakukan persembahyangan atau ada kegiatan lain, apabila ingin buang air kecil terpaksa pinjem WC di rumah penduduk. Kejadian ini sudah dilakukan sejak dari dulu. Apabila hal ini terus dilakukan maka akan menggangu yang punya rumah serta para pemedek merasa tidak nyaman. Kondisi ini terjadi juga di Pura Dadia Tutuan. Solusi dari permasalahan ini maka krama warga dadia sesuai dengan hasil paruman maka berinisiatif untuk membangun WC umum yang khusus untuk tempat buang air kecil bukan untuk buang air besar. Prajuru dan Krama Pura Dadia Tutuan melaksanakan pertemuan untuk membahas dan memutuskan letak lokasi WC umum tersebut bertepatan dengan Hari Raya Galungan. Letak lokasi WC umum berada tepat di sebelah Pura Dadia Tutuan. Pemilihan lokasi ini karena tanah/area tersebut dimiliki oleh salah satu Krama Pura Dadia dimana tanah tersebut masih kosong dan pemilik sudah menyetujui pada pertemuan tersebut. Pembanguan WC Umum sudah dilakukan oleh warga Krama Pura Dadia Tutuan yang sudah ditunjuk pada pertemuan. Hasil Bangunan WC Umum tersebut sudah diserahkan kepada Krama Pura Dadia Tutuan melalui Prajuru, Warga, dan Tim Pengabdian.   Kata kunci: Pura Dadia Tutuan, Desa Les, desain, implementasi, WC umum


2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
I.G.P. Ratna Adi ◽  
I.K. Sardiana ◽  
N.W. Siti ◽  
I.N. Ardika

Pendapatan petani lahan sawah di Subak Aseman Desa tangguntiti masih rendah karena kesulitan air irigasi dan harga panen padi yang relatif masih rendah dan fluktuatif. Pengembanan usaha tani baru yang lebih menguntungkan perlu dirintis untuk meningkatkan pendapatan petani tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani lahan sawah melalui agribisnis benih jagung tahan kering. Metode yang diterapkan adalah bimbingan teknis dan pendampingan tenik penangkaran benih jagung, teknik pengemasan dan pemasaran. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa usaha produsen benih jagung cocok diterapkan sebagai usaha tani di subak aseman dalam mengantisipasi kekurangan air irigasi. Hasil analisis usaha tani menunjukkan bahwa usaha produsen benih jagung mampu memberikan keuntungan 47%.   Kata kunci : subak, usaha tani, produsen benih jagung, peningkatan, pendapatan.


2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
N.W. Siti ◽  
N.M. Witariadi ◽  
N.N. Soniari ◽  
N. K. Seminari

Pengabdian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan CV Timan Agung Klating, Kerambitan Tabanan dalam mengelola manajemen berbasis teknologi. CV Timan Agung yang telah berjalan 10 tahun, telah merintis usahanya dibidang pupuk biorganik padat, cair dan inokulan. Namun manajemen CV Timan Agung masih tumpang tindih, oleh karena itu pendampingan ini dilaksanakan untuk membantu memeperbaiki manajemen CV Timan Agung. Metode yang  dilakukan antara lain mengadakan penyuluhan dan pelatihan dibidang manajemen yang memanfaatkan teknologi, menyusun struktur organisasi CV Timan Agung, melatih seluruh karyawan CV Timan Agung sesuai bidangnya dan membenahi kantor sesuai fungsinya. Hasil dari pendampingan adalah, CV Timan Agung telah memiliki struktur organisasi yang terpampang di kantor CV Timan Agung. Pembukuan yang dimiliki CV Timan Agung telah memanfaatkan teknologi computer yang sebelumnya di susun secara manual, sudah mempunyai softwere akutansi. Peruntukan bangunan seperti kantor, lahan produksi gudang, dan parkir telah tertata dengan jelas.  Dari hasil pengabdian dapat dismpulkan bahwa CV Timan Agung sudah memiliki kantor  dilengkapi dengan struktur organisasi dan satu paket computer yang sudah berisi softwere serta pegawai adminstrasi. Kata kunci  : CV Timan Agung, Pelatihan Manajemen, Teknologi


2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
N.L.R. Purnawan ◽  
A.A.R. Remawa ◽  
IG. Suranjaya ◽  
I.M. Radiawan

Pengembangan pariwista di Desa Bunga Mekar Nusa Penida perlu dibarengi dengan pengembangan produk yang dapat berfungsi sebagai kenangan (souvenir) yang harus dapat disediakan masyarakat sebagai salah satu daya tarik dan secara ekonomi dapat meningkatkan sumber penghasilan masyarakatnya. Produk kerajinan yang sangat unik dari Desa Bunga Mekar adalah kerajinan tenun Agal. Akan tetapi kondisi kerajinan tersebut pada saat ini telah hampir punah dan belum ada masyarakat ataupun desainer yang mengembangkannya.  Tujuan dari pengabdian Masyarakat ini adalah untuk merevitalisasi dan mengembangkan  tenun Agal khas Bunga Mekar Nusa Penida, sebagai usaha pelestarian peninggalan tenun tradisional yang pernah berkembang dan sekaligus sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat di Nusa Penida. Pengabdian dilaksanakan selama 6 bulan,  yang didahului oleh peninjauan lapangan, ceramah, pelatihan dan workshop.  Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengabdian sudah berjalan dengan baik dicirikan oleh telah dicapainya beberapa target luaran yang telah ditentukan seperti tingkat kehadiran dan keseriusan peserta/mitra pengrajin tenun sangat tinggi, para pengrajin sudah mampu dan trampil mengoperasionalkan alat tenun bukan mesin (ATBM), serta telah terciptanya produk kain Agal dengan motif dan desain inovatif  yang cocok dijadikan souvenir bagi wisatawan   Kata kunci : revitalisasi, pengembangan, kerajinan, kain tenun agal, souvenir


2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Dyan M.S. Putri

Pemanfaatan tanaman sebagai tanaman sebagai tanaman upacara atau dikenal dengan ’tanaman upakara’ merupakan salah satu elemen pokok bagi umat Hindu di Bali. Sebagai lembaga konservasi, Kebun Raya Bali telah melakukan kegiatan kegiatan eksplorasi dan pengkoleksian tanaman upacara. Data Januari 2020 koleksi tanaman yang tertata di Taman Panca Yadnya sebanyak 62 suku, 139 marga, 205 jenis dan 1.212 spesimen. Kegiatan penelitian juga telah dilakukan dengan menggali informasi tentang pemanfaatan tanaman upacara agama Hindu Bali. Tercatat sebanyak 30 jenis tanaman upacara agama Hindu Bali 30 jenis yang termasuk dalam tanaman yang berstatus konservasi (Redlist IUCN). Untuk itu masih perlu dilakukan kegiatan konservasi dan penggalian informasi potensi tanaman upacara agama Hindu Bali dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa menyebabkan kepunahan.   Kata kunci: Konservasi, Kebun Raya Bali, tanaman upacara, Taman Panca Yadnya


2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
N.M.S. Sukmawati ◽  
N.W. Suniti ◽  
I.N. Sujana

Desa Antapan adalah sebuah desa yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani sayuran. Lokasi desa yang berdekatan dengan objek wisata Bedugul dan memiliki panorama yang indah membuat desa ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi agrowisata. Tujuan dari pengembangan agrowisata ini adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat karena selama ini harga sayuran tidak menentu dan tergantung pada pengepul. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan agrowisata di Desa Antapan adalah kurangnya pengetahuan mayarakat dalam menyiapkan agrowisata seperti paket wisata, pemandu wisatawan, dan pemasaran. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Partisipatory Rural Appraisal (PRA), Entrepreneurship Capacity Building (ECB), Technology Transfer (TT) dan pendampingan. Dari program pengabdian masyarakat ini sudah terbentuk agrowisata yang bernama “Mayungan Agrowisata” karena lokasinya di Dusun Mayungan, Desa Antapan. Agrowisata ini dikelola oleh kelompok wisata yang berfungsi sebagai tenaga dan pemandu yang berjumlah 20 orang dari masyarakat setempat. Untuk mendukung kegiatan agrowisata ini telah dilaksanakan pelatihan pokdarwis dan pengolahan produk pertanian setempat. Paket wisata yang dibuat adalah ekowisata, masak, out born dan tracking menuju air terjun. Selain paket wisata juga disediakan oleh-oleh khas Desa Antapan. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa program ini berjalan lancar dan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.   Kata kunci : Agrowisata, sayuran sehat, Antapan


2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
DeEdi Usman Effendy

Pada dasarnya industri pengrajin usuk bambu yang berada di pinggiran kabupaten Malang yaitu tepatnya di dusun krewe Desa Gunungrejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Sebelum kemerdekaan yang silam sudah melakukan usaha usuk bambu ini, hanya dengan berbekal peralatan palu, linggis, pahat, kapak, dan sabit. Dengan bahan dasar bambu dapat di hasilkan usuk dan gedek. Pada dasarnya permasalahan yang dihadapai mitra dua aspek utama yaitu permasalahan produksi dan permasalahan manajemen adalah masalah proses penghalusan usuk bambu yang kurang bermutu dan membutukan waktu lama, masih menggunakan sistem pemasaran konvensional, masalah kendali mutu produk, belum dilakukan pembukuan yang tertib, arus kas masih tidak jelas, tidak ada neraca bulanan, dan sejenisnya, Target luaran dan solusi dari program ini adalah menghasilkan produk usuk bambu dengan kualitas yang lebih baik sehingga pengrajin lebih berkembang dan memiliki segmentasi pasar yang lebih luas, menghasilkan alat penghalus bambu yang dapat digunakan untuk menghaluskan bambu utuh menjadi usuk yang halus sehingga dalam pembuatan usuk bambu tidak menjadi kendala dalam proses produksi, menghasilkan sistem pengelolaan keuangan dalam pengrajin sehingga semua transaksi dapat tercatat dan ternalisa dengan baik.   Kata kunci : produksi, manajemen, mesin, bambu, usuk


2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
N.L.M. Pradnyawathi ◽  
I.K. Sardiana ◽  
N.N. Darmiati

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat program pengembangan usaha produk intelektual kampus (PPUPIK) ini bertujuan  : 1) komersialisasi Ipteks kreativitas kampus sebagai sumber pembiayaan untuk pengembangan institusi; 2) memacu jiwa kewirausahaan di kalangan insan kampus; dan 3) membantu masyarakat mendapatkan bibit wani local unggul tanpa biji. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari tiga tahap yaitu : 1) Penyiapan sarana dan fasilitas PPUPIK terdiri dari kegiatan pengadaan batang bawah, pengadaaan batang atas (pohon induk), dan pembangunan kebun produksi, 2) Proses produksi Bibit Wani Bali Tanpa Biji terdiri dari penyemaian batang bawah, pengambilan batang atas (entrisj), penyambungan (grafting) dan pemeliharaan dan 3) Penjajagan pemasaran/promosi ke instansi pengguna yaitu Pemda Tabanan. Ditemukan ada 2 pohon wani tanpa biji Desa Blimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan yang dipakai sebagai batang atas. Sebagai batang bawah digunakan wani local. Bibit wani tanpa biji yang sudah dihasilkan adalah 300 batang bibit sambungan, dan 1.200 bibit batang bawah.   Kata kunci : produk intelektual kampus, bibit wani Bali unggul  tanpa biji, grafting, entrisj


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document