JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

20
(FIVE YEARS 20)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By CV. Syntax Corporation Indonesia

2721-2246, 2721-2491

Author(s):  
Siti Khumayah

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas pengelolaan dana desa dalam proses pembangunan desa di kabupaten Cirebon khususnya di didesa Kedung Dawa Kecamatan Kedawung. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaannya pun sudah sangat efektif dengan ditunjukkan oleh tepat sasaran dari pengalokasian dana seperti melebarkan jembatan dan sebagainya yang berguna untuk membuka akses pemasaran dan distribusi perdagangan yang menjadi tumpuan mata pencaharian desa setempat sehingga pembangunannya pun meningkat.  


Author(s):  
Yelnim Yelnim ◽  
Sukarta Kartawijaya ◽  
Intan Sherlin

This reseach is aimed at analyzing the ability of the scond years student’s of SMAN 2 Sungai Penuh in using qestion tag. This research was done at SMAN 2 Sungai Penuh. The prposes of the reseach are (1) To know the student’s ability ini using tag in English sentences. (2) To Know, what the student’s weakness using question tag in English sentences.(3)To now, wha the efort taken by teacher to improve student’s ability using question tag in English Sentences. The analysis focuses on learning about question tag. The data are collected by using obsevational method in collecting data, gives test some student’s with 20 item test. The informan of the reseacrh is 10 student’s each of class as sample. The analysis is coducted by using descripive quantiative method which is meant to envelope fact, situation, variable and phenomenon that happen a te time when the reseach takes places and present in with reality. The result shows that the student wakness in using question tag in english sentences. (1) the ability of student in using question tag in sentences low category with score 57% (2) the stdents did not know concept in each of sentences. (3) the student could not difference word that added s or es.


Author(s):  
Saepulloh Saepulloh
Keyword(s):  

Tulisan ini mengkaji pola didik orang tua dalam pembinaan akhlak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan objek penelitian adalah sebagian keluarga di salah satu kabupaten yang ada di Jawa Barat, dimana keluarga yang memenuhi keriteria yaitu keluarga yang “utuh”, dan memiliki anak usia sekolah yang berakhlakul karimah dan disiplin, keluarga single parent dan keluarga “tidak utuh” serta memiliki anak sekolah yang kurang berakhlak baik dan tidak disiplin diri. Data yang terkumpul dianalisis secara reduktif fenomenologis dan editik selama pengumpulan data berlangsung. Kegiatan meliputi mereduksi data, menyajikan data, menarik kesimpulan, dan melaksanakan verifikasi. Dalam mereduksi data pada penelitian ini, penulis melakukan upaya untuk “kembali” kepada yang telah ada terdahulu. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar orang tua cenderung mendidik anak-anak mereka dengan pola otoriter, namun demikian sebagian dari mereka juga menggunakan pola didik demokratis dan bebas. Demikian juga sebagian besar orang tua melakukan pembinaan akhlak kepad anak-anaknya, namun demikian, sebagian dari mereka juga kurang dalam membina akhlak anak-anaknya. Dari hasil analisis penelitian ini dapat disingkapkan sruktur dasar yang membuat anak-anak memiliki dan mengembangkan akhlak yang mulia merupakan kesatuan utuh dari masing-masing pembinaan orang tua. Hubungan pola didik orang tua dalam pembinaan akhlak anak dengan tingkatan apresiasi anak berdasarkan kata hati, nalar dan naluri terjadi karena pasang surutnya kewibawaan dan kepercayaan terhadap orang tua dapat menggetarkan dawai kata hatinya sehingga kewibawaan dan kepercayaan orang tua memiliki medan pesona mental roundrtrip secara psikologis dan emosional, serta nilai-nilai agama harus bermakna secara ekumeni transendentaldalam kerangka hubungan dengan Allah dan sesama manusia.  


Author(s):  
Nurdin Abdul Aziz
Keyword(s):  

Pendidikan merupakan panggilan ontologis manusia. Seseorang dari mulai berjalan, hingga dapat berbahasa, tak lepas dari pendidikan. Seiring berjalannya waktu, pendidikan disistematiskan, lalu mengkonsep dan merumuskan filsafat serta ilmu pendidikan. Dalam mengkonsep dan merumuskan filsafat serta ilmu pendidikan itulah terdapat perbedaan pendapat, hingga membentuk berbagai aliran dan ideologi. Ahmad Tafsir mengambil agama Islam sebagai dasar pemikirannya, sedang Paulo Freire mengambil pendidikan kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pamikiran Ahmad Tafsir dan Paulo Freire mengenai filsafat dan ilmu pendidikan. Aspek yang diambil dari filsafat dan ilmu pendidikannya adalah hakikat manusia, dasar pendidikan, tujuan pendidikan dan metode pendidikan. Lalu dibandingkan untuk mengetahui persamaan dan perbedaannya. Masing-masing aspek yang dibahas, mempunyai titik kesamaan dan perbedaan. Secara universal, persamaannya adalah memandang pendidikan bukan sekedar belajar angka dan teori, tetapi juga belajar tentang kehidupan. Maka, sebaik-baiknya pendidikan adalah yang mampu mengatasi jamannya. Perbedaannya terletak pada asumsi. Ahmad Tafsir mendasarkan pendidikannya pada ajaran agama Islam, sedang Paulo Freire mendasarkannya pada akal dan norma-norma kemanusiaan. Perbedaan asumsi itu dipacu oleh perbedaan lingkungan dan realitas sosial yang mereka hadapi.


Author(s):  
Dadang Ahmad Sujatnika

Etika mencari ilmu adalah tentang tingkah laku manusia yang berupa sikap, perbuatan atau lainnya yang bersumber dari pola pikir manusia yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang sesuai dengan keadaan sebenarnya dengan ilmu tertentu. Dalam kitab washoyaa tentang etika mencari ilmu memiliki pemikiran yang lebih jelas dan detail. Mulai dari bagaimana berperilaku baik terhadap pendidik dan sesama teman dalam mencari ilmu. etika mencari ilmu dalam Kitab Salaiul Fudhola menjadi serius meliputi belajar dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, memanfaatkan waktu terbaik, dalam membaca dan memahami pelajaran yang sudah dibahas oleh guru maupun yang belum dibahas, Tak hanya merasa bebas untuk bertanya dan berdiskusi dengan teman, jangan pindah ke masalah lain, sebelum menyelesaikan masalah terlebih dahulu dan dapat memahaminya dengan baik, patuh dan patuh kepada guru, tidak bertengkar dengan teman, tidak berbicara sendiri dengan teman, serius dalam mendengarkan untuk informasi dari guru dan tidak berpikiran kosong (santun), santun kepada guru, saling mengingatkan dengan teman, tawadlu (rendah hati) dan akhlak yang baik, jauh dari sifat takabbur dan akhlak tercela, mencari kesenangan guru dan meminta doa untuk guru, munajat (dialog) dan tawakal (berserah diri) kepada Allah.


Author(s):  
Nasir Asman ◽  
Uun Komala
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualiatas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Klayan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menyebar kuesioner pada 67 nasabah PT. Pegadaian Cabang Klayan yang menjadi responden dengan menggunakan teknik Random Sampling. Instrumen penelitian ini diuji dengan uji validitas, uji reliabilitas, analisis data menggunakan regresi linear sederhana, pengujian determinasi dan uji parsial yang diolah dengan SPSS versi22. Dari hasil nilai koefisien menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen (kualitas pelayanan) adalah 61,2% yang ditunjukkan oleh nilai R-Square, sisanya 38,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah PT. Pegadaian (Persero) Cabang Klayan. 


Author(s):  
Anie Rohaeni
Keyword(s):  

Pendidikan anak usia dini atau sering yang disingkat Paud adalah pendidikan yang diberikan kepada anak usia nol sampai enam tahun. Pendidikan anak usia dini disebut juga pendidikan usia prasekolah, taman bermain, atau taman kanak – kanak. BCCT atau Beyond Center and Circle Time menurut Nidar (2009: 53), Merupakan suatu pendekatan dalam pendidikan anak usia dini dimana dalam pelaksanaannya anak dituntut aktif dan kreatif dalam kegiatan disentra-sentra, artinya anak aktif mencoba dan bereksperimen sendiri sehingga anak belajar dari pengalaman yang diperolehnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Adapun hasil yang diperoleh, penanaman nilai-nilai karakter disini, diantaranya adanya tempat, sarana dan prasarana seperti, gedung sekolah, ruang kelas, ruang guru, media sentra yang mendukung terselenggaranya proses pembelajara sentra, goodwill Yayasan yang mengizinkan dan mendukung unit TK untuk menggunakan model pembelajaran sentra, Lembaga memberi kesempatan bagi guru, khususnya tim kurikulum untuk mendalami ilmu tentang sentra, baik melalui pelatihan maupun study banding. Kesimpulan yang didapat Evaluasi Internalisasi nilai-nilai karakter pada anak melalui model pembelajaran BCCT (Beyond Centers and Circle Time) di TKIT Luqmanul Hakim menggunakan catatan anekdot dilakukan untuk melakukan pencatatan mengenai perilaku-perilaku anak, tidak hanya perilaku buruk anak saja yang dicatat namun mencatat juga perilaku baik anak


Author(s):  
Hoiruddin Fathurohman

Kurikulum merupakan komponen dan pegangan pokok yang harus menjadi acuan dalam pelaksanaan pendidikan, kurikulum menjadi alat ukur untuk meningkatkan kualitas mutu satuan pendidikan tertentu. Salah satu kurikulum yang dikembangkan adalah kurikulum terpadu, yaitu memadukan beberapa jenis kurikulum yang dilaksanakan dalam satu jenjang pendidikan. Diantara perpaduan jenis kurikulum yaitu perpaduan antara kurikulum dari Dinas Pendidikan Nasionaldengan kurikulum satuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan kurikulum terpadu di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ibnu Taimiyah Sukajadi Bandung serta faktor pendukung dan penghambat proses pelaksanaan kurikulum terpadu SDIT Ibnu Taimiyah Sukajadi Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif, hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) SDIT Ibnu Taimiyah memadukan 3 kurikulum yaitu kurikulum dari Diknas, kurikulum sekolah, dan kurikulum yayasan. 2) pelaksanaan kurikulum terpadu SDIT Ibnu Taimiyah mengacu kepada kurikulum tematik diknas yang kemudian diintegrasikan dengan kurikulum sekolah dan yayasan yaitu memadukan nilai-nilai islam dan pendidikan karakter di dalamnya. SDIT Ibnu Taimiyah telah melaksanakan pembelajaran dengan model kurikulum terpadu dengan baik, hal ini dapat dilihat dari kepercayaan masyarakat karena lulusan dari SDIT Ibnu Taimiyah sudah memiliki standar kompetensi yang baik


Author(s):  
Maryati Maryati ◽  
Baiq Hija Farida

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui atensi jiwa wirausaha mahasiswa STEI LPPM Padalarang Bandung Barat, (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi atensijiwa berwirausaha mahasiswa STEI LPPM Padalarang Bandung Barat dan (3) mengetahui strategi yang bisa diterapkan dalam menumbuhkan atensi jiwa berwirausaha mahasiswa STEI LPPM Padalarang Bandung Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 2% mahasiswa STEI LPPM Padalarang Bandung Barat telah melakukan kegiatan wirausaha di samping menjalankan tugas utamanya sebagai mahasiswa. Hasil uji secara bersama-sama menunjukkan bahwa variabel mata kuliah kewirausahaan, Workshop/Pelatihan, Pendekatan Agama, Pusat Pengembangan Kewirausahaan, Koperasi Mahasiswa, Kerjasama dengan Lembaga Keuangan, Kerjasama dengan Lembaga Usaha, Bantuan Modal, Peningkatan Dosen, dan kerja sampingan berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa.


Author(s):  
Suhaeri Suhaeri
Keyword(s):  

Perubahan kebiasaan merupakan hal yang mudah untuk dilaksanakan terutama kebiasaan yang memang belum pernah sama sekali dihadapi. Fenomena tersebut dikenal dengan fenomena gegar budaya (culture shock), umumnya feneomena ini dijumpai pada seseorang yang baru merasakan kebiasaan atau budaya baru terutama bagi yang tinggal di luar daerahnya seperti di luar negeri/negara asing. Akan tetapi, fenomena ini juga dapat kita jumpai di lingkungan sekitar kita terutama pada masa pandemi covid-19 ini.Adanya pandemi covid-19 menjadikan segala kehidupan dunia berubah drastis.Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diberlakukan sehingga segala sesuatunya harus mengikuti peraturan atau kebiasaan yang diluar kebisaan sebelumnya. Bahkan di beberapa daerah pemerintah setempat menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Hal ini tentunya menimbulkan dampak yang sangat signifikan, terutama pada kebiasaan masyaraka. Penulis melakukan penelitian ini pada warga Graha Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung hal ini merujuk kepada data yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa pelanggaran terbanyak dalam masa pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru adalah Kabupaten Bandung. Penelitian   ini   dilakukan   melalui   pendekatan   kualitatif. Metode   ini memungkinkan   peneliti   mengkaji   interaksi   sosial   subjek   melalui   wawancara mendalam. Melalui kajian komunikasi lintas budaya ini akan memberikan pemahaman dan gambaran kepada masyarakat dalam menghadapi permasalahan gegar budaya (culture shock).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document